Anda di halaman 1dari 34

Oleh : Afifah Al_Hida

FKIP UNS
Jagat raya/alam semesta/cosmos
adalah sebuah ruangan yang meluas ke segala arah, tidak terhingga, tetapi ada
batasan-batasannya yang belum dapat diketahui dan sebagai tempat seluruh
benda langit berada, termasuk bumi tempat hidup manusia.
Salah satu teori yang menjelaskan terbentuknya Jagat Raya adalah Teori Bing-Bang

Pandangan manusia tentang Jagat Raya


• Pandangan Antroposentris (Antropos = manusia, centrum/centris =pusat)
Antroposentris adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia sebagai
pusat segalanya di alam ini.
• Pandangan Geosentris (geo = bumi)
Geosentris adalah pandangan yang menganggap bumi sebagai pusat jagat raya.
Ahli pendukung pandangan ini antara lain Thales dan Anaximander
• Pandangan Heliosentris (helios = matahari)
Heliosentris adalah pandangan yang menyatakan bahwa pusat jagat raya
adalah matahari.
Pelopor pandangan ini adalah Nicolaus Copernicus
• Pandangan Galaktosentris
Galaktosentris yaitu pandangan yang menyatakan bahwa pusat alam semesta
adalah galaksi.
Pandangan ini merupakan hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Satuan Jarak di Jagat Raya
Satuan Astronomi (SA) atau Astronomical Unit (AU)
• Satu satuan astronomi adalah satu kali jarak rata-rata bumi ke matahari (±
150.000.000 km).
• 1 SA = 15 X 107 km
• Biasanya hanya digunakan untuk menghitung jarak benda-benda langit yang
terdapat dalam sistem tata surya
Tahun Cahaya (TC)
• Satu satuan tahun cahaya ialah jarak yang ditempuh cahaya
selama satu tahun.
• 1 TC = 3406 X 1015 km
• dapat digunakan untuk mengukur jarak antar bintang

Paralaks Second (Parsec = Pc)


• Paralaks (detik busur) adalah pergeseran sebuah benda yang
sangat jauh bila dilihat oleh pengamat yang tempatnya
bergeser terhadap benda, dan bukan karena benda
tersebut bergesar.
• 1 Parsec = 3, 26 tahun cahaya = 206.265 SA
• Metode paralaks dapat digunakan untuk mengukur jarak
Sudut paralaks tahunan sebuah bintang dari bumi.
sebuah bintang
Teori Big-bang

Alam semesta bermula dari ledakan maha dahsyat. Semua


energi&materi berkumpul dlm satu titik yang berdimensi nol
dan berkerapatan tak terhingga.

