Anda di halaman 1dari 6

BADAN PUSAT STATISTIK

No. 32/05/Th. XIII, 10 Mei 2010

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN


TRIWULAN I-2010

KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT

A. INDEKS TENDENSI BISNIS

A. Penjelasan Umum
Indeks Tendensi Bisnis adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang datanya diperoleh dari
Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Bank
Indonesia. Survei ini dilakukan setiap triwulan di beberapa kota besar terpilih di seluruh provinsi di
Indonesia. Jumlah sampel STB Triwulan I-2010 sebanyak 2.400 perusahaan besar dan sedang,
dengan responden pimpinan perusahaan.
B. Kondisi Bisnis Triwulan I-2010
 Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada Triwulan I-2010 sebesar 103,41, yang mengindikasikan
adanya peningkatan kondisi bisnis pada triwulan tersebut, namun tingkat optimisme pelaku
bisnis lebih rendah dibandingkan Triwulan IV-2009 (nilai ITB sebesar 108,45).
 Sebagian besar sektor ekonomi mengalami peningkatan kondisi bisnis, dengan Sektor
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan mengalami peningkatan bisnis tertinggi (nilai ITB
sebesar 112,07). Sektor ekonomi yang mengalami penurunan kondisi bisnis adalah Sektor
Konstruksi dan Sektor Transportasi & Telekomunikasi.
 Peningkatan kondisi bisnis disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan usaha, kapasitas
produksi dan rata-rata jam kerja. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
mengalami peningkatan pendapatan usaha paling tinggi, sedangkan Sektor Konstruksi dan
Sektor Transportasi & Telekomunikasi mengalami penurunan pendapatan usaha.
C. Prospek Bisnis Triwulan II-2010
 Nilai ITB Triwulan II-2010 sebesar 107,62, berarti kondisi bisnis pada triwulan tersebut
diperkirakan akan meningkat dibandingkan Triwulan I-2010.
 Semua sektor ekonomi pada Triwulan II-2010 diperkirakan mengalami peningkatan nilai indeks
kecuali Sektor Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa-jasa. Sektor
Pertambangan dan Penggalian diperkirakan mengalami peningkatan bisnis tertinggi.

Berita Resmi Statistik No. 32/05/Th. XIII, 10 Mei 2010 1


1. Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan I-2010
Secara umum kondisi bisnis di Indonesia pada Triwulan I-2010 meningkat dibandingkan Triwulan
IV-2009 dengan nilai ITB sebesar 103,41, namun tingkat kepercayaan pelaku bisnis dalam memandang
potensi bisnis di Indonesia lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (nilai ITB sebesar 108,45).
Peningkatan kondisi bisnis karena didorong oleh peningkatan pendapatan usaha, kapasitas produksi, dan
rata-rata jam kerja.
Sebagian besar sektor ekonomi mengalami peningkatan kondisi bisnis, kecuali sektor Konstruksi
(ITB 93,19) dan Sektor Transportasi & Komunikasi (ITB 98,93). Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan mengalami peningkatan bisnis yang paling tajam (ITB 112,07), diikuti oleh Sektor Pertanian
(ITB 106,20); Jasa-jasa (ITB 105,30); Perdagangan, Hotel, dan Restoran (ITB 103,80); Pertambangan
dan Penggalian (ITB 102,82); Listrik, Gas, dan Air Bersih (ITB 102,81); dan Industri Pengolahan (ITB
101,29) (Tabel 1).
Jika dilihat berdasarkan variabel pembentuk ITB, Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan mengalami peningkatan pendapatan usaha terbesar dengan nilai indeks sebesar 116,32,
sedangkan sektor Industri mengalami peningkatan pendapatan usaha terkecil dengan nilai indeks sebesar
101,27. Sementara sektor Konstruksi dan Sektor Transportasi & Telekomunikasi mengalami penurunan
pendapatan usaha dengan indeks masing-masing sebesar 82,99 dan 94,74.

Tabel 1
Indeks Tendensi Bisnis Triwulan IV-2009 dan Triwulan I-2010
Menurut Sektor dan Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk ITB Triwulan I-2010


ITB Triwulan ITB Triwulan Penggunaan
Sektor
IV-2009 I-2010 Pendapatan Kapasitas Rata-rata
Usaha Produksi/ Jam Kerja
Usaha
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan 98,99 106,20 - 106,20 -
Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian 103,69 102,82 104,08 102,04 102,04
3. Industri Pengolahan 105,53 101,29 101,27 100,92 101,47
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 107,68 102,81 104,17 106,25 100,00
5. Konstruksi 109,72 93,19 82,99 100,00 99,32
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 110,69 103,80 103,46 106,17 103,01
7. Transportasi dan Telekomunikasi 111,32 98,93 94,74 103,70 100,53
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa 110,05 112,07 116,32 119,58 104,75
Perusahaan
9. Jasa-jasa 107,30 105,30 108,70 104,83 102,42
Indeks Tendensi Bisnis 108,45 103,41 103,29 106,09 102,29

