Anda di halaman 1dari 3

Kentang merupakan salah satu dari 4 tanaman pokok yang banyak ditanam di dunia,

dengan luas lahan sekitar 20 milyar hektar dan produksi mencapai 300 milyar ton. Sebagian
besar kentang diproduksi oleh Negara-negara Eropa dan negara di Amerika Utara sedangkan
produksi kentang terbesar di Asia dihasilkan oleh Cina dan India.

Kentang biasa ditanam ada tiga jenis, yaitu:


1. Kulit yang daging umbinya putih, misalnya Donata dan Maritta.
2. Kulit dan daging umbinya merah, misalnya Desiree dan Arka.
3. Kulit dan daging umbinya kuning, misalnya: Patrones, Rapin, Eigenheimer dan Thung.

Kentang yang kuning banyak disukai petani kita. Selain jenis di atas, dikenal juga kentang
hitam atau kentang klici (kentang jawa).

SYARAT-SYARAT TUMBUH
1. Iklim : tanaman ini selam pertumbuhan dan pembentukan umbi menghendaki udara
dingin dan kelembaban yang cukup.
2. Tanah : tanaman kentang menghendaki tanah yang subur, ringan dan dalam dengan
drainase yang baik.
3. Daerah : daerah pada ketinggian 100-300 m.

BERCOCOK TANAM
1. Penyedian dan pengolahan tanah
a. Penyediaan tanah
Tanah yang hendak ditanami harus disesuaikan dengan syarat hidup kentang.
Karena mutu kentang tergantung pada keadaan tanah, maka tanah yang hendak
ditanami harus diusahakan tanah yang gembur, agak dalam, drainase cukup, udara
mudah masuk dan pupuk organik yang cukup pula.
b. Pengolahan tanah
Karena akar tanaman kentang agak dalam, maka tanah harus dibajak
dalam.kemudian tanah dibiarkan masak atau dibiarkan beberapa hari guna
mendapatkan sinar matahari agar peredaran udara lancar. Setelah tanah kering,
tanah diratakan dengan garu dan sekaligus dicampur dengan pupuk kandang.
2. Pembibitan
a. Pemilihan bibit
Bibit yang baik ialah :
- Umbi cukup besar, kurang lebih sebesar telur ayam.
- Umbi tersebut sedikit matanya dan kuat.
Umbi yang kecil tidak boleh dipergunakan sebagai bibit, sebab matanya kurang kuat
karena persediaan makanan hanya sedikit, sehingga tunas yang tumbuh dapat mati,
atau ada kemungkinan umbi yang kecil berasal dari umbi yang sakit.
b. Penyimpanan bibit
Bibit disimpan di tempat yang kering dan berhawa segar. Penyimpanan berlangsung
lebih kurang 3 bulan.
3. Penanaman
Karena tanaman kentang tak perlu penyemaian, maka setelah memilih bibit yang baik
dan disimpan dengan cermat, akan tumbuh titik-titik tunas, suat pertanda bahwa bibit
sudah siap ditanam. Agar pertumbuhan tanaman dapat sempurna, maka jarak tanaman
harus diatur sebagai berikut:
- Jarak antar baris 50 - 65 cm
- Jarak tanam didalam baris 30 - 40 cm
- Dalamnya tanaman masuk ke dalam tanah 5 – 10 cm.

Pada tanah berat, bibit ditanam lebih dangkal. Demikian pula pada musim penghuja,
bibit ditanam lebih dangkal, agar tidak menderita terlalu banyak air. Tetapi sebaliknya
pada musim kemarau, bibit ditanam ditanam lebih dalam supaya tidak menderita
kekurangan air.

4. Pemeliharaan
a. Pendangiran dan penyiangan
Bilamana bibit telah tumbuh, tanah sekitarnya perlu digemburkan agar peredaran
udara menjadi lancar, dengan demikian pertumbuhan akan lebih baik.
b. Pembumbunan
Pada waktu tanaman berumur 3-4 minggu, perlu dibumbun, sebab pertumbuhan
akanmemberikan beberapa keuntungan bagi tanaman, yaitu:
- Akan merangsang pembentukan akar baru, sehingga menambah tempat
tumbuhnya umbi lebih banyak.
- Membantu perkembangan umbi
- Memperkokoh berdirinya batang.

Namun demikian perlu diperhatikan pula bahwa pembumbunan tidak boleh terlalu
tinggi, karena bisa mengganggu pernapasan dalam tanah.

c. Pengairan
Kelembaban atau kandungan air yang tetap di dalam tanah adalah sangat penting
bagi tanaman kentang. Maka pada tanaman kentang perlu diadakan pengairan pula.
d. Pemupukan
- Pada tanah berat, tanaman kentang memerlukan pemupukan NPK dengan
perbandingan 1:1:1.
- Tanah yang unsur K-nya rendah memerlukan pemupukan NPK dengan
perbandingan 1:2:2.
- Untuk daerah yang cukup kering dengan pemupukan N dan P. Baik pula dengan
pergiliran tanaman pupuk hijau.

5. Hama dan penyakit


Tanaman kentang sering mendapat gangguan hama dan penyakit:
a. Hama
Hama yang biasa menyerang tanaman ini adalah kumbang dewasa atau larvanya.
Tanda-tanda tanaman yang menderita:
- Tepian daun berlubang-lubang. Hal iniakibat dimakan kumbang yang pada sayap-
sayapnya bersetrip-setrip kuning-hitam.
- Kemudian seluruh daun dibinasakan sama sekali, akibat dimakan oleh larva.

Pemberantasan: hama ini dapat diberantas dengan penyemprotan insektisida.


b. Penyakit
Penyakit yang biasa menyerang tanaman kentang adalah:
i. Penyakit lendir (layu):
Penyebab: Bacillus solanacearum (bacterium solanacearum).
Tanda –tanda tanaman yang terserang:
- Daun sekonyong-konyong menjadi layu.
- Bila batang tersebut dipotong akan keluar lendirnya.
- Pada umbi yang diserang, nampak bulatan yang berwarna cokelat di bawah
kulitnya, dan dari bulatan itu keluar lendir.
Penyakit ini biasanya timbul di daerah dengan iklim basah.
Pemberantasan: dapat diberantas secara mekani, yaitu mencabut tanaman yang
terserang kemudian membakarnya.

ii. Phytopthora infestans


Tanda tanaman yang terserang:
- Pada tepi daun atau ujungnya nampak bintik-bintik berwarna kuning keabu-abuan.
- Karena penyakit ini penyebarannya cepat, maka tanaman ini sering daunnya habis
semua.
- Pada umbi yang terserang, nampak bintik abu-ab, dan apabila umbi dibelah pada
bagian bawah kulit nampak bagian-bagian yang busuk berwarna merah cokelat.
Pemberantasan: disemprot dengan fungisida yang dianjurkan.

6. Panen
Setelah tanaman berumur 3-4 bulan biasanya sudah dapat dipanen. Panen dilakukan
setelah seluruh batang menjadi kuning, dan daunnya mulai mengering. Atau dilakukan 1
minggu setelah tanaman mati, agar kulit umbinya tahan lecet.

Anda mungkin juga menyukai