Dengan Nifas
5.5.1 Pendekatan Komunikasi
Terapeutik.
5.5.2 Peningkatan Support
Mental / Dukungan
Keluarga
5.6.1 Konseling
5.6.2 Kolaborasi Dengan
Psikolog
KEPUSTAKAAN
BUKU UTAMA
1. Bimo Walgito, 1981, Pengantar Psikologi Umum , Edisi III,Yayasan Penerbit
3. Tri Rusmi Widayatun, 1999, Ilmu Perilaku, InfomediaSri Kusmiati, 1990, Dasar-Dasar Perilaku, Edisi I,
Pusdiknakes, Depkes RI
2. Kartini Kartono, 1992, Psikologi Wanita Jilid I dan II, Mandar Maju, Bandung
3. Kartini Kartono, 1992, Psikologi Anak Jilid I dan II, Mandar Maju, Bandung
Menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini seorang wanita
memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang
wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan di alaminya kelak sehingga ia
mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikologis
dalam kehamilan dan setelah persalinan.
Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan antara lain:
Tahap_tahap psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai peran nya:
a. anticipatory stage
seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
b. honeymoon stage
ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan
bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c. Plateu stage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap ini ibu
memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.
d. Disengagement
Aspek-aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran
diri dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang dirinya sendiri
sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran tubuh adalah berhubungan dengan
perubahan fisik yang tejadi selama kehamilan.
Seorang wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan
peran seorang ibu.
1. Taking in
Seorang wanita sedang membayangkan peran yang dilakukannya . introjektion, projection dan
rejection merupakan tahap di mana wanita membedakan model-model yang sesuai dengan
keinginannya.
1. Letting go
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di lakukannya. Pada tahap ini seorang
akan meninggalkan perannya di masa lalu.
Adaptasi psikososial pada masa post partum:
Keberhasilan masa transisi menjadi orang tua pada masa post partum di pengaruhi oleh:
1.
1. respon dan dukungan dari keluarga
2. hubungan antara melahirkan dengan harapan-harapan
3. pengalaman melahirkan dam membesarkan anak yang lalu
4. budaya
4. memerlikan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh kekondisi normal
5. nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya
nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
1. ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan
bayinya
2. ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan
tubuh
4. ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui,
memandikan dan mengganti popok
5. kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu membesarkan
bayinya
c. periode letting go
1. terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga
2. ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi
sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan social
Teori ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam pencapaiaan peran
ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan:
stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negative dari hidup
seorang wanita, tuuan asuhan yang di berikan adalah : memberikan dukungan selama hamil
untuk mengurangi ketidak percayaan ibu.
Penilitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan status kesehatan ibu,
yaitu:
1. Hubungan Interpersonal
2. Peran keluarga
3. Stress anterpartum
4. Dukungan social
Maternal role menurut mercer adalah bagai mana seorang ibu mendapatkan identitas baru yang
membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya sendiri.
Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk mengekspresikan
kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut mercer menyebutkan tentang stress anterpartum
terhadap fungsi keluarga, baik yang positif ataupun yang negative. Bila fungsi keluarganya
positif maka ibu hamil dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko
kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan keluarga
dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum.
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester I, II dan III)
merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan bahwa menarche,
kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan hal yang fisiologis.
Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat menimbulkan stress
anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar ibu dapat
menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal), perubahan yang di alami oleh ibu hamil
antara lain adalah:
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat berperan
sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan bayinya.
pada tubuhnya
d. Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan kehamilan ke masa
menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.
a. Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan penyesuaian social dan
psikologis dengan mempelajri segala sesuatuyang di butuhkan untuk menjadi seorang ibu.
b. Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran di butuhkan sesuai dengan
kondisi system social
c. Informal
Di mana wanita telam mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya
d. Personal
merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai ibu.
Sebagai bahan perbandingan, Reva Rubin menyebutkan peran ibu telah di mulai sejak ibu
menginjak kehamilan pada masa 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer mulainya
peran ibu adalah setelah bayi bayi lahir 3-7 bulan setelah dilahirkan.