2. Perkiraan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan II-2010


Nilai ITB Triwulan II-2010 diperkirakan sebesar 107,62, artinya kondisi bisnis pada Triwulan II-
2010 secara umum diperkirakan akan meningkat dibandingkan Triwulan I-2010. Peningkatan kondisi
bisnis diperkirakan terjadi pada sebagian besar sektor ekonomi kecuali Sektor Keuangan, Persewaan, &
Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa-jasa. Sektor Pertambangan dan Penggalian diperkirakan mengalami
peningkatan bisnis paling tajam dengan nilai indeks sebesar 112,66.

2 Berita Resmi Statistik No. 32/05/Th. XIII, 10 Mei 2010


Jika dilihat berdasarkan variabel pembentuk ITB Triwulan II-2010, peningkatan kondisi bisnis
diperkirakan terjadi karena peningkatan semua variabel yaitu order dari dalam negeri, order dari luar
negeri, harga jual, dan order barang input.
Tabel 2
Perkiraan Indeks Tendensi Bisnis Triwulan II-2010 Menurut Sektor
dan Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk ITB Triwulan II-2010


Perkiraan ITB
Sektor Order
Order dari Order dari Luar Harga Produk Triwulan II-2010
Barang
Dalam Negeri Negeri Kini
Input
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, 112,40 109,76 108,53 - 110,53
dan Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian 110,20 117,65 114,29 111,36 112,66
3. Industri Pengolahan 103,31 108,37 114,65 105,87 107,25
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 104,17 - 106,25 104,26 104,68
5. Konstruksi 100,00 - 114,29 108,16 106,91
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 106,25 103,45 112,80 109,28 108,14
7. Transportasi dan Telekomunikasi - - 105,26 - 105,26
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa - - 97,92 - 97,92
Perusahaan
9. Jasa-jasa - - 99,52 - 99,52
Indeks Tendensi Bisnis 105,61 108,60 109,99 107,43 107,62

Gambar 1
Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan I-2007 s.d. Triwulan I-2010 dan
Perkiraan Triwulan II-2010
120

115
112,58 111,72 112,86
110,96 112,25
111,12 110,43
110
108,45 107,62
Indeks

105
104,41 102,19
103,41
100
100,19
96,91
95
I-2007

II-2007

III-2007

IV-2007

I-2008

II-2008

III-2008

IV-2008

I-2009

II-2009

III-2009

IV-2009

I-2010

II-2010

Triwulan

Tabel 3
Indeks Tendensi Bisnis1) Triwulan I-2007 s.d. Triwulan I-2010
dan Perkiraan Indeks Tendensi Bisnis Triwulan II-2010

Indeks 2007 2008 2009 2010


T-I T-II T-III T-IV T-I T-II T-III T-IV T-I T-II T-III T-IV T-I T-II2)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

ITB 100,19 110,96 112,58 112,25 104,41 111,72 111,12 102,19 96,91 110,43 112,86 108,45 103,41 107,62

Keterangan:
1) ITB berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut:

a. Nilai ITB < 100, menunjukkan kondisi bisnis pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya.
b. Nilai ITB = 100, menunjukkan kondisi bisnis pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan
sebelumnya.
c. Nilai ITB > 100, menunjukkan kondisi bisnis pada triwulan berjalan lebih baik (meningkat) dibanding triwulan sebelumnya.
2) Perkiraan ITB Triwulan II-2010

Berita Resmi Statistik No. 32/05/Th. XIII, 10 Mei 2010 3


B. INDEKS TENDENSI KONSUMEN
A. Penjelasan Umum
Indeks Tendensi Konsumen adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan
Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). Survei ini dilakukan setiap triwulan di wilayah
Jabodetabek dengan jumlah sampel 1.500 rumah tangga.
B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2010
 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2010 di Jabodetabek sebesar 102,58, artinya kondisi
ekonomi konsumen pada Triwulan I-2010 meningkat, namun tingkat kepercayaan konsumen
menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (ITK sebesar 104,76).
 Kondisi ekonomi konsumen membaik karena didorong oleh peningkatan pendapatan rumah
tangga dan rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari. Konsumsi rumah
tangga yang mengalami peningkatan terjadi pada komoditi bukan makanan seperti biaya
pendidikan dan perumahan (listrik, telepon, dan air), namun konsumsi makanan sedikit mengalami
penurunan.
C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan II-2010
 Nilai ITK di Jabodetabek pada Triwulan II-2010 diperkirakan sebesar 106,49, artinya diperkirakan
akan terjadi kenaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2010. Tingkat kepercayaan
konsumen diperkirakan juga meningkat dibandingkan Triwulan I-2010 (ITK sebesar 102,58).
 Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2010 diperkirakan terjadi karena adanya
peningkatan pendapatan konsumen, namun demikian diperkirakan rencana konsumen untuk
membeli barang-barang tahan lama masih menurun.

