Anda di halaman 1dari 12

LAJU REAKSI 1.

SNMPTN 08 Wilayah Tengah & Timur Pada Reaksi H2O2(aq) + 2I-(aq) + 2H+(aq) H2O(l) + I2(aq) konsentrasi H2O2(aq) berubah dari 1 M menjadi 0,95 M dalam waktu 100 detik. Perubahan tersebut diikuti oleh perubahan laju I-(aq) dalam M detik-1 sebesar A. 0,5 B. 0,2 C. 0,05 D. 0,01 E. 0,001 2. UM-UGM 04 Amonia dapat dibakar dengan persamaan reaksi: 4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O(g) Jika pda watu tertentu diketahui laju reaksi amonia sebesar 0,24 mol L-1 det-1, maka laju reaksi oksigen (O2) dan laju reaksi pembentukan H2O berturut-turut adalah A. 0,24 dan 0,36 mol L-1 det-1 B. 0,30 dan 0,24 mol L-1 det-1 C. 0,36 dan 0,30 mol L-1 det-1 D. 0,30 dan 0,36 mol L-1 det-1 E. Tidak ada perbedaan laju reaksi 3. SPMB 05 Regional III Laju reaksi suatu gas dinyatakan v = k [A]2[B]. bila volum diperkecil menjadi kalo volum semula, maka laju reaksi jika dibandingkan dengan laju reaksi mla-mula adalah A. 4 kali B. 8 kali C. 16 kali D. 32 kali E. 64 kali 4. SPMB 02 Regional I Data eksperimen untuk reaksi: 2A(g) + B(g) 2AB(g) Terdapat dalam tabel berikut: Laku raeksi [A] awal Percobaan [B] awal mol/L mol L-1 mol/L detik-1 1 0,1 0,1 6 2 0,1 0,2 12 3 0,1 0,3 18 4 0,2 0,1 24 5 0,3 0,1 54 Data data tersebut dapat disimpulkan bahwa persamaan laju reaksinya adalah A. v = k [A]2 B. v = k [B] C. v = k [A][B] D. v = k [A][B]2 E. v = k [A]2[B] 5. UM-UGM 03 Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut: [BrO3-] [Br-] awal mol [H+] awal mol Waktu awal mol dm-3 dm-3 reaksi detik -3 dm 0,4 0,24 0,01 15 6 0,8 0,24 0,01 73 4 0,4 0,48 0,01 75 3 0,8 0,24 0,02 19 4 Laju reaksi untuk BrO3- + 5Br- + 6H+ 3Br2 + 3H2O Adalah A. v = k [BrO3-][H+]2 B. v = k [Br-][H+]2 C. v = k [BrO3-][Br-][H+] 2 D. v = k [BrO3-][Br-][H+] E. v = k [BrO3-][Br-]2[H+]

6. UMPTN 99 Rayon C Laju Reaksi (mol L-1 S-2) 1 0,50 0,50 1,6 x 10-4 2 0,50 1,00 3,2 x 10-4 3 1,00 1,00 3,2 x 10-4 Data percobaan suatu reaksi 2A + B2 2AB tercantum di atas. Orde keseluruhan reaksi tersebut adalah A. 0 B. 1 C. 2 D. 3 E. 4 Percobaan [A] (mol/L) [B] (mol/L) 7. SPMB 05 Regional I Percobaan yang dilakukan untuk mempelajari kinetika kimia dari reaksi: A+BP+Q Memperlihatkan hasil sebagai berikut: Percobaan [A] [B] Laju 1 X Y v 2 2x 2y 4v 3 4x Y v 4 4x 4y 16v Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa persamaan laju reaksi yang sesuai adalah A. Laju = k [A][B] B. Laju = k [A]2[B] C. Laju = k [A][B]2 D. Laju = k [B]1 E. Laju = k [B]2 8. U.S. National Chemistry Olympiad 1997 Suatu reaksi tertentu yang berorde nol terhadap pereaksi A mempunyai nilai K = 0,025 Ms -1. Jika konsentrasi awal A adalah 0,50 M, maka konsentrasinya saat reaksi berlangsung selama 15 detik adalah A. 0,500 M B. 0,320 M C. 0,125 M D. 0,060 M E. 0,030 M 9. Ebtanas 1993/1994 Data eskperimen reaksi A + B AB sebagai berikut: Konsentrasi awal (M) Waktu Percobaan (deti) [A] [B] 1 0,1 0,2 36 2 0,2 0,2 18 3 0,4 0,2 9 4 0,4 0,1 18 5 0,4 0,05 36 Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan tingkat reaksi totalnya adalah A. 1 B. 2 C. 3 D. 4

E. 5

10. Ebtanas 1994/1995 Dalam suatu eksperimen untuk menyelidiki laju reaksi : X + Y Z, diperoleh data sebagai berikut: Laju [X] [Y] No. pertambahan mula-mula mula-mula percobaan [Z] (mol L-1S(mol/L) (mol/L) 1 ) 1 0,10 0,10 2,2 x 10-4 2 0,20 0,30 19,8 x 10-4 3 0,10 0,30 19,8 x 10-4

[X] II [X]

IV III [X]

[X]

[X]

A. I

B.

