Anda di halaman 1dari 8

1.

Pengertian BK

 Mortensen danSchmuller dalam Guidance in Today’s School (1978)


merumuskan bimbingan (guidance) sebagai berikut:
“Guidance may be defined as that parts or the total educational program that
help provide the personal opportunities and specialized staf service by which
each individual can develop to the fullest of his obilities and capacities in term
the democratic idea”.
 Menurut L Crow dan A Crow mendefinisikan bimbingan adalah:
“Guidance is assistance made available by personally qualifed and adequately
trained men or women to an individu of any age to help him manage his own
life activities develop his own point of view, make his own decisions, and his
own burdens”.
 Berdasarkankurikulum 1975 definisi bimbingan adalah:
“Bimbingan merupakan suatu proswes bantuan khusus yang diberikan kepada
para siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya
kesulitan yang dihadapinya dalam rangka perkembangan yang optimal,
sehingga mereka dapat memahami diri, mengarahkan diri, dan bertindak serta
bersikap sesuai dengan tuntunan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga
dan masyarakat”.
 Jones, dalam bukunya yang berjudul Principles of Guidance merumuskan
bimbingan sebagai berikut:
“Guidance is the help given by one person to another in making intelligent
choices and adjusment and in solving problem”.
 Sertzer & Stone (1966:3) menemukakan bahwa guidance berasal kata guide
yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan,
menentukan, mengatur, atau mengemudikan).
 Prayitno dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang
atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar
orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan
mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan
dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
 Winkel (2005:27) mendefenisikan bimbingan: (1) suatu usaha untuk
melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang
dirinya sendiri, (2) suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu
untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala
kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya, (3) sejenis
pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan,
menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis,
sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam
lingkungan dimana mereka hidup, (4) suatu proses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri,
menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan,
memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya
dan tuntutan lingkungan.
 I. Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah
suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada
individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai
kemampuan untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan
untuk menerima dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan
dirinya (self direction) dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self
realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai
penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan masyarakat.
 Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah dikemukakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal
lingkungan, dan merencanakan masa depan”.

 Definisi bimbingan yang pertama dikemukakan dalam Year’s Book of


Education 1955, yang menyatakan: Guidance is process of helping individual
through their own effort to discover and develop their potentialities both for
personal happiness and social usefulness. Bimbingan adalah suatu proses
membantu individu melalui usaha sendiri untuk menentukan dan
mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan
kemanfaatan sosial.
 Pengertian bimbingan konseling berdasarkan SK Mendikbud no.025/D/1995,
disebutkan sebagai “pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal,
dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan
karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan
pada norma-norma yang berlaku”.
 “Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat
memilih, mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat
kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya” (Frank Parson, 1951).

 “Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi


tentang dirinya sendiri” (Chiskolm, 1959).

 “Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi


pribadi setiap individu” (Bernard & Fullmer, 1969).

 “Bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan pada


proses belajar. Pengertian ini menekankan bimbingan sebagai bentuk
pendidikan dan pengembangan diri, tujuan yang diinginkan diperoleh melalui
proses belajar” (Mathewson, 1969).

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa bimbingan pada prinsipnya


adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami diri sendiri,
menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih,
menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan
lingkungan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
2. Pegertian Konseling

 Konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) adalah proses


pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang
ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu
masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi
klien. Sejalan dengan itu,
 Winkel (2005:34) mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan
paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap
muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri
terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
 Rogers (dalam Kusmintardjo, 1992) memberikan pengertian konseling sebagai
berikut: Counseling is a series of direct contats with the individual which aims
to offer him assistance in changing his attitude and behavior. Konseling adalah
serangkaian kontak atau hubungan bantuan langsung dengan individu dengan
tujuan memberikan bantuan kepadanya dalam merubah sikap dan tingkah
lakunya).
 Mortensen (dalam Jones, 1987) memberikan pengertian konseling sebagai
berikut: Counseling may, therefore, be defined as apeson to person process in
which one person is helped by another to increase in understanding and
ability to meet his problems”. Konseling dapat didefinisikan sebagai suatu
proses hubungan seseorang dengan seseorang di mana yang seorang dibantu
oleh yang lainya untuk menemukan masalahnya.
 Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang secara
etimologis berarti “to give advice” (Homby: 1958: 246) atau memberi saran
dan nasihat.
 Menurut Cavanagh, konseling merupakan “a relationship between a trained
helper and a person seeking help in which both the skills of the helper and the
atmosphere that he or she creates help people learn to relate with themselves
and others in more growth-producing ways.” Hubungan antara seorang
penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana
keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang
untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan
terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh (growth-producing ways)
 (Pepinsky dalam Shertzer & Stone, 1974) konseling interaksi yang (a) terjadi
antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ; (b)
terjadi dalam suasana yang profesional (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat
untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.
 (Smith, dalam Shertzer & Stone, 1974) … suatu proses dimana konselor
membantu konseli membuat interprestasi-interprestasi tetang fakta-fakta yang
berhubungan dengn pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu
dibuat.
 (Mc. Daniel, 1956) …suatu pertemuan langsung dengan individu yang
ditujukan pada pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan
dirinya secara lebih efektif dengan dirinyasendiri dan lingkungan.
 Konseling merupakan suatu proses untuk memebantu individu mengatasi
hambatan-hambatan perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan
yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat
terjadi setiap waktu. (Division of Conseling Psychologi)
 Jones, 1951, mengartikan konseling adalah kegiatan dimana semua fakta
dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu
untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia dapat bantuan pribadi
da langsung dalam pemecahan masalah itu.

Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa Konseling adalah


proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu
masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapai
oleh klien
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2002. Paduan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi SMP,
Madrasah, Tsanawiyah dan Sederajat. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang
Depdiknas.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah DiRektorat Pendidikan Umun.1994. Kurikulum


SLTP: Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud.

Jones, J.J. 1987. Secondary School Administration. New York: Mc Graw Hill Book Company.

I. Djumhar dan Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance &
Counseling). Bandung : CV Ilmu.

Prayitno. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Buku II
Pelayanan Bimbingan dan Konseling (SLTP). Jakarta: kerjasama koperasi karyawan
pusgrafin dengan penerbit Penebar Aksara.

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Cetakan ke dua.

Shertzer, B. & Stone, S.C. 1976. Fundamental of Gudance. Boston : HMC

Winkel, W.S,.2005. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakart a:
Gramedia

http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3&Itemid=30.

http://mukhtat-konseling.blogspot.com/2009/02/pengertian-bk.html.

file:///L:/bk%20file/fenomena-dan-pengertian-bimbingan.html.
TUGAS BIMBINGAN KONSELING

Oleh

Sarah Mardiyah

0813022047

Pendidikan Fisika

JURUSAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DANILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG

2009

Anda mungkin juga menyukai