Citra N, MT
Definisi
Himpunan didefinisikan sebagai kumpulan objek-objek
yang berbeda
Kita menggunakan notasi huruf kapital untuk
memberikan nama himpunan, dan notasi {a, b, c} untuk
menandai adanya anggota a, b, c pada suatu himpunan.
Jika terdapat anggota suatu himpunan adalah a, b, c, a, d,
a, dan c, maka tidak dituliskan sebagai {a, b, c, a, d, a, c}
namun cukup dengan menuliskan sebagai {a, b, c, d}.
Himpunan Ganda adalah kumpulan objek, dengan
menuliskan jumlah anggota (multiplisitas) himpunan.
Contoh di atas ditulis menjadi {a, a, a, b, c, c, d} atau
{a.3 , b, c.2, d}
Penulisan Anggota Himpunan
Menuliskan semua anggota himpunan di
dalam kurung kurawal
Contoh: A = {1, 2, 3, 5, 7}
B = {a, i, u, e, o}
Menuliskan notasi pembentuk himpunan
semua himpunan
Berlaku sifat transitif
Macam Himpunan (2)
3. Himpunan Sama atau Himpunan (yang) sama
merupakan himpunan yang memiliki jumlah
anggota dan jenis anggota yang tepat sama, walau
tidak berurutan, notasi : =
Kondisi umum yang dapat diketahui : A = B ↔ A
B dan B A
4. Himpunan Semesta : S atau U(niverse)
Himpunan semesta adalah himpunan semua objek
yang dibicarakan.
Notasi lain yang digunakan dalam operasi
himpunan adalah , menandakan sebagai elemen
atau anggota dari himpunan, sedangkan
menandakan bukan elemen anggota dari
himpunan.
Operasi Himpunan
Union (Gabungan) Intersection (Irisan) Symmetric Difference (Beda
Setangkup)
S A S A S A
B B B
Notasi :
A – B = {x |xA atau Ac =S{x | x S, x A} Jumlah banyaknya
A
xB}
S A
B anggota himpunan kuasa
= 2n
Jumlah dan banyaknya
suatu elemen dinyatakan
dalam kardinalitas (| |)
Contoh
Diket : A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {1, 3, 5, 7. 9}
C = {1, 2}
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
Maka :
A B = {1, 2, 3, 4, 5, 7, 9}
A B = {1, 3, 5}
A B = {2, 4, 7, 9}
A – B = {2, 4}
Ac = {6, 7, 8, 9}
(C) = {{1}, {2}, {1,2}, { }}
Hukum Himpunan - 1
Nama Hukum Keterangan
Hukum Absorpsi A (A B) = A
A (A B) = A
Hukum Komutatif AB=BA
AB=BA
Hukum Asosiatif A (B C) = (A B) C
A (B C) = (A B) C
Hukum Distributif A (B C) (A B) (A C)
A (B C) (A B) (A C)
Hukum De Morgan ~(A B) ~A ~B
~(A B) ~A ~B
Prinsip Inklusi dan Eksklusi
Jika Saling Lepas
n(A B) = |A| + |B|
n(A B C) = |A| + |B| + |C|
Jika saling Beririsan
80 40 40
10
20 10
20 C
80