1.4 Makalah Ani
1.4 Makalah Ani
Pemanfaatan Unit Produksi Sebagai Alternatif Tempat Pelatihan Lifeskill dan Enterpreuner Skill 17
(Ani Kristiani)
penekanan pada efektifitas penerapan Keterampilan hidup dan
dan efisiensinya. Enterpreuner Skill
Pelatihan ketrampilan yang melihat Keterampilan hidup mengandung dua
ketercapaian kompetensi dari dua aspek unsur yang harus ditumbuhkan dalam
penilaian yaitu unsur pengetahuan dan diri siswa yaitu yang disebut perangkat
kemampuan menghasilkan suatu keras (hardskill), perangkat lunak
produk, ternyata tidak cukup untuk (softskill), dan Kecakapan
membekali siswa terjun ke masyarakat Berwirausaha.
dan bekerja. Masih dibutuhkan satu alat
ukur lagi yaitu bagaimana kompetensi
yang diberikan dapat diaplikasikan 1. Perangkat keras Kecakapan Hidup
dalam kehidupan. Lebih dari sekedar Perangkat keras merupakan kompetensi
pelatihan ketrampilan, kompetensi yang berupa fisik, terlihat dan terpakai
keterampilan hidup ini juga menuntut dan dapat ditingkatkan melalui
kemampuan untuk mengaplikasikan pengalaman yang dilatihkan secara
ketrampilan yang dimiliki dalam berulang-ulang. Komponen ini lebih
kehidupan sehari-hari. Pelatihan dikenal dengan istilah technical know
kompetensi kejuruan secara normatif how, umumnya merupakan ukuran dari
biasanya dilaksanakan di laboratorium, ketrampilan seseorang dalam ranah
dimana laboratorium adalah tempat psikomotor menggunakan tangannya
untuk melaksanakan praktek, yang (manual) dan alat (mechanical). Namun
dilengkapi dengan sarana dan peralatan ketrampilan kalkulasi biaya yang
untuk melatih ketrampilan. menggunakan kecakapan otak (kognitif)
Pendirian UP (Unit Produksi) di juga merupakan salah satu bentuk
sekolah-sekolah saat ini cenderung perangkat keras. Secara menyeluruh,
dimanfaatkan untuk tempat pelatihan perangkat keras meliputi : (a)
ketrampilan psikomotorik dan sumber Kecakapan menggunakan alat, (b)
pendapatan sekolah. Apakah unit ini Kecakapan Melaksanakan kalkulasi
dapat dikembangkan sebagai tempat biaya, (c) Kecakapan Pengendalian
pelatihan industri, kesiapan kerja, Mutu, dan (d) Kecakapan Mengevaluasi
keterampilan hidup atau kecakapan dan Melaporkan Hasil Kerja.
berwirausaha ? Bagaimana bentuk
pengembangan kreatif atau upaya
optimalisasi dalam mempersiapkan UP 2. Perangkat Lunak Kecakapan Hidup
sebagai tempat pelatihan keterampilan Perangkat lunak kecakapan hidup
hidup ? Bagaimana mengukur adalah kompetensi bekerja yang bersifat
keberhasilan program pelatihan non fisik, seperti sikap dan etos kerja
keterampilan hidup di UP? Manfaat apa yang termasuk dalam ranah afektif.
sajakah yang dapat diperoleh dengan Robert D. Brown (1980) memetakannya
menetapkan UP sebagai tempat dalam bentuk penghayatan terhadap
pelatihan keterampilan hidup ? Semua masalah : (a) kesehatan kerja (health);
itu perlu dikaji untuk menemukan solusi (b) lingkungan kerja (worthy home
bagi sekolah untuk meningkatkan mutu, membership); (c) peraturan kerja (civic
efektifitas dan efisiensi pendidikan and law education); (d) pemanfaatan
khususnya pendidikan kejuruan ? waktu luang (leisure); dan (e) etika
kerja (ethics). Secara rinci komponen
perangkat lunak ini meliputi kecakapan
penghayatan terhadap : (a) Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (health and
Pemanfaatan Unit Produksi Sebagai Alternatif Tempat Pelatihan Lifeskill dan Enterpreuner Skill 19
(Ani Kristiani)
kerja, psikologi kerja, kerjasama); (e) meminjam tenaga pelatih atau instruktur
orientasi dan jaminan mutu. Program dari industri.
