1. Percobaan Utama
Tabel 3.1-1 Flowrate dan Kecepatan Fluida
∆h(cm) V1(ml) V2(ml) Vrata-rata (ml) Q(cm3/s) v1(cm/s) v2 (cm/s)
1 400 380 390 130 2,0445 66,3376
∆H rendah ke tinggi
Tabel 3.1-2 Tekanan Air dalam Manomater ∆H Rendah ke Tinggi
Vo V bed
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
(cm/s) (cm3)
105452
1052574 1049645 1048668 1047692 1047692 1047692 8338 794,8
7
105482
1052574 1050621 1049156 1048180 1048180 1047985 11026 953,8
0
105491
1052769 1052086 1050621 1049156 1048180 1048180 13389 1112,7
7
105540
1053453 1052086 1050914 1049645 1049156 1049449 15427 1176,3
6
BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN III-2
105540
1053355 1051597 1050816 1049938 1049352 1049156 17139 1239,9
6
105560
1053550 1053160 1052086 1051109 1050230 1050133 18526 1398,9
1
105599
1055015 1054331 1053062 1052086 1051109 1050914 19588 1557,8
1
105599
1053941 1052574 1051597 1051109 1049645 1049352 20326 1716,8
1
105599
1054039 1052574 1051305 1050328 1049352 1048961 20737 1780,4
1
105599
1054039 1052574 1051597 1050621 1049645 1049156 20824 1907,6
1
105599
1054039 1052574 1051597 1051109 1050133 1049645 20586 2034,7
1
105599
1054039 1052574 1051597 1050621 1049645 1048863 20022 2289,1
1
105599
1054039 1053062 1052086 1051109 1050133 1049156 19133 2543,4
1
105599
1054039 1053062 1052086 1050621 1049645 1048668 17919 2607,0
1
Tabel 3.1-3 Tekanan Bed, Pressure Drop dan Porositas ∆H Rendah ke Tinggi
Pbed
∆P ε
(g/cm2)
∆H tinggi ke rendah
Tabel 3.1-4 Tekanan Air dalam Manomater Tinggi ke Rendah
Vo V bed
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
(cm/s) (cm3)
105550
1053746 1052769 1051793 1051305 1050523 1049059 8338 2607,0
3
105550
1053746 1052769 1051793 1050816 1049840 1049352 11026 2543,4
3
105550
1053550 1052574 1051109 1049645 1048668 1048180 13389 2225,5
3
105550
1053550 1052574 1051597 1050621 1049156 1047692 15427 2034,7
3
105550
1053550 1053062 1050621 1050133 1050133 1049156 17139 1844,0
3
105540
1053453 1052867 1051402 1050426 1047985 1047985 18526 1716,8
6
105530
1053550 1052574 1052086 1050133 1048668 1048571 19588 1526,0
8
105452
1052574 1051597 1050426 1049742 1048766 1048766 20326 1526,0
7
105452
1052574 1051109 1049645 1048668 1047985 1047985 20737 1335,3
7
105433
1052379 1050914 1048961 1047496 1047399 1047399 20586 1049,2
1
105355
1051597 1050133 1048180 1047204 1047106 1047008 20022 953,8
0
105335
1051402 1050914 1048961 1048473 1048473 1048375 19133 890,2
5
105306
1050621 1048668 1046715 1046715 1046715 1046422 17919 763,0
2
Tabel 3.1-5 Tekanan Bed, Pressure Drop dan Porositas Tinggi ke Rendah
Pbed ∆P ε
III.2 Pembahasan
Percobaan Solid Liquid Fluidization ini bertujuan untuk mempelajari kelakuan
solid dalam kolom unggun fluidisasi solid liquid dan mempelajari hubungan antara
resistansi partikel dan kecepatan fluida. Proses fluidisasi ini dapat terlihat dengan
mengamati tinggi bed (L), penunjukan pressure tap dan ketinggian manometer terbuka
terhadap kecepatan liquid saat terjadi perubahan-perubahan pada suatu kolom unggun
fluidisasi ketika dialirkan liquid di dalamnya. Pada percobaan ini, bed yang digunakan
adalah polydisperse, artinya partikel-partikel yang digunakan mempunyai bentuk dan
ukuran yang bervariasi.
Percobaan ini ada 3 tahap yang harus dilalui yaitu: tahap persiapan, kalibrasi dan tahap
percobaan.Pada tahap persiapan, langkah pertama yang dilakukan adalah merangkai alat
Tahap kalibrasi dilakukan untuk mengetahui kecepatan fluida yang mengalir pada kolom
unggun pada tiap beda tinggi raksa (Δh). Langkah pertama yang dilakukan dalam kalibrasi
adalah dengan cara mengatur main valve dan valve by pass hingga didapat beda ketinggian
raksa sesuai variabel yang digunakan serta dengan sedikit membuka valve discharge.
Langkah kedua adalah menampung air yang keluar melalui selang discharge dalam waktu
tertentu. Langkah ketiga adalah menghitung volumetric rate water (Q1 dan Q2), dengan
cara volume air yang tertampung dalam gelas ukur dibagi dengan waktu dan dirata-rata
(Qav). Dengan diketahuinya volumetric rate water yang mengalir (Qav), maka dapat
dihitung kecepatan fluida yang mengalir dalam discharge dengan cara volumetric rate
water dibagi dengan luas penampang discharge, kemudian untuk menghitung kecepatan
fluida dalam kolom digunakan hukum kontinuitas, dimana laju alir volumetrik dalam
kolom sama dengan laju alir volumetrik dalam discharge. Kemudian diplot kurva antara
debit air rata-rata dengan beda ketinggian manometer raksa sebagai berikut :
Kondisi partikel yang terangkat karena adanya aliran fluida yang cukup kuat
sehingga dapat membuat partikel tersebut berkelakuan seperti fluida. Pada kecepatan
tertentu perubahan tekanan terhadap bed hampir seimbang dengan kekuatan gravitasi pada
Gambar 3-2-3 menunjukkan hubungan antara tekanan dengan tinggi kolom pada ∆h rendah
ke tinggi, bahwa pada saat terjadi fluidisasi tekanan sepanjang kolom unggun akan turun
hingga konstan
Saat fluida mulai dialirkan maka pressure drop akan ikut naik hingga suatu saat
nilainya mulai konstan saat fluidisasi mulai terjadi. Selebihnya nilai pressure drop tetap
konstan. Jika rate diturunkan maka pressure drop tetap konstan setelah melewati daerah
fluidisasi baru terjadi penurunan. Dari grafik terlihat bahwa setelah melewati daerah
fluidisasi ΔP mengalami penurunan, hal ini sudah sesuai dengan literatur tentang perilaku
partikel pada proses fluidisasi.
Selain itu, pada kurva ketika rate volumetric dinaikkan, sebelum melewati nilai
V0 M memiliki nilai pressure drop yang lebih tinggi daripada kurva saat rate volumetric
diturunkan. Hal itu disebabkan, pada saat mulai dialirkan fluida, bed menahan gaya akibat
pertambahan kecepatan fluida tersebut. Akibatnya tekanan yang dibutuhkan untuk
menambah ketinggian bed menjadi lebih besar. Sehingga pressure drop yang dialami juga
semakin bertambah.