Anda di halaman 1dari 14

Kliping Pkn

Pembuat : Maria valencia Dewi (24/9d)


Pengajar: bu wulan pertiwi

SMP Susteran
JL.Gatot Subroto 44
Telp : 637535, Fax:53115
Purwokerto
1
Kata Pengantar

Pertama tama saya mengucapkan puji dan syukur ke


hadirat tuhan yang maha esa karena berkatnya saya dapat
menyelesaikan tugas kliping ini.saya juga berterima kasih
kepada guru pengajar yang telah membantu saya sehingga
dapat menyelesaikan kliping ini.kliping ini menyangkut
tentang ancaman ancaman yang dapat mengganggu atau
merusak bangsa Indonesia.bahkan memecah belah
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Semoga kliping ini dapat berguna bagi bapak dan ibu
guru maupun berguna bagi teman teman.”Tiada gading
yang tak Retak”artinya tidak ada sesuatu yang sempurna
sama halnya kliping ini yang masih sangat jauh dari
sempurna.kritik dan saran dari bapak dan ibu sekalian
sangat dibutuhkan.agar pada kesempatan yang akan datang
saya dapat membuat yang jauh lebih baik dari kliping ini
dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.kritik dari
bapak dan ibu sekalian sangat membantu,agar saya dapat
lebih berkembang dan maju dari sekarang.terima kasih.

2
Dari dalam
negeri
Non militer

Korupsi
Gubernur Kalsel Jadi Tersangka Korupsi Tanah
Tindak pidana korupsi itu diduga dilakukan Rudy Arifin saat menjabat Bupati Banjar.
Rabu, 29 September 2010, 11:20 WIB
Arry Anggadha, Fadila Fikriani Armadita

(Antara/ Widodo S Jusuf)


VIVAnews - Kejaksaan Agung menetapkan Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy
Arifin, sebagai tersangka korupsi. Rudi diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi
pembebasan tanah pabrik kertas Martapura.

"Sudah resmi menjadi tersangka," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan
Agung, Babul Khoir Harahap, seperti dikutip dari laman kejaksaanagung.go.id, Rabu
29 September 2010.

Penetapan Rudy Arifin sebagai tersangka didasarkan atas Surat Perintah Direktur
Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor Print-
109/F.2/Fd.1/9/2010 tanggal 16 September 2010.

Babul menjelaskan, tindak pidana korupsi itu diduga dilakukan Rudy saat menjabat
Bupati Banjar. Rudi diduga telah mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Kabupaten
Banjar Nomor 24 Tahun 2001 tanggal 7 Februari 2001 tentang Pembentukan Tim
Pengembalian dan Pemanfaatan eks Pabrik Kertas Martapura Kabupaten Banjar.
Tim yang diketuai Iskandar Djamaludin (Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
banjar) dan Sekretaris oleh Khairul Saleh (Kabag Perlengkapan sekretariat Daerah
Kabupaten Banjar) bertugas membebaskan tanah Hak Guna Bangunan (HGB) atas
nama Pemegang Hak PT Golden Martapura (milik Gunawan Sutanto).

Selanjutnya, Rudy kemudian menerbitkan Surat Keputusan Panitia Pengadaan Tanah


Kabupaten Banjar No.SK.01/KPTS/2002 tentang Bentuk dan besarnya Santunan
dalam rangka pengadaan tanah yang akan dibebaskan Pemerintah Kabupaten Banjar
untuk kepentingan umum atas HGB Nomor 11 dan Nomor 103.

Sebagai tindaklanjutnya dibuat Surat Perjanjian Nomor 182 tanggal 8 Mei 2002, di
hadapan Notaris Neddy Farmanto tentang Santunan Tanah dan Bangunan antara
Pemkab Banjar yang diwakili oleh tersangka Rudy Arifin dengan Gunawan Sutanto
(Dirut PT Golden Martapura).

Untuk merealisasikan pembayaran santunan ganti rugi tersebut, tersangka Rudy


selaku Bupati Banjar dan Ketua Panitia Pengadaan Tanah untuk Kepentingan umum
mengeluarkan 2 Surat Keputusan Bupati Banjar.

