Anda di halaman 1dari 3

min (C), demethoxycurcumin (DMC), dan bisdemethoxycurcumin (BDMC).

Nama lain
curcumin adalah [(1E,6E)-1,7-bis(4-hydroxy-3-methoxyphenyl)hepta-1,6-diene]. Senyawa-
senyawa ini terdapat dalam tanaman kunyit (Curcuma longa L.). Senyawa mempunyai pigmen 
kuning yang terdapat pada rizoma. Kunyit biasanya dipakai sebagai bumbu dan pewarna alami di
daerah Asia selatan dan Asia tenggara. Ternyata curcumin dilaporkan memiliki banyak aktivitas
seperti antiinflamasi, antikanker, antioksidan, antiangiogenik dan imunomodulator. Penelitian
juga menunjukkan curcumin sebagai agen chemotherapeutic potensial sebagus untuk pengobatan
dan pencegahan Alzheimer’s.

Begitu luas manfaat curcuminoid, padahal kualitasnya ditentukan oleh kandungan curcuminoid,
so diperlukan metode analisa yang reliable donk untuk penetapan curcuminoid dalam produk
kunyit.

Metode yang sudah digunakan antara lain dengan HPLC deteksi UV/VIS pada panjang
gelombang sekitar 260 or 450 nm. Kelebihan metode ini yaitu instrumennya simpel, cukup
sensitif untuk penentuan curcuminoid pada rhizoma Curcuma, produk kunyit atau sediaan herbal.
Namun ada kelemahannya yaitu metode tidak selektif, so menyita waktu untuk preparasai
sampelnya, juga memerlukan elusi gradien yang ruwet. Sebenarnya ada sih metode yang selektif
yaitu HPLC-MS, tapi alatnya mahal bro..

Padahal, taukah Saudara-saudara, ternyata curcuminoid itu sendiri berfluoresens lho, sehingga
bisa digunkan detektor fluoresens (FL) yang lebih sensitif dan selektif dibanding detektor UV
(bisa mencapai 10 x lebih sensitif).

Gambar senyawa:

Kali ini akan ditentukan kadar curcuminoid pada produk kunyit meliputi: sebuk Turmeric (A –
I), tablet (J), dressing (K), beverage (L) dan sampel teh (M – Q). Dan sediaan herbal ekstrak
kasar dari Curcuma longa (R), Curcuma aromatica (S) dan Curcuma zedoaria (T).

Dan sebagai internal standar digunakan 2,5-Xylenol

HIGH PERFORMANCE LIQUID


CROMATOGRAPHY
HIGH PERFORMANCE LIQUID CROMATOGRAPHY
HPLC adalah singkatan dari High Performance Liquid Cromatography, yaitu alat yang berfungsi
mendorong analit melalui sebuah kolom dari fase diam ( yaitu sebuah tube dengan partikel bulat
kecil dengan permukaan kimia tertentu) dengan memompa cairan (fase bergerak) pada tekanan
tinggi melalui kolom. Sampel yang akan dianalisis dijadikan dalam volume yang kecil dari fase
bergerak dan diubah melalui reaksi kimia oleh fase diam ketika sampel melalui sepanjang kolom.
Tujuan penggunaan alat ini adalah mengetahui kadar asam organik.

Banyak dari pengubahan tergantung dari sifat alami analit, fase diam, dan fase bergerak. Waktu
saat analit keluar dari ujung kolom disebut waktu retensi dan merupakan suatu karakteristik yang
unik dari tiap analit. Penggunaan dari tekanan menaikkan kecepatan linear memberikan lebih
sedikit waktu bagi analit untuk berdifusi, dan menghasilkan chromatogram. Pelarut yang banyak
digunakan yaitu air dan zat-zat organik seperti metanol.
HPLC ini digunakan untuk asam organik, seperti asam formiat dan asam asetat. Jika sampel
mula-mula berbentuk padatan harus di-distruksi dulu kemudian di-treatment sehingga berupa
larutan homogen yang tidak terdapat endapan lagi dan bening karena syarat sampel yang dapat
dianalisa menggunakan HPLC adalah harus tidak ada endapan dan harus bening.

Langkah-langkah menganalisa menggunakan HPLC yaitu mula-mula sampel diinjeksi dengan


syringe. Kemudian sampel masuk ke injection hall. Dari injection hall ini proses utama cara
kerja HPLC dimulai, yaitu dengan memompa sampel ke kolom oleh LC20AT dalam tekanan
tinggi.
Dari kolom, sampel dijadikan fase bergerak dan diolah dengan fase diam yaitu biasanya H2SO4
0,05 N dan CH3OH berdasarkan afinitas elektron. Setelah terpisah, dengan berbagai perhitungan
matematis, HPLC yang sudah disambungkan dengan komputer ini memberikan pembacaan
berupa peak. Setelah itu kita mencari luasan di bawah peak untuk mengetahui kadar analit.

Rumus perhitungannya adalah y = ½ b.h yaitu persamaan yang diplotkan dengan least square.
Sesuai dengan pengerjaan least square, maka sebelum menggunakan HPLC untuk analit, kita
harus membuat kurva standar terlebih dahulu dengan menggunakan larutan standar.

Gradien elusi memisahkan analit bergantung pada afinitas elektron sesuai fungsi dari afinitas
elektron analit sebagai fase bergerak relatif terhadap fase diam. Hal ini sesuai dengan ekstraksi
liquid-liquid, namun berjalan secara kontinu. Sesuai dengan prinsip tersebut maka komponen
yang hidrofob dari analit akan keluar dari kolom pada kondisi metanol tinggi, sedangkan
komponen yang hidrofil dari analit akan keluar dari kolom pada kondisi metanol rendah.
Setelah itu sampel dikeluarkan dari HPLC dan ruangan pembuangan dari HPLC ini dicuci
dengan asam asetat.
Keuntungan dari penggunaan HPLC yaitu :

1. Lebih teliti
2. Sudah digital sehingga penggunaannya cepat dan lebih praktis

Sedangkan kerugian dari penggunaan HPLC yaitu :

1. Larutan harus dicari fase diamnya terlebih dulu


2. Hanya bisa digunakan untuk asam organik
3. Harus mengetahui kombinasi yang optimum antara pelarut, analit, dan gradien elusi
4. Harganya mahal sehingga penggunaannya dalam lingkup penelitian yang terbatas

Diameter internal dari kolom HPLC adalah aspek yang penting yang menentukan kapasitas analit
yang dapat dimasukkan dan dapat mempengaruhi sensitivitas. Kolom yang lebih lebar dijumpai
di aplikasi industri seperti pemurnian obat-obatan, sedangkan kolom yang lebih sempit
menaikkan sensitivitas dan hanya membutuhkan sedikit solven.
Ukuran partikel juga berpengaruh. HPLC tradisional kebanyakan fase diamnya melekat pada
partikel silika. Ukuran partikel yang paling umum adalah 5μm. Ukuran yang lebih kecil
menyediakan luas area lebih besar dan separasi yang lebih baik, namun tekanan yang dibutuhkan
untuk kecepatan linear optimum berbanding terbalik dengan kuadrat diameter partikel.
Tekanan pompa yang besar dibutuhkan untuk partikel yang sangat kecil, dan sekarang ada
UHPLC (Ultra HPLC) yang dapat bekerja pada tekanan sangat tinggi (1000 atm).

Anda mungkin juga menyukai