Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara yang mempunyai potensi sumber daya alam
yang cukup besar dan beragam. Di antara kekayaan alam sampai dekade ini masih
memberikan kontribusi yang sangat bersar terhadap devisi Negara adalah minyak
bumi, baik dalam bentuk mentah, bentuk setengah jadi, ataupun dalam bahan jadi
dapat member nilai tambah.
Dengan pengelolahan lebih lanjut melalui proses petrokimia, mampu
menghasilkan produk-produk yang mempunyai nilai tambah dan bermanfaat yang
lebih besar serta kegunaannyayang lebih beragam.
Pendirian industri polietilen di Indonesia merupakan terobosan baru yang
di harapkan dapat menghemat devisa akibat besarnya impor bijih plastic serta
untuk memenuhi kebutuhan bijih besi di dalam negeri. PT. TITAN Petrokimia
Nusantara ( PT. TPN ) dahulu bernama PT. Petrokimia Nusantara Interindo (
PENI ) adalah perusahaan petrokimia pertama di Indonesia sebagai penghasil
polietilena yang merupakan salah satu bentuk kerjasama penanaman modal asing
yang di pusatkan di daerah Cilegon.
Proyeksi kebutuhan polietilen yang terus meningkat dan tidak adanya
industry polietilena di Indonesia, mendorong beberapa pewrusahaan luar negeri
untuk melakukan investasi dengan mendirikan PT. Petrokimia Nusantara
Interindo yang sekarang dikenal dengan PT. TITAN Petrokimia Nusantara
sebagai produsen pertama penghasil polietilena di Indonesia. Perusahaan-
perusahaan tersebut adalah BP Chemical sebagai pemegang saham terbesar yang
bekerjasama dengan PT. Arseto Petrokimiaa, Mitsu & Co.Ltd dan Sumitomo Co.
Tahapan kontruksi pabrik ini dimulai pada awal tahun 1990. Di tangani
langsung oleh BP Chemical yang bekerjasama dengan UBE Industri Ltd dari
jepang sebagai kontraktor utama. Pembuatan pabrik ini selesai pada akhir tahun
1992 dan diresmikan pada tanggal 18 Februari 1993 oleh mantan President
2

Soeharto. Tanggal ini merupakan awal beroperasi sekaligus dimulainya produksi


polietilena pertama di Indonesia. Akan tetapi dalam perjalanannya mengalaami
beberapa pergantian kepemimpinan yaitu pada tanggal 26 April 2003 seluruh
saham dibeli oleh Indika Group yang merupakan perusahaan dalam negeri,
kemudian pada tanggal 21 Maret 2006 di beli oleh Titan Chemical dan sekarang
menjadi PT. TITAN Petrokimia Nusantara.

1.2 Maksud dan Tujuan Observasi


Maksud dan tujuan pelaksanaan Observasi ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Alat Industri Kimia”.
Secara garis besar, tujuan Observasi ini adalah agar mahasiswa mengetahui
Implementasi teori yang di dapat di perkuliahan dalam dunia Industri.
Adapun secara detail, observasi ini bertujuan :
1. Bagi Mahasiswa
- Untuk memperoleh pengalaman operasional dalam suatu industry
mengenal penerapan ilmu pnegetahuan dan teknologi yang sesuai
dengan bidang Teknik Mesin.
- Untuk memperoleh kesempatan dalam menganalisa permasalahan yang
ada di lapangan berdasarkan teori yang diperoleh salama kuliah.
- Memperoleh wawasan tentang dunia dan sebagai proses adaptasi dini
terhadap lingkungan dunia kerja.
2. Bagi Institute Pendidikan
- Mejalani kerja sama antara perguruan tinggi dengan dunia industry .
- Mendapatkan bahan masukan pengembangan teknik pengajaran dalam
rangka Link and Macth antara dunia pendidikan dan dunia industry.

3. Bagi Perusahaan
- Membina hubungan yang baik dengan pihak Institusi perguruan tinggi
dan mahasiswa
- Untuk merealisasikan partisipasi dunia usaha terhadap pengembangan
dunia pendidikan.
3

1.3 Metode Pelaksanaan Observasi


Metode Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara
mengadakan pengamatan langsung terhadap alat proses yang dijadikan objek
permasalahan. Metode-metode yang dilakukan penulis dalam rangka
memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan adalah sebagai
berikut :
1. Membaca manual book dari alat yang di observasi
2. Melaksanakan pengamatan pada alat yang diobservasi
3. Melakukan tanya jawab kepada karyawan PT. Titan Petrokimia
Nusantara yang ahli pada alat yang diobservsi
4. Training di kelas bersama orang maintainance

Anda mungkin juga menyukai