Surat itu bernomor 85/SKOP/04/2002 tanggal 1 april 2002 tentang Otorisasi


Anggaran Belanja Pembangunan Tahun 2002 yang kemudian dengan kwitansi
tanggal 15 Agustus 2002 dibayarkan kepada PT Golden Martapura sebesar Rp3
miliar dan Nomor 08/SKO-BL/0/2003 tentang otorisasi Anggaran Belanja
Pembangunan tahun 2003 yang kemudian dengan kwitansi tanggal 26 Maret 2003
dibayarkan kepada PT Golden Martapura sebesar Rp3.439.702.000.

Uang itu dikeluarkan Rudy kepada PT Golden yang diketahui Hak Guna
Bangunannya sudah berakhir masa berlakunya.(ywn)

Tanggapan

Korupsi dapat terjadi karena kurang ketatnya pengamanan dan kedisiplinan


pemerintahan.dan kurang adanya partisipasi masyarakat dalam mengatasi tindakan
korupsi.kurangnya pengawasan pada orang tinggi dunia.seharusnya polisi lebih brhati
hati dan mengawasi pemerintahan.dan rakyat ikut beratisipasi dalam mencegah
tindak korupsi.rakyat harus ikut mengawasi pemerintahan.dan melaporkan jika ada
tindakan korupsi.memperketat penjagaan terhadap pemerintahan.korupsi sangat
mengancam indonesia karena mengganggu kesejahteraan rakyat.
Militer

Mabes Polri: Dua Orang Tewas di Tarakan


Saat ini, dua jenazah sudah dibawa ke RSUD Tarakan.
Rabu, 29 September 2010, 09:47 WIB
Ismoko Widjaya

- Markas Besar Polri memastikan dua orang korban tewas akibat bentrok susulan di
Tarakan, Kalimantan Timur. Korban tewas ini di luar nama Abdullah, yang tewas
pada bentrokan Senin 27 September 2010 dini hari lalu.

"Informasi yang kami dapat, dua orang tewas di Tarakan. Dua orang ini selain korban
Abdullah," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar
Polisi Marwoto Soeto saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu 29 September 2010.

Marwoto belum bisa memastikan apakah dua orang tewas itu dipicu bentrokan pagi
ini atau pembakaran rumah warga semalam. Saat ini, dua jenazah sudah dibawa ke
RSUD Tarakan.

Korban tewas saat bentrokan pertama Senin lalu bernama Abdullah, yang juga warga
setempat. Dia tewas diduga karena dikeroyok karena tidak terima anaknya dipalak
orang tak dikenal.

"Sedangkan untuk korban luka mencapai empat orang. Mereka semua sudah berada
di RSUD Tarakan," tegas Marwoto. Hingga kini belum ada data identitas korban
tewas ataupun luka dari peristiwa ini.

Mabes Polri menyayangkan bentrokan kembali pecah di Tarakan. Polri mengimbau


agar warga tidak melakukan kekerasan dan menghentikan perselisihan. (sj)
Tanggapan
peristiwa ini sangat membahayakan persatuadan kesatuan bangsa
indonesia.peristiwa ini dapat terjadi karena kurang puasnya warga dengan keputusan
pemerintahan.seharusnya pemerintahan bisa bersikap lebih adil lagi.
Luar negeri
non militer
Belanja Senjata ke Phuket
Transaksi perdagangan senjata di Selat Malaka. Koneksi mafia Thailand ke
Aceh.
Jum'at, 24 September 2010, 22:49 WIB
Nezar Patria

Senjata dan peluru yang diduga milik teroris di Aceh (Antara/ Irwansyah
Putra)