Pendukungnya:
1. Vesto Sliper (1922)
Garis-garis spektrum galaksi yang menjauh bergeser ke arah merah
2. Alan Guth (1980)
Dengan teleskop Hubble 5 m, berhasil menghitungpergeseran galaksi
yang berwarna merah dengan kecepatan menjauhnya.
Dengan mantap menetapkan, umur jagat raya ±14 milyar
tahun
3. Paul Devies (2005)
Energi alam semesta mengimbangi gaya grafitasinya dengan
kecepatan yang nyaris sama.
2. Teori Keadaan Tetap (stabil)
1. Fred Hoyle (1948)
Jagat Raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa, tetapi tidak ada
perubahan dengan berjalanya waktu.
Point – Point :
a. Zat baru senantiasa tercipta di ruang angkasa yang terbentuk
diantara galaksi-galaksi.
b. Zat-zat baru yang terbentuk akan menggantikan ruang diantara
galaksi. (Pertumbuhanya lambat, ±1 atom Hidrogen setiap 1000 juta
tahun)
c. Zat-zat baru dipercaya hidrogen, merupakan asal-usul sebuah
bintang dan galaksi
3.Teori Alam Semesta Quantum
William Lane Craig (1966)
a. Bahwa alam semesta sudah ada selamanya dan akan
selalu ada untuk selamanya pula.
b. Ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada
adalah partikel-partikel subatomik.
Kemenangan Teori Big-bang terhadap teori lain tentang
penciptaan Jagat Raya :
1. Arno Penzias dan Robert Wilson (1965)
Adanya sebentuk radiasi latar belakang kosmik
2. George Smoot (1989)
Dengan satelit COBE membenarkan temuan Arno Penzias
dan Robert Wilson. Hasilnya menunjukkan secara pasti
keberadaan bentuk rapat panas sisa ledakan yang
menghasilkan alam semesta ini.
A. Galaksi
Galaksi adalah sebuah perbintangan yang maha luas, yang di dalamnya terdapat
jutaan bahkan milyaran bintang beserta benda-benda langit lainnya sebagai
anggota yang beredar mengelilingi pusat gerakan yang teratur.
Bentuk-Bentuk Galaksi
a. Galaksi Spiral (S)
Galaksi bentuk ini memiliki lengkungan –lengkungan spiral yang keluar dari sebuah
inti yang terang seperti pusaran api raksasa
Contoh : Galaksi Bimasakti dan Galaksi M31 (Messier nomor 31) di Andromeda.
Galaksi spiral mempunyai 3 bagian yang dapat dibedakan dengan jelas yaitu:
- Pusat roda
- Selubung bulat yang membungkus pusat
- Piringan dengan lengan spiral yang mengelilinginya
b. Galaksi Spiral Berpalang.
Lengan-lengan spiral galaksi keluar dari bagian ujung suatu pusat, 18%
dari jumlah galaksi merupakan spiral-spiral yang terpotong.

c. Galaksi Elips (E)


Bentuknya lebih sederhana dari galaksi spiral karena
hanya terdiri dari pusat (inti) roda dan selubung
Kerapatan bintang-bintang di bagian inti lebih tinggi
dibandingkan dengan di bagian tepinya

d. Galaksi Tak Beraturan


Bentuknya berupa onggokan bintang-bintang dengan batas yang kurang
jelas
Macam – Macam Galaksi

Galaksi Bimasakti (Milky Way)


• Merupakan salah satu galaksi yang berbentuk spiral

yang terdiri atas sekitar seratus juta bintang


• Salah satu anggota galaksi ini adalah matahari

Galaksi Bimasakti

Galaksi Magellan
• ditemukan oleh Magellan pada tahun 1519
• paling dekat dengan Galaksi Bimasakti
•Jaraknya± 150.000 tahun cahaya, berada di
belahan langit selatan

Galaksi Magellan
Galaksi Andromeda
Galaksi ini berbentuk spiral dengan keunikan sebagai berikut:
• pusat galaksi tidak terurai menjadi bintang-bintang yang terpisah
• gugus bulatnya empat kali lebih redup daripada gugus bulat
bimasakti
• inti pusat galaksi sangat terang dan berwarna putih, di sekitarnya
terdapat gugus bintang yang sudah tua dan berwarna merah
jambu
• memiliki 7 buah lengan yang membelit ketat dan tergores
dengan debu yang bercahaya biru
Galaksi Andromeda

Galaksi Roda Biru (Blue pin wheel = M33)


Galaksi ini berbentuk spiral kategori Sc yang kecil
dan paling dekat, sehingga para astronom dapat
melihat salah satu bintang yang tergolong
supernova
Galaksi roda biru
2. Bintang

• merupakan benda langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri akibat reaksi
inti di dalamnya
• derajat kekuatan cahaya bintang ditentukan berdasarkan magnitudo
• semakin kecil magnitudo suatu bintang, makin terang cahaya bintang tersebut

Spektrum Bintang
spektrum bintang yaitu uraian cahaya warna- warni yang dipancarkan
bintang, dimana warna-warni tersebut menunjukkan perbedaan
temperatur bintang
spektrum bintang dikelompokkan berdasarkan kemiripan susunan
garis yang dinyatakan dalam simbol-simbol kelas spektrum O, B, A, F, G,
K dan M
• Gugus Bintang
Merupakan sistem (susunan)yang terdiri atas
ribuan bintang yang bergerombol relatif
berdekatan dan saling beredar mengelilingi satu
dengan yang lain.
Tata Surya adalah sekelompok benda langit yang terdiri atas matahari
sebagai pusat dan sumber cahaya yang dikelilingi oleh planet-planet
beserta satelit-satelitnya, asteroid (planetoid), komet, dan meteor.

