Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

BANGSAL DAHLIA

Identitas
– Nama : An. N
– Jenis Kelamin : Perempuan
– Umur : 5 Tahun
– Anak tunggal
– Pekerjaan orang tua : Wiraswasta
– Alamat : Jl. Langko Desa, Mataram

Anamnesis
KU : Diare
RPS : Diare disertai dengan muntah. Frekuensi diare >12 kali dalam 6 jam, feses
berampas, berwarna kuning, dan tidak disertai dengan lendir dan darah. Muntahan
terlihat seperti minyak dengan warna kuning dan kadang berwarna putih dan terjadi 5
kali dalam 1 jam. Selain itu pasien juga mengalami demam. Ayahnya juga
mengatakan bahwa anaknya tampak rakus minum akan tetapi nafsu makannya
menurun.
RPD : 10 hari yang lalu pernah mengalami demam selama 1 minggu tanpa diketahui
penyebabnya dan hanya diberikan obat tradisional. Demam yang dirasakan hanya
terjadi pada malam hari.
RPK : terdapat keluarga (sepupu) pasien yang mengalami demam pada waktu yang
bersamaan dengan demam yang dialami pasien pada 10 hari yang lalu. Akan tetapi
sekarang sudah sembuh.
Kronologi: 10 hari yang lalu pasien mengalami demam selama 1 minggu dan setelah
itu pasien sempat sembuh selama 3 hari. Sebelum mengalami diare pasien banyak
minum susu kemasan, makan pelecing, tongkol dan makan makanan yang pedas.
Tepat jam 1 malam pasien tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan mengalami diare yang
disertai muntah. Kemudian di bawa ke RS oleh orang tuanya pada jam 2 pagi. Dari
jam 1 sampai jam 6 pasien BAB >12 kali dan mengalami muntah 5 kali dalam 1 jam.
Setelah diberikan infus pasien mengalami perbaikan dan berhenti BAB serta muntah
pada jam 6
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : pasien tampak composmentis dan lemas
• Vital Sign :
– TD : tidak diukur
– RR : 28x/menit
– HR : tidak diukur
– Suhu : tidak diukur
• Kepala : mata cowong (-), air mata sedikit (tidak tampak ketika menangis), bibir
kering (-)
• Thoraks : inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi dbn
• Abdomen :
– Inspeksi : perut sedikit membuncit tp masih dalam keadaan normal, yang
lainnya dbn
– Auskultasi : peristaltik kesan meningkat
– Palpasi : turgor kulit menurun, hepatomegali (-), splenomegali (-)
– Perkusi : timpani
• Ekstremitas atas dan bawah
– Edema : -
– CRT : dbn
– Akral : teraba hangat

Resume
Anak N berusia 5 thn dibawa oleh orang tuanya ke RS dengan keluhan diare disertai
muntah. Frekuensi diare >12x dalam 6 jam, feses berampas dan berwarna kuning. Muntahan
terlihat seperti minyak dengan warna kuning dan kadang berwarna putih dan terjadi 5 kali
dalam 1 jam. Selain itu pasien juga mengalami demam. Ayahnya juga mengatakan bahwa
anaknya tampak rakus minum akan tetapi nafsu makan menurun. Dari hasil px.fisik
didapatkan Keadaan umum pasien tampak composmentis dan lemas, RR 28x/menit, air mata
sedikit (tidak tampak ketika menangis), peristaltik kesan meningkat, turgor kulit menurun,
suara timpani pada abdomen, dan akral teraba hangat.
Daftar Masalah
• Diare
• Muntah
• Peristaltik kesan meningkat
• Turgor kulit menurun
• Rakus minum
• Demam

Assesment
a. Diare
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah. Diare yang
terjadi pada pasien merupakan diare akut karena terjadi mulai dari tadi malam (dimulai sejak
malam sampai bertemu ketika kunjungan lapangan) dengan frekuensi yang lebih dari 12 kali
tanpa darah, tapi disertai lendir (menurut ayah pasien). Banyak sekali yang bisa
menyebabkan seseorang anak terkena diare. Mulai dari iritasi gaster karena memakan
makanan yang terlalu pedas atau asam sampai mikroorganisme (seperti ditunjukkan dalam
tabel di baah).

Karena terdapat riwayat pasien mengkonsumsi makanan yang pedas seperti pelecing
dan ikan tongkol yang dimasak dengan sambal, maka kemungkinan si anak mengalami iritasi
lambung, selain itu pelecing yang yang dikonsumsi anak adalah makanan dengan serat yang
tinggi sehingga bisa menahan air dan pada akhirnya bisa menyebabkan diare. Terdapat juga
kemungkinan keracunan makanan karena terdapat riwayat mengkonsumsi air susu,
kemungkinan air susu tersebut sudah kadaluarsa atau sudah terkontaminasi bakteri. Jika
dihubungkan dengan penyakit sebelumnya pasien bisa terkena demam tifoid, tapi untuk
memastikan perlu dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang.

b. Muntah
Penyebab mumntah pada nak sangat banyak dan tergantung pada usia. Beberapa
keadaan dapat mencetuskan muntah seperti gangguan pada lambung atau usus (infeksi,
iritasi, makanan, dan trauma), gangguan pada telinga bagian dalam (dizzines dan motion
sickness), kelainan pada susunan saraf pusat (trauma, infeksi), atau akibat makan yang
berlebihan. Meskipun jarang, obstruksi usus merupakan penyebab muntah pada bayi.
Beberapa penyebab muntah yang sering ditemukan pada anak berdasarkan lokasi kelainan
adalah:

Anda mungkin juga menyukai