Diketahui orbit bulan yang hampir bulat mempunyai jari-jari sekitar 384.000 km
dan periode (waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu putaran) adalah 27,3 hari.
Dengan demikian, percepatan bulan terhadap bumi hádala
Jadi percepatan gravitasi bulan terhadap bumi 3600 kali lebih kecil dibandingkan
dengan percepatan gravitasi bumi terhadap benda-benda di permukaan bumi. Bulan
berjarak 384.000 km dari bumi. Jarak bulan dengan bumi ini sama dengan 60 kali jari-jari
bumi (jari-jari bumi = 6380 km). Jika jarak bulan dari bumi (60 kali jari-jari bumi)
dikuadratkan, maka hasilnya sama dengan 3600 (60 x 60 = 60 2 = 3600). Angka 3600
yang diperoleh dengan mengkuadratkan 60 hasilnya sama dengan Percepatan bulan
terhadap bumi, sebagaimana hasil yang diperoleh melalui perhitungan.
Berdasarkan perhitungan ini, newton menyimpulkan bahwa besar gaya gravitasi
yang diberikan oleh bumi pada setiap benda semakin berkurang terhadap kuadrat
jaraknya (r) dari pusat bumi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
Selain faktor jarak, Eyang Newton juga menyadari bahwa gaya gravitasi juga
bergantung pada massa benda. Pada Hukum III Newton kita belajar bahwa jika ada gaya
aksi maka ada gaya reaksi. Ketika bumi memberikan gaya aksi berupa gaya gravitasi
kepada benda lain, maka benda tersebut memberikan gaya reaksi yang sama besar tetapi
berlawanan arah terhadap bumi. Karena besarnya gaya aksi dan reaksi sama, maka besar
gaya gravitasi juga harus sebanding dengan massa dua benda yang berinteraksi.
Berdasarkan penalaran ini, eyang Newton menyatakan hubungan antara massa dan gaya
gravitasi. Secara matematis ditulis sbb :
MB adalah massa bumi, Mb adalah massa benda lain dan r adalah jarak antara
pusat bumi dan pusat benda lain.
Menurut Newton jika ada dua benda bermassa didekatkan maka antara keduanya
itu akan timbul gaya gravitasi atau gaya tarik menarik antar massa. Besar gaya gravitasi
ini sesuai dengan hukum Newton yang bunyinya sebagai berikut.
“Semua benda di alam akan menarik benda lain dengan gaya yang besarnya
sebanding dengan hasil kali massa partikel tersebut dan sebanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya.
Besarnya gaya gravitasi, secara matematis dituliskan:
Dua bola besar bermassa M didekatkan pada bola kecil m. Adanya gaya gravitasi
antara kedua bola tersebut menyebabkan serat terpuntir. Puntiran ini menggeser berkas
cahaya pada mistar. Dengan mengukur gaya antara dua massa, serta massa masing-
masing bola, Cavendish mendapatkan nilai G sebesar:
Percepatan Gravitasi
Percepatan gravitasi adalah percepatan suatu benda akibat gaya gravitasi. Gaya
gravitasi bumi tidak lain merupakan berat benda, yaitu besarnya gaya tarik bumi yang
bekerja pada benda. Jika massa bumi M dengan jarijari R, maka besarnya gaya gravitasi
bumi pada benda yang bermassa m dirumuskan:
dengan
g = percepatan gravitasi (m/s2)
M = massa bumi (kg)
Karena w = F dan w = m.g, maka: R = jari-jari bumi (m)
G = konstanta gravitasi (Nm2/kg2)
Apabila benda berada pada ketinggian h dari permukaan bumi atau berjarak r = R
+ h dari pusat bumi, maka perbandingan g' pada jarak R dan g pada permukaan bumi
dirumuskan:
dengan:
g= percepatan gravitasi pada
permukaan bumi (m/s2)
g'= percepatan gravitasi pada ketinggian
h dari permukaan bumi (m/s2)
R= jari-jari bumi (m)
h= ketinggian dari permukaan bumi (m)
2.2 Penerapan Hukum Gravitasi Pada Kehidupan sehari - hari
Menentukan Massa Bumi
Massa Bumi dapat ditentukan berdasarkan persamaan:
, maka :
Orbit Satelit Bumi
Satelit-satelit yang bergerak dengan orbit melingkar (hampir berupa lingkaran)
dan berada pada jarak r dari pusat bumi, maka kelajuan satelit saat mengorbit Bumi dapat
dihitung dengan menyamakan gaya gravitasi dan gaya sentripetalnya.
Berdasarkan Hukum II Newton ∑F = m.asat , maka:
Pada saat geosinkron, dimana periode orbit satelit sama dengan periode rotasi
bumi, maka jari-jari orbit satelit dapat ditentukan sebagai berikut:
Karena maka
Jadi ketinggian satelit adalah 4,23×107 m
dari pusat bumi atau 36.000 km di atas
permukaan bumi
Jika T1 dan T2 menyatakan periode dua planet, dan r1 dan r2 menyatakan jarak
rata-rata mereka dari matahari, maka
Newton menunjukkan bahwa Hukum III Kepler juga bisa diturunkan secara
matematis dari Hukum Gravitasi Universal dan Hukum Newton tentang gerak dan
gerak melingkar. Sekarang mari kita tinjau Hukum III Kepler menggunakan
pendekatan Newton.
Terlebih dahulu kita tinjau kasus khusus orbit lingkaran, yang merupakan
kasus khusus dari orbit elips. Semoga dirimu belum melupakan Hukum Newton dan
pelajaran Gerak Melingkar.
Sekarang kita masukan persamaan Hukum Gravitasi Newton dan percepatan
sentripetal ke dalam persamaan Hukum II Newton :
Misalnya persamaan 1 kita turunkan untuk planet venus (planet 1). Penurunan
persamaan yang sama dapat digunakan untuk planet bumi (planet kedua).
T2 dan r2 adalah periode dan jari-jari orbit planet kedua. Sekarang coba anda
perhatikan persamaan 1 dan persamaan 2. Perhatikan bahwa ruas kanan kedua
persamaan memiliki nilai yang sama. Dengan demikian, jika kedua persamaan ini
digabungkan, akan kita peroleh :
Pada persamaan ini tampak bahwa periode dalam orbit lingkaran sebanding
dengan pangkat 3/2 dari jari-jari orbit. Newton menunjukkan bahwa hubungan ini
juga berlaku untuk orbit elips, di mana jari-jari orbit lingkaran (r) diganti dengan
setengah sumbu utama a
DATA ASTRONOMI
Perhatikan bahwa hubungan antara gaya normal dan gaya gesekan pada
persamaan di atas hanya untuk besarnya saja. Arah kedua gaya tersebut selalu saling
tegak lurus satu dengan yang lain, sebagaimana diperlihatkan pada gambar di bawah
ini. Berikut ini keterangan untuk gambar di bawah : fk adalah gaya gesekan kinetik, fs
adalah gaya gesekan statik, F adalah gaya tarik, N adalah gaya normal, w adalah gaya
berat, m adalah massa, g adalah percepatan gravitasi.