2. Daya dukung ( sarana dan prasarana yang ada, kemampuan guru, lingkungan, dan juga
masalah biaya)
Kemudian dalam menafsirkan KKM dapat pula dilakukan dengan beberapa cara, dainataranya :
A.Dengan cara memberikan point pada setiap kreteria yang ditetapkan (dalam bentuk %):
1. Kompleksitas: ( tingkat kesulitan / kerumitan )
Contoh :
Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut:
Kompleksitas rendah =3, daya dukung tinggi =3, intake siswa sedang = 2, maka KKM-nya adalah
(3 + 3 + 2) x 100 = 88,89 %
9
B. Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kreteria, yakni :
1. Kompleksitas: ( tingkat kesulitan / kerumitan )
Kompleksitas tinggi rentang nilainya = 50-64
Kompleksitas sedang rentang nilainya = 65-80
Kompleksitas rendah rentang nilainya = 81-100
Contoh :
Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan
intake siswa sedang, maka dapat dikatakan bahwa dari ketiga komponen diatas hanya satu
komponen saja yang mempengaruhi untuk mencapai ketuntasan masimal 100 yaitu intake
(sedang). Jadi dalam hal ini guru dapat menetapkan kreteria ketuntasan antara 90-80. ( Pedoman
penetapa KKM dar BSNP, 20006)
Dalam menafsirkan KKM sebelumnya kita harus mengetahui bagaimana tingkatan-tingkatan dari
komponen seperti kompleksitas, daya dukung, dan intake. Hal ini dimaksudkan agar guru bidang
study melalui MGMP atau pihak sekolah jangan sampai salah dalam menetapkan KKM, karana bila
salah dalam menentukan KKM akan sangat merugikan pada siswa.
Karena sesuai dengan peraturan apabila sampai mata pelajaran diperoleh anak berada dibawah
KKM ( tidak tuntas ), maka anak tersebut tidak memenuhi syarat untuk naik kelas, bila samapi
minimimal tiga mata pelajaran yang tidak tuntas.. Artinya kompetensi dasar yang diharapkan pada
siswa tersebut tidak tercapai.
Untuk komponen kompleksitas misalnya, kapan kompleksitas ( kesulitan/ kerumitan) itu dikatakan
Tingkat Kompleksitas Tinggi ? yakni bila dalam pelaksanaannya menuntut Sumber Daya Manusia
(SDM), termasuk didalamnya memahami kopetensi yang harus dicapai oleh siswa, kreatif dan
inofatif dalam melaksanakan pembelajaran. Kemudian waktu, diantaranya waktunya cukup lama,
karena perlu penguilangan. Serta Penalaran dan Kecermatan siswa yang tinggi.
Sedangkan Kemampuan Sumber Daya pendukung, yaitu tenaga pengajar yang memadai(sesuai
dengan latar belakang keahliannya), sarana dan prasdarana pendukung dalam bidang pendidikan,
biaya manajemen, komite sekolah dan stakeholders sekolah.
Terakhir Intake ( tingkat kemampuan rata-rata siswa), untuk memperoleh gambaran intake ini kita
bisa melihat dari berbagai cara, diantaranya dari hasil seleksi penerimaan siswa baru, dari hasil
raport kelas terakhir dari tahun sebelumnya, dari tes seleksi masuk atau psikotes, dan juga bisa
dari ujian nasional pada jenjang sebelumnya.
Setelah KKM diperoleh, maka selanjutnya KKM itu dimasukkan pada Laporan Hasil Belajar Siswa.
Dari KKM inilah kita nantinya akan dapat mengetahui apakah siswa tuntas atau tidak tuntas dalam
pencapaian Kompetensi Dasar serta indikator yang diharapkan.
Kalau nilai yang diperoleh siswa berada dibawah KKM maka diartikan bahwa siswa itu belum
tuntas, dan begitu juga sebaliknya bila nilai siswa berada diatas KKM maka siswa tersebut
dinyatakan tuntas dalam pencapaian kompetensi dasar serta indikator-indikator yang dilaksanakan
oleh guru.
Untuk itu, sebelum melaksanakan penilaian maka terlebih dahulu harus ditetapkan KKM (Kreteria
Ketuntasan Minimal ) terlebih dahulu. Selamat merumuskan penetapan KKM di sekolah masing-
masing. )* (Penulis adalah Wakil Kepala Sekolah pada SMP Negeri 2 Sirandorung/ Konselor
Sekolah dan Pemerhati Masalah Pendidikan di Tapteng (Dikutip dari berbagai sumber)
Tentang SD
VISI DAN MISI
1. VISI
Melaksanakan pendidikan yang berbasis keimanan dan akhlak mulia yang berlandaskan Al
Qur’an dan Sunnah, serta melaksanakan pendidikan yang berkwalitas sehingga
menghasilkan lulusan yang berguna bagi dirinya, keluarga, bangsa dan agama.
2. MISI
• Menciptakan lingkungan belajar yang berlandaskan nilai-nilai Islam sehingga terbangun
insan yang beriman dan bertaqwa, cerdas, berbudi pekerti serta berakhlak mulia.
• Mengembangkan potensi kecerdasan majemuk siswa dengan melaksanakan pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga dapat berprestasi sesuai dengan
perkembangan zaman.
• Melaksanakan pembelajaran yang dapat membentuk pribadi yang jujur, tanggung jawab,
disiplin, mandiri dan peduli.
• Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan belajar siswa sehingga
dapat mendukung pengembangan potensi peserta didik agar berkembang secara optimal.
• Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat
KURIKULUM
Kurikulum SD Islam Dian Didaktika mengacu kepada kurikulum pendidikan nasional / KTSP dan
pengembangan kurikulum muatan lokal yang disesuaikan dengan visi dan misi pendidikan Islam
Dian Didaktika.
1. Pendekatan dalam Proses Pembelajaran:
Kegiatan pembelajaran di SD Islam Dian Didaktika dilaksanakan dalam suasana hubungan
antara siswa dan guru dengan Islami, hangat, saling menerima, menghargai, akrab dan
terbuka sehingga memungkinkan siswa untuk dapat mengekspresikan dirinya dengan
dinamis dan menyenangkan.
A. Rasionalisasi
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kepala SMP Negeri 2 Sutojayan,
MEMUTUSKAN
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliru-an, akan dibetulkan sebagaimana mestinya.
Sutojayan, 8 Agustus 2009
Kepala SMP Negeri 2 Sutojayan
Penetapan penilaian kepribadian mengacu pada ketentuan tata tertib sekolah dan
perilaku siswa baik didalam maupun diluar lingkungan sekolah.
B. Persyaratan Akademik:
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
A. Persyaratan Normatif
1. Tidak boleh ada nilai kurang dari 55,0 (lima puluh lima koma nol)
2. Nilai rata-rata untuk semua mata pelajaran, termasuk muatan lokal,
sekurang-kurang-nya 70,00
3. Maksimal hanya ada tiga mata pelajaran yang nilainya kurang dari KKM.
Kriteria Nilai Akademik minimal atau Standar Ketuntasan Belajar Minimal (KKM/SKM),
yang harus dicapai siswa untuk dinyatakan tuntas dalam proses belajar, pada masing
masing mata pelajaran ditetapkan sebagai berikut:
MANFAAT SKBM
• Sekolah / guru / siswa memiliki patokan yang jelas dalam menentukan
ketuntasan.
RAMBU – RAMBU
• SKBM ditetapkan pada awal tahun.
• Nilai SKBM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0-100.
MEKANISME
• Penetapan nilai SKBM dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal
pada setia indikator.
• Daya dukung
• Intake siswa
• Kemampuan guru
INDIKATOR ESSENSIAL
1. Sangat essensial
KOMPLEKSITAS
• Kompleksitas tinggi bila harus dicapai oleh siswa dengan tuntutan sbb:
DAYA DUKUNG
• Ketersediaan tenaga,
• Sarpras pendidikan,
• Biaya,
• Menejemen sekolah,
INTAKE SISWA
SKBM didasarkan pada :
• Hasil seleksi
• Psikotes
KEMAMPUAN GURU
SKBM DIDASARKAN PADA :
• Penguasaan guru terhadap KD : sangat menguasai, cukup menguasai, kurang menguasai
• Penguasaan metode dalam menyampaikan KD ( strategi )
• Ketertarikan guru terhadap KD
ANALISIS SKBM PER KOMPONEN
DIGUNAKAN SEBAGAI RUJUKAN DALAM PENETUAN SKBM / KKM
ESENSIAL / URGENSI
INDIKATOR
JAWABAN Urgensi : Kontinuitas :Relevnsi : Keterpakaian
PROSENTASE
Mutlak harus Lanjutan ada : Mempunyai
ALTERNATIF dikuasai siswa dari kd lain digunakan nilai terapan (%)
sbg tinggi ( life
pendalaman Skiil )
materi
maple lain
JAWABAN YA YA YA YA 71 – 100
ALTERNATIF
YA YA YA TIDAK 61 – 70
KOMPLEKSITAS
INDIKATOR
JAWABAN Menuntut Membutuhkan Perlu Menuntut
PROSENTASE
kreativitas waktu yang penalaran sarpras
ALTERNATIF tinggi oleh lama dan yang (%)
siswa penalaran memadai
tinggi oleh
siswa
JAWABAN YA YA YA YA 41 – 50
ALTERNATIF
YA YA YA TIDAK 51 –60
DST
DAYA DUKUNG
INDIKATOR
JAWABAN Tersedia Didukung didukung Didukung Ada
PROSENTASE
tenaga guru sarpras dana yang menejemen dukungan
ALTERNATIF yang yang cukup memadai SD yang komite (%)
kelas/mapel baik sekolah/wali
siswa
JAWABAN YA YA YA YA YA 81-100
ALTERNATIF
YA YA YA YA TIDAK 71-80
INTAKE SISWA
INDIKATOR
JAWABAN Nilai rata – rata KD memiliki KD mudah KD sukar
PROSENTASE
yang daya tarik untuk untuk
ALTERNATIF berhubungan dengan dipahami dipahami
(%)
dg Kd baik/Nilai minat siswa oleh siswa oleh siswa
rapot
JAWABAN YA YA YA YA 75 – 100
ALTERNATIF
YA YA YA TIDAK 61 – 70
YA YA TIDAK TIDAK 51 – 60
DST
KEMAMPUAN GURU
INDIKATOR
JAWABAN Guru sangat Guru cukup Guru Guru punya Guru
PROSENTASE
menguasai KD menguasai kurang strategi tertarik dg
ALTERNATIF Ybs dg KD Ybs menguasai yang baik KD Ybs (%)
dg KD Ybs Terhadap
( 100 % ) ( 80 % ) KD Ybs
( 60 % )
JAWABAN YA YA YA 71-100
ALTERNATIF
YA YA YA 61-70
YA YA YA 51-60
Ya YA TIDAK 41-50
1.1 70 55 65 65 70 66
1.2 75 50 60 60 75 64
1.3 60 55 80 65 75 68
2.1 70 60 65 70 70 67
2.2 70 55 70 65 75 67
65,4
Kesimpulan :
Nilai SKBM/KKM untuk Mapel PKn KELAS 1 SEMESTER 1 : 65,4
DAN SETERUSNYA, ( BUAT PERMAPEL DAN PERSEMESTER )
HASIL REKAP SKBM PERMAPEL DISERAHKAN KE TIM PENYUSUN KTSP UNTUK
DIMASUKAN KE SKBM SATUAN PENDIDIKAN.
NO INDIKATOR SKBM
KD ESEENSIAL KOMPLEKSITAS DAYA INTAKE KEMAMPUAN Rata/rata
DUKUNG SISWA GURU
1.1 71
1.2
1.3
1.4
REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN KKM
KESENIAN DAERAH KELAS VII
KOORDINATOR : ARI KADARWARTI. S, S.Pd
SKBM Mapel Kesenian Daerah Tahun Pelajaran 2007/2008 Semester I (Kelas VII)
Mengetahui
SKBM Mapel Kesenian Daerah Tahun Pelajaran 2007/2008 Semester 2 (Kelas VII)
Mengetahui
Mengetahui
SKBM Mapel Kesenian Daerah Tahun Pelajaran 2007/2008 Semester 2 (Kelas VIII)
Mengetahui
Day
Komp
SK Kompetensi Dasar a
Urgensi leksit Intake Siswa S
Duk
as
ung
SKBM Mapel Kesenian Daerah Tahun Pelajaran 2007/2008 Semester 1 (Kelas IX)
Mengetahui
SKBM Mapel Kesenian Daerah Tahun Pelajaran 2007/2008 Semester 2 (Kelas IX)
Mengetahui
Kegiatan Pengembangan Diri yang wajib diikuti oleh setiap siswa Kelas X dan XI, setiap siswa
wajib mengikuti minimal 1 ( satu ) kegiatan pengembangan diri, dengan pilihan sebagai berikut:
• Bidang Kerohanian (ROHIS, ROHKRIS)
• Bidang SainTech (KIR, Study Club, Sains Club, dll)
• Bidang Kesenian dan Budaya (Rampak Kendang, Angkung, dll)
• Bidang Olah Raga dan Kesehatan (Basket, Futsal, dll)
• Bidang Minat Khusus (Paduan Suara, Musik, Tae Kwon-Do, Teater, dll)
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum 2006 ; yakni 45 menit per jam pelajaran dan 41 jam pelajaran per minggu. Pengaturan
alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam
satu tahun pelajaran akan dan dapat dilaksanakan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar
yang tetap. SMA Negeri 1 Depok menambah 2 jam pelajaran tatap muka masing-masing 1 ( satu )
jam pelajaran Matematika dan 1 ( satu ) jam pelajaran bimbingan karier dari guru BK
Sebagai contoh :
○ Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran
Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi
○ Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran
Geografi, Ekonomi, Sejarah, dan Sosiologi.