Anda di halaman 1dari 17

A.

JUDUL USAHA
Pemanfaatan Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica) untuk Pembuatan
Marshmallow Sebagai Upaya Peningkatan Daya Ingat

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Perhatian terhadap aspek gizi, kesehatan dan pendidikan
merupakan hal yang penting bagi terciptanya Sumber Daya Manusia yang
berkualitas. Tanpa kemampuan memori yang baik, seseorang akan sulit untuk
mengembangkan keahliannya. Selama ini sering muncul pertanyaan tentang
faktor-faktor apa yang dapat meningkatkan prestasi anak didik di sekolah.
Walaupun telah ditemukan berbagai cara untuk memperbaiki prestasi anak
didik, namun banyak pihak yang tidak menyadari pentingnya kebiasaan hidup
sehat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi atau mengandung khasiat
khusus, misalnya makanan yang mampu meningkatkan daya ingat anak
sekolah.
Salah satu diantara banyak jenis makanan atau suplemen yang
dapat membantu meningkatkan daya ingat anak adalah makanan yang
mengandung senyawa aktif dari tanaman pegagan. Pegagan (Centella
Asiatica) merupakan tanaman herbal yang telah dikenal oleh masyarakat
Indonesia sejak lama dan merupakan tanaman rumput yang biasa tumbuh
secara liar. Manfaat pegagan sebagai Brain Tonic hanya diketahui secara
terbatas. Istilah brain tonic berarti penguat daya ingat dan kemampuan otak.
Kemampuan pegagan untuk menguatkan daya ingat selama ini dikenal
sebagai mitos yang dipercayai oleh masyarakat tradisional. Dalam kehidupan
masyarakat tradisional di Pulau Lombok dan Bali, pegagan dikonsumsi secara
rutin sejak usia muda dan dipercayai mampu membantu masyarakat dalam
membentuk daya ingat yang kuat. Selama ini, banyak anggota masyarakat
yang lebih memilih mengonsumsi suplemen otak yang mahal, tanpa
mengetahui potensi herbal lokal seperti pegagan. Khasiat pegagan sebagai
Brain Tonic telah diuji secara kualitatif. Pengujian dilakukan pada sampel
masyarakat Sasak, masyarakat asli Pulau Lombok, oleh Wibisono dan

1
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
Dwiyani. Masyarakat Sasak dikenal secara rutin mengonsumsi pegagan sejak
usia muda karena yakin akan khasiat pegagan sebagai penambah daya ingat.
Marshmallow adalah suatu jenis permen (soft candy) yang
berbahan gelatin, gula yaitu sukrosa dan beberapa tipe glukosa yang berbeda.
Asal penamaan produk ini yaitu berasal dari tanaman yang bernama
Marshmallow (Athea Officinalis). Marshmallow yang benar-benar asli pada
pembuatannya menggunakan ekstrak akar dari tanaman Marshmallow.
Ekstrak akar Marshmallow mempunyai sifat lengket serta akan membentuk
gel apabila dicampur dengan air. Saat ini penggunaan dari ekstrak akar ini
telah digantikan oleh gelatin dan ditambahkan dengan putih telur. Produk
Marshmallow memiliki tekstur seperti busa lembut dengan rasa manis
beraroma tertentu serta meleleh ketika dimulut.

