Anda di halaman 1dari 12

BIOLOGI UMUM

TRI P. MENA
22 SEPTEMBER 2010

Biologi Dasar I By : Tri Prasetia Mena


A. PENDAHULUAN
1. BIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Biologi (ilmu hayat) adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah
ini diambil dari bahasa Belanda "biologie", yang juga diturunkan dari
gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup") dan λόγος,logos
("lambang", "ilmu"). Dahulu sampai tahun 1970-an digunakan istilah
ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab, artinya "ilmu kehidupan").
Obyek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua
makhluk hidup. Karenanya, dikenal berbagai cabang biologi yang mengkhususkan
diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani, zoologi, dan mikrobiologi.
Berbagai aspek kehidupan dikaji. Ciri-ciri fisik dipelajari dalam anatomi, sedang
fungsinya dalam fisiologi; Perilaku dipelajari dalam etologi, baik pada masa sekarang
dan masa lalu (dipelajari dalam biologi evolusioner dan paleobiologi); Bagaimana
makhluk hidup tercipta dipelajari dalam evolusi; Interaksi antarsesama makhluk dan
dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat
yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup
dipelajari dalam genetika.
Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan
berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan
adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaitu astrobiologi. Sementara itu,
perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusun
organisme melalui biologi molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh
perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika.
Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan
menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan
subyek pelajaran sekolah dan universitas di seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan
makalah dibuat setiap tahun dalam susunan luas jurnal biologi dan kedokteran. Ilmu
alam (Inggris:natural science) atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang
digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda
alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun [1].
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah
pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan
pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah
kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan
pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan.
"Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan
untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-
gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya
menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah
kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan
alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang
keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.
Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai
penyedia alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam.
Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali "ilmu" sebagai disiplin yang
mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam

Biologi Dasar I By : Tri Prasetia Mena


dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(biasa disingkat
IPA).
Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat obyeknya yang kongkrit,
karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti.
Di samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah "ilmu alam"
kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian sehari-hari.
Dari sudut ini, "ilmu alam" dapat menjadi arti alternatif bagi biologi, terlibat dalam
proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmu fisik (terkait dengan hukum-hukum
fisika dan kimia yang mendasari alam semesta).

2. Cabang-cabang Biologi
Cabang dari biologi berjumlah ratusan, yang berkembang pesat terutama sejak
abad ke-20. Biologi sendiri semula merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam
(natural sciencesyang dipelajari oleh para naturalis (ahli ilmu-ilmu alamiah). Biologi
sebagai ilmu yang mandiri, dalam arti memiliki perangkat analisis dan konsep-
konsep ilmiah yang kokoh, baru terbentuk pada abad ke-18, setelah penemuan
mikroskop dan tumbangnya dogma generatio spontanea oleh konsep omne vivum ex
vivo. Konsep evolusi, pewarisan sifat (hereditas), dan penemuan DNA sebagai bahan
genetik memacu perkembangan biologi secara pesat dan menghasilkan cabang-
cabang yang dikenal sekarang ini. Pembagian biologi di bawah ini tidak bersifat
mutlak karena beberapa cabang yang sekarang dianggap mandiri masih memiliki
keterkaitan dengan bidang induknya, misalnya genetika dengan fisiologi, biologi
molekular dengan genetika, dan sebagainya. Selain itu, karena dinamisnya
perkembangan ilmu-ilmu ini, seringkali ilmu-ilmu ini saling bertemu dan
menghasilkan kajian antardisiplin yang sukar dipisahkan. Berikut adalah cabang-
cabang biologi itu:
1. Anatomi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bentuk dan susunan
organ-organ tubuh suatu organisme.
2. Anatesi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari semua segi yang
berhubungan dengan operasi atau pembedahan.
3. Bakteriologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bakteri dan seluk
beluknya.
4. Botani adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan
seluk beluknya.
5. Bryologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang lumut dan seluk
beluknya.
6. Dendrologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pohon dan
tanaman berkayu.
7. Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya (interaksi factor abiotik dengan
factor biotic).
8. Embriologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari perkembangan
embrio, mulai dari zigot sampai menjadi dewasa.
9. Emtomologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang insekta.
10. Entomologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari semua segi
kehidupan serangga.
11. Evolusi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari proses perubahan
struktur tubuh pada makhluk hidup secara perlahan – lahan dalam waktu yang
cukup lama, sehingga terbentuk spesies baru.

