1. Definisi
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda
persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak
pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut “kejadian ketuban pecah dini”
(periode laten)
Kejadian ketuban pecah dini mendekati 10 % dari semua persalinan. Pada umur
kehamilan kurang dari 34 minggu, kejadian sekitar 4 %. Sebagian dari ketuban pecah
dini mempunyai periode laten melebihi satu minggu. Early rupture of membrane
adalah ketuban pecah pada fase laten persalinan.
2. Anatomi Fisiologi
Darah terdiri dari elemen-elemen berbentuk dan plasma dalam jumlah setara. Elemen-
elemen berbentuk tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit). Plasma terdiri dari 900 air dan 100 elektrolit,
gas terlarut berbagai produk sisa metabolisme dan zat-zat gizi misalnya gula asam
amino, lemak, koleesterol, dan vitamin. Protein dalam darah misalnya albumin dan
imuno globilin ikut menyusun plasma.
Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit di bentuk di hati dan limfa pada
sumsum tulang belakang. Proses pembentukan sel-sel darah disebut hematopoiesis.
Sel darah merah tidak memiliki inti sel, mitokondria atau ribosom. Sel ini tidak dapat
melakukan mitosis. Fosforilasi oksidatif sel atau pembentuk hemoglobin yang
mengangkut sebagian besar oksigen yang diambil dari paru-paru ke sel-sel diseluruh
tubuh. Sel darah matang di keluarkan dari sumsum tulang dan hidup sekitar 120 hari
untuk kemudian mengalami disentegrasi dan mati.
Sel darah di gambarkan berdasaran ukuran dan jumlah hemoglobin yang terdapat di
dalam sel :
3) Hemoglobin
Hemoglobin terdiri dari bahan yang mengandung besi yang disebut hem (heme) dan
protein globulin. Terdapat sekitar 300 molekul hemoglobin dalam setiap sel darah
merah. Hemoglobin dalam darah dapat mengikat oksigen secara partial atau total.
Apabila sel darah merah mulai berdisentegasi pada akhir masa hidupnya, sel tersebut
mengeluarkan hemoglobinnya kedalam sirkulasi. Hemoglobin diuraikan hati dan
limfa. Molekul globulin diubah menjadi asam-asam amino. Besi dismpan dihati dan
lmfa sampai di gunakan kembali oleh tubuh. Sisa molekul lainnya diubah menjadi
bilirubin, yang kemudian dieksresikan melalui tinja atau urin.
3. Etiologi
Penyebab ketuban pecah dini (KPD) mempunyai dimensi multifaktorial yang dapat
dijabarkan sebagai berikut :
Serviks inkopeten
Ketegangan rahim berlebihan; kehamilan ganda, hidramnion
Kelainan letak janin dalam rahim, letak sunsang, letang lintang
Kemungkinan kesempitan panggul : perut gantung, bagian terendah belum
masuk PAP, sepalopelvik disproforsi
Kelainan bawaan dari selaput ketuban
Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban
dalam bentuk proteolitik sehingga menyebabkan ketuban pecah.
4. Patofisiologi
Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan
vaskularisasi
Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan mudah
pecah dengan mengeluarkan air ketuban.
6. Tujuan umum dalam Asuhan Perawatan Bayi Baru Lahir adalah untuk :
1. Mempertahankan Pernapasan
- Segera setelah bayi lahir, bayi diletakkan dengan kepala lebih rendah dari pada
badan agar supaya lendir keluar dari mulut dan mencegah lendir dan kadang – kadang
darah dan mekonium masuk kesaluran pernafasan.
- Bayi normal dalam beberapa detik sampai satu menit dengan membersihkan
mulut dan hidung dari lendir akan segera timbul pernafasan spontan
1. Mencegah Infeksi
- Usaha yang paling efektif untuk mencegah infeksi pada bayi baru lahir ialah
mencuci tangan sebelum memegang bayi dan perlengkapan yang digunakan untuk
merawat bayi, mengisolasi bayi yang sakit dan memakai pakaian yang bersih.
- Suhu lingkungan mempengaruhi kehidupan dan kesehatan bayi baru lahir,
karena bila suhu lingkungan tidak ada; metabolisme dan konsumsi oksigen bayi akan
meningkat.
- Segera setelah bayi lahir harus dikeringkan dan ditempatkan ditempat yang
hangat. Setelah suhu tubuh bayi stabil biasanya 1-2 jam sesudah lahir, bayi
dibersihkan atau dimandikan.
- Kondisi bayi dapat berubah dengan cepat karena itu perlu diawasi dengan
kontinyu.
