id
Workshop OCLC – Net Library….(5) capacity) dari negara-negara ASEAN dalam bidang
Pelatihan Metodologi Pengumpulan Data statistik dan sistem informasi. Kegiatan utama dari
Produktivitas Hortikultura ….(5) proyek ini adalah (1) Pengembangan Sumber Daya
Pelatihan Pengelola Situs Web Deptan…. (6) Manusia dan (2) Pembangunan Sistem Informasi.
Pengembangan SDM Pusdatin….(6)
Proyek dilaksanakan mulai tahun 2003 sampai 2007
Pelatihan Komputer di Pusdatin….(7)
Lomba Situs Web Eselon II Di Lingkungan
dengan main implementing agency-nya adalah Asean
Departemen Pertanian….(8) Food Security Information Technology (AFSIT)
Penghargaan Satya Lencana Karya Satya…. Center, Ministry of Agriculture, Thailand, yang
(8) didukung oleh Institusi terkait negara ASEAN +3
Perubahan Jabatan Fungsional….(8) (China, Jepang, Korea Selatan). Anggaran proyek ini
Sistem Informasi Monitoring Evaluasi dan berasal dari pemerintah Jepang melalui Sekretariat
Pelaporan Pembangunan Pertanian
(SIMONEV) Departemen Pertanian ….(9) ASEAN.
Pengembangan Farming Website dan Sistem Dari masing-masing negara anggota ASEAN
Informasi Pasar … (10) telah ditunjuk focal point. Selain negara anggota
Pertemuan Tim Redaksi Situs Web Deptan ASEAN, focal point juga ditunjuk dari negara China,
….(12) Korea Selatan dan Jepang. Dari Indonesia focal point-
Tim Redaksi
nya adalah Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanian,
Dr. Edi Abdurrachman, MS. Pertemuan focal point
Penasehat : Dr. Edi Abdurachman, MS dilaksanakan secara reguler setahun sekali. Untuk
Penanggung Jawab : Ir. Harisno, MM, tahun 2004, pertemuan focal point dilaksanakan di
Ir. M. Tassim Billah,MSc Republik Rakyat China pada tanggal 7-13 Juni 2004
Redaksi : Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM dengan sponsor dari pemerintah negara tersebut.
Dewan Redaksi : Ir. Rumonang G, Dra. Hanny P. Dalam pertemuan ini dari masing-masing negara
Mulyani, Ir. Vera Junita, Siti Dhorifahati, SE , Sri
Wahyuningsih, Heruwati, Asiah, Widiyanti. anggota ASEAN melaporkan kemajuan pelaksanaan
Desain Layout : Ade Supriyatna, Ibnu Bogi B proyek AFSIS di negara masing-masing. Pertemuan
ini dilaksanakan bersamaan dengan pelatihan tentang
Aplikasi Teknologi Informasi dan Computer
Networking untuk bidang pertanian.
1
Peserta pelatihan dari Departemen Pertanian serta petugas pengelola data di tingkat kabupaten
yaitu Ir. Harisno, MM. dari Pusat Data dan dan propinsi. Tahun 2002 telah dilaksanakan
Informasi Pertanian dan Ir. Iwan F. Malonda, pelatihan di 9 propinsi sentra padi yaitu Sumatera
M.Com. dari Badan Bimas Ketahanan Pangan. Utara, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa
Materi pelatihan antara lain meliputi: (a) prinsip Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi
dasar pengelolaan perangkat keras dan perangkat Selatan dan Kalimantan Selatan.
lunak untuk jaringan komputer; (b) struktur dan Jumlah petugas yang dilatih sebanyak 4854
perancangan tipologi jaringan komputer dan orang. Tahun 2003 refreshing petugas dilanjutkan
tingkat pengamanannya; (c) teknologi jaringan untuk 6 propinsi lainnya yaitu Sumatera Barat,
komputer tanpa kabel dan penerapannya di bidang Jambi, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan
pertanian; (d) perancangan database dan Kalimantan Barat dengan jumlah petugas yang
penerapannya di bidang pertanian; (e) prinsip dasar dilatih sebanyak 857 orang. Pada Tahun 2004 ini
ketahanan pangan dan sistem peringatan dini di Pusat Data dan Informasi Pertanian memberikan
China; dan (f) pembangunan dan pengembangan advokasi bagi Dinas Pertanian Propinsi yang
database sumberdaya pertanian. (ea/h) menyelenggarakan refreshing dengan cara
membantu tenaga instruktur dari Pusat.
