Anda di halaman 1dari 7

I.

Definisi
Hipospadia adalah suatu keadaan dengan lubang uretra terdapat di penis bagian bawah,
normalnya uretra terdapat di ujung penis.merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada 3
di antara 1.000 bayi baru lahir. Beratnya Hipospadia bervariasi, kebanyakan lubang uretra
terletak di ujung penis ,yaitu pada Gland Penis. Bentuk Hipospadia yang lebih berat terjadi
jika lubang uretra terdapat di tengah batang penis atau pada pangkal penis dan kadang pada
skrotum (kantung zakar) atau di bawah skrotum. Kelainan ini sering berkaitan dengan
Kordi, yaitu penis melengkung ke bawah pada saat ereksi.
Contoh gambar Hipospadia

Definisi lain : Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan pada bayi baru lahir maupun
anak-anak yang sering di temukan dan mudah untuk mendiagnosanya.Biasa pada anak laki-
laki, lubang keluar yang di lalui air kemih (meatus) berada pada ujung penisnya.
Hipospadia terjadi karena kegagalan atau kelambatan pada penyatuan lipatan uretra di
garis tengah (midline fusion). Kelainan ini sering di sertai dengan terjadi nya Korda yaitu
adanya jaringan parut yang berjalan dari meatus uretra eksterna ke Gland penis.sehingga
penis membengkok ke Ventral. Hipospadia juga terjadi pada anak perempuan hingga
muara uretra ada dalam vagina.

II. Tanda dan Gejala


Gejala Hipospadia antara Lain : lubang penis tidak terdapat di ujung penis , tetapi
berada di bawah atau di dasar penis, penis melengkung ke bawah, penis tampak seperti
berkerudung karena adanya kelainan pada kulit depan penis, jika berkemih, anak harus
duduk.

III. Penyebab
merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada 3 di antara 1.000 bayi baru lahir.
Penyebab pasti hipospadia tidak diketahui secara pasti. Beberapa etiologi dari hipospadia
telah dikemukakan, termasuk faktor genetik, endokrin dan faktor lingkungan. Sekitar 28&
penderita ditemukan adanya hubungan familial. Pembesaran tuberkel genitalia dan
perkembangan lanjut dari phallus dan uretra tergantung dari kadar testoteron selama proses
embryogenesis. Jika testis gagal memproduksi sejumlah testoteron atau jika sel-sel struktur
genital kekurangan reseptor androgen atau tidak terbentuknya androgen converting
enzyme, maka hal-hal inilah yang diduga menyebabkan terjadinya hipospadia.
Beberapa factor dan teori tentang penyebab Hipopadia :
- Factor genetic
12 % berpengaruh terhadap kejadian Hipospadia bila punya riwayat
keluarga yang menderita Hipospadia 50 % berpengaruh terhadap kejadian
Hipospadia bila bapknya menderita Hipospadia.
- Factor hormonal
Factor hormon Androgen / Estrogen sangat berpengaruh terhadap
kejadian hipospadia karena berpengaruh terhadap proses maskulinisasi
masa embrional. Sharpe dan Kebaek (1993) mengemukakan hipotesis
tentang pengaruh estrogen terhadap kejadian Hipospadia bahwa estrogen
sangat berperan dalam pembentukan genital eksterna laki-laki saat
embrional.
Perubahan Estrogen dapat berasal dari :
1. Androgen yaitu perubahan pola makanan yang meningkatkan lemak
tubuh.
2. Sinthetis seperti oral kontrasepsi (Ethynil Estradiol)
3. Tanaman seperti kedelai

Androgen di hasilkan oleh testis dan plasenta karena terjadi defisiensi


androgen akan menyebabkan penurunan produksi dehitrotestoterone
(DHT) yang di pengaruhi 5 a reduktase, ini berperan dalam pembentukan
penis sehingga bila terjadi defisiensi androgen akan menyebabkan
kegagalan pembentukan bumbung urethra
IV. Komplikasi
 Komplikasi yang terjadi pasca operasi
1. Edema/pembengkakan yang terjadi akibat reaksi jaringan besarnya dapat bervariasi,
juga terbentuknya hematom/ kumpulan darah dibawah kulit, yang biasanya dicegah dengan
balut tekan selama 2 sampai 3 hari paska operasi.

2. Fitula uretrokutan, merupakan komplikasi yang tersering dan ini digunakan sebagai
parameter untuk menilai keberhasilan operasi. Pada prosedur operasi satu tahap saat ini
angka kejadian yang dapat diterima adalah 5-10% .

3. Struktur, pada proksimal anastomosis yang kemungkinan disebabkan oleh angulasi dari
anastomosis.

4. Divertikulum, terjadi pada pembentukan neouretra yang terlalu lebar, atau adanya
stenosis meatal yang mengakibatkan dilatasi yang lanjut.

