Anda di halaman 1dari 14

Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II

Usai sudah rangkaian audisi yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
untuk menyaring para pembantunya. Berikut ini adalah susunan Kabinet Indonesia Bersatu II
baru tersebut.

MENTERI KOORDINATOR

1. Menko Politik Hukum dan Keamanan : Marsekal (Purn) Djoko Suyanto


2. Menko Perekonomian : Hatta Rajasa
3. Menko Kesra : R Agung Laksono
4. Sekretaris Negara : Sudi Silalahi

MENTERI DEPARTEMEN

1. Menteri Dalam Negeri : Gamawan Fauzi


2. Menteri Luar Negeri : Marty Natalegawa
3. Menteri Pertahanan : Purnomo Yusgiantoro
4. Menteri Hukum dan HAM : Patrialis Akbar
5. Menteri Keuangan : Sri Mulyani
6. Menteri ESDM: Darwin Saleh
7. Menteri Perindustrian : MS Hidayat
8. Menteri Perdagangan : Mari E. Pangestu
9. Menteri Pertanian : Suswono
10. Menteri Kehutanan : Zulkifli Hasan
11. Menteri Perhubungan : Freddy Numberi
12. Menteri Kelautan dan Perikanan : Fadel Muhammad
13. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Muhaimin Iskandar
14. Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto
15. Menteri Kesehatan : Endang Rahayu Setianingsih
16. Menteri Pendidikan Nasional : Mohammad Nuh
17. Menteri Sosial : Salim Segaf Al Jufri
18. Menteri Agama : Suryadharma Ali
19. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wacik
20. Menteri Komunikasi dan Informasi : Tifatul Sembiring

MENTERI NEGARA

1. Menteri Riset dan Teknologi : Suharna Suryapranata


2. Menteri Koperasi dan UKM : Syarifudin Hasan
3. Menteri Lingkungan Hidup : Gusti Muhammad Hatta
4. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Amalia Sari
5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara : E.E Mangindaan
6. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal : Ahmad Helmy Faishal Zaini
7. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional : Armida Alisjahbana
8. Menteri BUMN : Mustafa Abubakar
9. Menteri Pemuda dan Olahraga : Andi Alfian Mallarangeng
10. Menteri Perumahan Rakyat : Suharso Manoarfa

PEJABAT SETINGKAT MENTERI

1. Kepala BIN: Jenderal (Purn) Sutanto


2. Kepala BKPM: Gita Wirjawan
3. Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan Pengedalian Pembangunan: Kuntoro
Mangkusubroto
(anw/gah/dtc)

http://www.dakwatuna.com/2009/susunan-kabinet-indonesia-bersatu-ii/

Profil Singkat Calon Menteri Kabinet

Presiden dan Wapres terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono melakukan seleksi
terhadap calon-calon menteri yang akan membantu mereka menjalankan pemerintahan
pada kabinet 2009-2014 mendatang.

Sebanyak 30 calon menteri telah dipanggil SBY-Boediono kediaman pribadi SBY di Puri
Cikeas Indah, Bogor, untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada Sabtu (17/10),
Minggu (19/10) dan Senin.

Pada Sabtu (17/10), 16 calon menteri telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan dan pada
Minggu, sebanyak 14 calon menteri juga telah dipanggil ke kediaman Presiden Yudhoyono
untuk tujuan yang sama.

Pada Senin, Presiden dan Wapres terpilih SBY-Boediono juga memanggil sejumlah calon
menteri untuk menduduki jabatan di kabinet yang masih tersisa.