VIVAnews--Lelaki itu bertubuh gempal, dan bermata tajam. Kulitnya


legam. Air mukanya keras, seakan merekam jejak konflik yang panjang.
Dia berasal dari satu kecamatan di Aceh Timur. Di tubuhnya, pada bagian
dada dan bahu, ada bekas luka tembak. “Masih ada sejumlah peluru
berdiam di tubuh saya,” ujarnya kepada VIVAnews, di Bireuen, Aceh
Utara, beberapa pekan lalu.
Dia adalah bekas prajurit Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Setelah
perjanjian damai Helsinki diteken Agustus 2005, konflik bersenjata
pemerintah dan GAM berakhir. Dia lalu bergabung dengan Komite
Peralihan Aceh (KPA), wadah bekas kombatan seperti disyaratkan oleh
perjanjian damai itu. Untuk keterangan berikut, lelaki itu minta namanya
disamarkan, dan dipanggil sebagai Banta.
Pertemuan dengan Banta adalah penting untuk menguak kisah senjata di
Tanah Rencong. Di tempat terpisah, masih di kawasan Bireuen, VIVAnews
juga mewawancarai bekas kombatan GAM yang lain. Untuk informasi
berikut ini, dua lelaki itu minta disebut dengan nama Salim, dan Agam.
Seperti ramai diberitakan di media, polisi menduga senjata dipakai para
perampok Bank CIMB Medan pada Agustus lalu, antara lain berasal dari
Aceh. Begitu juga senjata para penyerang Mapolsek Hamparan Perak, Deli
Serdang. “Senjata itu bisa diperoleh dari daerah bekas konflik seperti
Aceh,” ujar Kapolda Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Polisi Oegroseno
di Medan, pekan lalu.
Tak ada yang tahu berapa sebetulnya jumlah senjata api di Aceh pada masa
konflik. Pada saat MoU Helsinki itu diteken, GAM sepakat
menghancurkan 840 pucuk senjata. Makna penghancuran senjata itu
adalah bahwa dia tak absah lagi digunakan sebagai alasan politik. Maka,
meskipun diduga di Aceh masih banyak beredar senjata bekas konflik,
penggunanya akan dianggap kriminal.
Lalu, dari mana senjata pada masa konflik di Aceh itu berasal?
Banta mengisahkan GAM dulu kesulitan mendapatkan senjata. Pada
1980an, sejumlah kombatan memakai senjata tua peninggalan
pemberontakan Darul Islam. Awal gerakan itu berdiri pada 1976, mereka
memang tak terlalu mengandalkan senjata. Soal ini, Gubernur Aceh
Irwandi Yusuf punya cerita. “Pada awalnya Hasan Tiro mendirikan GAM,
dia lebih banyak mengutamakan propaganda,” ujar Irwandi, beberapa
pekan lalu.
Menurut Irwandi Yusuf, yang juga bekas juru bicara pengatur strategi
gerakan pemberontakan bersenjata itu, kebutuhan senjata di Aceh
meningkat sejak akhir 1999. Terutama, setelah banyak anak muda
bergabung dengan gerakan itu. Senjata pun mulai dipasok sekitar 1999.
“Itu tampak dari berbagai macam acara “peusijeuk” (tepung tawar) senjata
di berbagai wilayah Aceh,” Irwandi menambahkan.
Baru pada tahun 2001, kata Irwandi, ketika saluran pembelian di luar
negeri, dan dalam negeri sudah diperoleh, senjata mulai banyak beredar.

Tanggapan
penyelundupan senjata ini sangat membahayakan
indonesia.hal ini dapat terjadi karena kurang ketatnya
penjagaan di indonesia.hal ini harus segera di cegah karena
sangat membahayakan indonesia.
Militer
Polisi Waspadai Jaringan Teroris di Malang
Kota Batu pernah jadi tempat persembunyian gembong teroris Dr Azhari.
Minggu, 26 September 2010, 13:53 WIB
Ita Lismawati F. Malau

SURABAYA POST - Jajaran kepolisian di Malang Raya meningkatkan kesiagaan dengan


menambah jumlah senjata dan personel untuk mewaspadai adanya jaringan teroris. Hal ini
dilakukan menyusul adanya instruksi Mabes Polri agar jajaran kepolisian waspada menyusul
serangan terhadap Mapolsek Hamparan Perak, Deli Seradang, Sumut, yang menewaskan tiga
anggota polisi. Serangan itu merupakan aksi balas dendam setelah beberapa jaringan teroris yang
merampok CIMB Niaga di Medan ditangkap dan ditembak mati.