II

C.

III

D. IV

E. V

11. Ebtanas 1994/1995 Dari reaksi: 2Fe3+(aq) + 3S2-(aq) S(s) + 2FeS(s) Pada suhu tetap diperoleh data sebagai berikut: [Fe3+] [S2-] Laju reaksi No. mol/L mol/L (mol L-1S-1) 1 0,1 0,1 2 2 0,2 0,1 8 3 0,2 0,2 16 4 0,3 0,3 54 Rumus laju reaksi dari dari data di atas adalah A. v = k [Fe3+]2[S2-]2 B. v = k [Fe3+]2[S2-]3 C. v = k [Fe3+]2[S2-] D. v = k [Fe3+][S2-]2 E. v = k [Fe3+][S2-]

12. U.S National Chemistry Olympiad 1996 Reaksi brominasi aseton yang terjadi dalam larutan asam ditunjukkan oleh persamaan: CH3COCH3(aq) + Br2(aq) CH3COCH2Br(aq) + H+(aq) + Br-(aq) Dalam percoban untuk mempelajari reaksi di atas diperoleh data sebagai berikut: Konsentrasi awal, M Laju awal, M + S-1 [CH3COCH3] [Br2] [H ] 0,30 0,050 0,050 5,7 x 10-5 0,30 0,10 0,050 5,7 x 10-5 0,30 0,10 0,10 1,2 x 10-4 0,40 0,050 0,20 3,1 x 10-4 Berdasarkan data di atas, persamaan laju reaksinya adalah A. v = k [CH3COCH3][Br2][H+] B. v = k [CH3COCH3][H+] C. v = k [CH3COCH3][Br2][H+]2 D. v = k [CH3COCH3][Br2][H+]2 E. v = k [CH3COCH3] 13. Diperoleh data percobaan untuk reaksi: H2(g) + I2(g) 2HI(g) Sebagai berikut: [H2], M [I2], M v (M S-1) 0,1 0,1 0,16 0,1 0,2 0,32 0,2 0,2 0,64 0,3 0,3 x Harga x adalah A. 0,128 D. 1,44 B. 0,256 E. 2,56 C. 0,64 14. Untuk reaksi A + B C diperoleh data sebagai berikut: Laju, [A], molar [B], molar molar/menit 0,01 0,20 0,02 0,02 0,20 0,08 0,02 0,40 0,16 0,03 0,60 0,54 Harga tetapna lju reaksi, k, untuk reaksi di atas adalah A. 1000 D. 0,02 B. 500 E. 0,001 C. 10 15. UMPTN 98 Rayon C Pada reaksi 2H2 + 2NO 2H2O + N2 eksperimen menyatakan bahwa persamaan laju reaksiny adalah v = [H2] [NO]2 dengan nilai k = 1 x 10-6. Jika 4 mol H2 dan 2 mol NO direaksikan dalam bejana 2 liter, laju awal reaksinya adalah .. A. 1,6 x 10-5 D. 3,0 x 10-6 -5 B. 6,4 x 10 E. 2,0 x 10-6 C. 4,0 x 10-6 16. Ganesha Operation Untuk reaksi 2NO + Cl2 2NOCl laku reaksinya adalah v = 0,4 [NO]2 [Cl2] dalam M/menit. Jika 2 moal NO dan 2 mol Cl2 direaksikan dalam wadah 4 liter, maka laju reaksi pada saat 80% bereaksi adalah A. 0,0004 M/menit D. 0,0128 M/menit B. 0,00012 M/menit E. 0,0256 M/menit C. 0,0048 M/menit

