Anda di halaman 1dari 2

PANCASILA

SILA KE- 3, PERSATUAN INDONESIA

PENGERTIAN

Persatuan berasal dari kata satu, yang berarti utuh , tidak terpecah-pecah, Jadi
persatuan berarti wujud keutuhan, yang dibentuk melalui proses penyatuan dari
berbagai macam corak, dan unsur yang beraneka ragam.
Dengan demikian Persatuan Indonesia mengandung makna hakikat satu, baik dalam
pengertian bangsa maupun tanah air.

Sila Persatuan Indonesia diliputi dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan
sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab serta meliputi dan menjiwai sila
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

HAKEKAT PERSATUAN INDONESIA

Sila persatuan Indonesia mengandung hakekat atau nilai hidup ‘kebangsaan’.


Nilai kebangsaan tersebut menyangkut tentang :
Hubungan manusia dengan bangsa.
 Contohnya : dengan melakukan Upacara Bendera setiap hari Senin.
Hubungan suku bangsa dengan suku bangsa.
 Contohnya : dengan memupuk rasa toleransi antar suku.
Hubungan manusia dengan tanah air.
 Contohnya : dengan bela negara, dan penghijauan.

Eksistensi bangsa ditentukan oleh adanya kehendak bersatu, mempunyai satu jiwa dan
solidaritas yang besar. Dan bangsa Indonesia adalah suatu masyarakat yang
mempunyai satu tanah air yang anggota-anggotanya bersatu karena pertumbuhan
sejarah yang sama, nasib yang sama dan seperjuangan serta mempunyai cita-cita yang
sama pula. Dengan demikian Persatuan Indonesia merupakan keseluruhan bangsa
Indonesia yang mendiami wilayah nusantara dengan segala isinya yang merasa
senasib dan seperjuangan serta mempunyai cita-cita yang sama.

PROSES MENUJU PERSATUAN INDONESIA

Proses menuju Persatuan Indonesia berlangsung dalam waktu yang cukup lama sesuai
dengan perkembangan dan tantangan yang di hadapi oleh bangsa Indonesia. Apalagi
dengan adanya penjajahan bangsa asing seperti Spanyol, Inggris, Belanda, dan
Portugis menyebabkan penderitaan lahir dan batin rakyat Indonesia makin memuncak.
Indonesia diibaratkan gabus yang dapat mengapungkan negeri Belanda. Hal ini tiada
lain mengandung makna bahwa keuntungan yang di ambil dari Indonesia membuat
negeri Belanda makin makmur dan mampu membuat tanggul serta kincir angin
raksasa yang membebaskan Belanda dari banjir.
Perlawanan dari para raja yang bersifat lokal dan sporadis selalu kandas persenjataan
Belanda yang lebih modern dan politik devide at impera.
Pada 20 Mei 1908 lahirlah Budi Utomo dengan tujuan untuk menjamin kehidupan
sebagai bangsa yang terhormat. Lahirnya Budi Utomo kemudian diikuti oleh partai-
partai lain seperti Sarekat dagang Islam (1911) yang kemudian berubah menjadi
Partai Sarekat Islam indonesia (1929) indische Partij (1912), PKI (1920),
Perhimpunan Indonesia (1922), PNI (1927) yang telah berhasil menanamkan
kesadaran nasional untuk berjuang mencapai kemerdekaan Indonesia. Selain itu,
kaum perempuan juga bangkit dan dalam Kongres Perempuan Indonesia III
menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu. Ini menujukkan bahwa rasa Persatuan
Indonesia telah tumbuh dan dapat diwujudkan dan kulmulasi dari tekad itu adalah
Proklamasi, 17 Agustus 1945.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Persatuan Indonesia merupakan kunci
dari keberhasilan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jadi, proses pencapaian
Persatuan Indonesia melalui jalan yang panjang dan penuh pengorbanan itu didukung
oleh faktor Bhineka Tunggal Ika, Nasionalisme, pengalaman perjuangan
kemerdekaan, dan wawasan nusantara.

Anda mungkin juga menyukai