C. PERUMUSAN MASALAH
Pengembangan pangan fungsional sangat terbuka lebar di
Indonesia, mengingat negara Indonesia sangat kaya akan keragaman hayati
(biodiversity) yang sangat potensial sebagai pendukung produksi pangan
fungsional. Namun inovasi terhadap pengembangan pangan fungsional harus
dikembangkan secara kontinyu untuk meningkatkan penerimaan dan
konsumsi masyarakat terhadap pangan fungsional. Selama ini pangan
fungsional masih dianggap kurang menarik walaupun mamberi banyak
khasiat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan persepsi
masyarakat adalah dengan melakukan modifikasi produk. Marshmallow
dengan bahan baku ekstrak pegagan merupakan upaya pengembangan dan
pemanfaatan bahan pangan yang banyak terdapat di lingkungan masyarakat
yang diproduksi untuk memodifikasi produk serta pemanfaatan pegangan
untuk dapat dikonsumsi secara mudah terutama untuk anak-anak.
Marshmallow sudah dikenal oleh masyarakat memiliki peluang
bisnis yang cukup tinggi, sehingga cocok digunakan sebagai media introduksi
pegagan. Ditambah dengan nilai fungsionalitas pegagan yang telah dipercaya
dan terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan daya ingat, mencegah
penyakit degeneratif seperti pikun (Alzhaimer) maka produk ini akan semakin

2
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
menarik. Apalagi, Marshmallow merupakan snack yang banyak digemari
oleh anak-anak, sehingga dengan penambahan pegagan didalamnya akan
sangat mudah untuk diterima dan dikonsumsi oleh anak-anak.

D. TUJUAN PROGRAM
1. Memanfaatkan pegagan yang selama ini kurang dimanfaatkan secara
maksimal sebagai bahan baku pembuatan Marshmallow snack anak.
2. Menganekaragamkan produk pangan fungsional menjadi bentuk yang
menarik, sehat, dan bergizi.
3. Memperkenalkan pangan fungsional berkhasiat untuk meningkatkan daya
ingat kepada masyarakat.

E. KELEBIHAN PRODUK
Produk ini hadir pada saat yang tepat di mana eksplorasi mengenai
pangan fungsional sedang marak. Masyarakat saat ini juga semakin cerdas
dalam mengkonsumsi makanan. Produk “kori-kori” Marshmallow berbahan
dasar pegagan merupakan produk yang berkhasiat untuk meningkatkan daya
ingat yang ditujukan kepada anak-anak. Kelebihan yang lain dari produk ini
yaitu meningkatkan nilai tambah dari pegagan itu sendiri. Apabila dibuat
dalam bentuk sirup atau kapsul maka anak-anak kurang tertarik untuk
mengkonsumsinya. Oleh karena itu pegagan yang ditambahkan dalam
pembuatan Marshmallow akan menarik perhatian anak-anak, disamping
rasanya yang enak, Marshmallow pegagan merupakan snack yang bergizi dan
meningkatkan daya ingat anak.

3
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
F. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Usaha ini akan dilaksanakan oleh delapan orang anggota tim dengan
tanggung jawab dan uraian tugas dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Daftar Anggota Tim, Tanggung Jawab dan Uraian Tugas
Tanggung
Nama Uraian tugas
jawab
Rizky Bachtiar Chief Executive Mengatur, memimpin, dan
Officer memantau semua kegiatan
usaha mulai dari proses
produksi sampai proses
pemasaran.
Shiva Amwaliya Secretary Menyusun laporan serta
mencacat segala hal yang
berhubungan dengan
administrasi
Khairunnisa Finance and Mencatat, menyusun, dan
Accounting mengarsipkan seluruh
administrasi perusahaan serta
bertanggung jawab terhadap
pengelolaan keuangan
perusahaan.
Septiyanni Product Melakukan penelitian-
Development penelitian untuk menemukan
and Quality dan mengembangkan inovasi,
Assurance bertanggung jawab atas
kualitas mutu dan jaminan
mutu produk yang dihasilkan,
serta melakukan perbaikan dan
pengontrolan (pengawasan)
mutu produk.
Triyoda Arrahman Marketing Menyusun dan
mengkoordinasikan rencana
pemasaran. Berhubungan
dengan agen-agen penjualan

4
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
dan konsumen secara
langsung.
Novina Eka S. Production Menjamin ketersediaan Input
(bahan baku) agar proses
produksi tepat waktu dan
memastikan proses produksi
berjalan sesuai prosedur,
sehingga kualitas produk tetap
terjamin dan kegiatan produksi
berjalan sesuai target
perusahaan.
Lutfi Setiyono Packaging, Bertanggung jawab penuh
Advertising, terhadap metode pengemasan,
and Creative periklanan, serta pembuatan
Design desain kemasan dan periklanan
sehingga dapat menarik minat
konsumen.
Irfina Febianti Environment, Bertanggung jawab penuh
Health, and terhadap kesehatan dan
Safety keselamatan kerja serta
bertanggung jawab terhadap
manajemen lingkungan dalam
hal penanganan limbah
industri.

