Pneumonia Aspirasi Ganggrenosa
Pneumonia Aspirasi Ganggrenosa
Sinonim
Bronchopneumonia aspirasi, silk pneumonia, gangrea pulmonum,
bronchopneumonia gangrenosa, fremde korper pneumonie
Definisi
Pneumonia aspirasi gangrenosa adalah radang parenkim dan saluran pernafasan
yang terjadi karena masuknya benda asing, padat maupun cair, yang ukuran dan
takarannya berlebihan serta tidak steril. Radang paru-paru yang berlangsung akut ditandai
dengan ketidaktenangan, batuk, dispnoe, dan demam yang tinggi. Pada pneumoni macam
ini terlihat pembusukan jaringan pulmoner.
Pneumoni ini juga dapat disebabkan oleh kuman-kuman yang mempunyai daya
putrefaksi (daya melarutkan jaringan mati). Kuman-kuman ini mempunyai asal
bronchogen atau hematogen. Nekrosa primer paru-paru biasanya disebabkan aspirasi
bahan-bahan asing, misalnya obat-obatan, bahan anastesi, makanan atau nanah. Juga
dapat disebabkan oleh penetrasi benda asing, berasal dari lambung-lambung besar.
Masuknya cairan ke dalam paru-paru tidak selalu mengakibatkan perubahan
patologis jaringan paru-paru. Kadang, secara sengaja cairan tertentu dimasukkan ke
dalam saluran pernafasan. Zat cair dan obat yang sengaja dimasukkan ke dalam batang
tenggorok untuk tujuan pemeriksaan dan pengobatan selain steril juga harus bersifat
isotonic.
Perubahan-perubahan terkemuka ialah pneumonia fibrinosa atau catarhalis.
Perubahan putrefaksi ditemukan di daerah hepatisasi. Pembusukan ini terlihat sebagai
noduli kecil hingga sebesar kacang yang mempunyai pusat gangrene. Akan tetapi
perubahan ini dapat meluas hingga menjadi lobuler, atau lober dan biasanya berbau.
Hawa dapat menembus paru-paru dan menyebabkan pneumothorax atau kadang-kadang
emfisema subkutan di bagian leher dan bahu, malah sampai ekor. Biasanya pneumoni ini
menyebabkan kematian.
Secara mikroskopik terlihat bronchitis dan bronchiolitis suppurativa pada
permulaan pneumoni. Radang meluas ke dalam parenkim disekitar bronchi dan
Page | 1
wHeDaCaiNe deR kALaSHNiKov Blog’s _ whedacaine.wordpress.com
PNEUMONIA
Penyakit Organik Hewan Besar – Saluran Pernapasan ASPIRASI
Etiologi
Benda asing yang masuk ke dalam saluran pernafasan mungkin berasal dari
makanan, bahan yang dimuntahkan, obat-obatan, cairan larutan untuk dipping, air
kubangan atau air untuk mandi, cairan radang atau abses didalam rongga mulut dan
sekitarnya, air susu, dan sebagainya.
Paresis tekak ketika hewan dalam keadaan nekrose, pengambilan pakan
yang tergesa-gesa, atau karena hewan masih terlalu muda, hingga epiglotis
tidak berfungsi normal, sehingga sebagian makanan atau cairan masuk ke
dalam tenggorok dan paru-paru.
Air susu dalam ember atau botol dengan lubang pada dot terlalu besar
sering menjadi penyebab radang paru-paru pada pedet.
Hewan yang didiping, yang didorong masuk kedalam air secara tiba-tiba,
karena terkejut air dipping tersebut dapat masuk ke dalam saluran
pernafasan.
Bentukan patologis yang berupa abses, radang, tumor, dan sebagainya di
dalam rongga mulut bagian belakang tenggorok dan jaringan disekitar
tekak dapat menyebabkan kesulitan untuk menelan dan memudahkan
terjadi aspirasi.
Sumbatan tekak, kerongkongan, atau pylorus akan mengakibatkan
regurgitasi makanan dan cairan yang selanjutnya dimuntahkan lewat mulut
maupun hidung, yang selanjutnya terisap- paru-paru.
Pemberian obat cair atau pakan dapat menyebabkan radang paru-paru
aspirasi. Missal karena petugas keliru memasukkan obat, bolus dan puyer,
atau sonde kerongkongan ke dalam saluran pernafasan.
Aspirasi air kubangan atau air sawah dalam jumlah sedikit dapat
mengakibatkan radang aspirasi ringan dan berbentuk sebagai proses yang
terlokalisasi.
Page | 2
wHeDaCaiNe deR kALaSHNiKov Blog’s _ whedacaine.wordpress.com
PNEUMONIA
Penyakit Organik Hewan Besar – Saluran Pernapasan ASPIRASI
Patogenesis
Perubahan secara organik sebagai akibat aspirasi tergantung pada sifat fisis dan
takaran benda asing, serta virulence mkroorganisme yang masuk paru-paru.
Apabila sebagai akibat aspirasi terjadi combatant bronchus akan terlihat usaha
untuk membebaskan sumbatan tersebut dengan batuk secara terus-menerus yang dalam
waktu singkat akan berakibat fatal sebagai akibat hipoksia dan asfiksia. Sesampai di
paru-paru, benda asing bersama kuman-kuman akan segera mengiritasi jaringan,
sehingga terbentuk radang. Apabila mampu melokalisasi radang, gejala klinis tidak akan
tampak. Sebaliknya bila bagian paru-paru yang menderita cukup luas radang paru-paru
akan bersifat akut dengan batuk yang terus menerus disertai dengan dispneoea dan
demam yang tinggi. Dalam waktu singkat fungsi pernafasan akan mengalami kegagalan.