Teori terjadinya tata surya

Hipotesis Kabut atau Teori Kondensasi (Pengentalan)


• Hipotesis ini dikemukakan oleh ahli fisiologi Jerman,
Immanuel Kant pada tahun 1755
• Menurut hipotesis ini, matahari dan planet-planet berasal
dari sebuah kabut pijar yang berpilin dari dalam jagat raya.
Karena putaran kabut tersebut, sebagian dari massa kabut
tersebut lepas, membentuk gelang-gelang sekeliling bagian
utama gumpalan kabut tersebut. Pada gilirannya, gelang itu
membentuk gumpalan-gumpalan dan akhirnya membeku
menjadi planet-planet, bulan, dan satelit-satelit planet
lainnya. Hipotesis Kabut

Teori Planetesimal
• Teori ini dikemukakan oleh T.C Chamberlain (ahli geologi) dan F.R Moulton (ahli
astronomi)
• Teori ini menyatakan bahwa planet berawal dari kabut pijar yang terdapat material
padat berhamburan saling tarik-menarik dan membentuk gumpalan besar.
Teori Pasang Surut Bintang
• Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys dari Inggris pada
tahun 1917
• Teori ini mengemukakan bahwa pada permukaan matahari terjadi proses pasang
surut akibat gaya tarik bintang besar yang melintas sehingga membentuk tonjolan
seperti cerutu, kemudian terputus membentuk tetesan raksasa dan membeku
menjadi planet-planet

Teori Vorteks dan Protoplanet (Teori Modern)


Teori modern ini pada dasarnya berawal dari hipotesis kabut Kant dan Laplace
tahun 1940
Teori Vorteks
• dikemukakan oleh Karl Von Weiszacker
• menurut Weiszacker, nebula (kabut) terdiri atas vorteks-vorteks (pusaran-
pusaran) yang merupakan sifat gerakan gas. Gerakan gas dalam nebula
menyebabkan pola sel-sel yang bergolak (turbulen). Pada batas antar sel turbulen,
terjadi tumbukan antar partikel yang kemudian membesar dan menjadi planet.

Teori Protoplanet
• dikemukakan oleh Gerard P. Kuiper
• menurut Kuiper, planet terbentuk melalui golakan (turbulensi) nebula yang
membantu tumbukan planetesimal, sehingga planetesimal membesar menjadi
protoplanet dan kemudian menjadi planet.
Meteor dan Meteorit

• Meteor atau bintang beralih adalah benda langit yang


sangat kecil yang terdiri atas debu, pasir, atau kersik langit
yang bergerak mengelilingi Matahari seperti planet.

• Timbulnya jalur cahaya di langit karena meteor bergerak Meteorit Willamette


dengan cepat ketika memasuki atmosfer bumi sehingga
menjadi panas dan terbakar yang pada akhirnya menyala.

• Meteorit atau batu bintang beralih adalah meteor yang


berukuran sangat besar sehingga tidak terbakar habis saat
memasuki atmosfer bumi
Planetoid dan Asteroid

• Planetoid atau Asteroid adalah batu-batuan yang bergerak mengelilingi Matahari,


tetapi ukurannya sangat kecil untuk digolongkan sebagai planet, sehingga Asteroid
disebut Planetoid atau planet kerdil.
• Sebagian besar Asteroid menempati sabuk utama yang berada di antara orbit
Mars dengan Jupiter.
• Nama-nama Asteroid terkenal antara lain : Ceres, Vesta, Aresthusa, Hidalgo,
Icarus, dan Hermes