Berikut ini profil singkat calon menteri atau pejabat setingkat menteri yang telah dipanggil
Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres terpilih Boediono:

1. Marsekal TNI (Pur) Djoko Suyanto

Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 2 Desember 1950 itu menjabat Panglima TNI dari 13
Februari 2006 sampai 28 Desember 2007. Pada Pilpres 2009, ia dipercaya sebagai Wakil
Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono. Sebelum menjabat Panglima TNI, Djoko Suyanto adalah
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (TNI-AU). Ia merupakan Panglima TNI pertama yang berasal
dari kesatuan TNI-AU sepanjang sejarah Indonesia. Dalam kabinet mendatang pimpinan
SBY-Boediono, Djoko Suyanto diperkirakan menempati posisi Menko Polhukam.
2. Ir M Hatta Rajasa

Saat ini, pria kelahiran Palembang, Sumatra Selatan, 18 Desember 1953 itu menjabat
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). Sebelumnya
ia pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan (2004-Mei 2007) dalam kabinet yang
sama dan Menteri Riset dan Teknologi dalam Kabinet Gotong Royong (2001-2004).

Pada Pilpres 2009, Hatta juga dipercaya oleh SBY menjadi Ketua Tim Kampanye SBY-
Boediono yang akhirnya berhasil memenangkan pasangan itu menjadi Presiden/Wapres
2009-2014. Hatta Radjasa yang juga politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu
kemungkinan akan menempati posisi Menko Perekonomian pada kabinet mendatang.

3. Agung Laksono

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, 23 Maret 1949
itu adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009.

Sebelumnya, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di Kabinet Pembangunan VII


(1998-1999), Agung yang masih menjabat Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 itu sempat
dipercaya menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga. Agung Laksono diperkirakan
menjadi Menko Kesra pada kabinet mendatang.

4. Dr Andi Alfian Mallarangeng

Sebelum menjadi Juru Bicara Kepresidenan, Andi yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan,
14 Maret 1963 itu dikenal sebagai pengamat politik.

Peraih gelar Doctor of Philosophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University
(NIU), Amerika Serikat itu juga menjabat pemimpin redaksi situs internet Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.

Andi yang juga anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu diperkirakan akan menempati
posisi sebagai Menteri Negara Pemuda Dan Olah Raga pada kabinet mendatang.

5. Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi

Salah satu orang kepercayaan Presiden SBY itu yang lahir di Pematangsiantar, Sumatra Utara,
13 Juli 1949 itu adalah Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (2004-
2009).

Anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu adalah Sekretaris Menko Polkam, saat Yudhoyono
sedang menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Sudi Silalahi diprediksi menggantikan Hatta Radjasa sebagai Menteri Sekretaris Negara
(Mensesneg) pada kabinet mendatang.

6. Sri Mulyani Indrawati


Sebelum menjabat Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar pada Desember 2005,
wanita kelahiran Bandar Lampung, Provinsi Lampung, 26 Agustus 1962 itu dipercaya
menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet
Indonesia Bersatu.

Sejak tahun 2008, Sri Mulyani yang sebelumnya merupakan pengamat ekonomi dari
Universitas Indonesia (UI) itu merangkap jabatan sebagai Jabatan Tugas Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Boediono dilantik sebagai Gubernur
Bank Indonesia.

Sri Mulyani pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006
oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan
IMF di Singapura. Pada kabinet mendatang, Sri Mulyani diperkirakan akan tetap menempati
posisi Menteri Keuangan.

7. Marie Elka Pangestu PhD

Wanita kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1955 itu merupakan wanita Tionghoa-Indonesia


pertama yang memegang jabatan sebagai menteri di Indonesia sebagai Menteri
Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (2004-2009).

Marie Pangestu memperoleh gelar Bachelor dan Master of Economics dari the Australian
National University, serta gelar PhD (Doktor) dalam bidang Perdagangan Internasional,
Keuangan, dan Ekonomi Moneter dari Universitas California, Davis pada tahun 1986.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Marie Pangestu telah lama aktif dalam
berbagai forum perdagangan seperti PECC dan ia adalah salah seorang peneliti ekonomi
terpandang di Indonesia. Marie Pangestu diperkirakan akan kembali menempati posisi
sebagai Menteri Perdagangan dalam kabinet mendatang.

