maupun gas. Metoda ini diharapkan butiran padatan memiliki sifat seperti fluida dengan viskositas
tinggi. Sebagai ilustrasi, tinjau suatu kolom berisi sejumlah partikel padat berbentuk bola. Melalui
unggun padatan ini kemudian dialirkan gas dari bawah ke atas. Pada laju alir yang cukup rendah,
butiran padat akan tetap diam, karena gas hanya mengalir dari bawah ke atas. Pada laju alir yang
cukup rendah, butiran padat akan tetap diam, karena gas hanya mengalir melalui ruang antar
partikel tanpa menyebabkan perubahan susunan partikel tersebut. Keadaan yang demikian
disebut unggun diam atau fixed bed.
Kalau laju alir kemudian dinaikkan, akan sampai pada suatu keadaan di mana unggun padatan
akan tersuspensi di dalam aliran gas yang melaluinya. Pada keadaan ini masing-masing butiran
akan terpisahkan satu sama lain sehingga dapat bergerak dengan lebih mudah. Pada kondisi
butiran yang dapat bergerak ini, sifat unggun akan menyerupai suatu cairan dengan viskositas
tinggi, misalnya adanya kecenderungan untuk mengalir, mempunyai sifat hidrostatik dan
sebagainya.
Dalam dunia industri, fluidisasi diaplikasikan dalam banyak hal seperti transportasi serbuk
padatan (conveyor untuk solid), pencampuran padatan halus, perpindahan panas (seperti
pendinginan untuk bijih alumina panas), pelapisan plastik pada permukaan logam, proses drying
dan sizing pada pembakaran, proses pertumbuhan partikel dan kondensai bahan yang dapat
mengalami sublimasi, adsorpsi (untuk pengeringan udara dengan adsorben), dan masih banyak
aplikasi lain.