Komet

• Komet adalah benda angkasa yang tidak padat, terbentuk dari pecahan bahan
yang sangat kecil (debu) tercampur dengan gas (karbondioksida, metana, air)
• kepala komet terdiri atas inti dan koma. Koma yaitu kabut tipis yang mengelilingi
inti.
• Komet yang berukuran besar umumnya terdiri atas bagian kepala dan ekor
• ketika komet mendekati matahari ekornya berada di belakang
• ketika sejajar dengan matahari, ekornya berada di samping
• ketika menjauh dari matahari, ekornya berada di depan
Jenis-Jenis Komet
Menurut bentuknya, Komet dapat dibedakan menjadi:
• komet berekor
Komet berekor yaitu Komet yang lintasannya jauh sampai beredar di daerah yang
sangat dingin.
Pada waktu mendekati matahari, Komet ini akan melepaskan gas yang diabsorpsi
di daerah dingin untuk membentuk koma dan ekor
• komet tak berekor
Komet tak berekor yaitu Komet yang lintasannya sangat pendek sehingga tidak
memiliki kesempatan mengabsorpsi gas di daerah yang sangat dingin
Pada waktu mendekati matahari, Komet ini tidak membentuk koma dan ekor

Berdasarkan lintasannya, Komet dibedakan menjadi:


• Komet periodik, yaitu komet yang memiliki lintasan berbentuk elips yang sangat
lonjong yang memungkinkan komet secara periodik mendekati matahari
• Komet nonperiodik, yaitu komet yang memiliki lintasan berbentuk parabola atau
hiperbola.
Komet jenis ini hanya sekali tampak mendekati matahari, kemudian hilang selama-
lamanya.

Beberapa Komet terkenal antara lain Komet Halley, Komet Kohoutek, Komet Biela,
Komet Encke, Komet West, Komet Hyakutake, Komet Hale-Bopp
Planet-Planet
• planet bergerak dengan arah yang sama mengelilingi matahari, tetapi
dengan lintasan dan jarak terhadap matahari yang berbeda-beda
• lintasan planet merupakan bidang yang berbentuk elips
• kebanyakan planet mempunyai satelit (pengiring) seperti bulan
sebagai satelit bumi.
• planet yang tidak mempunyai satelit (pengiring) yaitu merkurius dan
venus.

Hukum-Hukum tentang Planet

Hukum I Kepler
“Lintasan planet yang mengelilingi matahari berbentuk elips
dimana matahari terletak pada salah satu titik api (fokus)”
Hukum ini menjelaskan bahwa jarak planet-
planet ke matahari tidak selalu sama
• perihelium yaitu posisi planet pada saat berada
pada jarak terdekatnya dengan matahari
• aphelium yaitu posisi planet pada saat berada
pada jarak terjauhnya dengan matahari
Hukum Keppler II
“ Garis yang menghubungkan planet dan matahari selama
revolusi planet itu melewati bidang yang sama luasnya, dalam
jangka waktu yang sama”
• Hukum ini menjelaskan bahwa planet beredar mengelilingi
matahari dengan kecepatan tidak tetap.
• Kecepatan planet pada saat planet berada pada jarak
Hukum II Kepler terdekat dengan matahari (perihelium) lebih cepat dari pada
saat planet berada pada jarak terjauh dengan matahari
(aphelium)

Hukum III Kepler


“Pangkat dua waktu revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-
rata dari matahari”
Jika waktu revolusi planet = P, dan jarak rata-rata planet ke matahari = J, maka
Hukum Kepler III dapat dinyatakan dengan:

P2 PA2 PB2 PC2


--- = C, dengan C merupakan bilangan konstan atau ---- = ---- = ---- dan seterusnya
J3 JA3 JB3 JC3
Keterangan:
PA = waktu revolusi planet A JA = jarak rata-rata planet A ke matahari
PB = waktu revolusi planet B JB = jarak rata-rata planet B ke matahari
Hukum Titus-Bode
“Jarak antara planet ke matahari dapat dihitung dengan menggunakan deret ukur
sebagai berikut: 0, 3, 6, 12, 24, 48 dan seterusnya dengan menambahkan bilangan
4 pada tiap-tiap suku deret itu, kemudian setelah itu dibagi 10”

