Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan menurunnya
kualitas udara ambien sehingga mengganggu kenyamanan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Dari berbagai sektor yang potensial dalam mencemari udara, pada umumnya sektor transportasi memegang peran yang sangat besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain (bplhdjabar.go.id). Menurut Tamzil Tajuddin, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sulsel, pencemaran udara di Makassar disebabkan meningkatnya pertumbuhan jumlah kendaraan yang diperparah belum adanya standar regulasi emisi. Tingkat emisi kendaraan bermotor di Makassar sangat tinggi, terutama di jalur-jalur padat kendaraan (makassarkota.go.id). Pola penyebaran polusi udara berdampak pada lingkungan yang berada disekitar sumber polusi. Berubahnya kualitas udara akan menyebabkan timbulnya beberapa dampak lanjutan, baik terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya, aspek estetika udara, keutuhan bangunan, dan lainnya. Untuk mengetahui pola penyebaran dari polusi udara, diperlukan suatu prakiraan yang dapat memperlihatkan seberapa luas daerah yang mengalami penurunan kualitas udara yang disebabkan oleh titik sumber polusi. Prakiraan dampak penyebaran polusi dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk memutuskan kelanjutan dari suatu rencana kegiatan. Hasil prakiraan dampak juga dipakai untuk dasar perencanaan dari langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencegah atau mengendalikan potensi dampak tersebut. Penjelasan tersebut melatarbelakangi dilakukannya penelitian yang berjudul “Pola Penyebaran Polutan dengan Menggunakan CAL3QHC”. Diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan titik-titik dalam penempatan lampu lalu lintas sehingga tidak menimbulkan penumpukan sumber polusi udara.