Anda di halaman 1dari 40

MENGHITUNG NILAI RATA-

RATA SUATU DISTRIBUSI


DATA

Oleh :

Elvipson Sinaga

1
PENGHITUNGAN PADA DATA TIDAK
BERKELOMPOK.

A. Mean = arithmetic mean = rata-


rata hitung = rerata = purata
 Rumus :

∑x
x=
n
d im ax n a= :r-r a a t ta a h i t u n g ( m e a n )
∑ xi = ju m la h s e lu r u h tit ik d a ta p e n g
n = ju m la h b ila n g a n tit ik d a ta p e n

2
Contoh:
 Hasil pengukuran berat badan
(kg) 10 orang petugas puskesmas
adalah
67,60,50,70,60,53,61,64,75,60

 Rata-rata = (50 + 53+ 60 + 60+


60 + 61 + 64 + 67 + 70 + 75)

 620/10 = 62 kg
3
Modus (Mode) = Rata-rata
modus
 Nilai modus ialah nilai yang paling
sering ada dalam suatu data
 Dari sifatnya ini maka untuk
sekelompok data pengamatan ada
beberapa kemungkinan:
1. Tidak ada nilai modus
2. Ada satu modus (unimodal)
3. Ada dua modus (bimodal)
4. Lebih dari dua modus
(multimodal)
4
Dengan mengambil soal pada
contoh diatas, maka modus =
60 (karena data 60 muncul 3
kali atau yang paling
banyak)
Contoh lain :
Agregat Modus

1, 2, 2, 2, 3, 5 2 Unimodal

3, 3, 7, 8, 12, 16 3 Unimodal

5, 5, 6, 9, 12, 17, 17 5 dan 17 Bimodal

1, 2, 3, 5, 7, 9, 12 - Tidak ada
nilai
modus
5, 5, 6, 9, 12, 17, 17, 20, 5, 17 dan Multimodal
20 20

6
c.Letak (Posisi) Data
Jika data sudah tersusun (array)
dengan susunan data terkecil
sampai dengan data terbesar
atau sebaliknya, maka masing-
masing posisi atau letak data
tersebut dapat ditentukan,
seperti : untuk letak data di
pertengahan (Median), letak
data di perempatan (Quartil),
letak data di persepuluhan
(Desil) dan letak data di
perseratusan (Persentil).
Median = Rata-rata median
 Median adalah suatu nilai tengah
yang letaknya sedemikian rupa
sehingga data yang telah disusun
berdasarkan urutan nilai terbagi
menjadi dua sama banyak.
 Ini berarti bahwa 50% data
terletak di bawah median dan 50%
terletak di atas median.
 Jadi median adalah posisi tengah
dari suatu distribusi yang sudah
diurut.

8
Median (Pertengahan), dari suatu
himpunan bilangan yang disusun menurut
urutan besarnya (array data) adalah
nilai pertengahan atau nilai tengah
hitung dari pertengahan, dinyatakan
dengan adalah :
n +1
M e = D a  t a  k e
 2 
DATA GANJIL
Hasil pengukuran berat badan (kg)
11 orang petugas puskesmas
adalah
50,53,60,60,60,61,64,67,70,75,77
Berapakah : Mediannya ?
Jawab :M = D a  nt +a 1  k e
e  
 2 
 1 + 11 
D a t a k e
 2  = Data ke 6 = 61
DATA GENAP
Hasil pengukuran berat badan (kg)
12 orang petugas puskesmas
adalah
50,53,60,60,60,61,64,67,70,75,77,
80
Berapakah : Mediannya
n +1 ?  1 + 21 
M e = D a  t a  k Me e = D a t a  k e
Jawab :  2   2 

= Data ke 6,5

= Data ke 6 + 0,5 (data ke 7 – 6)


