Anda di halaman 1dari 11

AKHLAK ISLAM, TASAWUF,

SERTA PERANANNYA DALAM


PEMBINAAN MASYARAKAT

Mata kuliah agama islam


Oleh : abullah mahmud
anis setiowati
gumelar danang
PENDAHULUAN
 Universalitas Islam dipahami sebagai ajaran yang
menyangkut segala aspek kehidupan manusia,
yakni ajaran yang mengatur hubungan antara manusia
dengan penciptanya, mengatur hubungan manusia dengan
sesamanya, dan dengan lingkungannya yang secara
keilmuan
terbagi menjadi tiga dimensi,
yaitu akidah, syariat, dan akhlak.
MORAL
 Moral dari segi bahasa, menurut Encarta Dictionariies
(2008), berasal dari kata mores, yaitu jamak dari kata
mos yang berarti adat kebiasaan. Secara terminologis
digunakan untuk menentukan batas-batas dari kehendak,
pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat
dikatskan benar, salah, baik atau buruk.
ETIKA
 Dari segi terminology, etika dalam Encyclopodia
Britanica diartikan sebagai filsafat moral, yaitu studi
tentang sifat dasar dari konsep baik dan buruk, benar dan
salah (Zubair, 1980).

 Ahmad Amin (1983) mengartikan etika


sebagai ilmu yang menjelaskan arti
baik atau buruk, dan menjelaskan apa
tujuan yang harus dicapai, serta cara
apa yang harus dilakukan manusia
dalam perbuatannya.
AKHLAK
 . Secara etimologis, akhlak berasal dari bahasa Arab,
yang merupakan bentuk plural (jamak) dari al-khuluq
yangf berarti gambaran batin, perangai, kebiasaan, tabiat,
atau karakter.

Al-Ghazali dalam Ihya’Ulumiddin memberikan pengertian akhlak sebagai


berikut,
”Akhlak ialah gejala kejiwaan yang sudah meresap
dalam jiwa, yang darinya timbul perbuatan-perbuatan
dengan mudah, tanpa mempergunakan pertimbangan
pemikiran terlebih dahulu
KARASTERISTIK AKHLAK ISLAM

 Ya’qub (1983) mengemukakan karakteristik akhlak


Islam berdasar tingkah laku, moral, dan menurutnya
akhlakislam cocok untuk fitrh naluri dan akal pikran
manusia.
 Abu al-A’la al-Maududi (dalam Arifin, 1998)
menyatakan akhlak Islam memiliki ciri-ciri yang
sempurna.
 Sayyid Quthb (dalam Arifin, 1998) menegaskan akhlak
Islam bersumber dari watak manusia yang senafas
dengan Islam, yaitu dorongan batin yang menuntut
pembebasan jiwa dari beban batin.
PROSES PEMBENTUKAN AKHLAK

Pembiasaan Keteladan Reflaksi diri


 Secara spesifik, terdapt beberapa upaya dalam membentuk akhlak yang baik :

a. Mengetahui macam-macam akhlak yang baik yang telah ditetapkan dalam agama
Islam dan juga macam-macam akhlak buruk yang dilarang.

b. Mengetahui dan menyadari akan pentingnya berakhlak yang baik karena


berhubungan dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sebagaimana
mengetahui akan bahayanya berakhlak buruk.

c. Merealisasikan dengan kehidupan sehari-hari sebagai bukti nyata darikeimana dan


ketakwaan kita terhadap Allah SWT.

d. Menevaluasi diri dengan , berkomitmen untuk berupaya istiqomah berakhlak baik


dengan memperhatikan perjalanan hidup pada Nabi,
Akhlak kepada Allah SWT
dan Rasul Allah SAW

RUANG LINGKUP Akhlak kepada Sesama Manusia


AKHLAK ISLAM

Akhlak terhadap Lingkungan


HUBUNGAN TASAWUF DENGAN
AKHLAK

 Akhlak dan Tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam


pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal antara
sesame manusia, sedangkan tasawuf mengatur jalinan
komunikasi vertical antara manusia dengan Tuhannya.
Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan tasawuf,
sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan
akhlak.
PERAN AKHLAK DALAM PEMBINAAN MANUSIA

 Nabi Muhammad SAW bersabda:


“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah
orang yang paling baik akhlaknya”(HR.Ahmad).

 Diketahu bahwa Rasulullah memiliki akhlak : Siddiq (jujur),


Fathanah (cerdas) ,Amanah (dapat dipercaya), Tabligh
(menyampaikan).

 Dari sekian keagungan akhlak yang dimiliki Rasul Allah SAW,


apabila salah satunya bahkan semuanya dapat diikuti oleh setiap
muslim, niscaya akan menjadi kebaikan yang tidak pernah
mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan.
KESIMPULAN
 Dengan demikian pendidikan akhlak melalui pewartaan
petunjuk ketuhanan yang disampaikan oleh nabi SAW
pada prinsipnya mengajarkan manusia akan tujuan
penciptaanya di muka bumi adalah untuk ibadah.
 Sementara itu tujuan ibadah pada prinsipnya juga
menyucikan jiwa. Dari jiwa yang suci akan timbul
akhlak yang mulia

Anda mungkin juga menyukai