5. Residual chordee/rekuren chordee, akibat dari rilis korde yang tidak sempurna, dimana
tidak melakukan ereksi artifisial saat operasi atau pembentukan skar yang berlebihan di
ventral penis walaupun sangat jarang.

6. Rambut dalam uretra, yang dapat mengakibatkan infeksi saluran kencing berulang atau
pembentukan batu saat pubertas.
Alasan untuk memperbaiki Hipospadia yang berat adalah mencegah komplikasi
psikologis yang dapat muncul cukup dini pada masa kanak-kanak ketika teman main anak
melihat penampilan penis yang abnormal tersebut.

V. Patofisiologi
 Hipospadia terjadi karena tidak lengkapnya perkembngan uretra dalam utero.
 Hipospadia dimana lubang uretra terletak pada perbatasan penis dan skrotum.
 Hipospadia adalah lubang uretra bermuara pada lubang frenum, sedang lubang frenulumnya tidak
terbentuk, tempat normalnya meatus urinarius ditandai pada glans penis sebagai celah buntu.

KLASIFIKASI HIPOSPADIA

1. Tipe hipospadia yang lubang uretranya didepan atau di anterior


Hipospadia Glandular

HipospadiaSubcoronal
2. Tipe hipospadia yang lubang uretranya berada di tengah

Hipospadia Mediopenean

Hipospadia Peneescrotal

3. Tipe hipospadia yang lubang uretranya berada di belakang atau posterior


Hipospadia Perineal

VI. Penatalaksanaan
Diagnosis di tegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik.Hipospadia ringan tidak
memerlukan pengobatan, tetapi bentuk sedang atau berat memerlukan perbaikan bedah .
Jika Hipospadia terdapat di pangkal penis,mungkin perlu di lakukan pemeriksaan
radiologi.bayi yang menderita Hipospadia sebaiknya tidak di sunat, karena kulit depan
penis dibiarkan untuk digunakan pada pembedahan nanti dan apa bila di sunat maka akan
membuat perbaikan bedah menjadi lebih sulit. Rangkaian pembedahan biasanya telah
selesai di lakukan sebelum anak mulai sekolah. Pada saat ini, perbaikan Hipospadia
dianjurkan sebelum anak berumur 18 bulan. Tapi di referensi yang menyatakan bahwa
waktu pelaksanaan operasi adalah setelah masa bayi tetapi sebelum anak masuk sekolah
untuk mencegah efek psikologi. Biasanya di lakukan pada umur 4 tahun.
Tujuan dari dilakukannya tindakan operasi adalah memperpanjang atau memajukan
muara uretra. Menggunakan kulit frepusium dan menghilangkan korda bila.
Bayi yang menderita Hipospadia sebaiknya tidak di sunat. Kulit depan penis di biarkan
untuk di gunakan pada pembedahan nanti. Rangkaian pembedahan biasanya telah selesai di
lakukan sebelum anak mulai sekolah. Pada saat ini, perbaikan hipospadia di anjurkan
dilakukan sebelum anak berumur 18 bulan.Tapi ada juga menganjurkan sekitar ulang tahun
pertama anak. Jika tidak di obati mungkin akan terjadi kesulitan dalam pelatihan buang air
pada anak kecil dan pada saat dewasa nanti, dan mungkin akan terjadi gangguan dalam
melakukan hubungan seksual. Sering kali pembedahan ini dapat di lakukan pada pasien
rawat jalan. Pada beberapa kasus yang berat di perlukan lebih dari satu operasi untuk
memperbaiki defek secara tuntas. Setelah pembedahan anak akan memiliki fungsi seks dan
kemih yang normal, dan penis yang kelihatannya hampir normal. Sebelum anak di operasi,
dokter akan memeriksa dulu kondisi si anak. Untuk operasi anak-anak, selain prosedur-
prosedur yang biasa dilakukan sebelum operasi, maka ronsen toraks (paru jantung) juga
dikerjakan. Ditanyakan juga apakah ada riwayat terkena asma, batuk pilek, TBC. Kalau si
anak dinilai masih kurang sehat tentu saja keadaan umum nya harus diperbaiki dahulu.
Operasi Hipospadia dua tahap, tahap pertama dilakukan untuk meluruskan penis supaya
posisi meatus (lubang tempat keluar kencing) nantinya letaknya lebih proksimal (lebih
mendekati letak yang normal), memobilisasi kulit dan preputium untuk menutup bagian
ventral / bawah penis. Tahap selanjutnya (tahap kedua) dilakukan uretroplasti (pembuatan
saluran kencing / uretra) sesudah 6 bulan.

Anda mungkin juga menyukai