Anda di halaman 1dari 1

Cara Memasuki Shalat, menurut ayat tersebut di atas, dalam bentuk praktek adalah seperti di bawah ini:

1. Heninggkan pikiran Anda agar rileks. Usahakan tubuh Anda tidak tegang. tak perlu mengkonsemtrasikan
pikiran sampai mengerutkan kening karena Anda akan merasakan pusing dan capek. Jika terjadi seperti itu,
kendorkan tubuh Anda sampai terasa nyamankembali.
2. Biarkan tubuh meluruh, agak dilemaskan, atau bersikap serileks mungkin
3. Kemudian rasakan getaran kalbu yang bening dan sambungkan rasa itu kepada Allah. Biasanya kalau sudah
tersambung, suasana sangat hening dan tenang, serta terasa getarannya menyelimuti jiwa dan fisik. Getaran
jiwa inilah yang menyambungkan kepada Zat, menyebabkan pikiran tidak liar ke sana kemari.
4. Bangkitkan kesadaran diri, bahwa Anda sedang berhadapan dengan Zat Yang Maha Kuasa Yang Meliputi
Segala Sesuatu, Yang Maha Hidup, Yang Maha Suci dan Maha Agung. Sadari bahwa Anda akan memuja dan
bersembah sujud kepada-Nya serendah-rendahnya, menyerahkan segala apa yang ada pada diri Anda.
Biarkan ruh Anda mengalir pergi, dengan suka rela menyerahkan diri: “Hidup dan matiku hanya untuk Allah”
5. Berniatlah dengan sengaja dan sadar sehingga muncul getaran rasa yang sangat halus dan kuat menarik
ruhani meluncur ke hadiratNya. Pada saat itulah ucapkan takbir “Allahu Akbar”. Jagalah getaran rasa tadi
dengan meluruskan niat. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamawaati wal ardh, haniifan musliman wama
ana minal musrikin (sesungguhnya aku menghadap kepada wujud Zat yang menciptakan langit dan bumi,
dengan selurus-lurusnya, dan aku bukan termasuk orang yang syirik). Rasakan kelurusan jiwa Anda yang
terus bergetar menuju Allah. Setelah itu, menyerahlah secara total, inna shalati wanusuki wamahyaya
wamamati lillahi rabbil ‘alamin (sesunggunya sahalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah
semata.
6. Rasakan keadaan berserah yang masih menyelimuti getaran jiwa Anda , dan mulailah perlahan ‘membaca’
setiap ayat dengan tartil. Pastikan Anda masih merasakn getaran pasrah saat membaca ayat dihadapanNya.
7. Kemudian lakukanlah rukuk. Biarkan badan Anda membungkuk dan rasakan. Pastikan bahwa ruh Anda
perlahan-lahan turut rukuk dengan perasaan hormat dan pujilah Allah Yang Maha Agung.
8. Setelah rukuk, Anda berdiri kembali sambil mengucapkan pujian kepada Zat Yang Maha Mendengar
“samiallahu liman hamidah” (semoga Allah mendengar orang yang memujiNya). Setelah kedua tangan
diturunkan , ucapkan : “rabbana wa lakal hamdu millussamawati wamil ul ardhiwamiluma syi’tamin syai in
ba’du (Ya Tuhan, milik Mu seala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki
sesudah itu). Rasakan keadaan ini sampai ruhani Anda mengatakan dengan sebenarnya. Jangan sampai
sedikitpun tersisa dalam diri Anda rasa untuk ingin dipuji, yang tersisa adaah rasa nol, tidak ada beban apa-
apa kecuali rasa hening.
9. Kemudian secara perlahan sambil tetap berdzikir: “Allahu Akbar”, brsujudlah srendah-rendahnya. Biarkan
tubuh Anda bersujud, rasakan sujud Anda agak lama. Jangan mengucapkan pujian kepada Allah Yang Maha
Suci, subhanallah wabihamdihi, sebelum ruh dan fisik Anda bersatu dalam satu sujudan. Biasanyan terasa
sekali ruhani ketika memuji Allah dan akan berpengaruh kepada fisik, menjadi lebih tunduk, ringan dan
harmonis
10. Selanjutnya, lakukanlah shalat seperti di atas dengan pelan-pelan, tuma’ninah setiap gerakan. Jika Anda
melakukannya dengan benar, getaran jiwa akan bergerak menuntun fisik Anda. Sempurnakan kesadaran
Anda sampai salam.

Anda mungkin juga menyukai