Anda di halaman 1dari 7

Jenis dan Ciri-ciri Karangan

Ilmiah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Fakultas Teknologi Industri
Jurusan Teknik Informatika
Semester IV

Kartika Kurniarin 5 0408489


Shinta Vazriana 50408 787
Silvya Limyanti 50408796

UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
Ciri-ciri dan Jenis Karangan Ilmiah

A. Pengertian karangan ilmiah


“Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11

Tujuan karangan ilmiah, antara lain: memberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian,
memberi saran, menyampaikan sanggahan, serta membuktikan hipotesa.

Jenis karangan ilmiah, diantaranya makalah, skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian.
Kalaupun jenisnya berbeda-beda, tetapi keempat-empatnya bertolak dari laporan, kemudian diberi
komentar dan saran. Perbedaannya hanya terletak pada kekompleksannya.

B. Ciri-ciri Karangan ilmiah


Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, antara lain:
1. Kejelasan.
Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
2. Kelogisan.
Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
3. Kelugasan.
Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
4. Keobjektifan
Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
5. Keseksamaan
Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
6. Kesistematisan
Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
7. Ketuntasan.
Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.

C. Syarat Karangan Ilmiah


Suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika
memenuhi syarat sebagai berikut :
1. penulisannya berdasarkan hasil penelitian;
2. pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta;
3. karangan itu mengandung masalah yang sedang dicari pemecahannya;
4. baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode
tertentu;
5. bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka
kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir (dihindarkan dari penggunaan bahasa yang
maknanya bersifat konotasi/ambigu).

Melihat persyaratan di atas, seorang penulis karangan ilmiah hendaklah memiliki


ketrampilan dan pengetahuan dalam bidang :

1. masalah yang diteliti,


2. metode penelitian,
3. teknik penulisan karangan ilmiah,
4. penguasaan bahasa yang baik.

D. Bentuk Karangan Ilmiah


 Makalah
Makalah ialah karya tulis ilmiah yang menyajikan masalah atau topik dan dibahas
berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan; data itu bersifat empiris dan objektif. Jumlah
halaman untuk makalan minimal 10 halaman.

Ada dua macam makalah atau kertas kerja:


(a) makalah riset/makalah referensi/makalah perpustakaan
Riset praktis adalah KTI yang ditulis dengan mencari informasi-informasi yang telah
terekam dari mana saja, lalu diolah kembali dengan analisis, sintesis dan interpretasi
yang baru.
Riset orijinal atau asli adalah KTI yang membangun pengetahuan baru dan menjadi
informasi baru bagi setiap orang dengan telah mengadakan riset praktis terlebih dahulu,
yang kemudian diikuti dengan pengumpulan data empiris di lapangan. Ada dua macam
riset asli menurut pendekatannya, yaitu yang berpendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Riset asli dengan pendekatan kuantitatif
Ditulis menurut pendekatan deduktif-induktif. Artinya secara deduktif
penulis merumuskan dugaan-dugaan sementara atau hipotesis setelah
didukung dengan penelitian praktis, yaitu pada saat melaksanakan kajian
pustaka. Dugaan sementara itu melibatkan variable-variabel yang dapat
diukur dan dinyatakan dengan angka-angka. Hipotesis itu lalu diuji dengan
empiris dengan bantuam prosedur statistik.

Riset asli dengan berpendekatan kualitatif


Digunakan terutama untuk memahami persoalan sosial atau persoalan
yang dihadapi umat manusia dengan membangun sebuah gambaran keadaan
dengan kompleks dan holistik dalam bentuk cerita. Di dalam cerita itu
pandangan responden dilaporkan dengan rinci, demikian pula dengan latar
alamiah tempat data diperoleh. KTI riset kualitatif dikembangkan secara
induktif. Pandangan responden menjadi komponen yang sangat dominan dalam
substansi KTI riset kualitatif. Hal ini berbeda dari substansi KTI riset kuantitatif
yang dicetuskan dari identifikasi dan rumusan masalah yang dibuat oleh
peneliti.

(b) makalah kritis.


Dalam kajian ilmiah, kritis berarti tindakan untuk membuat keputusan yang dapat
memilah-milahkan, menilai, atau membuat interpretasi tentang kejadian atau sebuah
karya dalam dunia seni, sastra, filsafat, sosial, sains dan sebagainya. Tidak jarang
makalah kritis adalah makalah yang kontroversial karena makalah kritis itu memberi
evaluasi atas sebuah karya. Tidak selamanya pencipta karya dan pendukungnya dapat
menerima evaluasi yang kurang menyenangkan. Untuk menghindari kontroversi yang
tak sehat, penulis perlu jujur secara intelektual; menghindari ungkapan-ungkapan yang
emosional; tidak menyampaikan informasi yang hanya benar sebagian, dan menjaga
jalan pikiran dengan teratur.