= 61 + 0,5 (64 – 61) = 62,5
QUARTIL (PEREMPATAN)
dari suatu himpunan bilangan
yang disusun menurut urutan
besarnya (array data) adalah
nilai perempatan atau nilai
tengah hitung dari dua nilai
tengah dinyatakan dengan
adalah : i ( + n1 )
Qi= D a t a k e
4
dimana : i =1,2,3.
Dalam bentuk garis bilangan :

Hasil pengukuran berat badan (kg)


11 orang petugas puskesmas adalah
50,53,60,60,60,61,64,67,70,75,77
Berapakah : Q1, Q2 dan Q3 ?
1 ( n+ 1 ) (1 + 1 )
Q1 = D a t a k e =D a t a k e =
4 4
Data ke 3 = 60
= M e = 61

3 ( 1 + 1 ) 1 = Data ke 9 = 70
Q3= D a t a k e
4
DESIL (PERSEPULUHAN)
Dari suatu himpunan bilangan yang
disusun menurut urutan besarnya
(array data) adalah nilai
persepuluhan atau nilai-nilai yang
membagi data atas sepuluh bagian
yang sama, dinyatakan dengan adalah
: i ( +n 1 )
D i = D a t a k e
1 0
dimana : i
Hasil pengukuran berat badan
(kg) 11 orang petugas puskesmas
adalah
50,53,60,60,60,61,64,67,70,75,77
Berapakah3 ( +:
n 1 ) D3, D5 dan D8 ?
D3 = D a t a k 3 ( 1 + 1 1)
1 0 De a t a k e
= 1 0 =
Data ke 3,6

= Data ke 3+0,6(Data ke 4–Data ke 3)


= 60 + 0,6 (60 - 60) = 60
D 5 =Q 2 = M e

8 ( 1 + 11 )
D8 = D a t a k e
=Data ke 9,6 = Data ke 9 + 0,6 (Data ke 10 – Data ke 9)
1 0
= 70 + 0,6 (75-70) =
73

PERSENTIL (PERSERATUSAN)
Dari suatu himpunan bilangan
yang disusun menurut urutan
besarnya (array data) adalah nilai
perseratusan atau nilai-nilai yang
membagi data atas seratus bagian
yang sama, dinyatakan dengan Pi
adalah :
i ( + 1n )
Pi = D a t a k e
Dimana I = 1,2,3.....
1 0 0

Hasil pengukuran berat badan (kg)


11 orang petugas puskesmas adalah
50,53,60,60,60,61,64,67,70,75,77
Berapakah : P35, P50 dan P70 ?

3 ( 5+ n 1 ) 3 ( 1 5 + 1 1)
J a wP 3 =5 a Db : a t a = D k ae t a = k D e a t a k e 4 ,2
1 0 0 1 0 0
= Data ke 4+0,2(Data ke 5–Data ke 4)
= 60 + 0,2 (60 - 60) = 60
P 5 =0 D 5 = Q 2 = M e = 61

7 ( 1 0 + 11 )
P 7 0= D a t a = kD ea ta k e 8 , 4 – =D aD t a t ak e k
1 0 0
= Data ke 8 + 0,4 (Data ke 9–Data
e 8) = 67 + 0,4 (70 - 67)
68,2
DATA BERKELOMPOK
Penyusunan Distribusi Frekuensi
1. Cari kisaran atau range (R) dengan
cara : R = Nilai maksimum – Nilai
minimum
2. Tentukan jumlah kelas dan interval
kelas (sebaiknya sama).
Jumlah kelas (Rumus Sturges) :
K = 1 + 3,3 log N
dimana K = jumlah kelas
N = jumlah data (observasi)
Interval kelas Ci= R/K
3. Banyak observasi yang termasuk dalam
tiap kelas dihitung (disebut
frekuensi) 19
Contoh :
Berikut adalah tinggi badan dari 40
siswa.
183 165 166 155 169 163 157 181 163 173
157 178 168 161 169 182 150 180 168 169
165 157 177 171 157 164 167 171 166 181
174 184 157 160 156 175 164 163 183 179
Jawab :
1. R = 184 – 150 = 34
2. K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 40
= 6,29  7
Interval kelas = 34/7 = 4,85  5 20
Tabel 1. Distribusi frekuensi
tinggi badan 40 orang siswa
Tinggi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
badan relatif (%) kumulatif
(cm) (%)
150 – 154 1 2,5 2,5
155 – 159 7 17,5 20,0
160 – 164 7 17,5 37,5
165 – 169 10 25,0 62,5
170 – 174 4 10,0 72,5
175 – 179 4 10,0 82,5
180 – 184 7 17,5 100,0
Jumlah 40 100,0
21
MEAN = RATA-RATA HITUNG
n

