Anda di halaman 1dari 3

BERKAT BERNERS-LEE, MANUSIA BISA BERINTERNET

“Sir, tunggu sebentar! Bolehkah saya mengambil foto anda?”


“Untuk apa?”
“Saya bermaksud menulis profil tentang Anda dan saya harus melengkapinya
dengan foto.”
“Saudara dari mana?”
“Saya dari Indonesia, jurnalis!”
“Apa yang mau Saudara tulis tentang saya?”
“Sebagai penemu World Wide Web.”

OLEH PEPIH NUGRAHA

Demikian percakapan Kompas dengan Sir Timothy Berners-Lee beberapa


saat setelah yang bersangkutan menyampaikan paparannya di forum Nokia
World 2010 yang berlangsung di London, 14-15 September lalu. Berners-Lee
adalah “inventor besar” bidang teknologi informasi yang memungkinkan setiap
pengguna internet di belahan dunia mana pun bisa berselancar di dunia maya
dengan mengetik “www” untuk setiap alamat situs yang mereka tuju.
Benar, Berners-Lee adalah penemu World Wide Web (WWW). Di depan
3.000 peserta, yang antara lain para pembuat peranti lunak untuk ponsel
pintar dan internet mobile serta jurnalis, Berners-Lee menyampaikan
materinya dengan cepat.
Sama sekali di luar dugaan, dia tampil di forum besar seperti itu hanya
dengan secarik kertas putih di tangannya, berisi poin-poin yang akan
disampaikannya, itu pun sering tak diliriknya. Secarik kertas itu terkesan hanya
sebagai “teman” kesepian saja. Padahal, semua pembicara di Nokia World
2010 menggunakan teknologi pemaparan yang canggih, bahkan sesekali
dipadu dengan potongan film atau video, juga foto-foto slide yang ditayangkan
di empat layar lebar berbentuk melengkung yang bisa dipandang dari berbagai
sudut.
Sama sekali tidak identik dengan temuan paling berpengaruh pada abad
teknologi informasi, Berners-Lee menyampaikan penjelasannya tanpa bantuan
teknologi yang ditemukannya. Alhasil, empat layar lebar itu diam statis,
sekadar menayangkan namanya saat ia berbicara.
Selesai berbicara dan mengundang tepuk tangan berkepanjangan,
Berners-Lee diam-diam turun dari podium dan menyelinap ke luar. Tidak ada
seorang pun yang mengantarkannya. Kompas menguntitnya karena keperluan
untuk mengambil fotonya, sekalian tanya-jawab singkat jika memungkinkan.
Untuk pertanyaan, dia tak bersedia menjawabnya dengan alasan ada acara
yang harus segera dihadiri. Tetapi untuk berpose, dia bersedia meluangkan
waktu beberapa detik setelah menyampaikan beberapa pertanyaan,
sebagaimana percakapan di atas.
Lahir di London, 8 Juni 1955, Berners-Lee, yang biasa dipanggil “Tim-BL”,
adalah insinyur dan ilmuwan komputer Inggris. Ia adalah salah seorang
profesor Massachusetts Institute of Technology (MIT) berkat penemuannya itu,
WWW. Ia menyampaikan proposal penemuannya itu pada Maret 1989 dan
setahun kemudian menulis software web untuk pertama kali.
Dibantu Robert Cailiau, ilmuwan komputer Belgia, dan beberapa
mahasiswa muda di CERN (Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir), Berners-Lee
sukses menerapkan penemuannya itu pada 6 Agustus 1991, di mana saat itu
terjadi komunikasi antara klien HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan server
melalui internet. HTTP merupakan fondasi data komunikasi untuk World Wide
Web yang ditemukan Berners-Lee. Pada tanggal tersebut, lahirlah situs web
pertama di CERN dengan alamat
http://info.cern.ch/hypertext/www/theproject.html, yang sekarang disingkat
menjadi http://info.cern.ch.
Berkat temuan Berners-Lee, manusia tersambungkan satu dengan yang
lain dengan mudah dan murah melalui internet. Sekarang, informasi apa pun
sudah bisa digenggam dan dibawa kemana-mana melalui ponsel pintar.
Dengan WWW, manusia tidak lagi berjarak satu dengan lainnya. Bahkan, dalam
buku The World Is Flat, Thomas L. Friedman mengatakan, setiap orang dari
belahan mana pun memiliki kesempatan yang sama jika memanfaatkan
internet.
Jarak dan waktu menjadi dikesampingkan, menjadi tidak bermakna.
Orang dari belahan dunia mana pun asal tersambungkan ke internet dapat
dengan mudah menyampaikan pesan, secara langsung (real time) atau sekadar
tunda beberapa saat. Orang bisa berkomunikasi lewat Facebook, Twitter, atau
Yahoo Messenger, juga bisa bercakap-cakap lewat Skype, cukup dengan
menulis WWW temuan Berners-Lee di depan nama situs tersebut.

ERA APLIKASI
Berbagai temuan aplikasi untuk media digital yang menyertainya
kemudian, WWW memang tidak perlu lagi ditulis. Aplikasi Facebook atau
Twitter untuk iPad, misalnya, tidak perlu lagi menulis “www” karena secara
otomatis sudah membuka alamat itu dengan sendirinya, plus kemudahannya.
Karena berkembangnya aplikasi untuk berbagai media baru itulah, editor
Wired, Chris Anderson, pernah menyatakan, “the web is dead”. Menurut
penulis buku laris Long Tail ini, WWW (yang ditemukan Berners-Lee) menuju
senja kala atau akhir dari kematiannya.
Tentu saja ini hanya perkiraan Anderson semata. Toh, hadirnya mesin
cetak Gutenberg tidak pernah mematikan komunikasi lisan, kehadiran radio
dan televisi tidak mematikan komunikasi tulisan di koran. Kehadiran online
tidak juga mematikan media-media sebelumnya. Sekarang, maraknya aplikasi
dan bertumbuhnya para developer sehingga Nokia sebagai produsen ponsel
dunia perlu menyelenggarakan “Developer Summit”, juga tidak akan
mematikan online atau WWW melalui internet!.
Dalam pemaparannya di Nokia World 2010 itu, Berners-Lee justru
banyak memberikan masukan kapada para pengembang peranti lunak
(develop software), khususnya berbagai aplikasi untuk ponsel pintar ini. Ia tidak
menunjukan kekhawatiran akan ramalan segera matinya web, sebagaimana
dikemukakan Anderson. Ia justru memberikan solusi bermanfaat bagi para
pengembang yang hadir dalam forum itu.
Menurut Berners-Lee, para developer harus segera membuat aplikasi
yang tepat untuk berbagai media yang beragam. Para pengembang, menurut
dia, tidak boleh terpaku pada aplikasi “kuno” untuk desktop atau PC semata
karena media berinternet bentuk lain, seperti iPad dan smartphone yang lebih
mobile, merupakan tantangan baru.
“Aplikasi web penuh dengan data yang terbuka (open data) dan yang
kita butuhkan adalah data-data itu. Coba kembangkan aplikasi untuk
keduanya, baik untuk desktop maupun ponsel bergerak. Mengapa? Karena 20
persen penduduk dunia menggunakan web, sementara 80 persen sisanya
memilik akses ke sinyal mobile”, katanya.
Berners-Lee, yang pada 1999 dinobatkan majalah Time sebagai “100
Most Important People of the 20th Century”, lahir dari orangtua yang juga
ilmuwan. Ayahnya, Conway Berners-Lee, adalah matematikawan dan ilmuwan
komputer yang mengembangkan Ferranti Mark 1, program komputer
komersial pertama tahun 1951. Conway menikahi Mary Lee Wood, ibunda
Berners-Lee, yang juga matematikawan dan ilmuwan komputer yang sama-
sama menggarap Ferranti Mark 1.
Berkat WWW yang ditemukannya, pada 2004 Berners-Lee dianugerahi
Millenium Technology Prize oleh Pemerintah Finlandia dan berhak atas hadiah
uang 1 juta euro (Rp 15 miliar) yang diserahkan Presiden Tarja Halonen. Pada
tahun yang sama, ia dianugerahi gelar “Sir” oleh Ratu Elizabeth II. Sejumlah
gelar doktor honoris causa juga dia dapat dari berbagai universitas ternama
dunia. Berners-Lee bercarai dengan istrinya, Nancy Carlson, dan memiliki dua
anak, Alice dan Ben.

Sumber : Kompas, Rabu, 30 September 2010

Anda mungkin juga menyukai