BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Definisi Pelayanan itu
2. Keputusan pelayanan
3. Kualitas Pelayanan itu
4. Karakteristik Pelayanan
5. Dimensi Kualitas Pelayanan
6. Faktor-faktor timbulnya kesenjangan pelayanan
7. Faktor-faktor hambatan pelayanan
8. Tingkat Pelayanan dan Bentuk Bauran Pelayanan
9. Suasana Internal Toko
4
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
yang lain. Perbedaan pelayanan juga berkurang. Banyak toko serba ada mengurangi
pelayanannya dan banyak toko diskon meningkatkan pelayanan mereka. (Dr.
Sopiah&Syihabudin, 2008:72)
Self- Limited-
Self-service Full-service
selection service
Pelayanan Pelayanan Sedikit aneka Serbaneka
Atribut
Tingkat keterlibatan staf dalam penjualan berbeda untuk setiap toko. Namun, hal
yang penting bagi pengecer adalah menyesuaikan struktur personalia dengan
pelayanan yang diberikan. Hal itu dilaksanakan dengan memperhatikan:
1. Staf
2. Gaya
3. Keterampilan
4. Sistem
5. Struktur
6. Nilai bersama
Bagi pengecer khusus, unsur personalia sangatlah menentukan hidup matinya
perusahaan. Pengetahuan dan bantuan personil kepasa masing-masing pelangganlah
yang memungkinkan toko spesialis untuk mencapai penjualan dengan margin tinggi
guna bertahan hidup.
Konsistensi
Masalah utama yang dihadapi pengecer adalah tidak adanya konsistensi dalam
apa yang ditawarkan kepada konsumen. Toko-toko tidak hanya berbeda satu dengan
yang lain, bahkan mutu pelayanan dalam suatu toko trtentu pun bisa berbeda dati hari
ke hari. Semua pengecer setidaknya dapat mengurangi masalah yang timbul dari
variabilitas yang ada dalam konsep pelayanan dengan cara:
1. Memaksimalkan pelatihan staf agar tingkat pelayanan yang baku bisa
dipertahankan (merekrut dan memotivasi karyawan untul menjaga komitmen
staf).
11
harus pintar dalam menentukan kombinasi warna tersebut. (Dr. Ir. Ujang Sumarwan,
2004:281)
2.9.6 Display Toko
Display toko adalah sebuah penarik awal yang bisa menggaet pelanggan yang
melintas dan masuk ke dalam toko. (Sunarto, 2007:93)
Berikut ini adalah tuntutan praktis yang umum dilakukan peritel unggul dalam
meningkatkan daya tarik displaynya:
1) Tunjukkan dan katakan (Show and Tell)
2) Haindari penampilan yang berlebihan.
3) Fokuskan pada item-item yang mendorong terjadinya impulse buying (pembelian
sekedarnya, tanpa perencanaan).
4) Tampilkan item yang Best Seller, paling laris sebagai pembangkit minat pembeli
5) Kaitkan program promosi dengan menggunakan display.
6) Tampilakan sesuatu yang bergerak dan bersuara, dapat berpa teks atau warna.