Gambarannya sebagai berikut:


Deret ukur= 0 3 6 12 24 48 96 182 384
+4 =4 7 10 16 28 52 100 186 388
:10 = 0,4 0,7 1 1,6 2,8 5,2 10 18,6 38,8
Planet = M --- V ------- B ------ Ma ---- Pl ----- J ----- S ----- U ----- N

Klasifikasi Planet

Berdasarkan letaknya, dengan bumi sebagai batasnya, maka planet dibedakan


menjadi:
1. Planet Inferior (Inferior Planets)
Planet Inferior yaitu planet-planet yang lintasannya diantara bumi dan matahari,
terdiri atas Merkurius dan Bumi.
2. Planet Superior (Superior Planets)
Planet superior yaitu planet-planet yang lintasannya di luar bumi, terdiri atas
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Berdasarkan letaknya dengan planetoid sebagai batasnya, maka planet
dibedakan menjadi:
a. Planet dalam
Planet dalam merupakan planet-planet yang lintasannya terletak
diantara bumi dan matahari.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Merkurius dan Venus
b. Planet Luar
Planet luar merupakan planet-planet yang lintasannya di luar bumi
dan matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari
lebih panjang dari jarak rata-rata bumi ke matahari

Kedudukan planet dalam atau planet luar ditinjau


dari bumi selalu berubah-ubah karena pengaruh
kecepatan edar planet yang berbeda-beda.
Perubahan kedudukan ini menyebabkan adanya:

a. Elongasi Planet Dalam


Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi
- Planet Dalam dan Bumi – Matahari
Elongasi planet dalam tidak lebih besar dari 90° karena lintasan
planet dalam lebih kecil dari lintasan bumi mengelilingi matahari.
b. Elongasi Planet Luar
Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan
Bumi – Planet Luar dan Bumi – matahari
Elongasi planet luar dapat mencapai 180° karena lintasan
planet luar lebih besar dari lintasan bumi
mengelilingi matahari.

Berdasarkan komposisi material penyusunannya, planet dapat


diklasifikasikan menjadi:
a. Jovian Planet (Giant Planet)
Jovian Planet yaitu planet-planet raksasa yang komposisi
materi penyusunannya bukan berupa batu/material yang
padat, melainkan gas.
Yang termasuk Jovian Planet yaitu Jupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus
b. Teresterial Planet (Telluric Planet)
Teresterial Planet adalah planet-planet yang komposisi
materi penyusunannya berupa batuan
Yang termasuk Teresterial Planet antara lain Merkurius,
Venus, Bumi, Mars
Merkurius
• termasuk planet dalam atau inferior dan memiliki jarak
paling dekat dengan matahari (0,39 SA)
• elongasi terbesarnya yaitu 28° baik barat maupun timur
• kadang terlihat pada sore hari sebelum matahari terbenam
dan pagi hari sebelum matahari terbit
• tidak mempunyai lapisan atmosfer
Merkurius
• tidak mempunyai satelit/bulan dan tidak mempunyai cincin
(ring)
Venus
• sering disebut sebagai “bintang kejora” atau “sahara”
• terlihat paling terang dari bumi karena jaraknya paling dekat
dengan bumi
• rotasinya berlawanan dengan bumi (dilihat dari venus,
matahari terlihat terbit di barat dan terbenam di timur
• seperti merkurius, venus terlihat sebagai bintang pagi dan
bintang sore jika dilihat dari bumi, serta memantulkan cahaya
Venus
paling terang
• permukaan venus tidak dapat dilihat karena terhalang oleh awan tebal yang
mengandung asam sulfat dan hujannya merupakan cairan yang paling merusak
(korosif) dalam tata surya
• tidak mempunyai satelit dan cincin
Bumi
• dikenal sebagai “planet biru” karena sebagian besar
permukaan bumi diselimuti air sehingga dapat dihuni makhluk
hidup
• jarak antara bumi – matahari adalah satu Satuan Astronomi
(SA) = 159.000.000 km
• bumi berevolusi selama “satu tahun siderik” = 365 hari 6 jam 9
menit 10 detik Bumi
• rotasi bumi membutuhkan waktu 23 jam 56 menit satu hari
siderik = satu hari bintang

