Anda di halaman 1dari 10

INTEGRAL, Vol. 10 No.

2, Juli 2005

SISTEM TUTORIAL CERDAS


BERBASIS FUZZY GENETIK
Mewati Ayub1 ,The Houw Liong2,
Inggriani Liem3 , Achmad Hinduan4
1
Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia,
Bandung 40116
e-mail : mewatia@yahoo.com
2
Departemen Fisika - FMIPA, Institut Teknologi Bandung
3
Departemen Teknik Informatika - FTI, Institut Teknologi Bandung
4
FPMIPA/PPs Universitas Pendidikan Indonesia

Intisari
Kinerja sistem kendali fuzzy bergantung pada fungsi keanggotaan dan
aturan-aturan kendali fuzzy yang digunakan. Pengaturan parameter sistem
untuk memperoleh hasil yang optimal sangat diperlukan. Dalam penelitian
ini, algoritma genetik akan digunakan untuk mengatur (tuning) parameter
fungsi keanggotaan variabel input dalam sistem kendali fuzzy. Tujuannya
adalah untuk memperoleh parameter fungsi keanggotaan sistem fuzzy
sehingga sistem kendali fuzzy dapat memberikan hasil yang optimal. Adapun
sistem kendali fuzzy yang akan diatur kembali parameternya adalah sistem
yang menjadi bagian dari sebuah sistem tutorial cerdas, yang telah
dikembangkan dalam penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan
algoritma genetik dapat melakukan tuning terhadap parameter sistem
kendali fuzzy sehingga diperoleh hasil yang lebih optimal.

Kata kunci: algoritma genetik, sistem kendali fuzzy

Abstract
Fuzzy controlled system performance depends on its membership functions
and fuzzy rules. Therefore, system parameter adjustment is required to
obtain optimal results. In this research, genetic algorithm is used for tuning
membership function parameters of input variable in a fuzzy controlled
system that has been used in previous research as a part of an intelligent
tutoring system. The goal of our research is to determine membership
function parameters in order to obtain optimal results. Experiment shows
that genetic algorithm is be able to perform membership functions
parameter tuning to give better performance.