(M. Taufiq, 2005:117)
2.9.5 Kebersihan Toko
Kebersihan di dalam toko merupakan faktor yang paling menentukan bagi pelanggan
dalam menilai sebuah toko. Bukan sekedar lantai yang selalu dipel, tapi juga
keseluruhan sudut toko, termasuk barang-barangnya harus terlihat bersih dan rapi,
terutama dalam pemberian aroma pewangian terhadap barang-barang yang
mengeluarkan aroma yang menyengat. (Sunarto, 2007:93)
2.9.6 Kesesakan
Toko memiliki jumlah pengunjung berbeda tergantung hari dan waktu. Hari Sabtu
dan Minggu merupakan gari yang sibuk bagi toko, karena jumlah pengunjungnya
lebih banyak dibanding hari-hari lain. Konsumen yang datang pada hari-hari tersebut
mungkin akan mengurangi waktu belanjanya dan menunda pembelian beberapa
produk, karena merasa tidak nyaman berada di toko yang penuh sesak. (Dr. Ir. Ujang
Sumarwan, 2004:281)
2.9.6 Lingkungan Sosial Toko
13
Lingkungan sosial toko adalah interaksi konsumen dengan konsumen lainnya, dan
interaksi konsumen dengan pramuniaga atau tenaga penjualan (PSG). Para staf toko,
pramuniaga, dan tenaga penjualan yang berada di dalam toko memegang peranana
yang penting dalam memepengaruhi konsumen dan melayani konsumen dengan
profesional, ramah, akrab, terampil, dan mau membantu konsumen akan meberikan
citra yang baik kepada toko. (Dr. Ir. Ujang Sumarwan, 2004:280)
BAB III
14
KAJIAN EMPIRIS
Salah satu strategi bersaing yang diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah
meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Seperti halnya Matahari
Supermarket Singosaren Solo berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya untuk
menciptakan kepuasan pelanggan. Berkaitan hal tersebut, dirumuskan tiga masalah
yang akan dibahas dalam penelitian ini.Pertama, apakah pelanggan sudah merasa
puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Matahari Supermarket Singosaren Solo.
Kedua, apakah terdapat pengaruh antara variabel kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan Matahari Supermarket Singosaren Solo baik secara individu
maupun bersama-sama. Dan ketiga, variabel pelayanan manakah yang mempunyai
pengaruh paling dominan terhadap kepuasan pelanggan Matahari Supermarket
Singosaren Solo. Kemudian diajukan tiga hipotesis dalam penelitian ini. Yang
pertama adalah pelanggan sudah merasa puas terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan oleh Matahari Supermarket Singosaren Solo. Kedua adalah terdapat
pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan baik secara individu
maupun bersama-sama. Dan yang ketiga adalah variabel pelayanan yang paling
dominan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan adalah Reliability.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei. Dalam metode survei ini,
data utama dikumpulkam melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden.
Sedangkan yang dimaksud responden dalam penelitian ini adalah para konsumen di
Matahari Supermarket Singosaren Solo yang diambil melalui teknik convenience
sampling, karena jumlah populasi tidak terbatas. Dalam metode ini, kepuasan
pelanggan diukur berdasarkan kesenjangan antara kinerja aktual perusahaan dengan
harapan “ideal” konsumen yang kemudian diberi bobot kepentingan menurut persepsi
pelanggan, dengan skor minimal 1 (satu) point dan skor maksimal 5 (lima) point
untuk setiap item pertanyaan. Adapun dimensi pelayanan yang diukur terdiri dari 5
14
15
(lima) hal, yaitu dimensi physical aspect, reliability, personal interaction, problem
solving, dan policy. Untuk menjamin keabsahan dan keandalan dari alat pengumpul
data (kuesioner) tersebut dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas
dilakukan dengan rumus product moment pearson dan uji reliabilitas menggunakan
teknik alpha cronbach. Untuk menguji hipotesis penelitian, digunakan 3 (tiga) alat
analisis yaitu analisis weight servqual yang digunakan untuk menguji hipotesis
pertama, dan analisis regresi berganda (uji t dan uji F) yang digunakan untuk menguji
hipotesis kedua dan hipotesis ketiga.
Dari uji validitas dan reliabilitas diperoleh hasil seluruh item pertanyaan
dalam kuesioner memiliki status valid dan reliabel, sehingga dapat digunakan dalam
analisis selanjutnya. Kemudian dari pengukuran tingkat kepuasan pelanggan dengan
analisis weight servqual diperoleh hasil bahwa tingkat kepuasan pelanggan Matahari
Supermarket Singosaren Solo berada dalam kategori tidak puas, dengan skor
kepuasan total (Ikj) sebesar (-4.115). Hasil analisis regresi berganda uji t dan uji F
menunjukkan bahwa dimensi kualitas pelayanan (physical aspect, reliability, personal
interaction, problem solving, dan policy) baik secara individu maupun secara
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pelanggan di Matahari
Supermarket Singosaren Solo. Dari hasil uji t diperoleh bahwa dimensi personal
interaction mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kepuasan pelanggan
dengan nilai sebesar 15,354.
Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang
menyatakan pelanggan sudah merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan
oleh Matahari Supermarket Singosaren Solo ditolak atau tidak terbukti. Untuk
hipotesis kedua yang menyatakan bahwa dimensi kualitas pelayanan secara individu
maupun bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pelanggan di
Matahari Supermarket Singosaren Solo diterima atau terbukti. Sedangkan untuk
hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa dimensi kualitas pelayanan yang
mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan pelanggan adalah reliability
ditolak atau tidak terbukti.
16
BAB IV
PENUTUP
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini
walaupun banyak kesulitan namun dapat penyusun atasi. Oleh karena itu penyusun
selaku penyususn mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan tentunya bagi penyusun pada khususnya.
2.1 Kesimpulan
1. Dalam menentukan strategi pelayanan bisnis yang akan dijalankan harus
dimulai dengan menentukan sejauh mana ruang lingkup pelayanan akan
diberikan kepada pelanggan. Kemudian. mengusahakan agar pelanggan puas
berbelanja di toko. Peritel juga harus memutuskan bauran pemasaran yang
akan ditawarkan kepada pelanggannya. Bauran pemasaran merupakan salah
satu alat utana ubtuk mendiferensiasikan satu toko dengan toko lainnya.
2. Suasana atau atmosfer di dalam toko merupakan salah satu dari berbagai
unsur dalam retail marketing mix. Toko kecil yang tertata rapi dan menarik
akan lebih mengundang pembeli dibandingkan toko yang di tata biasa saja.
Unsur suasana internal toko terdiri dari Layout Toko, Musik, Warna, Display
Toko, Kebersihan Toko dan Suasana Sosial Toko yang menunjang dalam
terciptanya kepuasan konsumen.
3. Syarat untuk sukses bagi perusahaan yang bergerak dalam bisnis eceran
yakni melalui pemenuhan kepuasan terhadap segala kebutuhan dan keinginan
konsumen dan kepuasan dlm pelayananannya. Oleh karena itu, pengecer
berusaha agar selalu dapat memuaskan konsumen dengan menyediakan
produk yang lengkap pada tokonya sehingga konsumen akan selalu
memperoleh barang yang mereka butuhkan dan yang mereka inginkan.
17
18
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun kurang begitu memaparkan dengan
sedetail-detailnya setiap permasalahan yang ada. Selain itu, penyusun juga kurang
menampilkan contoh-contoh nyata dalam kehidupan masyarakat dalam kaitannya
dengan pembahasan di atas. Hal ini akan berakibat kurang jelasnya informasi yang
akan diterima oleh para pembaca. Karena itu, penyusun mengharapkan masukan dari
para pembaca untuk lebih menyempurnakan bahasan di atas.
Seharusnya penyusun sebelum menulis melakukan kegiatan survei langsung
ke lapangan untuk mendapatkan data-data yang akurat dalam kehidupan langsung di
masyarakat. Tidak hanya itu saja, penyusun seharusnya melakukan kajian pustaka,
serta wawancara langsung dari narasumber agar maksud dan tujuan penyusun dapat
tercapai dengan optimal. Tidak sekedar daripada setelah di peroleh dengan kegiatan
membaca.
19
DAFTAR RUJUKAN
Sopiah, dan Syihabudhin. 2008. Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta: Penerbit Andi
Sunarto. 2007. Manajemen Ritel. Yogyakarta: Penerbit Amus
Taufiq, A. 2005. Manajemen Ritel. Jakarta: Penerbit PPM
Yamit, Zulian. 2005. Manajemen Kualitas produk dan Jasa. Yogayakarta: Penerbit
Ekonisia
Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen. Indonesia: Penerbit Ghalia
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Prehalindo
http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/mpar/2007/jiunkpe-ns-s1-2007-35403003-4435-
apotik-chapter2.pdf. (google.co.id)
http://www.google.co.id/search?
hl=id&q=Analisis+Kualitas+Pelayanan+MATAHARI&btnG=Telusuri&meta=