“massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi”
Contoh :
1 mol S bereaksi dengan 1 mol O2 membentuk 1 mol SO2. 32 gram S bereaksi dengan 32 gram
O2 membentuk 64 gram SO2. Massa total reaktan sama dengan massa produk yang
dihasilkan.
1 mol H2 bereaksi dengan ½ mol O2 membentuk 1 mol H2O. 2 gram H2 bereaksi dengan 16
gram O2 membentuk 18 gram H2O. Massa total reaktan sama dengan massa produk yang
terbentuk.
“perbandingan massa unsur-unsur pembentuk senyawa selalu tetap, sekali pun dibuat
dengan cara yang berbeda”
Contoh :
Contoh :
Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti,
setiap 1 mL gas N2 tepat bereaksi dengan 3 mL gas H2 membentuk 2 mL gas NH3. Dengan
demikian, untuk memperoleh 50 L gas NH3, dibutuhkan 25 L gas N2 dan 75 L gas H2.
Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti,
setiap 1 mL gas CO tepat bereaksi dengan 1 mL gas H2O membentuk 1 mL gas CO2 dan 1
mL gas H2. Dengan demikian, sebanyak 4 L gas CO membutuhkan 4 L gas H2O untuk
membentuk 4 L gas CO2 dan 4 L gas H2.
4. Hukum Avogadro
“pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah
mol yang sama”
Contoh :
Perbandingan mol sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1
mol gas N2 tepat bereaksi dengan 3 mol gas H2 membentuk 2 mol gas NH3. Perbandingan
volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1 L gas N2
tepat bereaksi dengan 3 L gas H2 membentuk 2 L gas NH3. Dengan demikian, jika pada suhu
dan tekanan tertentu, 1 mol gas setara dengan 1 L gas, maka 2 mol gas setara dengan 2 L
gas. Dengan kata lain, perbandingan mol gas sama dengan perbandingan volume gas.
Berikut ini diberikan beberapa contoh soal serta penyelesaian perhitungan kimia yang
menggunakan hukum-hukum dasar kimia :
1. Serbuk kalsium sejumlah 20 gram (Ar Ca = 40) direaksikan dengan 20 gram belerang (Ar
S = 32) sesuai dengan persamaan reaksi Ca + S → CaS. Zat apakah yang tersisa setelah
reaksi selesai?Berapa massa zat yang tersisa setelah reaksi selesai?
Penyelesaian :
Perbandingan mol Ca terhadap S adalah 1 : 1. Hal ini berarti, setiap 40 gram Ca tepat
bereaksi dengan 32 gram S membentuk 72 gram CaS. Perbandingan massa Ca terhadap S
adalah 40 : 32 = 5 : 4.
Jika 20 gram S tepat habis bereaksi, dibutuhkan (5/4) x 20 = 25 gram Ca, untuk membentuk
45 gram CaS. Sayangnya, jumlah Ca yang disediakan tidak mencukupi.
Oleh karena itu, 20 gram Ca akan tepat habis bereaksi. Massa S yang diperlukan sebesar (4/5)
x 20 gram = 16 gram. Dengan demikian, zat yang tersisa adalah belerang (S). Massa belerang
yang tersisa adalah 20-16=4 gram.
Penyelesaian :
3. Gas amonia dapat dibuat dengan mereaksikan 100 mL gas nitrogen dan 150 mL gas
hidrogen dengan reaksi N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g). Hitunglah volume gas amonia yang
dihasilkan pada akhir reaksi!
Penyelesaian :
Perbandingan volume gas N2 terhadap gas H2 dan NH3 sama dengan perbandingan koefisien
reaksinya, yaitu 1 : 3 : 2.
Jika 100 ml gas N2 tepat habis bereaksi, dibutuhkan 300 mL gas H2. Sayangnya, jumlah gas
H2 yang disediakan tidak mencukupi.
Dengan demikian, 150 mL H2 lah yang tepat habis bereaksi. Volume gas N2 yang dibutuhkan
sebesar (1/3) x 150 mL = 50 mL. Setelah reaksi selesai, masih tersisa 50 mL gas N2. Volume
gas NH3 yang dihasilkan adalah sebesar (2/3) x 150 mL = 100 mL.
4. Pada suhu dan tekanan tertentu, sebanyak 0,5 L gas hidrogen (Ar H = 1) memiliki massa
sebesar 0,05 gram. Berapakah volume gas oksigen yang dapat dihasilkan jika sebanyak 12,25
gram padatan KClO3 dipanaskan? (Mr KClO3 = 122,5)
Penyelesaian :
Pada suhu dan tekanan yang sama, Hukum Avogadro berlaku pada sistem gas.
Perbandingan mol gas sama dengan perbandingan volume gas. Dengan demikian :
5. Suatu campuran gas terdiri atas 2 mol gas N2O3 dan 4 mol gas NO. Jika campuran gas ini
terurai sempurna menjadi gas nitrogen dan gas oksigen, berapakah perbandingan volume gas
nitrogen terhadap gas hidrogen dalam campuran tersebut?
Penyelesaian :
Sebanyak 2 mol gas N2O3 akan terurai dan menghasilkan 2 mol gas N2 dan 3 mol gas O2.
Sementara itu, sebanyak 4 mol gas NO akan terurai dan menghasilkan 2 mol gas N2 dan 2
mol gas O2.
Dengan demikian, mol total gas N2 yang terbentuk adalah 2 + 2 = 4 mol N2. Mol total gas O2
yang terbentuk adalah 3 + 2 = 5 mol O2. Perbandingan mol gas sama dengan perbandingan
volume gas. Jadi, perbandingan volume gas nitrogen terhadap gas hidrogen dalam campuran
tersebut adalah 4 : 5.