proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat
gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat,
membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6
milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan
nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang
terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang
mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk
planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk
seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan
unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi
yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan
bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak
bumi.
In its development, the planet continues to experience a gradual process and to form it is today.
There are three stages in the process of formation of the earth, namely:
1. Initially, the earth is still a homogeneous planet and have not experienced the bedding planes or
different elements.
2. Formation bedding planes of the earth structure that begins with the occurrence of differentiation.
Iron material that greater density will sink, while the lighter specific gravity will move to the surface.
3. Earth is divided into five layers, namely core, outer core, the mantle, outer mantle, and crust.