Wanita dalam menjalankan peran ibu di pengaruhi oleh faktor –faktor sebagai berikut:
a. Faktor ibu
3. Stress social
5. Dukungan social
6. Konsep diri
7. Sifat pribadi
b. Faktor bayi
1. Temperament
2. Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lainnya
2. Status pekawinan
3. Status ekonomi
Dari faktor social support, mercer mengidentifikasikan adanya empat factor pendukung:
a. Emotional support
b. Informational support
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk
menolong dirinya sendiri
c. Physical support
d. Appraisal support
Ini memungkinkan indifidu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan pencapaiaan peran ibu
Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi dan
konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaiaan peran ibu. Peran
bidan yang di harapkanoleh mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam
melaksanakan tugas dan adaptsi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
pencapaiaan peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.
Teori kursi goyang , keseimbangan emosional ibu. Tujuan asuhan maternitus agar ibu mampu
melaksanakan tugasnya sebagai ibu bauk fisik maupun psikologis.
· Teori stress
· Teori dasar
Hipotesa Ball, respon emotional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan
kelahiran anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan yang berarti
mereka mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Persipan yang telah di lakukan bidan pada masa
postnatal akan mempengaruhi respon emotional wanita terhadap perubahan akibatproses
kelahiran tersebut. Kesejahteraan wanita setelah melahirkan tergantung pada personality dan
kepribadian, sistem dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas.
Ball menemukan teori kursi goyang terdiri dari tiga elemen, yaitu:
1. Pelayanan maternitas
Filosofi yang di kemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera untuk
mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persipan menjadi orang tua.
b. The recipient
Meliputi : wanita, keluarga dan masyarakat. Recipient menurut Widenbach adalah individu yang
mampu menetukan kebutuhannya akan bantuan.
d. The Means
Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan ada empat tahapan yaitu:
-,identifikasi
-,mempersiapkan
-,koordinasi
-,validasi
kebutuhan
akan bantuan
the recipient
(perempuan)
The means
memperoleh
bidan kebutuhan
-,judgement
-,keterampilan
-,spiritual + material
Teori ini mengharapkan bidan dapat melhat semua aspek dalam memberikan asuhan pada ibu
hamil dan bersalin, Lehrman dan Morten mengemukakan delapan konsep penting dalam
pelayanan antenatal:
g. Waktu
a. Teknik teurapetik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan penyembuhan, misalnya:
· Mendengar aktif
· Mengkaji
· Klasifikasi
· Humor
· Sikap yang tidak menuduh
· Pengakuan
· Fasilitasi
· Pemberian izin
b. Pemberdayaan
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan, bidan melalui penampilan dan pendekatannya
akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengkoreksi, memvalidasi, menilai dan member
dukungan.
Teori Orem
· Konstribusi yang terus menerus dari seorang dewasa terhadap kelanjutan aksistensi
kesehatan dan kesejahteraan.
· Individu pribadi yang memperkasai dan melakukan sendiri aktifitas yang di perlukan
untuk mempertahankan kehidupan kesehatan dan kesejahteraan.
Self care agent adalah orang yang dapat memenuhi kebutuhan self dependent care agent ada
bayi, anak, orang tidak sadar atau sakit berat, termasuk perawat dan keluarga.
Kebutuhan ini muncul akibat kesehatan tergangu sehingga juga berakibat perubahan dalam sifat
self care
Self care deficit merupakn inti dari Orem General Theory Of nursing menggambarakan kapan
keperawatan di perlukan self care deficit merupakan kriteria untuk mengidentisfikasi perlu
tidaknya seorang akan asuhan keperawatan.
Tujuan untuk memenuhi kebutuhan self care dapat dicapai dengan :
4. Bila semua yang di atas tidak bias di laksanakan maka perawat akan melaksanakannya.
1. Berperan melakukan
3. Membimbing
4. Mendukung
5. Menciptakn lingkungan yang dapat menunjang tunjangan untuk dapat melaksanakan bantuan
kepada orang sakit dan aspek yang perlu di perhatikan:
· Menjalin hubungan yang baik dengan pasien, keluaraga sampai pasien dapat
melepaskan diri atau melaksanakan sendiri
· Menentukan bantuan yang di butuhkan pasien dalam memenuhi kebutuhan
· Memberikan bantuan langsung bersama pasien atau keluarga, orang lain yang akan
melakukan asuhan sesuai kebutuhan pasien
· Merencanakan bantuan langsung bersama pasien, keluarga atau orang lain yang akan
melakukan asuhan.