8. Prof Dr Ir Mohammad Nuh

Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, periode 2003-2006,
dipercaya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika pada KIB jilid I menggantikan Sofyan
Djalil pada perombakan kabinet tahun 2007.

Pria kelahiran Surabaya, 17 Juni 1959 itu meraih gelar S1 pada Jurusan Elektro Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan mengawali karirnya sebagai dosen Teknik
Elektro ITS pada tahun 1984.

Ia kemudian mendapat beasiswa menempuh magister di Universite Science et Technique du


Languedoc (USTL) Montpellier, Perancis. Ia juga menyelesaikan studi S3 di universitas
tersebut. M Nuh yang dikenal sering memberikan ceramah agama itu kemungkinan akan
menempati posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kabinet mendatang.
9. Drs Suryadharma Ali

Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang lahir di Jakarta pada 19
September 1956 itu adalah Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada KIB
jilid I.

Suryadharma menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Agama Islam Negeri Syarief


Hidayatullah, Jakarta, pada tahun 1984. Sebelum menjadi menteri, ia pernah berkarir di PT
Hero Supermarket, dan menduduki posisi Deputi Direktur perusahaan ritel tersebut pada
1999. Pada kabinet mendatang, kemungkinan ia akan menduduki posisi sebagai Menteri
Agama atau Menteri Sosial.

10. Jero Wacik

Pria kelahiran Singaraja, Bali, 24 April 1949 itu adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I (2004-2009).

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat itu merupakan lulusan sarjana Teknik Mesin dari Institut
Teknologi Bandung tahun 1974 dan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun
1983. Pada kabinet mendatang, anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu diprediksi akan
kembali menempati posisi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.

11. Gamawan Fauzi

Pria kelahiran 9 November 1957 adalah Gubernur Sumatra Barat sejak 15 Agustus 2005.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Bupati Kabupaten Solok selama dua periode yakni 1995-
2000 dan 2000-2005.

Ia adalah penerima Bung Hatta Award pada 2004 atas keberhasilannya memerangi korupsi
pada saat menjadi bupati Solok. Gamawan Fauzi diperkirakan akan menjabat sebagai
Menteri Dalam Negeri pada kabinet mendatang.

12. Jenderal Pol (Purn) Sutanto

Ketua Dewan Pembina Gerakan Pro SBY itu pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia (Kapolri) sejak 8 Juli 2005 sampai 30 September 2008.

Pria kelahiran Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 30 September 1950 itu adalah lulusan Akabri
(kepolisian) terbaik tahun 1973.

Sebelum menjabat Kapolri, Sutanto menjadi Kepala Badan Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan
Narkotika Nasional.

Ia juga pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1995-1998, Kepala Kepolisian
Daerah (Kapolda) Sumatra Utara (2000), dan Kapolda Jawa Timur (17 Oktober 2000-Oktober
2002). Sutanto diperkirakan menjabat sebagai Kepala BIN.
13. Syarif Hasan

Pria kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan, 17 Juni 1949, yang memiliki nama lengkap
Syarifuddin Hasan itu adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR periode 2004-2009.

Ia adalah suami dari presenter dan pemain sinetron Inggrid Maria Palupi Kansil atau yang
lebih populer dengan Inggrid Kansil, yang sekarang menjadi anggota DPR dari Partai
Demokrat periode 2009-2014.

Saat menjadi anggota DPR, Syarif Hasan –yang meraih gelar Magister Business
Administration dari California State University itu– pernah menjadi anggota Komisi XI dan
Panitia Anggaran dari Fraksi Partai Demokrat. Syarif Hasan diprediksi akan menduduki
jabatan Menteri Koperasi dan UKM pada kabinet mendatang.

14. Tifatul Sembiring

Ia adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2005-2010. Pria kelahiran
Bukittinggi, Sumatra Barat, 28 September 1961 itu disebut-sebut sebagai “anak panah
ketiga” PKS setelah Nur Mahmudi Ismail dan Hidayat Nur Wahid.