- Beberapa tanda-tanda kelainan yang harts diperhatikan misalnya kulit, kening
pada ban pertama kesukaran pernapasan, kenaikan atau penurunan suhu tubuh, biru
atau pucat, penyakit kembung, problem makan, muntah, kejang-kejang, tidak Bab
selama 12 jam dan Bak dalam 12 jam pertama kehidupan dan penurunan badan-badan
bayi yang banyak.
7. Materi Perubahan Fisiologi pada Bayi Baru Lahir
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi 30 detik sesudah kelahiran. Pernapasan
ini timbul sebagai akibat aktifitas normal dari susunan syaraf pusat dan perifer yang
dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya. Seperti rangsangan hypoxaemia, sentuhan
dan perubahan (perbedaan) suhu dari dalam uterus dengan di luar uterus. Semua ini
menyebabkan perangsangan pusat pernapasan dalam otak yang meneruskan
rangsangan tersebut untuk mengarahkan diafragma serta alat-alat pernapasan lainnya.
1. Faeces
Faeces yang pertama keluar berupa pasta kental berwarna gelap dan lengket yang
disebut meconiumhal tersebut sebenarnya sudah ada sejak janin berumur 26 minggu
dalam kandungan.
1. Memelihara Kulit
Mengingat bahaya infeksi kulit dengan Staphyloccocing, banyak rumah sakit tidak
memandikan bayi lagi, hanya darah dan meconium dibersihkan sedangkan dengan
vernik caseosa dibiarkan.
1. Tali Pusat
Tali pusat diperiksa harus ada dua arteri dan satu vena, bila hanya didapat satu arteri
mungkin ada kelainan kongenital lain. Tali pusat biasanya lepas dalam 14 hari setelah
lahir, paling sering sekitar hari ke-10. Mengingat kemungkinan infeksi tindakan
aseptik sangat harus diperhatikan waktu merawat tali pusat.
Karena selama 3 atau 4 hari yang pertama bayi boleh dikatakan hampir tidak
kemasukkan cairan sedangkan bayi mengeluarkan feces, urine dan keringat. Tidak
mengherankan bahwa beratnya turun sampai diimbangi oleh minum air susu yang
cukup.
1. f. Refleks
Bayi menunjukkan beberapa refleks yang di sebut reflek primitive. Ada beberapa
reflek primitive :
1. Moro Refleksi
1. Graps Refleksi
Bila telapak kaki ditekan pada sebuah bangku atau pada suatu tempat yang datar,
maka bayi akan bergerak seperti berjalan
Bila satu tangkai dipegang pada posisi extensi pada lutut dan telapak kaki sisi yang
sama digores dengan kuku/jarum pada tungkai yang lain akan berada dalam posisi
Fleksi Adduksi kemudian extensi
1. Rooting Refleksi
Rangsangan pada bibir atas bagian tengah mengakibatkan mulut terbuka dan rahang
turun ke bawah.
Nilai APGAR
Apgar score dinilai pada satu menit bayi setelah lahir dan yang kedua lima menit
setelah lahir, bayi yang normal nilai Apgarnya antara 7 – 10.
Berat badan merupakan index gizi dan pertumbuhan yang baik terutama berat badan
merupakan resultante pertumbuhan badan keseluruhan (normal BB : 2,5 - 4 kg).
Panjang badan lain halnya dengan berat badan, maka kenaikan tinggi badan tiap
tahunnya terus menerus bertambah dari lahir sampai dewasa, kecuali pada masa
adolesensi (normal PB : 50 cm)
1. Pengertian
1. Tujuan
1. membersihkan kotoran
2. merangsang agar anak bernafas
3. Cara menghisap lendir
4. Resusitasi
1. nama nomor
2. sidik jari kaki
Peralatan-peralatan disiapkan
Alat-alat :
Cara kerja : Tali pusat dipotong dijepit dengan 2 buah penjepit nadi, diurut ke
placenta ± 5 cm lalu dipotong lagi klem di beri yodium tintur 3 % kemudian tali pusat
diikat dengan 2 ikatan di beri betadine dibungkus dengan kasa tali pusat.
Tujuannya mencegah kemungkinan terjadinya infeksi karena kena kotoran waktu bayi
melewati jalan lahir
DAFTAR PUSTAKA
Asrining Surasmi, Siti Handayani, Heni Nur Kusuma, (2002), “Perawatan Bayi Risiko
Tinggi”, Jakarta : EGC.
Dr. Santosa NI, SKM (1990), “ Perawatan Kebidanan yang Berorientasi Pada
Keluarga (Perawatan II) “, Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Prof. Dr. Abdul Bari Saifudin, SPOG, MPHD ( 2002 ), “ Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Material & Neonatal “, : Jakarta : EGC.
Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG (1998), “Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan”, Jakarta : EGC