1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2010


Nilai ITK di Jabodetabek pada Triwulan I-2010 sebesar 102,58, yang menunjukkan adanya
peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan I-2010 dibandingkan Triwulan IV-2009. Namun
demikian, tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen pada Triwulan I-2010 menurun yang ditandai
dengan penurunan nilai ITK dari Triwulan IV-2009 sebesar 104,76 (Tabel 4).

Tabel 4
Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IV-2009 dan Triwulan I-2010
Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk Triwulan IV-2009 Triwulan I-2010


(1) (2) (3)
Pendapatan rumah tangga 104,97 102,93
Kaitan inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari 100,86 105,15
Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan (daging, ikan, susu, buah-buahan)
dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, kesehatan,
rekreasi) 107,52 100,39

Indeks Tendensi Konsumen 104,76 102,58

4 Berita Resmi Statistik No. 32/05/Th. XIII, 10 Mei 2010


Berdasarkan variabel pembentuk ITK, kondisi ekonomi konsumen membaik karena didorong oleh
peningkatan pendapatan rumah tangga dan rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan
sehari-hari. Konsumsi rumah tangga yang mengalami peningkatan terutama terjadi pada komoditi bukan
makanan seperti pendidikan dengan nilai indeks sebesar 107,68 dan perumahan (listrik, telepon, dan air)
dengan nilai indeks sebesar 107,58. Sedangkan komoditi makanan sedikit mengalami penurunan
konsumsi dengan nilai indeks sebesar 96,87. (Gambar 2).

Gambar 2
Indeks Konsumsi Beberapa Komoditi Makanan dan Bukan Makanan
Triwulan I-2010

Makanan 96,87

Pakaian 99,6

Perumahan 107,58

Pendidikan 107,68

Transportasi 100,2

Kesehatan 82,93

Rekreasi 84,55

0 20 40 60 80 100 120

2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2010


Nilai ITK di Jabodetabek pada Triwulan II-2010 diperkirakan sebesar 106,49, yang menunjukkan
prediksi kenaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2010. Tingkat kepercayaan atau
optimisme konsumen juga diperkirakan akan meningkat karena adanya peningkatan nilai indeks pada
Triwulan II-2010 dibandingkan Triwulan I-2010. Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan
II-2010 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga, namun rencana
konsumen untuk membeli barang-barang tahan lama menurun pada Triwulan II-2010. Indeks rencana
pembelian barang-barang tahan lama pada Triwulan II-2010 menurun dengan nilai indeks sebesar 87,17
karena sebagian besar responden (61,62 persen) tidak mempunyai rencana untuk membeli barang-barang
tahan lama (Tabel 5). Perkembangan nilai ITK per triwulan (dari Triwulan I-2007 s.d Triwulan I-2010)
dan perkiraan ITK Triwulan II-2010 dapat dilihat pada Gambar 3 dan Tabel 6.

Tabel 5
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2010
Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk Triwulan II-2010


(1) (2)
Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang 113,64
Rencana pembelian barang-barang tahan lama (televisi, emas, HP, lemari es, mesin cuci,
87,17
meubel, CD/VCD player, sepeda motor, AC, microwave, komputer)
Indeks Tendensi Konsumen 106,49

Berita Resmi Statistik No. 32/05/Th. XIII, 10 Mei 2010 5


Gambar 3
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2007 s.d. Triwulan I-2010 dan
Perkiraan Triwulan II-2010

115

110 109,48
107,79
106,42 106,49
106,10
104,76
105 106,93
105,78 102,78
102,15
Indeks

102,58
100 100,93

95
95,01
93,84
90
I-2007

II-2007

III-2007

IV-2007

I-2008

II-2008

III-2008

IV-2008

I-2009

II-2009

III-2009

IV-2009

I-2010

II-2010
Triwulan

Tabel 6
Indeks Tendensi Konsumen1) Triwulan I-2007 s.d. Triwulan I-2010
dan Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2010

2007 2008 2009 2010


Indeks
T-I T-II T-III T-IV T-I T-II T-III T-IV T-I T-II T-III T-IV T-I T-II 2)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

ITK 106,93 105,78 109,48 106,10 95,01 93,84 102,78 100,93 102,15 106,42 107,79 104,76 102,58 106,49

Keterangan:
1)ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut:
a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan
sebelumnya.
b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan)
dibanding triwulan sebelumnya.
c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan
sebelumnya.
2) Perkiraan ITK Triwulan II-2010

6 Berita Resmi Statistik No. 32/05/Th. XIII, 10 Mei 2010

Anda mungkin juga menyukai