Oleh kuman yang terdapat pada proses radang, radang paru-paru kataral yang semula
terbentuk akan berubah menjadi ganggren yang lebih parah(pneumonia ganggrenosa).
Tergantung pada macam benda asing dan juga banyaknya jarinagn yang membusuk, bau
yang menusuk yang keluar dari lubing hidung akan berbeda sifat dan intensitasnya. Oleh
adanya toksin yang dihasilkan kuman, gejala toksemia juag akan teramati.
Gejala
(Subronto, 2003)
Gambar 1: Penderita suka tiduran dan berdiri dengan kaki depan diabduksikan
Page | 4
wHeDaCaiNe deR kALaSHNiKov Blog’s _ whedacaine.wordpress.com
PNEUMONIA
Penyakit Organik Hewan Besar – Saluran Pernapasan ASPIRASI
Gambar 2: Daerah merah menunjukkan daerah yang paling terpengaruh dan ada
beberapa daerah yang kolaps.
Pada bedah bangkai dapat ditemukan adanya jaringan paru-paru yang meradang dan
terbatas dengan jaringan ikat di sekitar proses. Pada yang akut, terutama yang disertai
dengan gangrene, jaringan kehilangan identitasnya. Jaringan jadi membusuk dengan
eksudat yang berwarna kuning, abu-abu atau kehijauan, bersifat mukopurulen atau
purulen, dengan bau yang membusuk. Dibagian lain dari paru-paru terdapat proses
kompensasi yang kebanyakan berbentuk sebagai emphysema pulmonum ringan.
1. Tipe obstruktif
Sumbatan saluran napas oleh sisa makanan. Bila sumbatan terjadi pada cabang
bronkus, maka akan timbul batuk sesak dan mungkin sianosis.
Page | 5
wHeDaCaiNe deR kALaSHNiKov Blog’s _ whedacaine.wordpress.com
PNEUMONIA
Penyakit Organik Hewan Besar – Saluran Pernapasan ASPIRASI
Bingung Lemas
Diagnosa
Page | 6
wHeDaCaiNe deR kALaSHNiKov Blog’s _ whedacaine.wordpress.com
PNEUMONIA
Penyakit Organik Hewan Besar – Saluran Pernapasan ASPIRASI
Differensial diagnosa
Atropine sulfat membantu kontrol salivasi oleh karena anestesi umum (seperti
thiobarbiturat). Penggunaan endotrakeal tube dengan sebuah manset yang dapat dipompa
untuk mencegah aspirasi cairan pada saat bedah.
Hewan tetap tenang. Sebuah batuk yang produktif jangan sampai di tekan.
Antibiotic spektrum luas harus digunakan pada hewan yang diketahui telah menginhalasi
sebuah substansi asing, baik itu berupa cairan ataupun gas yang bersifat mengiritir, tanpa
menunggu tanda-tanda pneumonia muncul. Pada hewan kecil, terapi oksigen mungkin
menguntungkan. Meskipun semua dapat di treatment, prognosisnya jelek, dan usaha
harus dipusatkan pada pencegahan.
Pengobatan
Pneumonia aspirasi bisa dengan berbagai cara tergantung dari jenisnya. Obat
antibiotik yang dapat diberikan adalah penisilin atau sefalosporin generasi ke 3, ataupun
klindamisin bila penisilin tidak mempan atau pasien alergi terhadap penisilin. Tidak ada
patokan pasti lamanya terapi, yang pasti antibiotik perlu diteruskan hingga kondisi pasien
baik, atau gambaran radiologis bersih atau stabil selama 2 minggu (pada umumnya
selama 3-6 minggu). Bedah terhadap abses tidak diperlukan kecuali bila respon terapi
kurang dan terjadi kekambuhan infeksi di tempat yang sama
Page | 7
wHeDaCaiNe deR kALaSHNiKov Blog’s _ whedacaine.wordpress.com
PNEUMONIA
Penyakit Organik Hewan Besar – Saluran Pernapasan ASPIRASI
Terapi
Dalam keadaan akut, tidak ada gunanya untuk mengobati penderita, lebih baik
penderita dimanfaatkan dagingnya sebelum melakukan pengobatan yang biasanya tidak
memberikan hasil. Pada yang berlangsung sub akut, pengobatan dengan menggunakan
antibiotic berspektrum luas ataupun sediaan sulfonamide secara intratracheal ataupun
intrabronchial. Contoh yang terbaik adalah aspirin dengan dosis 6-30 gram per hari untuk
hewan besar. Untuk melonggarkan pernafasan, dapat diberikan aminofilin maupun
expectoransia, contohnya cloretamon dengan dosis 8-15 gram per hari, diberikan bersama
sodium bikarbonat.
Treatment
Page | 8
wHeDaCaiNe deR kALaSHNiKov Blog’s _ whedacaine.wordpress.com
PNEUMONIA
Penyakit Organik Hewan Besar – Saluran Pernapasan ASPIRASI
Page | 9
wHeDaCaiNe deR kALaSHNiKov Blog’s _ whedacaine.wordpress.com
PNEUMONIA
Penyakit Organik Hewan Besar – Saluran Pernapasan ASPIRASI
DAFTAR PUSTAKA
Page | 10
wHeDaCaiNe deR kALaSHNiKov Blog’s _ whedacaine.wordpress.com