 Kertas kerja
Kertas kerja ialah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan
menyajikan data di lapangan atau kepustakaan; data itu bersifat empiris dan objektif. Jumlah
halaman untuk kertas kerja minimal 40 halaman.

 Skripsi
Skripsi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang
lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana. Langsung (observasi
lapangan) skripsi tidak langsung (studi kepustakaan). Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60
halaman

 Tesis
Tesis ialah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian
terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi (karya ilmiah S II).
Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80
halaman

 Disertasi
Disertasi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat
dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III). Karya ilmiah ini
ditulis untuk meraih gelar doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi minimal 250 halaman.

E. Ragam ilmiah
Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut jenis
pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya. Dalam penggunaanya,
ragam ilmiah harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
baku), logis, cermat dan sistematis.

Adapun ciri-ciri yang terlihat pada ragam ilmiah, antara lain, seperti berikut ini:

 Pertama, baku. Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata istilah
dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.
 Kedua, logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah
dapat diterima akal.
Contoh: “Masalah pengembangan website harus kita tingkatkan.”
Ide kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata “masalah’, kurang tepat. Pengembangan
website mempunyai masalah kendala. Tidak logis apabila masalahnya kita tingkatkan.
Kalimat di atas seharusnya “Pengembangan website harus kita tingkatkan.”
 Ketiga, kuantitatif. Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Perhatikan contoh ini : “Pemegang jabatan tinggi di perusahaan itu “kebanyakan”
lulusan Universitas Gunadarma.”
Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan ilmiah
tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat di atas dapat kita benahi menjadi
“Pemegang jabatan tinggi di perusahaan itu lima diantaranya adalah lulusan Universitas
Gunadarma.”
 Keempat, tepat. Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh
pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: “Komputer
laboratorium yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.”
Kalimat tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin komputer, atau
mungkin juga laboratorium.
 Kelima, denotatif yang berlawanan dengan konotatif. Kata yang digunakan atau dipilih
sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang
objektif.
 Keenam, runtun. Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya,
baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf adalah seperangkat kalimat yang
mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.
F. Perbedaan makalah dan kertas kerja
Makalah sebenarnya sama dengan kertas kerja. Perbedaannya adalah kertas kerja itu dikerjakan
dengan lebih serius dibanding makalah, dan disampaikan di forum-forum ilmiah maupun praktisi yang
lebih besar. Makalah lebih banyak ditulis oleh siswa dan mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas
sekolah. Biasanya makalah atau kertas kerja ditulis setebal 15 halaman, walaupun ada juga makalah yang
setebal 30 halaman. Artikel ilmiah adalah makalah atau kertas kerja yang dipublikasikan di jurnal.

G. Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi

Skripsi, tesis dan disertasi adalah KTI dalam suatu bidang studi yang masing-masing ditulis oleh
mahasiswa program S1, S2 dan S3. Perbedaan ketiganya secara relatif disebabkan oleh kedalaman,
keluasan, dan sifat temuan yang lebih asli atau kurang asli, serta kekritisan dalam membahas pendapat
orang lain.
Temuan pada disertasi dituntut lebih asli dibanding temuan pada tesis dan skripsi. Demikian
pula, temuan pada tesis diharapkan lebih asli dibanding temuan pada skripsi.
Disertasi dituntut untuk sangat kritis dalam membahas temuan-temuan atau teori-teori yang lain,
dan dapat secara tegas menunjukkan posisinya ketika membahas dan mengevaluasi temuan-temuan lain
sebelumnya.
Disertasi itu biasanya wajib mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dan dengan analisis yang terinci.

H. Persamaan skripsi, tesis dan disertasi

Skripsi, tesis dan disertasi adalah KTI yang merupakan riset asli. Skripsi, tesis dan disertasi
ditulis dengan terlebih dahulu melakukan riset praktis atau kajian kepustakaan. Karena ketiganya
merupakan laporan penelitian lapangan dengan cara mengumpulkan data empiris dari lapangan, ketiganya
juga merupakan KTI riset asli.

i. Perbedaan Skripsi, tesis dan disertasi dengan makalah dan kertas


kerja
Skripsi, tesis dan disertasi berbeda dari makalah biasa karena ketiganya perlu dipertahankan di
hadapan dewan penguji, dan penulisannya mendapatkan pembimbingan.
Daftar Pustaka
1. Dra. Ny. A Subantari R, Drs. Amas Suryadi. Drs. K. Zainal Muttaqin. “Bahasa Indonesia dan
Penyusunan Karangan Ilmiah.” Bandung: IAIN Sunan Gunung Djati, 1998.

2. Drs. Sutedja Sumadipura, Dra. Harmoni Syam. “Mampu Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi.” Bandung: 1996.

3. Drs. M.E. Suhendar, M.Pd. “Pengajaran dan ujian Keterampilan Membaca dan Ketrampilan
Menulis.”

Anda mungkin juga menyukai