Biologi Dasar I By : Tri Prasetia Mena


12. Fikologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang alga dan seluk
beluknya.
13. Fisiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari fungsi alat-alat tubuh
organisme.
14. Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pola pewarisan atau
cara-cara penurunan sifat menurun pada makhluk hidup.
15. Herpetologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan reptil
dan amphibi.
16. Higiene adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang kesehatan.
17. Histologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan.
18. Iktiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang ikan.
19. Nematologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang nematoda
dan seluk beluknya.
20. Malakologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan
molusca dan seluk beluknya.
21. Mamologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari hewan menyusui dan
seluk beluknya.
22. Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari organisme yang
berukuran mikroskopis  (mikroorganisme)
23. Mikologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari jamur dan seluk
beluknya.
24. Morfologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bentuk dan struktur
luar suatu organisme.
25. Ornitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang burung dan
unggas
26. Paleobotani adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan di
masa lampau.
27. Paleontologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari kehidupan hewan
atau tumbuhan pada masa zaman lampau yang telah menjadi fosil.
28. Patologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari penyakit dan
pengaruhnya terhadap organisme.
29. Parasitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari organisme-
organisme yang dapat menimbulkan penyakit.
30. Phylogeni adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari perkembangan
makhluk hidup dari bentuk tidak sempurna samapai sempurna.
31. Protozoologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang protozoa
dan seluk beluknya.
32. Pteridologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pakis dan
seluk beluknya.
33. Sitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang struktur dan
fungsi sel tubuh makhluk hidup.
34. Taksonomi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pengelompokan
makhluk hidup.
35. Terratologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari kelainan atau cacat
embrio dalam masa kandungan.
36. Virologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang virus dan seluk
beluknya.
37. Zoologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan dan seluk
beluknya.

Biologi Dasar I By : Tri Prasetia Mena


B. Organisasi Seluler Makhluk Hidup
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang
menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam
sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara
autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi.
Semua organisme selular terbagi ke dalam dua
golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari
selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme
eukariota.
Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel
yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar:
eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri, dan archaea, kelompok prokariota
yang sangat mirip dengan bakteri dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrim
seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung kadar garam yang
sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa
organisasi DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks,
antara lain dengan membran internal, organel yang memiliki membran tersendiri seperti
inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa
kromosom linear di dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang
sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein
yang lain.
Jika panjang DNA diberi notasi C dan jumlah kromosom dalam genom diberi
notasi n, maka notasi 2nC menunjukkan genom sel diploid, 1nC menunjukkan genom sel
haploid, 3nC menunjukkan genom sel triploid, 4nC menunjukkan genom sel tetraploid.
Pada manusia, C = 3,5 × 10-12 g, dengan n = 23, sehingga genom manusia dirumuskan
menjadi 2 x 23 x 3,5 × 10-12, karena sel eukariota manusia memiliki genom diploid.
Sejenis sel diploid yaitu sel nutfah dapat terdiferensiasi menjadi sel gamet haploid.
Genom sel gamet pada manusia memiliki 23 kromosom, 22 diantaranya merupakan
otosom, sisanya merupakan kromosom genital. Pada oosit, kromosom genital senantiasa
memiliki notasi X, sedangkan pada spermatosit, kromosom dapat berupa X maupun Y.
Setelah terjadi fertilisasi antara kedua sel gamet yang berbeda kromosom genitalnya,
terbentuklah sebuah zigot diploid. Notasi genom yang digunakan untuk zigot adalah
46,XX atau 46,XY.
Pada umumnya sel somatik merupakan sel diploid, namun terdapat beberapa
perkecualian, antara lain: sel darah merah dan keratinosit memiliki genom nuliploid.
Hepatosit bergenom tetraploid 4nC, sedang megakariosit pada sumsum tulang belakang
memiliki genom poliploid hingga 8nC, 16nC atau 32nC dan dapat melakukan proliferasi
hingga menghasilkan ribuan sel nuliploid. Banyaknya ploidi pada sel terjadi sebagai
akibat dari replikasi DNA yang tidak disertai pembelahan sel, yang lazim disebut sebagai
endomitosis.