G. ANALISIS BIAYA PELAKSANAAN USAHA


1) Modal Usaha
Modal awal usaha dibutuhkan untuk dapat menjalankan suatu bisnis.
Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha panganan kori-kori ini terdiri
dari biaya investasi dan biaya modal kerja. Biaya investasi terdiri dari
pembelian aktiva tetap yang merupakan aktiva jangka panjang seperti loyang,
mixer, panci, spatula, pisau, kompor, dan plastik. Biaya modal kerja adalah
biaya yang diperlukan untuk menutupi biaya produksi selama perusahaan
belum menghasilkan pendapatan yang cukup.

5
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
Biaya investasi yang dibutuhkan untuk memulai usaha panganan kori-
kori adalah sebesar Rp. 300.000. Kebutuhan biaya investasi selengkapnya
dapat dilihat pada anggaran biaya. Biaya modal kerja yang dibutuhkan
diperkirakan sebesar Rp. 660.000. Nilai modal kerja yang dibutuhkan
selengkapnya dapat dilihat pada anggaran biaya. Dengan demikian total modal
usaha yang dibutuhkan adalah Rp. 1.310.000.

2) Biaya Produksi
Biaya merupakan pembayaran kas atau ekuivalennya atau komitmen
untuk membayar kas di masa depan untuk memperoleh pendapatan. Biaya
bahan yang merupakan bagian integral dari produk diklasifikasikan sebagai
biaya bahan langsung, sedangkan bahan yang merupakan bagian signifikan
disebut bahan tidak langsung. Biaya bahan langsung dalam pembuatan
panganan kori-kori adalah daun pegagan segar untuk diekstrak, gelatin, air,
gula, sirup jagung, garam, dan kemasan.

H. STRATEGI PEMASARAN
a) Segmentasi
Segmentasi adalah cara memilah-milah kelompok konsumen
berdasarkan potensial penawaran produk yang berbeda-beda. Pangsa pasar
untuk produk ini yaitu anak-anak (usia 6-12 tahun), segmen anak-anak usia 6-
12 tahun dijadikan target penjualan karena pada rentang usia tersebut volume
otak anak terus berkembang, sehingga pemberian nutrisi dan stimulasi masih
sangat dibutuhkan. Selain itu, aktivitas anak di usia 6-12 tahun mulai
mengalami peningkatan, namun seringkali tidak diimbangi dengan pola
makan yang tidak tepat dan tidak teratur. Hal ini akan berpengaruh terhadap
konsentrasi belajar anak. Oleh karena itu, pegagan (Centella asiatica) dapat
dijadikan salah satu alternatif asupan gizi tambahan untuk anak. Pegagan
telah diketahui mampu mempengaruhi sistem saraf pusat, meningkatkan daya
rangsang saraf otak, serta meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat
(Kumar & Gupta, 2002; Rao et al., 2005). Di Indonesia, penelitian yang
dilakukan oleh Annisa R. F. (dari ITB) menunjukkan bahwa ekstrak air daun

6
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
pegagan berpengaruh terhadap kemampuan kognitif (terutama uji
kemampuan belajar dan mengingat), berkhasiat sebagai anti stress,
pembentukan memori jangka panjang, serta meningkatkan kemampuan
belajar.

