Anda di halaman 1dari 2

Sial mimpi indah malah dibangunin, seperti biasa dipagi ini Gue bangun pukul 08.

00 wita
man!. Sesampainya di sekolah seperti biasa lagi, Gue harus menyiapkan 1001 alasan agar
bisa menembus benteng pertahanan pak satpam yang supeerr gualaak, bukan rahasia lagi
galaknya ngak ketulungan. Selain itu, Gue harus bisa menembus pos pertahanan
selanjutnya yang dihuni guru tak berperasaan, ibu Dewi namanya. Setelah sampai
digerbang sekolah akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, satpam berkumis tebal
bertampang sangar itu muncul. “Alasan apa lagi hari ini son?”. Kata satpam itu padaku,
lebih gawatnya lagi sepertinya ia sudah hafal semua alasanku. “Pasti semalam ia ngak
dikasih jatah makan ama istrinya, sampai mukanya merah gitu”. Gumamku dalam hati.
Ternyata dugaanku benar, akhirnya Gue jadi bahan pelampiasan satpam gila itu. Gue
disuruh jalan jongkok lima belas kali keliling lapangan. “Gilaaaaa…!!!”. Kataku dalam
hati. Sehabis menerima sarapan pagi dari pak satpam didepan tadi, akhinrya Gue tiba
didepan kelas. Pintu lalu kuketuk. “silahkan masuk…”. Suara terdengar dari dalam,
dengan mantap kulangkahkan kaki masuk. “Pagi bu…” sapaku pada bu guru Risma.
“pagi yah…?, sekarang jam berapa anak-anak?” tanya bu Risma kepada seluruh siswa
dikelas. “pukul 10.00 bu guru…” jawab anak-anak serentak. “mampuss deh gue…!!!”
kataku dalam hati sambil garuk-garuk kepala. Ketika bu Risma mulai akan
menghukumku, tiba-tiba dewa penyelamat datang dengan membawa bidadari cantik
disampingnya, itulah dia kepala sekolah yang datang bersama siswa pindahan dari
majalengka. “Permisi sebentar bu…, ada murid pindahan yang akan menempati kelas ini”
kata pak kepala sekolah kepada bu Risma. “silahkan masuk pak, Son cepat duduk
sana…” kata bu Risma. “Selamat-selamat, ngak kena jurus deh gue” gumamku dalam
hati. Setelah siswi itu menghadap bu guru Risma, akhirnya bu Risma menyuruhnya
duduk disamping bangkuku, habis Cuma bangkuku yang kosong sebelahnya. Kalian pasti
bertanya-tanya kok Bangku itu kosong?, mau tahu…??? Beneran mau tahu…???. Gini
orang yang pernah duduk disampingku pindah sekolah abizz ngak tahan terus ku
gangguin, soalnya gue ini raja jail. Beberapa lama kudekati ternyata anaknya asyik juga
ditemani ngobrol, lalu Gue bertanya. “Apa neng udah tahu siapa namaku?” kataku
padanya siswi baru itu. “ya…tentu” jawabnya padaku. “ya…tentu apa?” Tanyaku
kembali padanya. “ya…tentu belumlah, emangnya nama kamu siapa?” jawab siswi baru
itu. “perkenalkan namaku Sudarsono, panggil saja Gue Seno” tuturku padanya. “kok bisa
dipanggil Seno?” responnya. “Ya… emang dari sononya neng, kalau neng nama
lengkapnya siapa?” balasku. “Namaku Lydia megawati, panggil aja Gue Lydia atau
Mega” jawabnya polos. “kalau begitu, hai…neng Lydia” responku. Lama kelamaan kami
makin akrab, malahan Gue makin suka ama neng Lydia, padahal pada waktu kelas 1 Sma
Gue ini paling anti dengan perempuan. Berapa lama kemudian dia mengundang kepesta
ulang tahunnya yang ke 17, Gue jadi salah tingkah, habis warna undangannya berbentuk
hati. Pertamanya kupikir Cuma Gue yang diundang buat mesra-mesraan berdua, tapi
sialan ia ngundang seisi sekolah. Rencananya Gue mau bersaing ama kedua temanku
Zaenal dan Ichwan buat ngedapetin hati neng Lydia. Sebelum kepesta Gue pinjam setelan
jas ama dasi pamanku, karena Gue kira ini acara resmi, eh…ternyata acara anak muda
abizzz. Gue jadi pusat perhatian dianak itu sampai malu setengah mati. Akhirnya Gue
bertemu juga dengan Neng Lydia, dia cantik sekali malam itu, tapi Syamzani adiknya
Neng Lydia ngak kalah cantik kok. Seluruh tamu undangan terpesona ya…termasuk
Guelah. Zaenal dan Ichwan tampil abis-abisan, Gue ngak mau kalah, Gue naik
kepanggung terus nyanyi, lagunya Bintang Disurga dari peterpan. Semua orang nyorakin
gue, tapi gue bela-belain deh buat Neng Lydia. Puncak acara Neng Lydia Niup lilin dan
memotong kuenya. Potongan pertamanya dikasih ke…..,ke…….., penasaran yah..?. “sial
bukan buat gue, tapi buat cowok yang namanya Ardan” kataku dalam hati. Eh….ternyata
si Ardan ini cowok tunangannya Neng Lydia. Gue jadi putus harapan deh…. Akhir acara
gue naik lagi terus nyanyiin lagunya Musnah dari Andra & The Backbone. Esok paginya
Gue datang kesekolah, sesampainya disekolah orang yang paling pertama terkejut adalah
pak satpam, Gue pun bingung @#$%^&*?. Masuk di aula sekolah seluruh mata tertuju
padaku (bukannya gue Cover Boy). Ternyata ada dua hal yang membuat mereka terkejut,
pertama karena Gue datang pukul 06.30 tepat, hal yang kedua seisi sekolah udah tahu
kalau gue lagi sakit hati gara-gara tragedi semalam, tambah sakit hati deh….JOMBLO
LAGI DEH GUE…!!! Cerita ini hanya fiktif belaka, mohon maaf jika ada kesamaan
kejadian atau nama tokoh dan karakter dalam cerita ini (INIKAN CUMA HIBURAN).

Anda mungkin juga menyukai