Kapolres Batu AKBP Gatot Soegeng Soesanto mengatakan, melihat situasi saat ini, yang bisa
dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan baik di tingkat Mapolsek atau Mapolres.
’’Meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan ini baik itu dalam hal persenjataan dan personel,” kata
AKBP Gatot saat dihubungi Surabaya Post, Sabtu (25/9).

Catatan Surabaya Post, saat Kapolres Batu masih dijabat AKBP Teja Wijanarko, pada Maret silam
Mapolres Batu mendapat limpahan 50 pucuk senjata api (senpi) dan 40 personel. Tambahan ini
adalah limpahan dari Mapolwiltabes Malang.

Selain persenjataan dan personel, kata Gatot, peran dan fungsi intelejen coba untuk lebih
dioptimalkan. Juga pendekatan melalui tokoh masyarakat dan memaksimalkan fungsi Linmas
(lintas masyarakat). Hal ini, menurut AKBP Gatot, adalah bagian dari pencegahan dini. ’’Yakni
dengan mengamati dan memantau perkembangan di setiap wilayah. Selain peran polisi, peran
masyarakat juga penting untuk memberikan info apapun yang ada di wilayahnya,” jelas Kapolres.

Selain pemantauan, Polres Batu kemungkinan melakukan operasi di beberapa titik wilayahnya. Hal
ini untuk mempersempit ruang gerak para teroris agar tidak masuk Kota Batu. Di daerah yang
terkenal dengan wisatanya ini pada 2005 menjadi tempat persembunyian Dr Azhari, gembong
teroris kelompok Noordin M Top yang mati ditembak polisi di salah satu vila di Kota Batu.

Selain itu pada pertengahan 2009, Kota Batu juga menjadi persembunyian Hendrawan, warga
negara Singapura yang menjadi salah satu kaki tangan Noordin M Top. Hendrawan akhirnya
ditangkap polisi di Pekalongan, Jawa Tengah.

Secara terpisah, Kapolresta Malang AKBP Agus Salim mengatakan, meski tidak membentuk tim
khusus, Polresta Malang tetap menyiagakan anggotanya untuk berpatroli. ’’Kami bekerja sama
dengan satuan Brimob untuk memantau sejumlah titik yang dulu pernah dijadikan tempat sembunyi
teroris,” kata AKBP Agus Salim.

Menurut dia, kemungkinan dua tersangka terorisme dan perampokan Bank CIMB Niaga Medan
asal Jawa Timur masih mempunyai jaringan di Kawasan Malang Raya.

Sebelumnya, Mabes Polri merilis sejumlah nama tersangka terorisme dan perampokan Bank CIMB
Niaga Medan. Dari data itu, terdapat dua tersangka asal Jatim yakni N warga Kelurahan Kidul
Dalem, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan dan B alias P, alias D dari Lamongan.

Ditambahkan Agus, seluruh jajaran Polres dan Polresta di wilayah Jatim dipastikan siaga terkait
kasus teroris ini. Apalagi kesiagaan ini juga instruksi langsung dari Mabes Polri. Namun,
penanganannya tidak akan membuat kondisi menjadi mencekam dengan mengusik warga yang
sedang melakukan aktivitasnya.(ywn)

Tanggapan
pertahanan harus lebuh di tingkatkan masuknya teroris ke indonesia
sangatlah mengancam indonesia.hendaknya pertahanan lebih di tingkatkan
supaya tuidak ada lagi teroris yang masuk ke indonesia.
Kesimpulan
ancaman ancaman dari dalam maupun luar negri harus sangat di
waspadai karena dapat merusak dan menghancurkan bangsa
Indonesia.pemerintah polisi dan TNI harus lebih waspada dalam
menjalankan tugasnya.agar Indonesia tetap berjaya dan terpecah belah hal
ini juga harus ada bantuan dari masyarakat.penjagaan di Indsonesia harus
lebih diperketat.

Penutup
Sekian kliping dari saya.tentang ancaman dari dalam maupun luar
negeri kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk hal ini.kami harap
kesediaannya untuk memberi kritik dan saran yang dapat membangun dan
membuat saya lebih maju.terima kasih

Anda mungkin juga menyukai