Anda di halaman 1dari 5

Interpersonal Conflict and Its Management in Information

System Development
MIS Quarterly, June 2001
Oleh Henri Barki dan Jon Hartwick

Kelompok : 143
Nama : Ardhita Maharindra
NPM : 120200015X

Kata Kunci

IS project management, IS project teams, user/analyst interaction,


conflict/resolution

Ringkasan

Masalah
Terdapat faktor-faktor yang melatarbelakangi timbulnya konflik interpersonal
serta adanya hubungan dengan cara mengatasi konflik serta akibat yang
ditimbulkannya.

Tujuan
Mengetahui faktor atau dimensi dari penyebab suatu konflik interpersonal dan
korelasinya dengan manajemen konflik yang harus dilakukan serta mengetahui
dampaknya pada suatu proyek sistem Informasi.

Asumsi dan Hipotesis


Konflik interpersonal adalah suatu fenomena yang terjadi antara pihak-pihak
yang saling ketergantungan dimana pihak-pihak tersebut mengalami reaksi

-- GNU Free Document License – Copyright (C) 2006 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini --
emosi yang negatif dan terjadi ketidaksepakatan serta interferensi antar pihak-
pihak tersebut.
Penulis mengkategorikan faktor-faktor penyebab dari konflik interpersonal
menjadi 4, yaitu :
1. Interdependence
2. Disagreement
3. Interference
4. Negative emotions

Manajemen konflik adalah suatu upaya untuk mengatasi konflik. Terdapat 5 cara
dalam manajemen konflik yaitu :
1. asserting
2. accommodating
3. comprimissing
4. problem-solving
5. avoiding

Dari asumsi-asumsi yang terdapat diatas, dalam penelitian ini penulis


mengajukan 7 hipotesis yaitu :
H1 : Konflik interpersonal dibangun oleh kombinasi antara interdependence,
disagreement, interference dan negative emotion.
H2 : Konflik interpersonal dalam Information System Development (ISD) akan
sangat berkorelasi dengan interpersonal conflict criterion, yaitu perkiraan jumlah
total, frekuensi, dan intensitas dari konflik interpersonal.

-- GNU Free Document License – Copyright (C) 2006 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini --
Figure 1Gambar yang menunjukkan H1 dan H2

H3 : Konflik interpersonal dalam ISD akan memiliki korelasi negatif dengan


problem-solving dan memiliki korelasi positif dengan asserting dan avoiding.
H4 : Konflik interpersonal akan memiliki efek negatif pada hasil dari ISD.
H5 : Problem-solving akan memiliki efek positif sedangkan asserting dan
avoiding akan menghasilkan efek negatif pada kepuasan resolusi konflik
(satisfactory conflict resolution) pada ISD.
H6 : Satisfactory conflict resolution akan menghasilkan efek positif pada hasil
dari ISD.
H7 : Problem-solving akan menghasilkan efek positif sedangkan asserting dan
avoiding akan menghasilkan efek negatif pada hasil dari ISD.

-- GNU Free Document License – Copyright (C) 2006 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini --
Figure 2 Gambar menunjukkan H3-H7

Metoda Penelitian
Metoda penelitian yang digunakan adalah menggunakan kuesioner dengan
memberikan kuesioner kepada 141 perusahaan yang terdiri dari 162 ISD project,
265 staf IS dan 272 user IS. Kuesioner tersebut meneliti tentang hipotesis-
hipotesis yang disebutkan sebelumnya. Untuk mencari korelasi antar faktor-
faktor yang diteliti dalam H1-H7 digunakan metode CFA.

Kesimpulan
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa hipotesis H1-H5 didukung secara kuat
oleh hasil dari penelitian kecuali adalah pada H1 konflik interpersonal dibentuk
dari disagreement, interference dan negative emotion, sedangkan
interdependence tidak memiliki korelasi yang cukup kuat terhadap konflik
interpersonal. Sementara hipotesi H6 dan H7 didukung secara lemah oleh hasil
penelitian ini. Penelitian ini menyimpulkan juga bahwa konflik interpersonal
memberikan dampak secara negatif terhadap hasil dari ISD. Selain itu walaupun

-- GNU Free Document License – Copyright (C) 2006 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini --
konflik interpersonal memiliki dampak positif, akan tetapi hal ini tetap tidak dapat
mengesampingkan dampak negatif dari konflik interpersonal

Pernyataan Penutup
Walaupun terdapat dampak positif dari konflik interpersonal ternyata dampak
negatif dari konflik interpersonal tetap lebih banyak dan lebih merugikan bagi
hasil suatu proyek sistem informasi.

Komentar
Artikel ini tidak terlalu sulit untuk dipahami, secara garis bersar ide utama dari
artikel dapat ditangkap dengan baik. Bagian yang cukup sulit adalah mengenai
metoda peneltian dalam menghitung korelasi-korelasi dalm pembuktian H1-H7.
Pembahasan semester lalu sudah cukup jelas, hanya saja pada bagian
metodologi penelitian kurang tepat dijelaskan mengenai siapa yang menjadi
narasumber dan metode apa dan bagaimana yang digunakan dalam peneltian
ini.

Referensi

Amason, A. C. .Distinguishing the Effects of Functional and Dysfunctional


Conflict on Strategic Decision Making: Resolving a Paradox for Top
Management Teams,. Academy of Management Journal (39:1), 1996, pp.
123-148.

Anderson, J. C., and Gerbing, D. W. .Structural Equation Modeling in Practice: A


Review and Recommended Two Step Approach,. Psychological Bulletin
(103), 1987, pp. 411-423.

Bagozzi, R. P., and Edwards, J. R. .A General Approach for Representing


Constructs in Organizational Research,. Organizational Research Methods,
103, 1998, 411-423.

-- GNU Free Document License – Copyright (C) 2006 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini --

Anda mungkin juga menyukai