 STRUKTUR DAN FUNGSI


Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri
adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup dimana keberadaannya

Biologi Dasar I By : Tri Prasetia Mena


sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing-masing
makhluk hidup.
Teori-teori tentang sel
a. Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil
pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
b. Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang
berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
c. Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan
isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
d. Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi
Protoplasma
e. Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun
1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan
tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri
atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan
satuan structural makhluk hidup.
f. Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang
pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
g. Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan
fungsional makhluk hidup
h. Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya
(omnis celulla ex celulla)
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
a. Sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar
dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk
dalam selompok ini adalah bakteri dan alga biru
b. Sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu
system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah
semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel
eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein
dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki
beberapa perbedaan sebagai berikut :
 Sel Prokariotik
 Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel
yang dinamakan nucleoid
 Organel-organelnya tidak dibatasi membrane
 Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
 Diameter sel antara 1-10mm
 Mengandung 4 subunit RNA polymerase
 Susunan kromosomnya sirkuler
 Sel Eukariotik
 Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
 Organel-organelnya dibatasi membrane
 Membran selnya tersusun atas fosfolipid
 Diameter selnya antara 10-100mm
 Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
 Susunan kromosomnya linier
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya

Biologi Dasar I By : Tri Prasetia Mena


a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid
Bagian-bagian Sel
a. Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk
cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
b. Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola
Mari kita bahas masing-masing bagian satu per satu
 Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri
daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan,
dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk
membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.
Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin,
lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
 Membran Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan
sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran
sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan
keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur
membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas
tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan
oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida
membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul
lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran.
Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan
lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis
dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama
dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun
membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida,
glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul
dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara
lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil
(air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan
ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi
dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu
melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul
yang membutuhkan mekanisme khusus.
 Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni
gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi,
osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif.
Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau
ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi

Biologi Dasar I By : Tri Prasetia Mena


akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk.
Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah
perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari
hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam
transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien
konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan
glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif
glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan
protein transpor.
 Transpor aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat
tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien
konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein.
Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein
dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven
pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled
carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah
suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan
antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP
driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light
driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini
membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada
Bakteriorhodopsin.
 Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup
berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk
menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan
demikian, mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas
metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak,
misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda
untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan
panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama,
yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang
terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang
sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini
bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000
Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar
bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang
terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses
transpor lipid ke matriks untuk menjalani ?-oksidasi menghasilkan Asetil
KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar
terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama
pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan
banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish,
2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam

Biologi Dasar I By : Tri Prasetia Mena


sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran
dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif,
ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta
protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks
melewati membran dalam.
Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan
membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang
penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan
reaksi ?-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat
materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom,
ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan
kalium
 Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi
enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada
berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de
Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini
memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease,
glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim
tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis,
fagositosis, dan autofagi.
 Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel
melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan
dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal.
Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali
(dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di
endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim
hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH
(5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk
lisosom.
 Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel
sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari
retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk
autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik
dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut).
Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan
embrio manusia.
 Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran
akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk
fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari
trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
 Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau
diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan
struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai
pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap
sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan

Biologi Dasar I By : Tri Prasetia Mena


memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya
disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi
berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.
Beberapa fungsi badan golgi antara lain :
 Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-
sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
 Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti
membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari
membran. plasma.
 Membentuk dinding sel tumbuhan.
 Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang
berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
 Tempat untuk memodifikasi protein.
 Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel.
 Untuk membentuk lisosom
 Retikulum Endoplasma
RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat
ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma
bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan
labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma
melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata
endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari
bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
 RE kasar. Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang
merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka,
fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.
 RE halus. Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik
ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses
metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi
kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada
protein membran sel.
 RE sarkoplasmik. RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus.
RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang
membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan
proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik
menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam
pemicuan kontraksi otot.
 Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel
eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan
bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama
dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-
kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus
adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel
dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk

Biologi Dasar I By : Tri Prasetia Mena


mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA
untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat
terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di
mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri
 Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel
tumbuhan. Ada tiga macam plastida, yaitu :
 leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung).
 kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a
dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten.
 kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten.
 Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang
sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini
akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus
sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi
kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai
dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa
mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai
terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2
merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah
memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub
pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-
benang spindel.
 Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam
bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di
dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak
dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat
rendah.
Fungsi vakuola adalah :
 Memelihara tekanan osmotik sel.
 Penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll.
 Mengadakan sirkulasi zat dalam sel
 Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
1. Sel Hewan :
 Tidak memiliki dinding sel.
 Tidak memiliki butir plastid.
 Bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya
tidak kaku.
 Jumlah mitokondria relatif banyak.
 Vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil.
 Sentrosom dan sentriol tampak jelas
2. Sel Tumbuhan
 Memiliki dinding sel.
 Memiliki butir plastid.
 Bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulose.
 Jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastid.

Biologi Dasar I By : Tri Prasetia Mena


 vakuola sedikit tapi ukurannya besar.
 sentrosom dan sentriolnya tidak jelas

Biologi Dasar I By : Tri Prasetia Mena

Anda mungkin juga menyukai