Mars
• disebut planet Anggar
• tampak agak merah karena mengandung karat besi
• mirip bumi sehingga dulu orang berpendapat bahwa
ada kehidupan di Mars
• atmosfernya mengandung CO2
• mempunyai dua satelit yaitu Phobos dan Deimos
• Hasil penyelidikan AS dengan menggunakan pesawat
antariksa Viking II menyatakan bahwa permukaan Mars
Mars
mirip padang tandus diselingi lumpur yang telah
mengendap
Jupiter
• merupakan planet paling besar dalam tata surya
• atmosfer Jupiter tidak turut berotasi atau berotasi sangat
lambat, sehingga mengakibatkan pusaran pada bagian atas
atmosfernya. Pusaran atmosfer tersebut dari Bumi nampak
sebagai “noda merah besar”
• mempunyai paling banyak satelit dbandingkan dengan
planet lain (14 satelit). Empat satelit terbesarnya diberi nama
satelit “Galilean” karena ditemukan oleh Galileo Galilei
• mempunyai kepadatan planet yang sangat rendah, karena Jupiter
85% tersusun atas hidrogen

Saturnus
• terlihat lebih indah karena memiliki “cincin” atau ring
yang merupakan batuan padat bahan pembentuk bulan
atau satelit
• bintang ada di balik Saturnus tampak jelas dilihat dari
bumi karena beberapa bagian diantara pembentuk cincin
Saturnus yang sangat tipis itu adalah butir-butir es
• hingga tahun 1966, diketahui terdapat 10 satelit yang
Saturnus mengorbit Saturnus di luar cincinnya
Uranus
• semua permukaan Uranus pernah menghadap matahari secara
tegak lurus, karena orbit kemiringannya sebesar 98° terhadap
ekuator
• atmosfer Uranus tersusun atas metana (CH4) hidrogen, helium,
dan methane (CH4)
• hasil penyelidikan NASA pada tahun 1977, menemukan bahwa
Uranus merupakan planet kedua yang memiliki cincin. Ini terbukti Uranus
dari adanya lingkaran-lingkaran materi yang mengelilinginya
• hingga saat ini diketahui Uranus memiliki 5 satelit yaitu Oberon,
Titania, Umbriel, Ariel, dan Miranda
• planet ini juga diketahui mempunyai 9 cincin
Neptunus
• dilihat melaliu teleskop, planet ini tampak memantulkan
warna hijau kebiruan. Salah satu penyebabnya adalah
adalah karena permukaan Neptunus diliputi awan tebal
yang berwarna hijau kebiruan.
• lapisan atmosfernya terdiri atas gas hidrogen, helium,
dan metana
• hingga saat ini diketahui Neptunus mempunyai 2 buah
Neptunus satelit yaitu Triton dan Nereid
Bulan sebagai Satelit Bumi

Peredaran bulan
Peredaran bulan terdiri dari 3 gerakan yaitu:
1. Rotasi bulan
- Rotasi bulan yaitu bulan berputar pada porosnya.
Rotasi bulan ini menyebabkan permukaan bulan yang
tampak dari bumi seakan-akan selalu bagian yang
sama.
- Ada tiga faktor yang menyebabkan permukaan bulan
yang tampak dari bumi hanya sebagian yaitu:
a. Librasi Paralaktik Bulan
b. Librasi Bujur
c. Librasi Lintang

2. Revolusi bulan, yaitu bulan beredar mengelilingi bumi dengan arah barat-
timur. Untuk satu kali mengelilingi bumi, diperlukan waktu selama 29,5 hari
(disebut satu bulan atau peredaran sinodis bulan)