Key words: genetic algorithm, fuzzy control system

Diterima : 19 April 2005


Disetujui untuk dipublikasikan : 18 Mei 2005

89
INTEGRAL, Vol. 10 No. 2, Juli 2005

1. Pendahuluan fuzzy. Sistem yang menerapkan


Pada [1,2] telah dipaparkan hasil pendekatan perancangan tersebut disebut
penelitian mengenai penerapan kendali dengan Sistem Fuzzy-Genetik (SFG)
fuzzy dalam Sistem Tutorial Cerdas untuk [4,5,6].
membantu sistem dalam menentukan
pemberian layanan pengajaran kepada Kinerja sistem kendali fuzzy sangat
siswa sehingga siswa dapat mencapai bergantung pada keahlian dan
tingkat pengetahuan yang sesuai dengan pengalaman seseorang secara empirik
kemampuannya. dalam menentukan aturan-aturan dan
fungsi keanggotaannya. Algoritma
Proses belajar dengan lebih genetik dapat digunakan untuk
memperhatikan kebutuhan dan melakukan tuning terhadap parameter
kemampuan siswa didukung oleh model sistem kendali fuzzy sehingga dapat
pembelajaran yang dikembangkan dalam diperoleh sistem kendali fuzzy yang lebih
mastery learning yang diusulkan oleh optimal. Algoritma genetik berperan di
Carroll [3]. Jika sekelompok siswa yang dalam pengubah posisi dan lebar fungsi
kemampuannya terdistribusi secara keanggotaan, juga mampu
normal untuk suatu pelajaran diberikan mengoptimasikan aturan-aturan dalam
bahan pelajaran yang sama dengan cara suatu sistem kendali fuzzy [4,5,6].
pembelajaran yang sama dan dalam
jangka waktu yang sama panjang, maka Pada makalah ini, akan dibahas hasil
pencapaian yang diperoleh adalah penelitian mengenai sistem fuzzy genetik
terdistribusi secara normal juga. yang digunakan untuk membantu sistem
Sebaliknya, jika sekelompok siswa yang tutorial cerdas di dalam memilih materi
kemampuannya terdistribusi secara pelajaran yang sesuai dengan
normal untuk suatu pelajaran diberikan kemampuan siswa. Dalam hal ini, SFG
bahan pelajaran yang sama namun digunakan untuk mengatur (tuning)
dengan cara pembelajaran dan jangka parameter fungsi keanggotaan variabel
waktu yang disesuaikan dengan input dalam sistem kendali fuzzy yang
karakteristik dan kebutuhan setiap siswa, diterapkan dalam sistem tutorial cerdas.
maka sebagian besar siswa akan Tujuannya adalah untuk memperoleh
mencapai penguasaan pelajaran tersebut. parameter sistem fuzzy dalam
Dengan demikian sebagian besar siswa menentukan layanan pembelajaran
dapat menguasai pelajaran yang sehingga sistem kendali fuzzy dapat
diberikan jika disediakan waktu belajar memberikan hasil pembelajaran yang
yang cukup dan bantuan yang sesuai. lebih optimal. Untuk itu dilakukan
Beberapa siswa akan membutuhkan lebih penelitian terhadap parameter algoritma
banyak usaha, waktu dan bantuan untuk genetik yang dapat memberikan nilai
mencapai penguasaan pelajaran. fitness optimal. Adapun sistem kendali
fuzzy yang akan diatur kembali
Algoritma Genetik merupakan teknik parameternya adalah sistem yang dipakai
optimisasi yang meniru adaptasi genetik dalam sistem tutorial cerdas OFCL
dalam seleksi alam untuk menemukan (Object oriented Fuzzy Control based
solusi yang optimal dari suatu Learning) yang telah dikembangkan
permasalahan. Kemampuan pencarian dalam penelitian sebelumnya [1,2].
dan kemampuan untuk menggabungkan
pengetahuan a priori telah memperluas 2. Sistem Fuzzy Genetik
penggunaan algoritma genetik dalam Algoritma Genetik adalah algoritma
pengembangan berbagai cara untuk pencarian (search algorithm) yang
memperbaiki perancangan suatu sistem menggunakan prinsip seleksi alam

90
INTEGRAL, Vol. 10 No. 2, Juli 2005

dalam ilmu genetika untuk penskalaan dan atau fungsi keanggotaan.