Sebelum menjadi Presiden PKS, Tifatul yang juga salah satu pendiri Partai Keadilan –yang
kemudian berganti nama menjadi PKS– pernah menjadi Kepala Humas PK dan Ketua DPP PKS
wilayah Dakwah I Sumatra.

Ia juga pernah bekerja di PT PLN Pusat Pengaturan Beban Jawa, Bali, Madura pada 1982-
1989. Dalam kabinet mendatang, Tifatul diprediksi menjadi Menteri Komunikasi dan
Informatika.

15. Dr Salim Segaf Al Jufrie MA

Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah pada tanggal 17 Juli 1954 itu, dipercaya Presiden SBY
menjadi Dubes untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kerajaan Oman sejak Desember 2005,
menggantikan pendahulunya Muhammad Maftuch Basyuni yang telah menjadi Menteri
Agama.

Salim Segaf Al Jufrie pernah menjadi Ketua Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
Direktur Perwakilan WAMY (World Assembly of Muslim Youth) untuk Kawasan Asia Timur
dan Asia Tenggara dan juga Direktur Syariah Consulting Center.

Ia menyelesaikan pendidikan S1 (1976), S2 (1980) dan S3 (1986) untuk bidang Syariah di


Universitas Madinah, Arab Saudi.

Salim adalah cucu dari ulama besar Palu, KH Said Idrus Al Jufri atau lebih dikenal dengan
nama “Guru Tua Al Jufri” yang juga pendiri Yayasan Al Khairaat. Dalam kabinet mendatang,
ia diperkirakan akan menjabat sebagai Menteri Sosial atau Menteri Agama.
16. Abdul Muhaimin Iskandar

Politisi muda kelahiran Jombang, Jawa Timur, 24 September 1966 adalah Ketua Umum DPP
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta itu
sejak muda telah terjun di berbagai organisasi, hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Karir politiknya melesat ketika dipilih oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk menjabat
sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1998.

Pria yang akrab di sapa Cak Imin itu kemudian menjadi anggota DPR dari PKB dalam dua
periode sejak 1999-2004 dan 2004-2009. Ia juga sempat menjabat Wakil Ketua DPR RI
periode 2004-2009. Pada pemilu 2009, Cak Imin kembali terpilih menjadi anggota DPR RI
periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jawa Timur I. Di kabinet mendatang, ia
diperkirakan akan menempati posisi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

17. Ir Djoko Kirmanto Dipl HE

Pejabat karir di Departemen Pekerjaan Umum (PU) yang menjabat Menteri PU di KIB Jilid I itu
lahir di Pengging, Jawa Tengah, 5 Juli 1943.

Djoko Kirmanto menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan Teknik Sipil Universitas


Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1969 dan pasca sarjananya di Land and Water
Development, IHE-Delft, Belanda pada tahun 1977. Ia disebut-sebut sebagai calon menteri
tertua di KIB jilid II mendatang, yang akan kembali menempati posisinya sebagai Menteri PU.

18. Darwin Zahedy Saleh SE MBA

Saat ini, Darwin masih menjabat Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan DPP Partai Demokrat.

Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) yang lahir di Riau, 29 Oktober 1960 itu, merupakan
staf ahli Dekan Fakultas Ekonomi UI dan sekaligus dosen FE UI. Dalam kabinet mendatang,
Darwin diperkirakan bakal menempati posisi Menneg PPN/Kepala Bappenas

19. MS Hidayat

Pria yang memiliki nama lengkap Mohamad Suleman Hidayat itu lahir di Jombang, Jawa
Timur, 2 Desember 1944. Ia adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia
periode 2004-2008 dan periode 2008-2012.

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Real Estate Indonesia (1989-1992) dan
wakil ketua Federasi Real Estate Asia Pasifik (Asia Pacific Real Estate Federation/APREF). Di
kabinet KIB jilid II, MS Hidayat diprediksi menjadi Menteri Perindustrian.

20. Prof Gusti Muhammad Hatta


Ia adalah pakar lingkungan yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung
Mangkurat (Unlam), Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sosok yang dikenal sangat perhatian terhadap kondisi lingkungan hidup di Indonesia itu
meraih gelar profesornya dari Wageningen University.

Salah satu karya pria kelahiran Banjarmasin itu di bidang lingkungan adalah menjadi salah
seorang yang membidani lahirnya pusat penelitian lingkungan hidup (PPLH) di Unlam.

Dari PPLH Unlam tersebut, Hatta banyak memberikan tambahan wawasan dan kritikan
terhadap pemerintah tentang pengelolaan lingkungan di Kalsel. Ia kemungkinan akan
menempati posisi Menteri Negara Lingkungan Hidup pada kabinet mendatang.

21. Suharna Surapranata

Salah seorang anggota pendiri Partai Keadilan (PK) tahun 1998, yang kemudian berubah
nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kini masih menjabat Ketua Majelis
Pertimbangan Pusat (MPP) PKS.

Pria dengan satu isteri dan 10 anak itu lahir di Bandung, 13 Desember 1955. Suharna
menyelesaikan pendidikan S1 di FMIPA UI dan S2 di Teknik Fisika ITB.

Aktifis masjid kampus itu pernah bekerja sebagai peneliti di Badan Tenaga Atom Nasional
(Batan) dan Dosen FMIPA UI, serta mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional Lemhanas
KSA X tahun 2002.

Suharna juga merupakan salah satu pendiri Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia
(MITI). Sejak berdiri tahun 2004, MITI telah membangun jaringan di seluruh Indonesia dan
luar negeri yang mencakup lebih dari 300 ilmuwan doktor Indonesia di seluruh dunia, serta
MITI-Mahasiswa di 26 propinsi di seluruh Indonesia.

Program utama yang dilancarkan MITI adalah melakukan akselerasi pemanfaatan iptek di
seluruh lini kehidupan masyarakat dan industri, serta membantu pengembangan SDM Iptek
Indonesia. Suharna kemungkinan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Riset dan
Teknologi (Menristek).

22. Linda Agum Gumelar SIP

Wanita bernama lengkap Linda Amalia Sari itu adalah puteri mantan Menparpostel Achmad
Tahir, yang juga istri dari tokoh nasional yang juga mantan Menteri Perhubungan, Agum
Gumelar.

Linda Agum Gumelar masih menjabat Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang
merupakan federasi dari organisasi kemasyarakatan wanita Indonesia, periode 2004-2009.
Selain itu, mertua dari pebulutangkis nasional Taufik Hidayat itu juga menjabat Ketua
Yayasan Keselamatan Payudara. Ia diperkirakan menempati pisisi Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan dalam kabinet mendatang.

23. Patrialis Akbar SH

Politisi senior dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang lahir di Padang, 31 Oktober 1958 itu
sudah cukup lama menggeluti dunia politik.

Selain piawai dengan dunia politik yang telah lama ditekuninya, praktisi hukum itu dikenal
menguasai masalah-masalah hukum dan hak asasi manusia (HAM). Ia diprediksi menjabat
Menteri Hukum dan HAM pada kabinet mendatang.

24. Nila Djuwita Moeloek

Istri mantan Menteri Kesehatan Farid Afanza Moeloek di era Presiden BJ Habibie itu adalah
Guru Besar Fakultas Kedokteran UI bidang kepakaran Medical Sciences Medicine.

Nila tercatat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), anggota Persatuan Dokter Mata
Indonesia (Perdami), anggota International Society Orbital Disorder, Oculoplastic and
Lacrimal Surgery, Ketua BPK PP Perdami dan Ketua/Anggota Seminat Tumor Mata-Plastik
Rekonstruksi Perdami. Ia kemungkinan akan menempati posisi sebagai Menteri Kesehatan
pada kabinet mendatang.

