Anda di halaman 1dari 1

26 Nopember 2010

MAJALENGKA (KC).-
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kab. Majalengka me
minta setiap petugas lapangan yang merekrut calon tenaga dari setiap perusahaan
Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) untuk

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kab.Majalen


gka, Wawan Gunawan, melalui Kasi Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, Thamrin
Nuzzaman, Jumat (26/11) mengungkapkan,

Sementara itu, jumlah TKI yang bekerja ke luar negeri asal Kab. Majalengka hingg
a Nopember tahun ini, dari jumlah calon TKI sebanyak 484 orang, yang akhirnya di
tempatkan mencapai 223 orang. Antara lain mereka yang berangkat ke Saudi Arabia
100 orang, Uni Emirat Arab 1 orang, Qatar 1 orang, Singapura 7 orang, Malayisa
12 orang, Hongkong 7 orang dan Taiwan sebanyak 89 orang.

"Meskipun minat untuk bekerja di luar negeri masih tinggi, namun jumlah TKI hing
ga pertengahan tahun ini menurun tajam, dibandingkan tahun sebelumnya,"imbuhnya

Kondisi ini, lanjutnya, selain dipengaruhi penghentian pengiriman ke salah satu


daerah tujuan penempatan TKI, di Abudabi, Uni Emirat Arab, ditambah adanya kebij
akan yang mewajibkan setiap calon TKI untuk mengikuti terlebih dahulu pelatihan
kerja yang diselenggarakan setiap Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia (PP
TKI).  Sehingga tidak sedikit calon TKI yang gagal saat mengikuti pelatihan
atau mengurungkan niatnya sebelum mendaftar, karena persyaratan yang tidak mema
dai. <BR>"Selain harus mengantongi syarat kelayakan kesehatan, setiap calon TKI
juga harus memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai, agar tidak
menimbulkan masalah saat bekerja di luar negeri," terangnya.&nbsp; &nbsp; &nbsp;
&nbsp; &nbsp; <BR>Ia mengatakan, negara-negara di kawasan timur tengah masih me
njadi tujuan utama TKI, terutama untuk sektor informal, seperti Saudi Arabia dan
sebagainya. Kemudian peluang kerja di sektor formal, paling banyak ke sejumlah
negara Asia. Antara lain, Taiwan, Jepang, Makau/Hongkong dan Malaysia.&nbsp; &nb
sp; &nbsp; <BR>"Padahal dengan keberhasilan bekerja di luar negeri, bisa mendoro
ng peningkatan taraf hidup masyarakat, sekaligus pemasukan devisa bagi negara hi
ngga miliaran rupiah setiap bulannya," ungkap Wawan

Anda mungkin juga menyukai