Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DAN BESARAN PENTING

DALAM PERANCANGAN

Edi Septe.S
• Dasar Perencanaan
• Merencana : Merumuskan suatu rancangan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
• Kebutuhan manusia, bisa teramati secara langsung,
namun seringkali tidak teramati secara langsung.
• Kebutuhan yang teramati langsung, misalnya :
bagaimana mengatasi poros roda gigi yang selalu
patah, bagaimana mendapatkan tenaga yang besar
tapi ekonomis.
• Kebutuhan yang tidak teramati secara langsung,
misalnya : jembatan itu telah tiga kali patah dalam
lima tahun ini, air PAM dirumah kami alirannya
rendah.
KEBUTUHAN
MANUSIA

MASALAH
BATASAN
MASALAH

PEREN
CANAAN

HASIL PROSES
PERENCANAAN MANUFAKTUR

PEMILIHAN
PROSES

PRODUK
• Berdasarkan kebutuhan manusia yang
teramati secara langsung dan tidak
langsung, dirumuskan suatu masalah yang
akan diselesaikan.
• Untuk lebih memfokuskan permasalahan
yang akan diselesaikan tersebut perlu
dilakukan pembatasan masalah.
• Pembatasan masalah ini dapat berupa
batasan kapasitas, beban, waktu, tempat,
metoda, dan lain-lain.
• Setelah dilakukan perumusan dan
pembatasan masalah yang akan
diselesaikan, barulah dilakukan
perencanaan.
• Proses perencanaan yang dilakukan
tentunya berlandaskan kajian teoritik atau
kajian empirik.
• Dalam perancangan mesin, hasil dari
perencanaan yang dilakukan antara lain
berupa spesifikasi hasil perencanaan dan
gambar yang memberi informasi tentang
bentuk, dimensi dan bahan yang digunakan
pada perencanaan tersebut.
• Seorang perencana yang baik, dalam
melakukan perencanaan akan
mempertimbangkan proses manufaktur
pembuatan komponen mesin tersebut.
• Proses manufaktur adalah aktivitas yang
merubah rancangan (gambar) menjadi
produk siap pakai atau merubah bahan baku
(raw materials) menjadi produk jadi.
Pertimbangan Umum
dalam Perancangan
• Selama melakukan perancangan, seorang
perancang harus mempertimbangkan
kegagalan yang terjadi pada produk yang
direncanakan dan pemilihan bahan.
• Pertimbangan terhadap kegagalan yang
terjadi pada produk didasarkan pada kriteria
kegagalan.
• Kriteria kegagalan secara mekanik, adalah
terjadinya perubahan ukuran, bentuk atau
sifat dari suatu material atau struktur, yang
menyebabkannya tidak mampu memberikan
hasil atau kinerja sesuai dengan yang
diinginkan.
• Bentuk kegagalan yang terjadi dapat berupa
deformasi, pecah (rupture), rekah (fracture),
atau perubahan metallurgical.
• Penyebab kegagalan, antara lain disebabkan
oleh pembebanan (gaya), temperatur, atau
lingkungan korosif.
• Sedangkan lokasi kegagalan dapat terjadi
dipermukaan atau pada bagian dalam
komponen atau struktur.
• Perancangan yang dilakukan tentunya
didasarkan pada pertimbangan bagaimana
cara mengatasi kegagalan yang terjadi
tersebut.
• Salah satu caranya adalah dengan memilih
bahan yang sesuai.
• Dalam perencanaan pemilihan bahan
didasarkan pada kemampuan produk
melakukan fungsinya, seperti kekuatan,
kekerasan, ketangguhan; biaya, serta proses
manufaktur yang akan dilalui.
Prosedur Perancangan
1. Analisis mekanisme kerja struktur dan
elemen/bagian struktur yang dirancang.
2. Buat sketsa elemen/bagian struktur yang
dirancang  Pertimbangkan proses
pembentukannya.
3. Analisis beban atau gaya yang dialami elemen /
bagian struktur.
4. Pilih bahan yang digunakan  Pertimbangkan
kondisi operasi dan proses pembentukannya.
5. Hitung dimensi elemen/bagian struktur yang
dirancang  Pertimbangkan hubungan dengan
elemen lain dan bahan yang tersedia.
6. Tetapkan spesifikasi hasil perancangan dan
pembuatan gambar kerja dan detail
Besaran Penting
dalam Perancangan
• Massa
Massa suatu benda adalah banyaknya zat
yang dikandung oleh benda itu.
Massa benda ini tidak berubah nilainya
terhadap posisi benda itu dari permukaan
bumi.
Massa standar adalah massa silinder platina
iridium yang disimpan di The International
Bureau and Measures di Sevres.
Massa standar ini dipilih sedemikian rupa,
sehingga sama dengan massa 1 liter air
murni pada suhu 4oC.
• Gaya
Gaya adalah konsep, oleh karenanya tidak
dapat didefenisikan.
Untuk menjelaskan gaya, digunakan kata
tarikan atau dorongan.
Kata ini menerangkan bahwa gaya
mempunyai titik tangkap dan arah.
Tarikan atau dorongan menghasilkan
percepatan, lendutan, perubahan bentuk dan
perubahan perilaku pada benda yang
dibebani.
• Hukum Newton II : Percepatan yang ditimbulkan oleh
gaya yang bekerja pada sebuah benda berbanding
lurus dan searah dengan gaya itu, dan berbanding
terbalik dengan massa benda.
Atau : gaya menimbulkan percepatan yang
sebanding dengan besar gaya.
Secara matematis, gaya dinyatakan sebagai :
F=m.a
• Hukum Newton I : Jika resultan gaya yang bekerja
pada sebuah benda nol, maka benda tersebut dalam
keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan. Hukum ini dikenal sebagai hukum hukum
kelembamam (law of inersia). Rumusan dari hukum
newton I adalah ∑ F = 0.
• Hukum Newton III : Bila sebuah benda mengerjakan
gaya pada benda lain, maka benda lain tersebut akan
memberikan reaksi yang sama besar dan berlawanan
arah. Hukum ini dikenal sebagai aksi dan reaksi.
• Kerja
Apabila gaya bekerja pada suatu benda dan benda itu
bergerak dalam arah gaya tersebut, maka dikatakan telah
terjadi kerja.
Jika gaya P pada benda menyebabkan benda bergerak sejarak
S dalam arah yang sama dengan arah gaya, maka :
Kerja = Gaya x jarak perubahan benda
=PxS
Apabila gaya bervariasi secara linear dari nol hingga nilai
maksimum dari P, maka :
Kerja = ((0 + P)/2). S = ½ P.S

Jika gaya kopel atau torsi bekerja pada benda dan


menyebabkan perubahan sudut (Ө) antara sumbu tegak lurus
terhadap bidang kopel, maka :
Kerja = Torsi x perubahan sudut
=TxӨ

Satuan kerja tergantung pada satuan gaya dan satuan


perubahan benda.
• Daya
Daya didefenisikan sebagai laju kerja.
Dalam sistem satuan MKS, satuan daya adalah
metric horse power, yang sama dengan 4500
kgm/men atau 75 kgm/det.
Dalam sistem satuan SI, satuan daya adalah
watt, yang sama dengan1 J/det atau 1 Nm/det
Jadi daya yang disebabkan oleh gaya P (dalam
newton) yang bergerak dengan kecepatan v,
m/det adalah P.v, watt.

Anda mungkin juga menyukai