mengembangkan solusi terhadap suatu Proses learning adalah proses untuk
permasalahan [5]. Ide dasar algoritma memodifikasi basis aturan dari sistem
genetik adalah mengelola suatu populasi kendali fuzzy [4,5,6].
individu yang merepresentasikan
kandidat solusi untuk suatu Proses tuning secara genetik terhadap
permasalahan. Kumpulan kandidat solusi basis data sistem kendali fuzzy dapat
tersebut kemudian dikembangkan dibedakan atas approximate genetic
melalui suatu proses kompetisi. tuning dan descriptive genetic tuning.
Kromosom merupakan representasi suatu Pada approximate genetic tuning
individu dalam suatu populasi yang kromosom akan mengkodekan basis
menggambarkan suatu solusi masalah. pengetahuan secara lengkap (baik premis
Setiap kromosom di dalam populasi maupun konklusi dari aturan). Sedangkan
mempunyai suatu nilai fitness yang pada descriptive genetic tuning
menentukan kromosom mana yang akan kromosom hanya mengkodekan definisi
dipilih untuk membentuk generasi baru basis data (bagian premis aturan)
dalam proses kompetisi. Nilai fitness berdasarkan partisi domain fuzzy dari
adalah nilai yang menunjukkan derajat variabel input.
ketangguhan kromosom dalam
beradaptasi terhadap masalah. Selama Pada proses learning secara genetik
iterasi yang suksesif, yang disebut terhadap basis aturan dapat dilakukan
dengan generasi, kromosom di dalam tiga macam pendekatan belajar, yaitu
populasi dievaluasi berdasarkan pendekatan Michigan, pendekatan
kemampuan adaptasinya. Berdasarkan Pittsburgh dan pendekatan Iterative Rule
hasil evaluasi ini, populasi kromosom Learning (IRL). Kromosom pada
yang baru dibentuk menggunakan pendekatan Michigan akan
mekanisme seleksi dan operator genetik. merepresentasikan suatu aturan sebagai
Dengan demikian populasi tersebut suatu individu, sehingga populasi
seolah-olah menjalani evolusi seperti dinyatakan sebagai kumpulan aturan.
yang terjadi pada seleksi alam. Pendekatan ini digunakan dalam proses
Sistem Fuzzy-Genetik (SFG) [4,5,6] yang bersifat on-line dan dikenal sebagai
adalah gabungan dari sistem kendali sistem klasifikasi (classifier system).
fuzzy dengan algoritma genetik untuk Pada pendekatan Pittsburgh, kromosom
melakukan pembangkitan atau akan merepresentasikan seluruh basis
modifikasi basis pengetahuan atau basis aturan sebagai suatu individu, sehingga
data dari sistem kendali fuzzy. Basis populasi dinyatakan sebagai kumpulan
pengetahuan yang dimaksud mencakup basis aturan. Dalam hal ini operasi
basis aturan dan basis data dari suatu genetik dilakukan untuk menghasilkan
sistem kendali fuzzy. Basis data meliputi kombinasi aturan yang baru. Pendekatan
fungsi penskalaan dan fungsi ini digunakan dalam proses yang bersifat
keanggotaan yang didefinisikan untuk off-line. Pada pendekatan IRL,
sistem kendali fuzzy. Basis aturan adalah kromosom akan merepresentasikan suatu
kumpulan aturan yang digunakan untuk aturan sebagai suatu individu, sehingga
inferensi dalam sistem kendali fuzzy. populasi dinyatakan sebagai kumpulan
Pembangkitan atau modifikasi basis aturan. Pembentukan basis aturan
pengetahuan atau basis data dilakukan dilakukan dengan memilih hanya
melalui proses tuning dan atau learning. individu terbaik pada setiap iterasi dan
Proses tuning merupakan proses untuk membuang kumpulan individu sisanya
mengatur kembali parameter dari sistem sehingga menghasilkan solusi parsial.
kendali fuzzy, yaitu modifikasi fungsi

91
INTEGRAL, Vol. 10 No. 2, Juli 2005

Pendekatan ini digunakan dalam proses kendali fuzzy. Dalam hal ini data input
yang bersifat off-line. berhubungan dengan nilai variabel input
dan data output dianggap sebagai nilai
Tujuan dari proses tuning aturan kendali output yang diharapkan dapat dihasilkan
dalam sistem kendali fuzzy adalah untuk oleh sistem. Proses tuning akan
membuat sistem inferensi fuzzy memodifikasi parameter himpunan fuzzy
memberikan hasil yang optimal dengan dari variabel input sehingga sistem dapat
cara mengatur kembali parameter fungsi memberikan output yang mendekati data
keanggotaan yang dipakai dalam sistem. training yang diberikan. Pendekatan
Untuk itu diperlukan sekumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
training, yaitu pasangan data input dan pendekatan Pittsburgh.
output yang dihasilkan dari sistem

Program Algoritma Genetik


begin
t = 0;
Initialisasi P(t); {P(t):populasi kromosom pada generasi ke
t}
Evaluasi P(t);
while (not kondisi-terminasi) do
begin
t = t + 1;
seleksi P(t) dari P(t-1);
rekombinasi P(t);
evaluasi P(t);
end;
end;

