Anda di halaman 1dari 4

Tema : Cinta kepada lawan jenis

Love And Pain

Selamat Pagi,
Namo Buddhaya,
Kali ini saya akan membawakan dhammadesana bertemakan : cinta kepada lawan jenis dengan judul
Love and Pain.

Menurut Wikipedia Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan
afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan
manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang,
membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek
tersebut.

Dalam masa remaja, tentu kita pernah mengalami yang namanya “cinta kepada lawan jenis”. Karena hal
itulah yang terjadi pada orang normal. Perasaan ini sesungguhnya sangatlah wajar, tetapi akan
berdampak buruk apabila terjadi kemelekatan pada yang dicintai mau tidak dicintai.

Nah bagaimana cinta itu bisa timbul ?


Hal itu bisa terjadi melalui respon panca indra kita yaitu mata, telinga, hidung, mulut, dan indra peraba
(jasmani).

Pertama-tama kita melihat seseorang sangat cantik, kemudian timbul getaran dalam hati. Lalu kita
mendengar suaranya sangat merdu, membuat kita tambah sayang. Lalu baunya harum lagi, karena
memakai parfum, sampai kalau sudah cinta ya bau keringat juga tetap wangi. Lalu ditambah lagi dengan
ucapan-ucapan gombal, yang membuat hati menjadi melambung. Ditambah lagi dengan sentuhan,
karena dengan sentuhan bisa timbul getaran abnormal.

Nah, apabila kita melekat pada yang kita cintai, maka timbul kemelekatan, maka dari itulah timbul
penderitaan. Seperti yang disebutkan dalam dhammapada bahwa Melekat pada yang dicintai maupun
tidak dicintai adalah penderitaan.

Kenapa menderita? Kalau kita melekat, kita bisa terus memikirkanya setiap saat, jadinya apa? Sebagai
siswa ya tidak bisa konsentrasi belajar, karena mikirin si doi terus. Kan itu merupakan penderitaan,
nilainya bisa turun. Kemana-mana terus mikirin dia, tidak bisa memikirkan hal lain. Itu kan penderitaan,
karena buat PR pun tidak bisa konsentrasi.

Segala kemelekatan adalah penderitaan, belum lagi ditambah jika bertengkar dengan yang dicintai.

Dalam pernikahan, konon ada tiga cincin : cincin pertunangan, cincin pernikahan, dan cincin derita.
Jadi, adanya masalah sudah bukan kejutan. Bisa dilihat dari betapa banyak perceraian sekarang ini, itu
karena mereka tidak cocok, sehingga timbul penderitaan.

Masalah dalam percintaan dimulai saat buyarnya fantasi. Kekecewaan bisa sangat menyakiti kita. Pada
cinta asmara, kita tidak benar-benar mencintai pasangan kita. Kita hanya mencintai cara mereka yang
membuat kita tersentuh. Yang kita cintai adalah “sengatan” yang kita rasakan dalam kehadiran mereka.
Itulah sebabnya ketika mereka tidak ada, kita merindukannya.

Cinta sejati adalah cinta yang tak mementingkan diri sendiri. Kita hanya peduli kepada orang lain. Kita
berkata kepada mereka “Pintu hatiku akan selalu terbuka untukmu, apa pun yang kami lakukan,” dan
kita bersungguh-sungguh dengan perkataan itu. Kita hanya ingin mereka bahagia. Cinta sejati itu langka.

Makna dari pintu hati kita akan selalu terbuka untuknya bagi dia yang kita cintai, bahwa meski dia sering
berbuat salah sekalipun, kita tak akan marah pada dia ataupun kecewa. Karena yang kita cintai itu
bukanlah sifat mereka, ataupun fisik, karena hal itu pasti bisa berubah. Cintailah seseorang karena orang
itu patut kita cintai ! begitulah kita tidak akan melekat.

Saya mempunyai sebuah cerita berjudul Ayam dan Bebek

Seorang pengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah hutan pada suatu malam
yang indah. Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan. Tatkala mereka mendengar
dari kejauhan “Kuek kuek !”

“Dengar” kata si istri “Itu pasti suara Ayam”

“Bukan, bukan itu suara bebek,” Kaya si suami.

“Nggak, aku yakin itu ayam,” si istri bersikeras.

“Mustahil. Suara ayam itu kukuruyuuuukkk. Bebek itu kuek kuek !. itu bebek sayang” kata suami disertai
gejala awal kejengkelan.

Kemudian sang istri dan suami terus berkecimpung dalam perdebatannya. Hingga akhirnya sudah
hampir menangis. Si suami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya, dan akhirnya
ingat kenapa dia menikahinya. Wajahnya melembut dan katanya dengan mesra, “Maafkan aku, sayang.
Kurasa kamu benar. Itu memang suara ayam kok.”

“Terima kasih sayang” kata si istri sambil menggenggam tangan suaminya.

Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah : siapa sih yang peduli itu ayam atau bebek ?
Yang lebih penting adalah keharmonisan mereka, yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan
pada malam yang indah itu. Berapa banyak pernikahan hancur hanya gara-gara persoalan sepele karena
hal-hal “Ayam atau bebek”?

Bapak ibu dan saudara sekalian


Bangunlah persahabatan dengan setiap jiwa di keluarga Anda.

Sebuah kebersamaan yang tidak dibangun di atas sebuah persahabatan, akan menjadi sebuah istana
pasir yang menunggu air pasang naik.

Ingatlah bahwa,

Bukan tidak cukupnya kasih sayang,


yang membuat sebuah kebersamaan itu tidak membahagiakan,
tetapi tidak cukupnya persahabatan.

Saya masih mempunyai cerita dari Psikolog terkenal di amerika serikat Jhon Gray Ph.D yang berjudul
men are from mars and woman are from venus (pria dari mars, dan wanita dari venus)

Diumpamakan bahwa pria berasal dari planet mars, dan wanita berasal dari planet venus. Mereka
berbicara dengan bahasa yang merbeda tentunya. Planet mars lebih dingin, dan venus lebih hangat,
begitu pula dengan pria dan wanita.

Suatu ketika, pria dari mars dengan teropongnya melihat seorang wanita cantik dari venus. Dia
merasakan hal yang belum pernah ia rasakan selama ini yaitu “Cinta”. Kemudian sang pria membuat
pesawat luar angkasa dan pergi ke venus.

Wanita dari venus, menerimanya dengan hangat dan penuh suka cita. Mereka hidup sangat bahagia,
mereka menyadari bahwa mereka berasal dari planet yang berbeda, dengan bahasa dan budaya yang
berbeda, jadi mereka harus memaklumi perbedaan itu.

Setelah itu mereka menemukan suatu planet yang tidak jauh dari planet mereka tinggal yaitu Bumi,
bumi ini sangat indah pemandangannya. Kemudian pria dan wanita itu bersama-sama pergi ke bumi.

Setelah itu, diceritakan pesawat luar angkasa mereka rusak, sehingga terjadilah kecelakaan. Kemudian
karena pengaruh dari atmosfir bumi yang tidak sama dengan planet lain, mereka mengalami Amnesia
pilihan ! mereka lupa bahwa mereka berasal dari planet yang berbeda. Saat itulah pertengkaran
dimulai.

Dari cerita yang saya ceritakan. Amnesia pilihan tersebut yah merupakan Amnesia pilihan, artinya kita
sering melupakan bahwa lawan jenis yang kita cintai, bahwa sesungguhnya berbeda dengan kita, kita
sering kali bingung, kenapa mereka tidak merasakan seperti kita ? merespon seperti kita. Karena hal
itulah maka kita tidak bisa menjalin hubungan dengan bahagia.

Maka dari itu, untuk membina hubungan yang bahagia, perlu kiranya kita mengetahui perbedaan antara
kita dan dia, dan mensyukuri perbedaan itu.

Karena itulah saya sarankan Anda untuk bersahabat dengan kekasih Anda, karena dengan persahabatan
itulah kita dapat mengetahui perbedaan, dan mensyukuri perbedaan itu. Lihat saja di kenyataan,
bersahabat tidak ada kata “putus” karena kita saling dapat memaafkan satu sama lain apabila salah.
Begitu pula kita dapat menghargai kekurangannya.

Ada suatu cerita mengenai mensyukuri kekurangan yang amat mendalam.

Seusai sebuah upacara pernikahan di Singapura beberapa tahun yang lalu. Sayang ayah mertua
memanggil menantu barunya ke pojok untuk memberikan nasihat tentang bagaimana agar
pernikahannya awet dan bahagia. “Kami mungkin sangat mencintai anak saya.” Katanya kepada si
pemuda. “Oh iya dong !” desah si pemuda.

“Dan kamu mungkin berpikir dialah wanita paling hebat di dunia,” sambung si mertua.
“Dia begitu sempurna dalam segala hal,” si menanti mengiyakan dengan nada kuran sabar.

“Itulah yang kami rasakan sewaktu baru menikah,” kata si mertua. “Namun setelah beberapa tahun,
kamu akan mulai melihat kekurangan-kekurangan anak saya. Saat kamu mulai menyadarinya, saya ingin
kami ingat hal ini : Jika dia tidak punya kekurangan-kekurangan itu, Menantuku, dia mungkin sudah
menikah dengan orang lain yang jauh lebih baik dari kamu!”

Jadi, kita harus bersyukur atas kekurangan-kekurangan pasangan kita, karena jika sedari awal mereka
tidak memiliki kekurangan-kekurangan itu, mereka sudah akan menikah dengan orang lain yang jauh
lebih baik daripada kita.

Begitulah cinta sejati begitu langka.

Jadi cinta itu dapat menimbulkan kemelekatan apabila kita tidak membina hubungan dengan baik.
Untuk membina suatu hubungan baik, kita perlu mencari cinta sejati. Yaitu dengan cara, bersahabatlah
dengan orang yang anda cintai, janganlah bertengkar karena hal-hal yang kecil. Jadilah bijak, dan Anda
akan selalu mensyukuri kekurangan-kekurangan yang kita cintai.

Dan yang terpenting

Cintailah karena orang itu pantas untuk kita cintai ! Jangan melekat pada unsur-unsur tertentu, karena
unsur-unsur pada dirinya itu, pasti akan berubah.

Sekian Dhammadesana dari saya


Mudah-mudahan dapat bermanfaat.
Mudah mudahan Anda dan keluarga tercinta hidup dalam kegembiraan dalam kedamaian yang penuh
dengan kesyukuran. Mudah-mudahan kita tidak melekat pada yang kita cintai. Mudah-mudahan kita
dapat menjadi bijak.

Sabbesatta Bhavantu Sukhitatta.


Semoga Semua Makhluk hidup berbahagia. Sadhu…Sadhu…Sadhu…

Anda mungkin juga menyukai