Propinsi yang telah menyelenggarakan
Advokasi Pengumpulan Data Tanaman pelatihan adalah Kalimantan Timur, Nusa
Pangan dan Hortikultura (SP) Tenggara Barat, Jawa Barat, Sulawesi Tengah
dengan jumlah petugas sebanyak 286 orang.
Data statistik yang akurat, tepat waktu dan Beberapa propinsi yang telah menginformasikan
obyektif sangat diperlukan dalam seluruh tahap akan menyelenggarakan refreshing SP pada tahun
pembangunan, mulai dari kegiatan perencanaan, ini adalah Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah,
pelaksanaan, evaluasi dan monitoring hasil dan Sumatera Utara. (dn)
pembangunan Pertanian. Dalam rangka
meningkatkan kualitas data pertanian khususnya
data tanaman pangan dan hortikultura, Pusat Data Sensus Pertanian 2003
dan Informasi Pertanian mulai tahun 2002 bekerja
Data statistik dasar di sektor pertanian secara
sama dengan Badan Pusat Statistik, Ditjen Bina
lengkap dan menyeluruh dikumpulkan melalui
Produksi Tanaman Pangan, Ditjen Bina Produksi
penyelenggaraan kegiatan Sensus Pertanian yang
Hortikultura serta Dinas Pertanian Propinsi telah
merupakan tugas dan tanggung jawab Badan Pusat
melakukan penyempurnaan
Statistik (BPS). Sensus Pertanian ini dilakukan
sekali dalam sepuluh tahun, tepatnya pada tahun
yang berakhiran dengan angka 3.
Sensus Pertanian yang dilaksanakan pada
tahun 2003 disebut Sensus Pertanian 2003 (ST03).
Departemen Pertanian sebagai instansi terkait
secara langsung berperan secara aktif bersama BPS
dalam pelaksanaan ST03 ini. Mengingat
ketersediaan anggaran untuk penyelenggaraan
sensus yang sangat terbatas, sementara itu
Departemen Pertanian membutuhkan data yang
lebih rinci, maka melalui Proyek Pengembangan
Peserta melakukan praktek ubinan Statistik dan Sistem Informasi Pertanian,
Departemen Pertanian turut berperan aktif dengan
metode pengumpulan data tanaman pangan dan mengalokasikan sebagian anggaran untuk
hortikultura yang dikenal dengan metoda Survei mendukung pelaksanaan ST03 yang meliputi
Pertanian (SP). pengadaan dokumen untuk 8 (delapan) propinsi
Disamping penyempurnaan metoda, juga telah yaitu propinsi Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta,
dilaksanakan pelatihan bagi petugas pengumpulan Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali dan
data di lapangan (Mantri Tani dan Mantri Statistik) Sulawesi Tengah, serta melaksanakan supervisi
guna memantau setiap tahapan pelaksanaan pertumbuhan yang hanya sebesar 0,3 persen per
kegiatan di daerah. Pelaksanaan kegiatan ST03 tahun. Demikian juga untuk rumah tangga
berjalan dengan lancar dan sesuai jadwal tanpa peternakan dan budidaya ikan di kolam air tawar.
hambatan. Seluruh kebutuhan dan ketersediaan Untuk rumah tangga pembudidayaan tanaman
dokumen ST03-L2 dan ST03-KBL2 dapat kehutanan, rata-rata pertumbuhannya mencapai
dilakukan dengan baik sesuai jadwal. Pelaksanaan 28,4 persen pertahun. Sub-sektor lain yang
supervisi kegiatan tidak menemukan adanya mengalami pertumbuhan rumah tangga adalah
permasalahan yang berat. Semua permasalahan budidaya ikan/biota lain di laut dan perairan umum
yang muncul dapat diselesaikan sampai pada level serta penangkapan ikan/biota lain di laut.
propinsi.
Hasil dari Angka Sangat Sementara ST03
80,0
yang diterbitkan sebagai Berita Resmi Statistik
70,0
No.06/VII/2 Januari 2004 menyebutkan banyaknya
60,0
rumah tangga pertanian naik dari 20,8 juta pada
50,0
tahun 1993 menjadi 25,4 juta pada tahun 2003,
40,0
yang berarti meningkat sebesar 2,2 persen 30,0
pertahun. Peningkatan ini terjadi baik di Jawa 20,0
maupun di Luar Jawa dengan tingkat pertumbuhan 10,0
yang hampir sama. Komposisi banyaknya rumah 0,0
tangga pertanian di Jawa dan Luar Jawa selama 10 J a wa Lua r J a wa Indone sia