´Fiuuh«capek, nih. Oh iya, ulang tahunmu tinggal seminggu lagi, kan? Mana
kartu undangannya?µ pinta Rachel langsung nyeroscos. Sherry menoleh sedikit ke
Rachel yang sangat berharap diberi kartu undangan olehnya. Sherry jadi tambah
sedih. Ia teringat tentang ulang tahunnya yang tidak bisa dirayakan karena orang
tuanya tidak bisa cuti untuk merayakan hari ulang tahunnya.
´Kamu kenapa sih? sakit? atau stres?µ nada Rachel melunak begitu
mengatakan kata terakhirnya. Sherry mengangkat bahu. Rachel jadi gemas. Ia
langsung meninggalkan Sherry. Tetapi ia masih bertanya-tanya.
´Lho? Sherry? Kok kamu duluan datang?µ Pertanyaan itu langsung saja
terlontar dari mulut Rachel. Sherry menunjukkan wajah kesalnya.
´Bukannya minta maaf, malah nanya-nanya. Ya iyalah aku datang duluan. Aku
kan lewat jalan pintas!µ Ujar Sherry dengan nada kesal. Rachel cengar-cengir dan
manggut-manggut.
´Oooh«sorry ya uda nabrak kamu. Oh iya kenapa sih lesu amat?µ tanya
Rachel. Sherry tampak berpikir.
´Maaf ya«aku nggak merayakan ulang tahunku. Orangtuaku nggak bisa ambil
cuti,µ kata Sherry sedih. Lagi-lagi Rachel hanya manggut-manggut. Tiba-tiba muncul
ide di otaknya. Ia langsung memasang senyum (bersambung«)