Anda di halaman 1dari 4

Pabrik Kimia Meledak, 3 Terbakar

Senin, 06/09/2010, 19:45 WIB


Laporan Oleh : hans
SIAGA-KEBAKARAN: Sebuah
bangunan milik PT Kirana Eka
Nusa yang memproduksi
bahan kimia meledak, Senin
(6/9). Ledakan itu membuat
pabrik yang berlokasi di Jalan
Prancis Nomor 88 E,
Kelurahan Benda, Kecamatan
Benda, Kota Tangerang,
terbakar. Dua karyawan dan satu anak karyawan mengalami
luka bakar pada peristiwa yang terjadi pukul 11.30 WIB.

Bangunan gudang pabrik milik Chopin Yusuf, warga Kampung


Melayu, Jakarta Timur itu musnah dilalap si jago merah. Ketiga korban
langsung dilarikan ke RSUD Tangerang untuk mendapat perawatan
intensif.
Ketiga korban tersebut adalah Chundori, Kurtopo, dan Gesang.
Chundori mengalami luka di seluruh tubuhnya, termasuk kepala, leher,
kedua tangan dan kakinya. Sementara Kurtopo mengalami luka di bagian
tangan dan kaki kiri, serta Gesang dengan luka bakar di bagian leher,
kaki, dan tangan kanan.
Peristiwa berawal kala Poris dan Tono, karyawan bongkar muat
meminta Chundori (35), warga Kampung Belakang Cengkareng, Jakarta
Barat itu untuk membersihkan gudang dengan memindahkan bahan-
bahan kimia yang berada dalam gudang. Bahan kimia tersebut dikemas
dalam karung jenis AS, ABS, dan selik kronit. Kuspoto (23), adik Chundori,
karyawan pabrik itu ikut membantu membersihkan gudang bersama
Gesang (12), anak Chundori.
Entah mengapa, tiba-tiba terdengar ledakan dan disertai semburan
api. Ledakan dan semburan api yang langsung membesar membuat
Chundori yang berada tak jauh dari sumber ledakan itu kaget. Ia berusaha
menyelamatkan diri, namun api langsung melalap tubuhnya. Melihat si
jago merah mengamuk, Kustopo dan Gesang langsung berlarian
menyelamatkan diri.
Sumber : http://siagaindonesia.com/news.php?cat=29&id=13966

Analisa

Industri : Industri Bahan Kimia, PT Kirana Eka Nusa.


Lokasi : Jalan Raya Perancis, No 88 E, RT 04/08, Kelurahan
Benda,
Kecamatan Benda.
Kota Tangerang.
Waktu Kejadian : Senin, 6 September 2010, pukul 11.30 WIB
Penyebab Kejadian : Percikan listrik yang menyambar tabung PT
Kirana Eka Nusa (ledakan
bahan kimia)
Kronologis Cerita :
Ledakan terjadi pada pukul 11.30, bermula ketika Poris dan Tono,
karyawan bagian bongkar muat perusahan itu meminta kepada Khundari,
warga Kampung Belakang, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Ba"ral
membersihkan gudang dengan memindahkan bahan-bahan kimia yang
berada di dalamnya.
Bahan kimia itu dikemas dalam karung jenis AS, ABS, dan selik kro-
nit. Melihat barang-barang yang dipindahkan cukup banyak, Khundari
meminta adiknya Khustofo yang juga karyawan pabrik itu dan anaknya
Gesang yang kebetulan ikut ayahnya ke pabrik untuk membantu. Saat
memindahkan bahan-bahan kimia itu, tiba-tiba terjadi ledakan disertai
dengan semburan api.
Awalnya api menyambar tubuh Khundari yang berdiri tidak jauh
dari sumber ledakan. Dia berusaha menyelamatkan diri, namun seketika
api melalap tubuhnya. Kemunculan api tersebut membuat Khustopo dan
Gesang yang saat itu berada di belakang Khundori berlarian
menyelamatkan diri. Akibat amukan si jago merah, Khundari mengalami
luka di seluruh tubuhnya, sedangkan Khustopo mengalami luka di bagian
tangandan kaki kiri, serta Gesang dengan luka bakar di bagian leher, kaki,
dan tangan kanannya.

Dampak :
1. Dampak Internal
• Korban : 3 orang terbakar,
1. Kundari, 35 Tahun (karyawan)
2. Gesang, 12 tahun (anak Kundari),
3. Khustopo, 22 Tahun (karyawan).
• Kerugian : Belum dapat di tafsir

2. Dampak eksternal
• Kemacetan lalu lintas di jalan Raya Prancis.
• Polusi udara oleh CO2 dengan kadar sedang.

Penanganan :
• Dikerahkan 10 mobil pemadam kebakaran untuk
memadamkan kobaran api.
• Korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang.

Tanggapan:
Peristiwa ledakan dan kebakaran pabrik PT Kirana Eka Nusa
harusnya sudah diantisipasi oleh pengelola apalagi peristiwa kebakaran
ini terjadi pada pabrik bahan kimia yang jelas berisiko tinggi
pengamanannya harus sangat cermat. Perlu dilakukan tindakan kuratif (pengobatan)
dan rehabilitatif (pemulihan) atas kerugian yang terjadi. Sebaiknya setiap perusahaan yang
berisiko tinggi membuat kajian lingkungan, baik dari aspek fisik-kimia,
biologi, sosial ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat.
Kemudian dibuat semacam sistem informasi lingkungan terpadu yang
melibatkan semua pihak: perusahaan, masyarakat dan para pemukanya,
pemerintahan daerah setempat dengan instansi terkait, dan sebagainya.
Hal ini akan sangat membantu apabila sewaktu-waktu menghadapi
bencana yang tidak terduga.

Anda mungkin juga menyukai