2.1. Definisi dan Penjelasan Istilah
Pengertian dari sampah itu sendiri adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Berdasarkan kamus istilah lingkungan (1994), "Sampah adalah bahan yang
tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau
pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembuatan manufaktur atau materi berkelebihan atau
ditolak atau buangan".
"Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (Ecolink, 1996).
"Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai
semula". (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982) Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat
dirumuskan sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus dikelola
tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, kegiatan komersial: pusat
perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat hiburan, fasilitas sosial: rumah ibadah,
asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit, klinik, puskesmas, fasilitas umum: terminal,
pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman, jalan, dan trotoar, industri, fasilitas lainnya:
perkantoran, sekolah, hasil pembersihan saluran terbuka umum, seperti sungai, danau, pantai.
2.2. Penggolongan Sampah
2.2.1 Berdasarkan sumbernya
Sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, sampah
pertambangan.
2.2.2 Berdasarkan sifatnya
Sampah organik - dapat diurai (degradable) dan sampah anorganik - tidak terurai
(undegradable)
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2009 sampai dengan tanggal 25
Oktober 2009 di Kelurahan Gedongombo Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban.
3.2. Metode Pengamatan
Metode penelitian yang dilakukan adalah observasi langsung sambil mengambil
gambar proses pembuangan sampah di Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban untuk
memperoleh data primer. Untuk mengetahui pengaruh pembuangan sampah terhadap
kesehatan warga yang bermukim di sekitar TPA Gunung Panggung di Kelurahan
Gedongombo Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban maka dilakukan juga wawancara
public secara langsung dengan penduduk di daerah Gedongombo dan wawancara dengan
pemungut sampah yang ada di Kelurahan Gedongombo Kecamatan Semanding Kabupaten
Tuban. Sedangkan untuk mendapatkan data sekunder dilakukan kajian pustaka dari beberapa
literature yang relevan. Semua data tersebut dipergunakan sebagai tolok ukur dan parameter
keberhasilan pengamatan yang kami lakukan.
3.3. Instrumen Pengamatan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya handphone yang
dipergunakan untuk mengambil gambar dan merekam video wawancara yang dapat
mendukung penelitian ini. Selain itu, penulis juga membawa alat tulis, dan buku catatan
untuk mencatat informasi serta data-data yang ada.
4.1 Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengolah sampah
4.1.1. Metode Pembuangan Sampah
A. Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia.
B. Pembakaran
Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yang melibatkan temperatur
tinggi baisa disebut "Perlakuan panas". Kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu.
4.1.2. Jenis-Jenis Sampah
Secara umum, sampah padat dapat dibagi 2, yaitu sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering).
4.2. Pengelolaan Sampah untuk meminimalisir sampah yang ada di Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban
4.2.1. Cara Mengolah Sampah
Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang
paling umum, banyak-konsep yang digunakan adalah:
4.2.1.1. Diagram dari Hirarki Limbah.
Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah, menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang
mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah.
4.2.1.2. Pendidikan dan Kesadaran
Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin penting dari perspektif global dari manajemen sumber daya.
4.2.2. Metode Pengolahan Sampah
4.2.2.1 Metode Daur ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.
4.2.2.1.1. Pengolahan Kembali Secara Fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya
botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali.
4.2.2.2. Metode Pengolahan Biologis
4.2.2.2.1. Pengkomposan
Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah
dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah
pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang
bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
4.2.2.3. Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara
menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan
bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya
sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan
boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator.
4.2.2.4. Metode Penghindaran dan Pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah
terbentuk , atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk
penggunaan kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk
supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas
plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya
kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi
yang sama.
4.2.3. Pemanfaatan Sampah dapat Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat di Kecamatan
Semanding Kabupaten Tuban
Pengolahan sampah yang efektif adalah sinergi dari semua pihak, baik masyarakat maupun
pemerintah. Hal ini untuk mengurangi permasalahan sampah yang kian menggunung serta
keterbatasan ruang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Keikutsertaan kita/masyarakat dalam
mengelola sampah merupakan cara terbaik memecahkan permasalahan sampah.
4.2.4. Dampak yang Timbul dari Pembuangan Sampah di Kabupaten Tuban
4.2.4.1. Dampak Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan
Pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan
manusia, baik langsung maupun tidak langsung.
4.2.4.2. Dampak terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai merupakan tempat yang cocok
bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat
menimbulkan penyakit.
4.2.4.2.1. Potensi Bahaya Kesehatan yang Dapat Ditimbulkan oleh sampah
Penyakit diare, kolera, tifus,demam berdarah,jamur ,karena cacing pita dapat menyebar
dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat
bercampur air minum atau makanan.
4.2.4.3. Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap.
4.2.4.4. Keadaan Sosial dan Ekonomi
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang
kurang menyenangkan bagi masyarakat. Dampak negatif pembuangan sampah
sembarangan terhadap kepariwisataan adalah mengurangi keindahan dan menyebarkan
bau tak sedap. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan
akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase,
dan lain-lain. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air.
Diagram ada tidaknya pemisahan
sampah di SMP Negeri di Kecamatan
Tuban
Tida ADA
TIDAK
43%
57% k
adaADA