pelatihan perangkat lunak juga 6. Akreditasi Unit Produksi
membutuhkan : (a) rancangan program
pelatihan dan indikatornya; dan (b) alat Penyelenggaraan pelatihan di UP
evaluasinya. hedaknya memenuhi standart kinerja
yang mutunya dapat dipertanggung-
3. Program Pelatihan Kecakapan jawabkan, selain itu benar-benar harus
berwirausaha efektif mencapai tujuan, dan
Pelatihan diarahkan pada penanaman berlangsung secara efisien, disamping
jiwa wirausaha yang ulet, pantang mendatangkan keuntungan. Untuk itu,
menyerah, jujur, percaya diri, tidak UP perlu dievaluasi kinerjanya sesuai
mudah putus asa, kepemimpinan, dengan standar kinerja di industri
bersama dengan pelatihan perangkat sejenis, dan sesuai dengan standart
lunak komponen keterampilan hidup. kurikulum nasional. Perlu ditetapkan
Indikator yang ada digunakan untuk suatu sistem akreditasi bagi UP yang
menentukan sistem evaluasi. Siswa mengembangkan pelatihan keterampilan
diberi modal kerja dan dilatih hidup, dimana penilaian akreditasi
melaksanakan usaha agar mendatangkan diberikan oleh industri sejenis bersama
keuntungan. Kompetensi kalkulasi dengan depdiknas atau direktorat
harga dan biaya juga menjadi bagian pembinaan SMK pada tingkat daerah,
pelatihan. atau bila memungkinkan pada tingkat
nasional.
4. Pelatihan Problem Solving
Dalam kegiatan UP tentu akan terjadi
berbagai masalah yang harus diatasi Mutu, Efektifitas, dan Efisiensi
secara cepat. Disini siswa dikonfrontasi Pelatihan
secara langsung dengan masalah yang Pelatihan keterampilan hidup di UP
ada dan dilibatkan dalam upaya-upaya dipandang cukup efektif manakala unit
mengatasinya. tersebut dapat mencapai tujuan yang
5. Instruktur Bersertifikasi Kompetensi ditetapkan. Efektifitas dapat dicapai
Industri bila UP siap dengan ketiga fasilitas
pendidikan industri seperti yang
Keberhasilan suatu pelatihan di industri
digambarkan Brown (1980), dan
sangat tergantung pada kemampuan
memanfaatkannya melalui
tenaga edukatif yang sesuai dan
penyelenggaraan yang terkendali,
berskala industri. Guru atau instruktur
dengan sistem manajemen yang andal
yang melaksanakan pelatihan
dan berorientasi mutu serta sesuai
kompetensi di UP harus memiliki
dengan standar yang berlaku di indsutri
kompetensi sebagai supervisor di
sejenis. Mutu kinerja manajemen UP
industri, agar dapat melatih ketrampilan
tersebut hendaknya memenuhi standar
simulatif yang sama dengan industri.
yang diakui oleh industri sejenis
Kompetensi guru dan instruktur tersebut
bersama depdiknas melalui direktorat
dapat diperoleh melalui magang di
pembinaan SMK, dengan sistem
industri untuk beberapa waktu, sehingga
penilaian akreditasi berskala regional
benar-benar memahami prinsip kerja di
ataupun nasional.
industri. Selain itu, kompetensi guru
tersebut hendaknya diujikan di industri Pelatihan dapat berlangsung efisien
dan di-legal-kan dengan Sertifikat apabila tujuan pelatihan dapat
Kompetensi dari industri. Alternatif dilaksanakan dengan memanfaatkan
lainnya adalah mengunakan atau sumberdaya seoptimal dan sehemat
Pemanfaatan Unit Produksi Sebagai Alternatif Tempat Pelatihan Lifeskill dan Enterpreuner Skill 21
(Ani Kristiani)