∑ f i . xi
∑ f i . xi
x = i =1
=

n
fi ∑ f i

i =1

x = rata-rata hitung

∑ fixi = Jumlah hasil kali frekuensi kelas


dengan nilai tengah pada kelas
yang sama

∑ fi = Jumlah seluruh frekuensi kelas

22
Contoh :
Tinggi f f .xi
Xi
badan
(cm)
150 – 154 1 152 152
155 – 159 7 157 1099
160 – 164 7 162 1134
165 – 169 10 167 1670
170 – 174 4 172 688
175 – 179 4 177 708
180 – 184 7 182 1274
Jumlah 40 6725
6725
x= = 168,125 cm
40
23
Rumus lain
 n

 ∑
i=1
fid i 
  ∑ f i d i

x = xS + Ci   = xS + C i 
n
 ∑ f i 

 ∑i = 1 i 
f 

x = rata-rata hitung
= rata-rata sementara (guessed mean)
x S diambil dari salah satu nilai tengah
(Xi) dan biasanya pada kelas dengan
frekuensi terbesar.
C i = Lebar kelas (confidence interval)
∑ fid i
= Jumlah hasil kali frekuensi kelas
dengan simpangan pada kelas yang
sama
∑ f i = Jumlah seluruh frekuensi kelas 24
Contoh :
Tinggi f d f.d
Badan (cm)
150 – 154 1 -3 -3
155 – 159 7 -2 -14
160 – 164 7 -1 -7
165 – 169 10 0 0
170 – 174 4 +1 +4
175 – 179 4 +2 +8
180 – 184 7 +3 +21
Jumlah 40 +9

(165 + 169) 9 
N
Xito = = 167 x = 167 + 5   = 168,125
2  40 
25
MEDIAN

 Rumus :
 (Me' −fkum ) 
Me = L + i 
 f 
dimana : Me = median
L = batas bawah kelas median
i = interval kelas
Me’ = jumlah pengamatan dari median = ½ n
fkum = frekuensi kumulatif sebelum median
f = frekuensi median

26
Contoh :
Tinggi badan Frekuensi fkum
(cm)
150 – 154 1 1
155 – 159 7 8
160 – 164 7 15
165 – 169 10 25
170 – 174 4 29
175 – 179 4 33
180 – 184 7 40
Jumlah 40
Posisi Median = n+1
2
= 40+1
2
27
= 20,5 (Kelas 4)
 (Me' −fkum ) 
Me = L + i 
 f 
 20 − 15 
Me = 164,5 + 5 
 10 
= 167 cm

28
MODUS

 Rumus :
 Δ1 
Mo = L + i 
 Δ1 + Δ 2 
dimana : Mo = modus
L = batas bawah kelas modus
i = interval kelas
∆1 = selisih antara kelompok modus dengan
sebelumnya
∆ 2 = selisih antara kelompok modus dengan
sesudahnya

29
Contoh :
Tinggi badan (cm) Frekuensi
150 – 154 1
155 – 159 7
160 – 164 7
165 – 169 10
170 – 174 4
175 – 179 4
180 – 184 7
Jumlah 40
 10 − 7   3  = 164,5 + 5 3 
Mo = 164,5 + 5  = 164,5 + 5   
 (10 − 7) + (10 − 4)  3+ 6 9
= 166,2 cm 30
QUARTIL
 4 − (∑ f )
i . N 
i k 
Q i = B Li QP i + BC i  
 f Qi 
 