b) Targeting
Targeting adalah menentukan segmen pasar yang akan dituju oleh
perusahaan. Target utama dalam pemasaran produk ini adalah anak-anak. Hal
ini didasarkan pada fakta bahwa kelompok anak-anak memiliki ukuran pasar
yang besar dan umumnya sangat menggemari makanan-makanan berbentuk
seperti Marshmallow. Diperkirakan bahwa segmen ini memiliki kebutuhan
atas manfaat dari produk tersebut.

c) Positioning
Positioning adalah suatu cara untuk menempatkan produk sehingga
tertanam dalam benak pelanggan. Dengan memposisikan produk
Marshmallow pegagan dengan bahan dasar pegagan sebagai makanan
fungsional berkualitas dan sehat dengan kandungan nilai fungsionalitas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan Marshmallow pada umumnya, sangat
bermanfaat dalam berbagai khasiat, tanpa efek samping dan harga terjangkau
serta mendukung diversifikasi pangan fungsional yang telah ada di pasaran.
Nama produk yang diajukan adalah:
Kori-Kori (Marshmallow dari pegagan)
Tagline : “Kekuatan Ingatan dalam segigit kelembutan Marshmallow”

I. ORGANISASI KERJA
Pengerjaan suatu proyek kewirausahaan yang profesional layaknya suatu
perusahaan memerlukan rancangan organisasi yang efektif, efisien, dan tersusun

7
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
rapi. Tujuannya adalah agar pencapaian tujuan perusahaan tersebut dapat
dilakukan dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih mudah.
Beberapa unsur yang dirasakan sangat penting dan mutlak untuk diatur
dalam organisasi pelaksana program kewirausahaan ini antara lain: bagian
keuangan, bagian pemasaran, dan bagian pengembangan produk dan
pengawasan mutu, bagian operasi dan produksi, bagian desain dan
periklanan, serta bagian manajemen lingkungan. Untuk itu diperlukan
penanggung jawab manajemen pada tiap-tiap bidang tersebut yang berada di
bawah koordinasi pimpinan utama.
Manajer keuangan bertugas mengatur arus masuk dan keluarnya kas
perusahaan. Manajer pemasaran (marketing) berwenang dalam pendistribusian
produk hingga sampai ke tangan konsumen. Ia juga bertanggung jawab dalam
memberikan citra produk yang baik di mata konsumen. Sedangkan manajer
PDQA adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap mutu produk serta
memberikan jaminan mutu produk yang dihasilkan. Selain itu bertugas untuk
melakukan pengembangan produk. Ia harus peka dan memahami kebutuhan
konsumen dan mendesain produk yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Manajer operasional dan produksi adalah penanggung jawab operasional produksi
sehingga produk yang dihasilkan memiliki mutu yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan oleh bagian PDQA. Bagian pengemasan, periklanan, dan desain
bertanggung jawab penuh terhadap metode pengemasan, periklanan, serta desain
kemasan dan periklanan yang sesuai sehingga dapat menarik minat konsumen.
Bagian manajemen lingkungan memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja serta bertanggung jawab untuk tetap menjaga lingkungan yaitu
dalam hal penanganan limbah yang dihasilkan dari industri ini.

J. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


a) Langkah Produksi
1. Pemilihan Bahan Baku Pegagan Segar

8
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
Daun Pegagan yang akan digunakan sebagai bahan baku adalah
daun pegagan hijau yang segar dan berdiameter sekitar 2 – 3 cm. Suplai
daun pegagan ini didapat dari petani pegagan yang ada di daerah Ciapus,
Kabupaten Bogor dengan harga Rp 10.000,00/kg. Daun pegagan yang
digunakan adalah daun yang bersih, tidak berjamur, dan berpenyakit.

2. Pembersihan Bahan Baku


Daun Pegagan dibersihkan dari kotoran tanah yang melekat pada
daun dan dimaksudkan untuk mengurangi kontaminasi mikroba dan
kotoran lainnya, sehingga aman dikonsumsi. Pembersihan dilakukan
dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Cara pembersihan ini
bermanfaat juga untuk mengurangi kandungan pestisida yang tanpa sengaja
tertempel pada daun.