3. Revolusi bumi, yaitu bulan bersama bumi bergerak mengelilingi matahari.


Bulan dan Bumi mengelilingi matahari dalam waktu 365 hari (disebut satu
tahun
Perubahan Bentuk Semu Bulan

Bentuk bulan selalu tampak berubah-ubah. Perubahan kenampakan


bentuk bulan disebabkan oleh perubahan kedudukan Bulan terhadap
bumi. Ada empat tahap kedudukan bulan yaitu:
a. Tahap pertama (bulan baru), bulan tidak terlihat karena bulan berada
di antara Bumi dan Matahari, sehingga bagian gelapnya menghadap ke
arah kita

b. Tahap Kuarter 1 atau “minggu pertama”, bulan tampak berbentuk


sebelah. Hal ini terjadi pada saat bulan berada di sisi matahari

c. Tahap Bulan Purnama yang disebut “Oposisi”, seluruh permukaan


bulan terlihat. Hal ini terjadi karena seluruh permukaan Bulan yang
mendapat cahaya Matahari menghadap ke Bumi

d. Tahap Kuarter III atau “minggu ketiga”, bulan terlihat mulai mengecil
kembali (terlihat berbentuk setengah lingkaran). Hal itu terjadi karena
hanya setengah bagian Bulan yang menghadap ke Bumi mendapat
cahaya Matahari.
Matahari
Matahari merupakan sebuah bintang yang memancarkan
sendiri sumber energinya ke segala penjuru
dan menjadi pusat tata surya.

Ciri-ciri matahari:
1. Massa matahari = 1,99 x 1030 kg, lebih dari 99% massa
total tata surya dan kira-kira 330.000 kali massa
bumi.
2. Jari-jari matahari di ekuator sepanjang 695.000 km atau
108,97 jari-jari bumi Korona matahari
3. Temperatur di permukaan matahari = 6000°C
4. Magnitudo (tingkat kecemerlangan) = -26,8
5. Magnitudo berotasi dengan kecepatan yang tidak sama
antara bagian kutub dengan bagian ekuator.
Di bagian ekuator, periode rotasi matahari adalah 27
hari
Di bagian kutub, periode rotasi matahari adalah 30
hari
Matahari
dan lapisannya
Bagian-Bagian Matahari
1. Bagian dalam matahari (interior matahari)
Terdiri atas inti matahari, daerah radiatif, dan daerah konveksi
Di bagian inti terjadi reaksi termonuklir yang mengubah atom hidrogen menjadi
helium yang menghasilkan energi yang akan dilepas oleh matahari.
2. Permukaan matahari (fotosfer)
Terdiri atas gas padat yang terlihat sebagai bola perak yang berkilauan.
Di permukaan matahari ini dapat terlihat adanya:
a. Bintik-bintik hitam (sunspot)
Sunspot merupakan bintik-bintik hitam matahari yang mempunyai medan
magnet yang kuat dengan temperatur 3600°K
b. Fakula
Fakula yaitu awan hidrogen yang tampak seperti benang-benang gelap di
permukaan matahari.
c. Granula
Granula merupakan sel-sel yang menutupi permukaan matahari akibat proses
konveksi
3. Kromosfer
Kromosfer terletak di atas fotosfer dengan ketebalan diperkirakan sekitar 8000
km dan terlihat berwarna merah.
Kromosfer yang menjulang tinggi sampai lapisan terluar dari matahari dinamakan
korona.
Diantara lapisan kromosfer dengan korona kadangkala terjadi semburan api yang
tinggi dan dapat mencapai ribuan kilometer yang disebut prominens
Gerhana
Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi pada waktu Matahari,
Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus
dan pada fase bulan baru.
Tiga jenis gerhana Matahari:
1. Gerhana Matahari total
2. Gerhana Matahari sebagian
3. Gerhana Matahari cincin

Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi apabila bayang-bayang Bumi
mengenai Bulan, karena bayangan Bumi dapat menutupi
seluruh permukaan Bulan
Gerhana Bulan terjadi pada malam hari pada saat bulan
purnama
Sekian Dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai