Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA PERBAIKAN KUALITAS UNTUK MEMINIMALISIR


REJECT DI PT PIMS

TUGAS AKHIR

Dibuat Oleh :

Nama : Zulfedli Eka Syahputra

NIM : 41608110084

Jurusan : Teknik Industri

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2009
PROPOSAL TUGAS AKHIR
ANALISA PERBAIKAN KUALITAS UNTUK MEMINIMALISIR
REJECT DI PT PIMS

TUGAS AKHIR

Dibuat Oleh :

Nama : Zulfedli Eka Syahputra

NIM : 41608110084

Jurusan : Teknik Industri

Mengetahui

Pembimbing Koordinator TA/ Kaprodi

(Ir. Muhammad Kholil) (Ir. Muhammad Kholil)


1.1 Latar Belakang Masalah

Ditengah krisis globalisasi sekarang ini, dan semakin menyusutnya persediaan dan
meningkatnya harga Sumber daya alam akan bahan bakar minyak tanah dan gas, timbullah
ide dari perusahaan BSH untuk membuat suatu alat memasak tanpa harus menggunakan
bahan bakar minyak tanah atau gas, dimana bahan bakar minyak dan gas tersebut akan
digantikan oleh minyak kelapa sawit ataupun minyak jelantah, yang harganya lebih murah
dibandingkan bahan bakar minyak tanah dan gas yang persediaannya semakin menyusut di
bumi kita ini, perusahaan BSH adalah salah satu perusahaan terbesar didunia yang bergerak
dalam pembuatan produk kebutuhan rumah tangga, yang telah melakukan penelitian
selama beratahun-tahun dan mengahabiskan biaya yang cukup besar untuk mendapatkan
formula pembuatan kompor minyak kelapa sawit ini yang disebut POC (Plan Oil Cooker)

Perusahaan BSH telah mensurvey beberapa perusahaan di wilayah ASIA untuk bisa bekerja
sama dalam pembuatan produk POC ini dan telah memilih dan mempercayai PT. PIMS
sebagai partner untuk melaksanakan proses produksi, tentunya dengan berbagai macam
pertimbangan yang matang dan terukur.Oleh sebab itu PT. PIMS akan berusaha semaksimal
mungkin untuk memberikan pelayanan kualitas yang terbaik dan kepuasan kepada
Perusahaan BSH tersebut, dimana proses produksi telah berjalan sejak bulan November
2009 sampai dengan penulis memutuskan untuk mengambil Studi kasus di PT. PIMS
tersebut.

Meskipun pengendalian mutu telah dilakukan tidak menutup kemungkinan adanya


kegagalan produk yang dihasilkan dalam suatu proses produksi yang tidak sesuai dengan
standar mutu perusahaan. Hal ini terjadi karena adanya penyimpangan, baik yang berasal
dari bahan baku, operator, mesin, lingkungan kerja, atau cara kerja. Produk yang tidak
memenuhi standar mutu ini dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu produk
cacat yang dapat diperbaiki dan produk cacat yang tidak dapat diperbaiki. Untuk produk
cacat yang dapat diperbaiki, akan menyerap biaya lebih untuk pengerjaan kembali (rework
cost). Sedangkan untuk produk cacat yang tidak dapat diperbaiki, produk tersebut dijual
dengan harga yang lebih rendah bahkan menjadi limbah dan dibuang.

PT.PIMS sangat mementingkan hasil produksinya agar dapat memuaskan pelanggannya,


oleh karena itu perusahaan melakukan pengendalian mutu dalam aktifitas produksinya,
mulai dari penerimaan material dari supplier (incoming inspection) hingga produk jadi siap
dikirim kepelanggan (packing).Pengendalian mutu ini bertujuan untuk mengurangi bahkan
menghilangkan kegagalan (zero defect) pada produk jadi. Selain itu juga pengendalian mutu
ini dapat mengurangi biaya pengerjaan kembali (rework) yang menambah biaya produksi
dan mengurangi perolehan laba karyawan. Pengendalian mutupun harus diukur
keefektifannya, dengan cara membandingkan produk cacat yang telah ditentukan terlebih
dahulu dengan hasil produksi yang sebenarnya mengalami kegagalan. Hal ini dibutuhkan
untuk mengetahui apakah penanganan-penanganan pengendalian mutu selama ini sudah
tepat atau memerlukan perubahan.

Pada pembuatan kompor POC ini terdapat banyak part assembly dimana diantaranya
adalah ‘tangki’ yang berfungsi sebagai tempat wadah minyak atau bahan bakar.Tangki
tersebut mempunyai standar kualitas dimana harus mampu terhadap tekanan 2,5 bar, agar
pada penggunaannya tidak membahayakan konsumen, akan tetapi standar tersebut belum
sepenuhnya tercapai, Sehingga perusahaan ini harus lebih fokus pada masalah tersebut,
oleh karena itu perusahaan melakukan pengendalian mutu dalam aktifitas produksinya,
mulai dari penerimaan material dari supplier (incoming inspection) hingga produk dapat
dikirim kepelanggan (packing). Pengendalian mutu ini bertujuan untuk mengurangi bahkan
menghilangkan kegagalan (zero defect) pada produk jadi. Selain itu juga diharapkan
pengendalian mutu ini dapat mengurangi biaya pengerjaan kembali.

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisa
Perbaikan Kualitas Untuk Meminimalisir Reject Di PT PIMS.

1.2 Rumusan Masalah

Setelah dilakukan studi pendahuluan maka dapat diketahui bahwa yang menjadi
permasalahan adalah belum tercapainya standar kualitas pembuatan tangki, dan jika
kinerja perusahaan telah berjalan dengan baik, tidak mustahil bahwa perusahaan dapat
menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan dengan mutu produk
yang baik. Salah satu cara perusahaan untuk menghasilkan produk yang memiliki mutu
yang baik adalah menetapkan standar mutu dan melakukan pengendalian mutu.

Penulis mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Jenis kegagalan produk tangki yang sering terjadi di PT. PIMSF


2. Faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan produk tangki di PT. PIMSF
3. Tindakan-tindakan apa yang dilakukan PT. PIMSF untuk mengurangi kegagalan produk
tangki
1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan dan masalah pemecahan masalah dapat dilakukan maka penulis membatasi
masalah sebagai berikut :

1. Penyelesaian masalah menggunakan metoda PDCA


2. Data proyek yang dibahas adalah dari persiapan teknis hingga pengiriman produk jadi
( siap packing) untuk produk tangki

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dipilihnya judul ini sebagai tugas akhir adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas produk tangki dengan menggunakan metoda PDCA di PT.PIIMS
2. Mengurangi kegagalan dan menghilangkan kegagalan yang terjadi pada produk tangki di
PT.PIMSF

1.5 Metoda Penelitian

Dalam melakukan penulisan tugas akhir ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan
metoda berikut :

1. Metoda lapangan / observasi


Dengan metoda ini penulis melakukan penelitian dengan langsung terjun kelapangan
yang berisikan pengumpulan data-data lapangan, serta wawancara langsung dengan
para pekerja dan engineering yang terkait dalam permasalahan tugas akhir ini.
2. Metoda studi pustaka
Metoda ini dilakukan dengan mempelajari literatur, buku-buku serta catatan kuliah yang
ada, yang digunakan sebagai dasar dan landasan teori untuk menyelesaikan tugas akhir
ini.
1.6 Sistematika penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas pembahasan, penulis membagi laporan ini


menjadi beberapa bab, yaitu :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan teori

Pada bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dan digunakan untuk
mengolah data yang ada.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini memberikan penjelasan tentang objek penelitian, metoda yang digunakan dalam
pengumpulan data, metoda pengolahan selanjutnya analisis data, analisis hasil dan kerangka
pemecahan masalah

BAB IV Pengumpulan dan pengolahan data

Dalam Bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai pengumpulan dan pengolahan data,
dari jenis kegagalan produk yang sering terjadi, faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan
produk, serta tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir kegagalan produk

BAB V Analisa Data

Pada bab ini akan memberikan suatu analisa dari hasil pengolahan data yang telah
dikerjakan
BAB VI Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil pengolahan dan analisa data serta saran-saran
yang diberikan penulis berdasarkan penelitian dan pengolahan data

Anda mungkin juga menyukai