Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan menurunnya


kualitas udara ambien sehingga mengganggu kenyamanan bahkan telah
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Dari berbagai sektor yang potensial
dalam mencemari udara, pada umumnya sektor transportasi memegang peran
yang sangat besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Di kota-kota besar,
kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai
60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya
berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya dari
rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain
(bplhdjabar.go.id).
Menurut Tamzil Tajuddin, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)
Sulsel, pencemaran udara di Makassar disebabkan meningkatnya pertumbuhan
jumlah kendaraan yang diperparah belum adanya standar regulasi emisi. Tingkat
emisi kendaraan bermotor di Makassar sangat tinggi, terutama di jalur-jalur padat
kendaraan (makassarkota.go.id).
Pola penyebaran polusi udara berdampak pada lingkungan yang berada disekitar
sumber polusi. Berubahnya kualitas udara akan menyebabkan timbulnya beberapa
dampak lanjutan, baik terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya,
aspek estetika udara, keutuhan bangunan, dan lainnya. Untuk mengetahui pola
penyebaran dari polusi udara, diperlukan suatu prakiraan yang dapat
memperlihatkan seberapa luas daerah yang mengalami penurunan kualitas udara
yang disebabkan oleh titik sumber polusi.
Prakiraan dampak penyebaran polusi dapat digunakan sebagai salah satu bahan
pertimbangan untuk memutuskan kelanjutan dari suatu rencana kegiatan. Hasil
prakiraan dampak juga dipakai untuk dasar perencanaan dari langkah-langkah
yang perlu diambil untuk mencegah atau mengendalikan potensi dampak tersebut.
Penjelasan tersebut melatarbelakangi dilakukannya penelitian yang berjudul “Pola
Penyebaran Polutan dengan Menggunakan CAL3QHC”. Diharapkan dari
penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan titik-titik
dalam penempatan lampu lalu lintas sehingga tidak menimbulkan penumpukan
sumber polusi udara.

Anda mungkin juga menyukai