25. Gita Wirjawan

Sosok profesional di bidang finansial itu dikenal memiliki pengalaman menangani sejumlah
usaha di bidang migas, seperti PT Ancora International, konsultan di perusahaan finance
investment GP Morgan dan perusahaan private equity investment GoldmanSach.

Ia juga merupakan salah satu komisaris PT Pertamina. Gita diperkirakan bakal menempati
posisi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

26. Zulkifli Hasan SE MM

Pria kelahiran Lampung, 17 Mei 1962 itu adalah Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat
Nasional (PAN). Zulkifli menjadi calon menteri ketiga dari PAN, setelah Hatta Radjasa dan
Patrialis Akbar. Ia kemungkinan akan menjabat Menteri Kehutanan pada kabinet mendatang.

27. Helmy Faisal Zaini

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu baru berusia 37 tahun, tepatnya lahir pada 1
Agustus 1972 di Desa Babakan, pinggiran kota Cirebon, Jawa Barat.

Di kalangan aktivis mahasiswa Jawa Timur era 1990-an, Helmy yang saat itu tercatat
sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum Jombang, dan merupakan salah
seorang tokoh demonstran, selain aktif organisasi pers mahasiswa.
Ketika warga Nahdlatul Ulama (NU) ingin mendirikan partai sendiri, yang kemudian diberi
nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Helmy pun terlibat di dalam proses tersebut sebagai
anggota Komite Pendeklarasian PKB pada tanggal 23 Juli 1998.

Helmy disebut-sebut akan mengisi pos Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal,
yang pernah dijabat dua seniornya di PKB yakni Saifullah Yusuf (kini Wakil Gubernur Jawa
Timur) dan Muhammad Lukman Edy (kini anggota Komisi V DPR ).

28. Dr Ir Mustafa Abubakar

Pria kelahiran Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 15 Oktober 1949 itu adalah Direktur
Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog).

Mantan Pelaksana Tugas Harian Gubernur NAD itu menyelesaikan pendidikan S1 sampai S3
di Institut Pertanian Bogor.

Ia pernah menjadi Ketua Dewan Mahasiswa IPB Bogor, Ketua Ikatan Konsultan Indonesia
(Inkindo), juga pernah menjadi Ketua Masyarakat Perikanan Indonesia.

Kesuksesan kepemimpinannya terbukti dalam penyelenggaraan Pilkada Gubernur Provinsi


NAD yang pertama di Indonesia dengan calon Independen pada tahun 2007. Mustafa
diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) pada kabinet mendatang.

29. Suharso Monoarfa

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada
31 Oktober 1954.

Bendahara DPP PPP itu menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan pernah menjadi
anggota Panitia Anggaran DPR . Pada Pemilu 2009, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR
periode 2009-2014. Suharso menjadi calon menteri kedua dari PPP setelah Suryadharma Ali.
Ia diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Perumahan Rakyat.

30. Evert Ernest Mangindaan

Mantan Pangdam VIII/Trikora itu lahir di Solo, 5 Januari 1944. Mantan Gubernur Sulawesi
Utara (Sulut) periode 1995-2000 dikenal sebagai pecinta sepaka bola. Ia pernah menjadi
pemain sepak bola PSM Makassar itu, menjabat Manajer Timnas PSSI, dan anggota Dewan
Kehormatan PSSI.

Ketua Komisi II DPR dari Partai Demokrat periode 2004-2009 itu diperkirakan bakal
menduduki posisi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada kabinet
mendatang.

31. Marty Natalegawa


Pria bernama lengkap Dr Raden Marty Muliana Natalegawa MPhil BSc itu merupakan Wakil
Tetap RI untuk PBB sejak 5 September 2007.

Marty yang lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1963, pernah menjadi juru bicara
Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.

Sebelum mendapat tugas sebagai Wakil Tetap RI di PBB, Marty Natalegawa adalah Duta Besar
RI untuk Inggris sejak 11 November 2005 hingga 5 September 2007.

Marty yang mulai bekerja di Deplu pada 1986 itu meraih gelar doktor dari Australian
National University pada tahun 1993. Sedangkan gelar S2-nya diperoleh di London School of
Economics, Universitas Cambridge, Inggris.

Pengalaman diplomatiknya terbilang cukup banyak, antara lain pernah menjabat sebagai
kepala delegasi negara untuk sejumlah konferensi internasional, interaliansi dengan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok, konferensi organisasi Islam, dan
ASEAN.

Ia pun pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB dan dialog trilateral
di Timor Timur serta Direktur Jenderal untuk Kerjasama ASEAN (2003-2005). Marty
diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Luar Negeri menggantikan Nur Hassan
Wirajuda.

32. Prof Ir Purnomo Yusgiantoro MA MSc PhD

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I itu lahir di
Semarang, Jawa Tengah, 16 Juni 1951.

Alumnus Institut Teknologi Bandung tahun 1974 itu meraih gelar MA dari University of
Colorado at Boulder Main Campus, Colorado, USA, 1988. Gelar MSc pada 1986 dan PhD
(ekonomi mineral/sumber daya alam) pada 1988 diperolehnya dari Colorado School of
Mines, Golden, Colorado, USA.

Teknolog dan ekonom ini mempunyai latar belakang pengalaman internasional, khususnya
dalam lingkup sumber daya alam, pertambangan dan energi.

Purnomo juga menyelesaikan Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXV Lemhannas pada 1992
dengan penghargaan Wibawa Seroja Nugraha. Pada September 1998-Agustus 2000,
Purnomo pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional
(Lemhannas).Di kabinet mendatang, ia diprediksi menjadi Menteri Pertahanan.

33. Fadel Muhammad

Bernama lengkap Ir H Fadel Muhammad Al Haddar, pria yang lahir di Ternate, Maluku, 20
Mei 1952 itu merupakan Gubernur Provinsi Gorontalo sejak 10 Desember 2001.
Pada Pilkada Gorontalo 2006, ia memperoleh 81 persen suara. Perolehan suara itu
merupakan yang tertinggi di Indonesia untuk pilkada sejenis sehingga tercatat dalam rekor
MURI sebagai peraih suara tertinggi di Indonesia untuk pemilihan gubernur.

Sebelum menjadi gubernur, Fadel dikenal sebagai seorang pengusaha dan politisi. Kini, ia
msih menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo.

Fadel meraih gelar insinyur dari Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada
tahun 1978. Ia juga merupakan salah seorang pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI) dan mantan pemimpin Grup Bukaka yang juga didirikannya. Dalam kabinet
mendatang, Fadel diperkirakan menempati posisi Menteri Kelautan dan Perikanan.

34. Prof Dr Armida S Alisjahbana SE MA

Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung itu lahir di Bandung, 16
Agustus 1960.

Armida adalah profesor ekonomi yang menjabat sebagai Wakil Dekan Fakutas Ekonomi
Unpad. Dia juga merupakan peneliti senior fakultas Ekonomi Unpad.

Dia memperoleh gelar doktor dari University of Washington, Seattle, Washington, Amerika
Serikat. Sarjana ekonomi Jebolan FEUI ini juga kerap menjadi konsultan di sejumlah lembaga
keuangan dunia, seperti Bank Dunia, juga di AusAid.

Selain sebagai pembimbing mahasiswa program S1, S2, dan S3 di kampusnya, ia juga
menjadi konsultan World Bank di bidang pendidikan, di Bappenas, di Badan Pusat Statistik
(BPS), staf ahli Departeman Keuangan dan Menteri Koperasi.

Armida juga kerap tampil sebagai pembicara di berbagai seminar dalam dan luar negeri. Di
kabinet mendatang, Armida S Alisjahbana diprediksi menduduki posisi Menteri Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

35. Ir H Suswono MMA

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu lahir di Tegal, Jawa Tengah, 20 April 1959.
Suswono menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Tegal, Jawa Tengah. Ia
kemudian menyelesaikan S1 bidang Sosial Ekonomi Peternakan di Institute Pertanian Bogor.

Kemudian, gelar Magister Manajemen Agribisnis juga diperolehnya dari IPB. Selain mengajar
di IPB, Suswono juga mengajar di Universitas Ibnu Khaldun, Bogor.

Karirnya sebagai politisi menanjak ketika menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 dari
daerah pemilihan Jawa Tengah IX (Kab. Tegal, Kota Tegal, Kab. Brebes) dan menjadi anggota
Komisi IV yang membidangi masalah pangan, pertanian, kehutanan, perikanan, dan
kelautan.
Pada periode itu, ia dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.Suswono diprediksi
menjabat sebagai Menteri Pertanian menggantian Anton Apriyantono yang juga berasal dari
PKS.

36. Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi

Pria yang lahir di Serui, Papua, 15 Oktober 1947 itu pernah menduduki sejumlah jabatan
menteri sebelum posisi terakhirnya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada KIB jilid I.

Setelah pensiun dari dunia kemiliteran di TNI AL, Freddy menjabat sebagai Gubernur Irian
Jaya (sekarang Papua) pada tahun 1998.

Dalam Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) di bawah pemerintahan Presiden


Abdurrahman Wahid, Freddy dipercaya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri, Freddy dipilih sebagai Duta Besar


Indonesia untuk Italia dan Malta. Pada 2004, ia lalu dilantik sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan.

Freddy Numberi diperkirakan akan kembali menempati posisi sebagai Menteri Perhubungan
pada kabinet mendatang. (*)

Sebaiknya pesan ini  ditempelkan


di cermin kamar mandimu supaya dibaca tiap pagi.
Mungkin kau tak menyadarinya, tapi ini 100% benar adanya.
1. Paling tidak ada 2 orang di dunia ini
    yang dirimu bersedia mati untuk mereka.
2. Paling tidak ada 15 orang di dunia ini
    yang mencintaimu dengan cara mereka masing-masing.
3. Satu2nya alasan kenapa seseorang benci padamu adalah
    karena dia sangat ingin sepertimu.
4. Senyuman darimu dapat membawa kegembiraan kepada orang lain,
    walaupun mereka tidak suka padamu.
5. Setiap malam, SESEORANG memikirkanmu sebelum dia pergi tidur.
6. Kau adalah dunianya seseorang.
7. Kau istimewa dan unik bagi seseorang.
8. Seseorang yang bahkan tidak kau sadari hadir di dunia ini, mencintaimu.
9. Ketika kau melakukan kesalahan besar,
    ingatlah ada sesuatu pelajaran baik dari kesalahan itu.
10. Ketika kau berpikir bahwa seluruh dunia meninggalkanmu
      cobalah pandang ke arah lain.
11. Cobalah ingat semua pujian yang kau terima.
Tapi lupakan hinaan.
Jadi…….
Jika engkau teman yang mencintai,
Kirimkan ini ke teman-temanmu,
Termasuk ke temanmu yg mengirimkan padamu.
Kalau engkau menerimanya kembali, berarti temanmu sayang padamu.
Teman-teman baik selalu seperti bintang,
Kau tak selalu bisa dekat dengannya,
Tapi kau tahu mereka selalu disana untukmu.
"Ketika Tuhan menutup salah satu pintuNya
 Dia selalu membuka pintu pintu lainnya,
Walaupun terkadang perjalanan kesana seperti neraka”
Lebih baik saya menerima sekuntum bunga dan kata-kata manis
dari seorang teman pada saat saya masih disini,
daripada 1 truk bunga ketika saya sudah pergi.

Anda mungkin juga menyukai