Algoritma 1 : Struktur Algoritma Genetik

Kromosom yang merupakan suatu basis kromosom yang dikodekan sebagai


aturan dari sistem fuzzy direpresentasikan vektor bilangan real. Populasi dari R
sebagai Cr. Setiap aturan dalam sistem basis aturan dinyatakan sebagai : C = (C1
akan direpresentasikan sebagai ….. CR )
kromosom Cri. Dengan demikian suatu
basis aturan dalam sistem fuzzy dengan Populasi awal dibuat dari basis aturan
m aturan akan dire-presentasikan sebagai mula-mula yang diberikan oleh pakar.
Cr = Cr1 Cr2 … Crm. Kumpulan basis aturan awal ini
Suatu aturan yang berbentuk Ri : IF merupakan kromosom yang dinyatakan
x1 is Ai1 and ….. and xn is Ain THEN y is sebagai C1. Untuk keperluan proses
Bi dengan fungsi keanggotaan untuk tuning, kita definisikan untuk setiap gene
pemetaan data input dan output ch dari C1, h = 1… H, H = (n+1)x 4, suatu
menggunakan fungsi trapezoidal, akan interval [chl,chr ], yang merupakan
dikode menjadi kromosom [4,5,6]: Cri interval dari pengaturan ch tersebut, ch ε
= (ai1,bi1,ci1,di1 … , ain ,bin,cin,d in, ai,bi,ci, [chl, chr ]. Jika (t mod 4) = 1 maka ct
di,) adalah nilai terkiri dari titik yang
membentuk fungsi trapezoidal untuk
Dalam hal ini (aij,bij,cij,dij) adalah himpunan fuzzy.
parameter fungsi trapezoidal untuk
variabel input ke j pada aturan ke i. Selanjutnya populasi awal untuk
Dengan demikian basis aturan akan (C2…CR) diisi dengan basis aturan yang
direpresentasikan sebagai vektor dibangkitkan secara acak dari interval

92
INTEGRAL, Vol. 10 No. 2, Juli 2005

himpunan fuzzy dari variabel input operator mutasi digunakan mutasi non
seperti terlihat pada Gambar 1. uniform.
Dengan demikian interval yang
didefinisikan dalah sebagai berikut [6] : Operator max-min arithmetical crossover
bekerja sebagai berikut :
Jika
⎡ c −c c −c ⎤
ct ∈ [ctl , ctr ] = ⎢ct − t +1 t , ct + t +1 t ⎥ Cvt = (c1 ,..., ck ,..., cH )
⎣ 2 2 ⎦
⎡ ct +1 − ct c −c ⎤ Cwt = (c1' ,..., ck' ,..., cH' )
ct +1 ∈ [ctl +1 , ctr +1 ] = ⎢ct +1 − , ct +1 + t + 2 t +1 ⎥
⎣ 2 2 ⎦
⎡ c −c c −c ⎤ dikawin silang, maka turunan yang
ct + 2 ∈ [ctl + 2 , ctr + 2 ] = ⎢ct + 2 − t + 2 t +1 , ct + 2 + t +3 t + 2 ⎥
⎣ 2 2 ⎦ dihasilkan adalah [4,6]:
⎡ c − c c − ct + 2 ⎤
ct +3 ∈ [ctl +3 , ctr +3 ] = ⎢ct +3 − t +3 t +2
, ct +3 + t +3

⎣ 2 2 ⎦ C1t +1 = aCwt + (1 − a )Cvt
(1)
C2t +1 = aCvt + (1 − a )Cwt
(4)
Jika terdapat sekumpulan data input- C3t +1 , c3t +k1 = min(ck , ck' )
output training yang berukuran K, yaitu
{(xi ,yi) = (xi1 , … , xin , yi), i = 1, …, K} C4t +1 , c4t +k1 = max(ck , ck' )
maka kesalahan inferensi dari suatu
sistem berbasis fuzzy S, dengan dengan a adalah konstanta atau variabel
kumpulan basis aturan BR dan kumpulan yang nilainya bergantung pada usia
data input-output TRD dihitung sebagai populasi. Turunan yang dipilih adalah
jumlah dari kesalahan kuadratik, yaitu dua turunan dengan nilai fitness terbaik.
[6]:
1 K Operasi mutasi non uniform dilakukan
E ( S , BR, TRD ) =
2K
∑ ( y − S ( x ))
i =1
i i
2
sebagai berikut :
Jika
(2)
Cvt = (c1 ,..., ck ,..., cH )
Fungsi fitness digunakan untuk
mengukur ketangguhan setiap kromosom adalah kromosom suatu aturan dan
di dalam suatu populasi.Fungsi fitness elemen ck dipilih untuk dimutasi (
dari algoritma genetik untuk kromosom domain ck adalah [ckl, ckr ]), maka
C yang merepresentasikan kumpulan hasilnya adalah vektor [4,6] :
basis aturan BR , dan data training TRD
didefinisikan sebagai berikut : Cvt +1 = (c1 ,..., ck' ,..., cH )
K
1
F (C j ) = E ( S , BR, TRD ) = ∑ ( y − S ( x )) 2
⎧ck + ∆ (t , ckr − ck )[rumus − 1]
ck' = ⎨
i i
2K i =1

(3) ⎩ck − ∆ (t , ck − ckl )[rumus − 2]


(5)

Evaluasi nilai fitness dilakukan dengan dengan k ∈ 1, …, H. Jika digit acak = 0


tujuan untuk meminimumkan fungsi digunakan rumus pertama, jika digit acak
fitness. = 1 digunakan rumus kedua. Fungsi
∆(t,y) mengembalikan nilai dalam
Operator genetik yang dapat digunakan interval [0,y] sehingga probabilitas dari
adalah crossover dan mutasi. Operator ∆(t,y) mendekati 0 meningkat seiring
crossover yang digunakan adalah max- dengan meningkatnya t.
min arithmetical crossover. Untuk

93
INTEGRAL, Vol. 10 No. 2, Juli 2005

representasi dari domain pengetahuan


3. Aplikasi Sistem Fuzzy Genetik (Domain Knowledge), strategi pengajaran
dalam Sistem Tutorial Cerdas (Pedagogy Module) dan status belajar
OFCL yang telah dikembangkan dalam siswa (Student Model). Melalui interaksi
penelitian sebelumnya [1,2] memakai antara ketiga modul tersebut, STC
konsep Sistem Tutorial Cerdas (STC) mengevaluasi tingkat pengetahuan siswa,
yaitu suatu sistem pengajaran berbasis membuat keputusan mengenai layanan
komputer yang berusaha meniru peran pembelajaran yang akan diberikan
dari seorang tutor (guru) manusia [7]. kepada siswa sesuai dengan kemajuannya
Untuk mewujudkan STC diperlukan dalam proses belajar.

clt ct crt ct+1 crt+1 ct+2 crt+2 ct+3 crt+3


clt+1 clt+2 clt+3

Gambar 1 : Interval Fungsi Keanggotaan untuk Pembangkitan Basis Aturan Secara Acak

Tujuan dari OFCL adalah untuk sehingga proses pembelajaran siswa


menyediakan pengalaman belajar bagi dapat dilayani dengan lebih optimal.
setiap siswa yang mendekati standar
pengajaran yang akan diperoleh siswa Aplikasi algoritma genetik untuk
dalam pengajaran seorang guru seorang melakukan tuning sistem fuzzy
siswa dengan guru yang cukup diimplementasikan sebagai suatu modul
berpengalaman. Guru yang cukup tambahan dalam OFCL. Hubungan
berpengalaman akan dapat memberikan antara modul algoritma genetik dan
layanan pembelajaran yang berbeda modul inferensi fuzzy dapat ditunjukkan
untuk kelompok siswa dengan pada Gambar 2.
kemampuan yang berbeda. Modul algoritma genetik terdiri dari
modul inisialisasi populasi awal, modul
Dalam hal ini SFG akan membantu seleksi, modul crossover dan mutasi, dan
OFCL untuk dapat memilih materi modul evaluasi fitness. Modul inisialisasi
pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan populasi awal akan membangkitkan
dan kemampuan siswa. Hal ini dilakukan populasi kromosom awal secara acak dari
oleh SFG dengan mengatur lebar dan aturan sistem fuzzy yang mula-mula
posisi fungsi keanggotaan untuk variabel dipakai berdasarkan interval nilai yang
yang berkaitan. Untuk itu sistem fuzzy ditetapkan sesuai rumus (1) yang telah
genetik memerlukan data historis dari dijelaskan pada bagian 2. Selanjutnya
hasil pembelajaran sebelumnya. modul seleksi akan memilih dua
kromosom dari populasi tersebut.
SFG diterapkan pada modul pedagogi. Kromosom yang terpilih akan
Setelah siswa berinteraksi dengan OFCL direproduksi melalui modul crossover
selama beberapa saat, apabila kemajuan dan mutasi sehingga dihasilkan
siswa kurang berarti, SFG akan kromosom baru dengan rumus (4) dan
mempelajari data sebelumnya untuk (5). Modul evaluasi fitness akan
mengatur kembali parameter sistem fuzzy menghitung nilai fitness dan
mengevaluasi nilai fitness dari kromosom

94
INTEGRAL, Vol. 10 No. 2, Juli 2005

baru dengan rumus (3). Kromosom untuk digunakan dalam perhitungan nilai
dengan nilai fitness terbaik akan dipilih output dari proses inferensi. Modul
untuk membentuk populasi kromosom kendali fuzzy akan memberikan nilai
yang baru. output dari sekelompok data hasil belajar
berdasarkan aturan fuzzy yang diperoleh
Pada saat perhitungan nilai fitness, modul dari kromosom. Nilai output tersebut
algoritma genetik akan berhubungan akan digunakan oleh modul evaluasi
dengan modul kendali fuzzy. Kromosom fitness untuk menghitung nilai fitness
yang akan dihitung nilai fitnessnya akan dari suatu kromosom.
diencode menjadi aturan fuzzy yang siap

Modul Algoritma Genetik


(1)
Inisialisasi
Populasi Awal
(2)
(2)

(
(3) (4) (7)
Seleksi Crossover Evaluasi Populasi
& Mutasi Fitness
Kromosom

(5) (6)

Hitung Evaluasi Evaluasi Hitung


Premis Premis Output Output
Inferensi

Modul Kendali Fuzzy

Gambar 2 : Hubungan Modul Algoritma Genetik dengan Modul Kendali Fuzzy

Representasi kromosom menggunakan suatu sistem fuzzy dalam OFCL dengan


representasi non biner, yaitu algoritma genetik. Adapun tujuan yang
menggunakan bilangan real. Kromosom lebih spesifik adalah untuk
yang merepresentasikan aturan fuzzy meminimumkan fungsi fitness seperti
dalam algoritma genetik disimpan dalam pada rumus (3). Penelitian ini masih
suatu struktur tabel bilangan real. berupa simulasi, belum melibatkan
Sekumpulan aturan disimpan sebagai list interaksi langsung dengan siswa.
dari kromosom. Populasi kumpulan Percobaan yang dilakukan menggunakan
aturan akan disimpan sebagai list dari sistem fuzzy yang sudah diujicobakan
alamat kumpulan aturan. pada penelitian terdahulu dalam
perangkat lunak OFCL. Sistem fuzzy
4. Eksperimen yang dimaksud telah diuraikan dalam
Tujuan percobaan dalam penelitian ini [1,2]. Adapun variabel input yang
adalah untuk melakukan tuning / dimaksud adalah nilai test dan tingkat
modifikasi terhadap parameter fungsi kesulitan soal test. Nilai test memakai
keanggotaan dari variabel input dalam

95
INTEGRAL, Vol. 10 No. 2, Juli 2005

fungsi trapezoidal, sedangkan tingkat hasil belajar dari eksperimen dalam


kesulitan test memakai fungsi triangular. kuliah Struktur Data di program studi
sarjana Teknik Informatika STTI dan
Beberapa penelitian berbasis Sistem data hasil belajar dari eksperimen dalam
Fuzzy Genetik [4,6] menggunakan kuliah Struktur Data di program studi
probabilitas crossover 0.6 dan sarjana Teknik Informatika ITB.
probabilitas mutasi 0.2 sebagai parameter
algoritma genetik. Sumber lain [8] Untuk setiap kelompok data di atas,
menyebutkan probabilitas crossover 0.6 dilakukan 5 (lima) percobaan dengan
sebagai parameter yang dapat digunakan probabilitas crossover 0.6 dan
untuk memberikan hasil yang cukup probabilitas mutasi berubah-ubah. Semua
optimal, sedangkan probabilitas mutasi percobaan dilakukan dengan populasi
diusahakan kecil. Untuk mengetahui berukuran 50 untuk 100 generasi. Hasil
besaran probabilitas crossover dan algoritma genetik untuk setiap percobaan
probabilitas mutasi yang dapat dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel
memberikan hasil yang optimal 4.2.
dilakukan sejumlah percobaan terhadap
data hasil belajar dari eksperimen OFCL Hasil Percobaan-1 sampai dengan
sebelumnya [2]. Data hasil belajar Percobaan-5 untuk data hasil eksperimen
tersebut digunakan sebagai data training di STTI dapat dilihat pada Gambar
dalam algoritma genetik, terdiri dari data 3.

Nilai Fitness Awal : 2.202934942E-01


Nomor Probabilitas Probabilitas Nilai Fitness
Percobaan crossover mutasi Akhir
1 0.6 0.05 3.043155585E-02
2 0.6 0.1 4.814475279E-02
3 0.6 0.2 1.553226743E-02
4 0.6 0.3 2.256779159E-02
5 0.6 0.4 3.844027020E-02

Tabel 4.1 : Hasil Algoritma Genetik untuk Percobaan-1 sampai dengan Percobaan-5 terhadap
Data Hasil Eksperimen di STTI.

Nilai Fitness Awal : 3.2715228317E-01


Nomor Probabilitas Probabilitas Nilai Fitness
Percobaan crossover mutasi Akhir
6 0.6 0.05 1.114466611E-01
7 0.6 0.1 9.254981624E-02
8 0.6 0.2 4.618540617E-02
9 0.6 0.3 6.522564006E-02
10 0.6 0.4 3.844027020E-02

Tabel 4.2 : Hasil Algoritma Genetik untuk Percobaan-6 sampai dengan Percobaan-10 terhadap
Data Hasil Eksperimen di ITB.

96
INTEGRAL, Vol. 10 No. 2, Juli 2005

Hasil Algoritma Genetik untuk


Percobaan1 s/d Percobaan5
1.50E-01

1.25E-01

Nilai Fitness 1.00E-01

7.50E-02

5.00E-02

2.50E-02

0.00E+00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Generasi
Percobaan1 Percobaan2 Percobaan3 Percobaan4 Percobaan5

Gambar 3 : Hasil Algoritma Genetik untuk Percobaan1 s/d Percobaan5

Hasil Algoritma Genetik untuk


Percobaan-6 s/d Percobaan-10
1.50E-01

1.25E-01
Nilai Fitness

1.00E-01

7.50E-02

5.00E-02

2.50E-02
0.00E+00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Generasi

Percobaan6 Percobaan7 Percobaan8 Percobaan9 Percobaan10

Gambar 4 : Hasil Algoritma Genetik untuk Percobaan6 s/d Percobaan10

Dari Gambar 3 terlihat bahwa hasil mempunyai nilai fitness minimum


algoritma genetik konvergen untuk diperoleh dari percobaan-3 (probabilitas
semua percobaan, namun hasil yang mutasi 0.2).

97
INTEGRAL, Vol. 10 No. 2, Juli 2005

Hasil Percobaan-6 sampai dengan ada kecenderungan konvergensi nilai


Percobaan-10 untuk data hasil fitness mulai terlihat setelah iterasi atau
eksperimen di ITB dapat dilihat pada generasi lebih besar dari 50.
Gambar 4. Dari Gambar 4, terlihat bahwa
hasil algoritma genetik konvergen untuk 6. Daftar Pustaka
semua percobaan, namun hasil yang [1] Ayub, M., Liem I., “Fuzzy Control
mempunyai nilai fitness minimum Application in Computer Assisted
diperoleh dari percobaan-10 yaitu Learning”, Proceeding CECI-SITIA,
percobaan dengan probabilitas mutasi C22-C26, Juni 2003.
0.4. [2] Ayub, M., The Houw Liong,
Hinduan A., Liem I., “Implementasi
Pada semua percobaan, ada Kendali Fuzzy dalam Sistem Tutorial
kecenderungan konvergensi nilai fitness Cerdas”, Proceeding of ASPAC on
mulai terlihat setelah iterasi atau generasi ASET, CP201-CP219, Oktober 2004.
lebih besar dari 50. Algoritma genetik [3] Block, H.J., “Mastery Learning
juga menghasilkan komposisi fungsi Theory and Practice” , Holt
keanggotaan yang dapat memberikan ,Rinehart and Winston, Inc., 1971.
nilai fitness yang lebih minimum. Hal ini [4] Cordon,O., Herrera F., Villar P.,
tampak dari nilai fitness akhir yang “Generating the Knowledge Base of
diperoleh dari hasil percobaan yang lebih a Fuzzy Rule-Based System by the
kecil dari nilai fitness awal. Genetic Learning of the Data Base”,
http://decsai.ugr.es/~herrera/Pub-
5. Kesimpulan GFS.html#GFS-D, 28 Mei 2004.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil [5] Herrera, F., Magdalena, L., “Genetic
penelitian ini adalah : Fuzzy Systems : A Tutorial”,
Algoritma genetik dapat digunakan untuk http://mat.upm.es/~llayos/papers/GF
mengatur parameter sistem berbasis fuzzy S.ps, 29 Oktober 2004.
dalam sistem tutorial cerdas sehingga [6] Herrera,F., Lozano,M., Verdegay,
sistem dapat memberikan layanan J.L., “Tuning Fuzzy Logic
pembelajaran dengan optimal terhadap Controllers by Genetic Algorithms”,
populasi siswa dengan kemampuan yang http://decsai.ugr.es/~herrera/Pub-
berbeda. GFS.html#GFS-D, 25 April 2004.
[7] Zakaria,A., Siraj, F., “Intelligent
Dari hasil percobaan algoritma genetik Tutoring System for Web Based
untuk melakukan tuning terhadap posisi Education”,
dan lebar fungsi keanggotaan sistem http://www.aisig.uum.edu.my/azizi/T
fuzzy, diperoleh hasil yang konvergen N3063/its2.pdf, 31 Juli 2003.
dengan nilai fitness yang minimum jika [8] Goldberg,D.E., “Genetic Algorithms
parameter probabilitas crossover yang in Search, Optimization and Machine
dipakai adalah 0.6 dan parameter Learning”, Addison Wesley, 1989.
probabilitas mutasi yang berkisar antara
0.2 sampai 0.4. Pada semua percobaan,

98

Anda mungkin juga menyukai