Bahasa Kel 5
Bahasa Kel 5
Ilmiah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Fakultas Teknologi Industri
Jurusan Teknik Informatika
Semester IV
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
Ciri-ciri dan Jenis Karangan Ilmiah
Tujuan karangan ilmiah, antara lain: memberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian,
memberi saran, menyampaikan sanggahan, serta membuktikan hipotesa.
Jenis karangan ilmiah, diantaranya makalah, skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian.
Kalaupun jenisnya berbeda-beda, tetapi keempat-empatnya bertolak dari laporan, kemudian diberi
komentar dan saran. Perbedaannya hanya terletak pada kekompleksannya.
Kertas kerja
Kertas kerja ialah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan
menyajikan data di lapangan atau kepustakaan; data itu bersifat empiris dan objektif. Jumlah
halaman untuk kertas kerja minimal 40 halaman.
Skripsi
Skripsi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang
lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana. Langsung (observasi
lapangan) skripsi tidak langsung (studi kepustakaan). Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60
halaman
Tesis
Tesis ialah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian
terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi (karya ilmiah S II).
Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80
halaman
Disertasi
Disertasi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat
dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III). Karya ilmiah ini
ditulis untuk meraih gelar doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi minimal 250 halaman.
E. Ragam ilmiah
Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut jenis
pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya. Dalam penggunaanya,
ragam ilmiah harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
baku), logis, cermat dan sistematis.
Adapun ciri-ciri yang terlihat pada ragam ilmiah, antara lain, seperti berikut ini:
Pertama, baku. Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata istilah
dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.
Kedua, logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah
dapat diterima akal.
Contoh: “Masalah pengembangan website harus kita tingkatkan.”
Ide kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata “masalah’, kurang tepat. Pengembangan
website mempunyai masalah kendala. Tidak logis apabila masalahnya kita tingkatkan.
Kalimat di atas seharusnya “Pengembangan website harus kita tingkatkan.”
Ketiga, kuantitatif. Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Perhatikan contoh ini : “Pemegang jabatan tinggi di perusahaan itu “kebanyakan”
lulusan Universitas Gunadarma.”
Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan ilmiah
tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat di atas dapat kita benahi menjadi
“Pemegang jabatan tinggi di perusahaan itu lima diantaranya adalah lulusan Universitas
Gunadarma.”
Keempat, tepat. Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh
pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: “Komputer
laboratorium yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.”
Kalimat tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin komputer, atau
mungkin juga laboratorium.
Kelima, denotatif yang berlawanan dengan konotatif. Kata yang digunakan atau dipilih
sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang
objektif.
Keenam, runtun. Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya,
baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf adalah seperangkat kalimat yang
mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.
F. Perbedaan makalah dan kertas kerja
Makalah sebenarnya sama dengan kertas kerja. Perbedaannya adalah kertas kerja itu dikerjakan
dengan lebih serius dibanding makalah, dan disampaikan di forum-forum ilmiah maupun praktisi yang
lebih besar. Makalah lebih banyak ditulis oleh siswa dan mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas
sekolah. Biasanya makalah atau kertas kerja ditulis setebal 15 halaman, walaupun ada juga makalah yang
setebal 30 halaman. Artikel ilmiah adalah makalah atau kertas kerja yang dipublikasikan di jurnal.
Skripsi, tesis dan disertasi adalah KTI dalam suatu bidang studi yang masing-masing ditulis oleh
mahasiswa program S1, S2 dan S3. Perbedaan ketiganya secara relatif disebabkan oleh kedalaman,
keluasan, dan sifat temuan yang lebih asli atau kurang asli, serta kekritisan dalam membahas pendapat
orang lain.
Temuan pada disertasi dituntut lebih asli dibanding temuan pada tesis dan skripsi. Demikian
pula, temuan pada tesis diharapkan lebih asli dibanding temuan pada skripsi.
Disertasi dituntut untuk sangat kritis dalam membahas temuan-temuan atau teori-teori yang lain,
dan dapat secara tegas menunjukkan posisinya ketika membahas dan mengevaluasi temuan-temuan lain
sebelumnya.
Disertasi itu biasanya wajib mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dan dengan analisis yang terinci.
Skripsi, tesis dan disertasi adalah KTI yang merupakan riset asli. Skripsi, tesis dan disertasi
ditulis dengan terlebih dahulu melakukan riset praktis atau kajian kepustakaan. Karena ketiganya
merupakan laporan penelitian lapangan dengan cara mengumpulkan data empiris dari lapangan, ketiganya
juga merupakan KTI riset asli.
2. Drs. Sutedja Sumadipura, Dra. Harmoni Syam. “Mampu Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi.” Bandung: 1996.
3. Drs. M.E. Suhendar, M.Pd. “Pengajaran dan ujian Keterampilan Membaca dan Ketrampilan
Menulis.”