Batas Paling Bawah pada kelas Kuartil


Li =

ke-i. Kelas Kuartil ke-i adalah kelas


dimana data ke (i.N/4) berada.
N = ∑ fi =
jumlah keseluruhan data
= Frekuensi kumulatif sebelum kelas
Kuartil ke-i atau jumlah seluruh
(∑ f ) i k frekuensi kelas sebelum frekuensi
kelas Kuartil ke-i.
fQi =
Frekuensi pada kelas Kuartil ke-i
C i =
Lebar kelas
i =
1, 2, dan 3.
Contoh :
Tinggi badan(cm) f fkum

150 - 154 1 1

155 - 159 7 8

160 - 164 7 15

165 - 169 10 25

170 - 174 4 29

175 - 179 4 33

180 - 184 7 40

Jumlah 40

32
Posisi Q1 = 1(n+1)
4
= 1(40+1)
4
= 10,25 (Kelas 3)

 4 − (∑ f )
i . N 
i k 
Besar Q i = B Li QP i + BC i  
 f Qi 
 

= 159,5 + 5 (10-8)
7
= 159,5 + 1,43
= 160,93
DESIL
i . N
 1 0 − (∑ f ) 
i k 
D i = B LiP D i B+ C i  
 f Di 

 

Batas Paling Bawah pada kelas Desil ke-i.
Li =
Kelas Desil ke-i adalah kelas dimana data
ke (i.N/10) berada.

N = ∑ fi =
jumlah keseluruhan data
= Frekuensi kumulatif sebelum kelas Desil
ke-i atau jumlah seluruh frekuensi kelas
(∑ f ) i k sebelum frekuensi kelas Desil ke-i.

f Di =
Frekuensi pada kelas Desil ke-i
=
Lebar kelas
C i
=
1, 2, …….., 9.
i
Contoh :
Tinggi badan Frekuensi fkum
(cm)
150 – 154 1 1
155 – 159 7 8
160 – 164 7 15
165 – 169 10 25
170 – 174 4 29
175 – 179 4 33
180 – 184 7 40
Jumlah 40

35
DESIL Posisi D6 = 6(n+1)
10
= 6(40+1)
10
= 24,6 (Kelas 4)

i . N
− (∑ f ) 
Besar  1 0 i k 
D i = B LiP D i B+ C i  
 f Di 

 

D6= 164,5 + 5 (24-15)


10
= 164,5 + 4,5
= 169
PERSENTIL
i . N
 1 0 0− (∑ f ) 
i k 
P i = B LiP Pi B+ C i  
 f Pi 

 

Batas Paling Bawah pada kelas Persentil
Li =
ke-i. Kelas Persentil ke-i adalah kelas
dimana data ke (i.N/10) berada.


=
N = fi jumlah keseluruhan data
= Frekuensi kumulatif sebelum kelas
Persentil ke-i atau jumlah seluruh frekuensi
(∑ f ) i k
kelas sebelum frekuensi kelas Persentil ke-
i.
f Pi =
Frekuensi pada kelas Persentil ke-i
=
C Lebar kelas
i
=
1, 2, …….., 99.
i
Contoh :
Tinggi badan(cm) f fkum

150 - 154 1 1

155 - 159 7 8

160 - 164 7 15

165 - 169 10 25

170 - 174 4 29

175 - 179 4 33

180 - 184 7 40

Jumlah 40

38
PERSENTIL Posisi P10 = 10(n+1)
100
= 10(40+1)
100
= 4,1 (Kelas 2)

− (∑ f )
i . N 
 i 
B Li PP i +B C i  1 0 0
k
Besar P i = 
 f Pi 
 

P10= 154,5 + 5 (4-1)


7
= 154,5 + 2,1
= 156.6
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai