Anda di halaman 1dari 2

Om Swastyastu/Assallam Wallaikum Salam sejahtera bagi kita semua Yang terhormat para guru, dan siswa-siswi yang saya

cintai Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya, kita bisa berkumpul di ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat tak kurang satu apapun. Saya ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul Perkembangan Pariwisata Bali Sebelum saya memulai berpidato saya ingin menyampaikan batasan masalah yang akan saya sampaikan di dalam pidato hari ini, yakni perkembangan pariwisata Bali dilihat dari sudut pemanfaatan lingkungan. Hadirin yang saya cintai, Seperti kita ketahui bersama bahwa Bali memiliki keanekaragaman daya tarik wisata yang mengagumkan. Bali sangat terkenal dengan keragaman budaya, misalnya tradisi Megeret Pandan di Tenganan, tradisi ngelawang dan masih banyak lagi yang lainnya yang unik dan jarang ditemui di tempat lain Sebagai surga wisata tropis, Bali menawarkan berbagai keindahan alam yang merupakan salah satu magnet yang cukup kuat dalam perkembangan pariwisata di Bali. Pantai yang indah, sawah berterasering, danau yang asri dan pegunungan yang menawan sanggup menarik jutaan wisatawan baik asing maupun domestik untuk berkunjung ke Bali dan menjadikan Bali sebagai salah satu tujuan pariwisata terfavorit. Dewan juri dan para peserta yang saya hormati, Bagi Bali, pariwisata telah terbukti memberikan beberapa manfaat penting. Setidaknya ada tiga hal pokok yang secara nyata dirasakan manfaat dari perkembangan pariwisata di Bali, yakni menjadi sumber pendapatan masyarakat, sumber pendapatan pemerintah dan penyerap tenaga kerja. Perkembangan pariwisata Bali yang sangat pesat, mengundang banyak penanam modal untuk menanamkan modalnya di Bali. Hal ini tentunya berdampak positif bagi perkembangan perekonomian Bali. Taraf hidup masyarakat meningkat karena sektor pariwisata mendatangkan dolar yang berlimpah. Pesatnya perkembangan pariwisata tentunya membutuhkan pembangunan sarana pendukung yang memadai. Pembangunan sarana pendukung pariwisata makin bertambah setiap tahun. Keberadaannya juga banyak menjamah kawasan serapan air seperti tebing, sempadan sungai, dan sempadan pantai. Eksploitasi lahan pertanian pun tiap tahun meningkat. Namun, yang paling disayangkan adalah penjarahan kawasan suci yang semata-mata hanya demi kepentingan bisnis. Hal ini tentunya akan merusak tatanan lingkungan yang merupakan salah satu pilar pokok dalam penentu perkembangan pariwisata Bali ke depannya. Hadirin yang terhormat, Bila seperti ini, maka bisa dikatakan bahwa perkembangan pariwisata Bali sudah salah arah, karena investor bisa berbuat sekehendak hati. Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh lemahnya kepatuhan terhadap Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Banyak kalangan menilai

kehancuran Bali juga disebabkan terbitnya amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) pesanan investor untuk meloloskan tawaran investasi. Karena itu, pengembangan pariwisata Bali selama ini yang digembar-gemborkan bercirikan kesenian, alam, tradisi dan sebagainya yang berlandaskan Tri Hita Karana (THK), perlu digugat dan dipertanyakan lagi. Hadirin yang saya cintai, dari uraian tersebut dapat saya simpulkan bahwa, untuk membuat Bali tetap sebagai tujuan pariwisata favorit, maka harmonisasi lingkungan dalam pengembangan pariwisata Bali harus dibudayakan. Konsep harmonisasi tata kelola lingkungan dan pengembangan pariwisata Bali hendaknya menjadi model dalam menata Bali. Sebagai tujuan kepariwisataan internasional, Bali mestinya tetap memiliki identitas yang kuat yang ditandai dengan tetap asrinya alam Bali, budaya serta kehidupan sosiokultural masyarakatnya. Untuk itu, marilah kita tingkatkan kesadaran menjaga kelestarian Bali untuk kelangsungan pariwisata ke depannya. Atas perhatian yang diberikan, saya ucapkan terimakasih. Om Santih, Santih, Santih Om

Anda mungkin juga menyukai