Anda di halaman 1dari 11

No.

Exp : 06 “MEMBANGUN Kelompok : 07

Tanggal : 09 - 11 - 2010 STP (SPANNING Nama : Anggit Nur Iman


TREE
Instruktur : Bpk. Rudi H. Kelas : 3 TKJ B
PROTOCOL)
Ibu Neti A. PADA SWITCH Sekolah : SMKN 1 Cimahi

Pelajaran : Diagnosa WAN DAN ROUTER” Tahun Ajaran 2010 / 2011

1. Tujuan
• Siswa dapat memahami pengertian STP itu sendiri.

• Siswa dapat mengetahui fungsi dari STP.

• Siswa dapat mengetahui mekanisme dan prinsip kerja STP.

• Siswa dapat mengetahui sintaks – sintaks dari pada konfigurasi


STP dan juga mengetahui bagaimana cara menggunakannya.

• Siswa dapat mengaplikasikannya dengan menggunakan


simulator.

2. Pendahuluan
STP (Spanning Tree Protocol) adalah protocol yang bekerja
pada lapisan Data Link Layer yang bertujuan untuk menghindari
looping packet data atau broadcast strom. STP hanya bekerja pada
saat pengiriman data saja. Tugas STP meliputi :

• Menentukan root bridge.

• Menentukan leased cost path. (0 - 240) atau (0 - 64000).

• Menonaktifkan root path.

Urutan konfigurasi STP yaitu :

• Host yang berkomunikasi harus berada dalam satu VLAN yang


sama.

• Berikan konfigurasi trunking.

• Berikan konfigurasi STP.

1
Cara kerja STP yaitu dengan memilih satu switch sebagai
root, jadi paket yang akan dilewatkan harus melewati switch root
terlebih dahulu. Kelebihan STP dapat menyediakan sistem jalur
backup & juga mencegah loop yang tidak diinginkan pada jaringan
yang memiliki beberapa jalur menuju ke satu tujuan dari satu host.
Loop terjadi bila ada route / jalur alternative diantara host-host.
Untuk menyiapkan jalur back up, STP membuat status jalur back up
menjadi stand by atau diblock. STP hanya membolehkan satu jalur
yang active (fungsi pencegahan loop) diantara dua host namun
menyiapkan jalur back up bila jalur utama terputus.

Dengan adanya Router yang membatasi koneksi


antarswitch, maka akan terbatasi pula dalam pengelompokan
VLAN, konfigurasi VTP maupun STP. Mengapa ? Karena Router
membatasi Broadcast Domain, sedangkan Switch membatasi
Collision Domain.

3. Alat dan Bahan


1. Seperangkat PC.
2. Software simulasi (Packet Tracer 5.03).
3. Software Pengolah Kata.
4. Skenario Topologi dan IP Addressnya.
5. Skenario jalur STP nya.

2
4. Langkah Kerja
• Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

• Baca dan perhatikanlah skenario. Pertama, kita buat dahulu


topologinya, seperti gambar di bawah ini :

3
• Kemudian, tentukan IP Address pada PC yang akan saling
berkomunikasi. Untuk lebih jelas, perhatikanlah tabel dibawah
ini :

NO PC IP Address Gateway VLAN ID


1 12 10.10.1.5/24 10.10.1.3 1
2 6 10.10.3.6/24 10.10.3.5 1

• Lalu, tentukan juga IP Address pada Router yang akan saling


berkomunikasi. Untuk lebih jelas, perhatikanlah tabel dibawah
ini :

NO Router Interfaces IP Address


Fa0/1 10.10.1.3/24
1 8
Eth0/1/0 10.10.4.3/24
Fa0/0 10.10.4.4/24
2 5
Fa0/1 10.10.3.5/24

• Skenario :
PC 12 akan mengirimkan paket data menuju PC 6 dengan jalur
STP melalui Switch I - F - E - D.

A. Konfigurasi di Router 8

• Masuk ke mode CLI yang terdapat pada opsi menu


Manageable Switch.

• Masuk ke mode super user, kemudian masuk ke mode


konfigurasi dengan mengetikkan perintah :

Switch>en

Switch#conf t

• Kemudian berikan konfigurasi static routing nya agar


dapat saling terkoneksi, dengan mengetikkan perintah :

Switch(config)# ip route 10.10.3.0


255.255.255.0 10.10.4.4

• Selesai.

4
B. Konfigurasi di Router 5

• Masuk ke mode CLI yang terdapat pada opsi menu


Manageable Switch.

• Masuk ke mode super user, kemudian masuk ke mode


konfigurasi dengan mengetikkan perintah :

Switch>en

Switch#conf t

• Kemudian berikan konfigurasi static routing nya agar


dapat saling terkoneksi, dengan mengetikkan perintah :

Switch(config)# ip route 10.10.1.0


255.255.255.0 10.10.4.3

• Selesai.

C. Konfigurasi di Switch E

• Masuk ke mode CLI yang terdapat pada opsi menu


Manageable Switch.

• Masuk ke mode super user, kemudian masuk ke mode


konfigurasi dengan mengetikkan perintah :

Switch>en

Switch#conf t

• Lalu, kita konfigurasi interface yang akan dijadikan root


bridge (jalur utama) nya. Kita konfigurasikan trunking dan
spanning tree nya :

Switch(config)#interface fastEthernet 0/5

Switch(config-if)#switchport mode trunk

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on


Interface FastEthernet0/5, changed state
to down

5
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on
Interface FastEthernet0/5, changed state
to up

Switch(config-if)#spanning-tree vlan 1
port-priority 16

Switch(config-if)#ex

Switch(config)#interface fastEthernet 0/4

Switch(config-if)#switchport mode trunk

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on


Interface FastEthernet0/4, changed state
to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on


Interface FastEthernet0/4, changed state
to up

Switch(config-if)#spanning-tree vlan 1
port-priority 32

• Lalu kita lihat apakah konfigurasi STP kita apakah benar


atau salah, dengan mengetikkan perintah dibawah ini :

Switch#sh spanning-tree vlan 1

• Selesai.

6
5. Hasil Percobaan

7
8
9
10
6. Kesimpulan
Jadi, dengan adanya STP, looping data dan broadcast storm
tidak akan terjadi. Selain itu, kita dapat membuat jalur pengiriman
data sesuai dengan keinginan kita. Dengan adanya Router yang
membatasi koneksi antarswitch, maka akan terbatasi pula dalam
pengelompokan VLAN, konfigurasi VTP maupun STP. Mengapa ?
Karena Router membatasi Broadcast Domain, sedangkan Switch
membatasi Collision Domain.

11

Anda mungkin juga menyukai