3. Ekstraksi
Daun Pegagan diekstrak menggunakan air panas bersuhu 60 -80 oC
selama 15 menit ( 1:5 w/w, 1 bagian pegagan diekstrak dengan 5 bagian
air), dan kemudian disaring. Pemilihan suhu dan waktu ekstraksi ini
didasarkan pada pertimbangan ilmiah dari telaahan jurnal. Penelitian
sebelumnya menyatakan bahwa ekstraksi pegagan pada suhu 70 oC tidak
merusak komponen aktif pegagan.

4. Pembuatan Marshmallow
Marshmallow adalah makanan rngan bertesktur sperti busa yang
lembut dalam berbagai bentuk, aroma dan rasa. Marshmallow bila dimakan
meleleh di dalam mulut karena merupakan hasil dari campuran gula atau
sirup jagung, putih telur, gum arab, dan bahan perasa yang dikocok hingga
mengembang. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Marshmallow
adalah 21 gram gelatin, 125 ml air, 125 gram gula pasir, 125 ml light corn
syrup, 3 butir putih telur, 1 sdt perasa sesuai selera, 1 sdt garam dan 80 ml
ekstrak pegagan. Tahap awal Loyang dilapisi dengan plastik, kemudian
gelatin dilarutkan dengan 125 ml air. Gula pasir, corn syrup dan 80 ml

9
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
ekstrak pegagan dipanaskan dalam panci sambil terus diaduk hingga gula
larut dan suhu adonan mencapai 115oC. Pada wadah yang berbeda, putih
telur dan garam dikocok dengan mixer, kocok hingga putih telur
mengembang. Adonan gula yang sebelumnya dipanaskan, dituang secara
perlahan-lahan ke dalam putih telur yang telah mengembang sambil tetap
dikocok perlahan. Larutan gelatin dan perasa campurkan juga ke dalam
adonan putih telur dan kecepatan pengadukkan ditingkatkan selama 5-10
menit hingga adonan Marshmallow mengembang kira-kira 3 kali volume
awal. Adonan kemudian dituangkan pada Loyang yang telah disediakan,
dan biarkan mengeras selama 4 jam atau semalaman.

b) Proyeksi Kebutuhan Biaya Pokok


Proyeksi biaya pokok bertujuan untuk mengetahui berapa biaya yang
dibutuhkan untuk menjalankan usaha panganan ringan Kori-Kori (Marshmallow
dengan ekstrak pegagan). Biaya yang dibutuhkan terbagi ke dalam biaya bahan
baku (bahan baku utama dan penunjang), biaya peralatan dan perlengkapan, serta
biaya tetap dan variable.

c) Biaya Bahan Baku Utama dan Bahan Baku Penunjang


Biaya ini ditujukan untuk membeli bahan-bahan penting utama yang wajib
ada untuk berjalannya proses produksi Kori-Kori. Berikut daftar bahan yang
dibutuhkan:

Tabel 1. Biaya Bahan-Bahan Produksi


Nama Bahan
No
Bahan Baku Jumlah Harga Satuan Total
.
Utama      

10
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
Rp 27.000,00
1 Daun Pegagan  2 kg /kg  Rp 54.000,00 
Rp 10.300,00
2 Gula Pasir  1.25 kg kg   Rp 12.875,00
3 Gelatin  210 gr  Rp 60.000/kg  Rp. 12.600,00
4 Sirup Jagung  250 ml  Rp30.000,00/lt  Rp 7.500,00
5 Garam  40 gram  Rp 2.000/kg Rp 80,00 
Rp 13.200,00
6 Telur  2 kg /kg  Rp 26.400,00 
Rp
12.000,00 /galo
7 Air  15 liter n Rp 12.000,00 
8 Pewarna dan Perasa  1 botol Rp 5.000/botol  Rp 5.000,00 
Bahan Baku Penunjang
1 Kemasan  25 Rp. 3.000,00   Rp 75.000,00
TOTAL BIAYA  Rp 205.473,00

d) Biaya Peralatan dan Perlengkapan.


Biaya peralatan dan perlengkapan yaitu jumlah biaya yang dibutuhkan untuk
pembelian peralatan dan perlengkapan usaha Marshmallow pegagan. Biaya dapat
dilihat di Tabel 2:

Tabe1 2. Biaya Peralatan dan Perlengkapan


No Uraian Biaya (Rp)
1. Mixer 115.000
2. Kompor 230.000
3. Panci 50.000
4. Loyang 22.500
5. Timbangan 375.000
6. Cetakan 30.000

11
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
7. Pisau 15.000
8. Plastik ukuran ½ kg 5.000
9. Mesin sealer (sewa) 500.000
Total 1.342.500

e) Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang mencakup jumlah biaya tetap dan jumlah
biaya variabel dari usaha Marshmallow pegagan.
1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah jumlah biaya yang besarnya selalu tetap dan tidak
dipengaruhi oleh jumlah produksi Marshmallow pegagan. Biaya dapat dilihat di
Tabel 3:
Tabel 3. Biaya Tetap
No Uraian Biaya (Rp)
1. Biaya Telepon / Komunikasi 30.000
2. Biaya Pendahuluan 100.000
3 Transportasi 50.000

Total Rp 180.000,00

2. Biaya Variabel
Biaya Variabel adalah jumlah biaya yang besarnya akan berubah jika
terjadi perubahan tingkat volume produksi Marshmallow pegagan. Biaya variabel
dapat dilihat di Tabel 4:
Tabel 4. Biaya Variabel.
No Uraian Biaya (Rp)
1. Biaya Bahan Baku Utama 205.473
2. Biaya Peralatan dan Perlengkapan 1.342.500
3. Biaya Promosi dan Pelabelan 200.000

12
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
Total 1.747.973

Biaya operasional merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya


variabel. Biaya operasional dapat dilihat di Tabel 5:
Tabel 5. Biaya Operasional.
No Uraian Biaya (Rp)
1. Biaya Tetap 180.000
Biaya Variabel 1.747.973
2.
Total 1.927.973

Jadi, jumlah biaya yang diperlukan untuk melakukan usaha Marshmallow


pegagan per masa produksi yaitu sebesar Rp 1.927.973

f) Harga Pokok Produksi dan Harga Jual


Harga pokok produksi adalah pembagian antara jumlah biaya operasional
yang dikeluarkan dengan total produksi Marshmallow pegagan

Biaya Operasional 1.927 .973


HPP= = =Rp 385,60
Total Produksi 5000 gram

Harga jual adalah harga yang diharapkan untuk menjual 1 gr


Marshmallow pegagan Rp 385,6 dibulatkan menjadi Rp. 400,00.
Lampiran 1. Struktur Organisasi

13
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
Lampiran 2. Komposisi Kimia Pegagan

Komponen Kadar Per 100g berat


basah
Energi 52 kkal
Kadar air 88 g
Protein 3g
Lemak 2.7 g
Serat 1.92 g
Kadar Abu 2.54 g
Karbohidrat 3.81 g
Mineral Per 100 gram berat kering
Kalsium 2425 mg
Fosfor 327 mg
Natrium 16 mg
Mangan 23 mg
Tembaga 7 mg
Seng 20 mg
Magnesium 271 mg
Besi 18 mg

Sumber : Odhav et all (2007)

Lampiran 3. Diagram Alir Pembuatan Kori-Kori


Proses Ekstraksi Pegagan

14
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
Air Kotoran

Air

Proses Pembuatan Marshmallow

15
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
Keterangan:

: dituang secara perlahan-lahan ke


dalam putih telur yang telah
mengembang sambil tetap dikocok
perlahan

Lampiran 4. Desain Kemasan Kori-Kori

16
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)
17
Kori-Kori (Marshmallow dari Pegagan)

Anda mungkin juga menyukai