17. Ganesha Operation Untuk reaksi A + B C diperoleh data: [A] [B] Waktu 0,5 M 0,2 M 2 jam 0,5 M 0,8 M 1 jam 1,0M 0,9 M 20 menit Maka Orde reaksinya adalah A. 1 D. 2,5 B. 1,5 E. 3 C. 2 18. U.S. National Chemistry Olympiad 1999 Dekomposisi (penguraian) etana menjadi 2 radikal metil merupakan reaksi berorde 1 dengan harga konstanta laju reaksi, k, adalah 5,5 x 10-4 S-1 pada 7000C. waktu paro dari reaksi ini dinyatakan dalam menit adalah A. 9,1 D. 30 B. 15 E. 35 C. 21 19. Ebtanas 1988/1999 Kenaikan suhu akan mempercepat laju reaksi, karena. A. Kenaikan suhu akan menaikkan energi pengaktifan zat yang bereaksi B. Kenaikan suhu akan memperbesar konsentrasi zat yang beraksi C. Kenaikan suhu akan memperbesar energi kinetik molekul pereaksi D. Kenaikan suhu akan memperbesar tekanan E. Kenaikan suhu akan memperbesar luas permukaan 20. SPMB 04 Regional I Jika pada suhu tertentu waktu paro reaksi orde pertama 2A 2B + C adalah 3 jam, maka jumlah A yang terurai dalam waktu 9 jam adalah A. 12,5% D. 75,0% B. 25,0% E. 87,5% C. 50,0% 21. UMPTN 90 Rayon B Bila suhu suatu reaksi dinaikkan 100C, maka laju reaksinya akan menjadi dua kali lipat. Kalau pada suhu t0C reaksi berlangsung selama 12 menit, maka pada suhu (I + 30)0C reaksi akan berlangsung selama A. 4 menit D. 15 menit B. 3 menit E. 1 menit C. 2 menit 22. Ebtanas 1992/1993 Data reaksi antara logam zink dengan asam klorida. Bentuk Logam Konsentrasi Percobaan Zn asam klorida 1 Granula 0,50 molar 2 Lempeng 0,50 molar 3 Serbuk 0,25 moral 4 Granula 0,25 molar 5 Serbuk 0,50 molar Reaksi yang berlangsung paling cepat terjadi pada percobaan A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3

23. Ganesha Operation


E

x Pereaksi Hasil Reaksi y

Diagram di atas menyatakan bahwa A. reaksi hanya dapat berlangsung jika x > y B. reaksi tersebut adalah reaksi endoterm C. x adalah perubahan entalpi D. reaksi berlangsung dengan melepaskan energi E. x + y adalah energi aktivasi 24. Ganesha Operation Reaksi 2NO + Br2 2NOBr mempunyai tahap sebagai berikut. NO + BR2 NOBr2 (lambat) NOBr2 + NO 2NOBr (cepat) Persamaan laju reaksinya adalah A. v = k [NO]2[Br2] B. v = k [NO][Br2] C. v = k [NOBr2][NO] D. v = k [NOBr2] E. v = k [NOBR]2 25. Reaksi H2 + I2 2HI berlansung melalui menisme: (1) I2 2I (cepat)

(2) 2I + H2 2HI (lambat) Persamaan laju reaksi berikut yang sesuai dengan mekanisme di atas adalah A. v = k [I]2[H2] B. v = k [I2][H2] C. v = k [I2]2[H2] D. v = k [I2] E. v = k [I]2 26. U.S National Chemistry Olympiad 1999 Laju pembentukan O3(g) adalah 2,0 x 10-7 mol L-1s-1 menrut reaksi: 3O2(g) 2O3(g). Laju hilangnya O2(g) dalam mol L-1s-1 adalah . . . A. 1,3 x 10-7 B. 2,0 x 10-7 C. 3,0 x 10-7 D. 4,0 x 10-7 E. 4,5 x 10-7 27. Olimpiade Kimia Nasional 2002-UGM Laju reaksi dari suatu reaksi didefinisikan sebagai besarnya pengurangan konsentrasi pereaksi tiap satuan waktu, atau sebagai besarnya penambahan konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu. Jika pada reaksi: N2 + 3/2 H2 NH3, laju reaksi berdasarkan konsentrasi N2 adalah vN dan laju reaksi berdasarkan konsentrasi H2 dinyatakan sebagai vH maka . . . A. vN = vH D. vN = 2/3 vH B. vN = vH E. vN = vH C. vN = 1/3 vH

28. U.S National Chemistry Olympiad 1994 Untuk reaksi, 4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O(g) hubungan yang benar adalah . . . A. d[NH3]/dt = d[NO]/dt B. -d[O2]/dt = d[NO]/dt C.-4 . d[NH3]/dt = 6 . d[H2O]/dt D. -1/4 . d[NH3]/dt = 1/6 . d[H2O]/dt E. -1/6 . d[O2]/dt = 1/5 . d[H2O]/dt 29. U.S National Chemistry Olympiad 1999 Reaksi antara NO(g) dan O2(g) adalah reaksi berorde kedua terhadap NO(g) dan berorde pertama untuk O2(g). Jika konsentrasi kedua pereaksi dijadikan 2 kali konsentrasi semula maka laju reaksinya dibandingkan dengan laju semula menjadi . . . A. 2 kali D. 8 kali B. 4 kali E. 10 kali C. 6 kali 30. UMPTN 98 Rayon A Suatu reaksi mempunyai ungkapan laju reaksi v = k [P]2[Q]. Bila konsentrasi masing-masing pereaksi diperbesar tiga kali, laju reaksinya diperbesar . . . A. 3 kali B. 6 kali C. 9 kali D. 18 kali E. 28 kali 31. SPMB 04 Regional III Pada reaksi: Cl2(g) + 2NO(g) 2NOCl(g). Jika konsentrasi kedua reaksi diperbesar 2 kali maka laju reaksi menjadi 8 kali semula. Apabila hanya konsentrasi Cl2 yang diperbesar 2 kali, laju reaksi menjadi 2 kali semula. Orde reaksi NO adalah . . . A. 0 B. C. 1 D. 2 E. 3 32. Ebtanas 1986/1987 Untuk diagram energi di bawah ini pernyataan yang benar adalah . . . A. ( x + y ) adalah perubahan entalpi B. y > y maka reaksinya eksoterm C. x adalah energi aktivasi D. x y = H E. Reaksinya eksoterm

energi

x y Zat-zat pereaksi

Zat-zat hasil reaksi

33. Ebtanas 1987/1988 Dari data percobaan berikut: [NO] [H2] Laju Reaksi 0,6 0,1 3,2 0,6 0,3 9,6 0,2 0,5 1,0 0,4 0,5 4,0 Tingkat reaksi terhadap NO untuk reaksi: 2NO(g) + 2H2(g) N2(g) + 2H2O(l) adalah . . . A. 1 B. 1,5 C. 2 D. 3 E. 3,5 34. Ebtanas 1987/1988 Dari hasil percobaan doperoleh data sebagai berikut: [BrO3-] awal [Br-] awal [H+] awal mol dm-3 mol dm-3 mol dm-3 0,4 0,24 0,01 0,8 0,24 0,01 0,4 0,48 0,01 0,8 0,24 0,02 Laju reaksi untuk BrO3- + 5Br- + 6H+ 3Br2 + 3H2O Adalah . . . A. v = k[BrO3-][H+]2 B. v = k[Br-][H+]2 C. v = k[BrO3-][Br-][H+]2 D. v = k[BrO3-][[Br-][H+] E. v = k[BrO3-]2[Br-]2[H+] 35. UMPTN 89 Rayon B Tabel dibawah ini merupakan data dari reaksi P+QR+S [P]-awal [Q]-awal Laju reaksi (M) (M) (M/s) a b v 2a b 4v 3a b 9v a 2b v a 3b v Dari data tersebut dapat disimpulkan . . . A. laju reaksi sebanding dengan [P]-awal pangkat tiga B. laju reaksi sebanding dengan [P]-awal pangkat satu C. tingkat reaksi terhadap P adalah tiga D. tingkat reaksi total adalah empat E. rumus laju reaksinya adalah v = k[P]2 36. Ebtanas 1994/1995 Dari percobaan reaksi penguraian N2O5 menurut reaksi: 2N2O5(g) 4NO2(g) + O2(g) diperoleh data sebagai berikut:

Waktu reaksi detik 152 6 73 4 75 3 19 4

[N2O5] Laju reaksi mol/L Mol L-1s-1 -3 5 x 10 0,62 x 10-3 2,5 x 10-3 0,31 x 10-3 -3 1,25 x 10 0,155 x 10-3 Dari data tersebut, maka rumus laju reaksinya adalah . . . A. v = k[N2O5]4 B. v = k[N2O5]3 C. v = k[N2O5]2 D. v = k[N2O5]1 E. v = k[N2O5]0 37. Ebtanas 1994/1995 Pada reaksi 2A + B A2B diketahui bahwa reaksi berorde nol terhadap B, maka hubungan reaksi awal dengan berbagai konsentrasi awal zat B itu diperlihatkan oleh grafik . . . A.
v

D.
v

E.
v

[B]

[B]

[B]

B.
v

C.
v

[B]

[B]

38. Ebtanas 1993/1994 Tabel berikut memberi informasi reaksi A + B C + D Reaksi [A] awal [B] awal Waktu No (mol dm-3) (mol dm-3) (detik) 1 0,4 0,1 152 2 0,8 0,1 76 3 1,2 0,1 52 4 0,4 0,2 152 5 0,4 0,4 152 Tingkat reaksi total . . . A. 0 B. C. 1 D. 2 E. 3 39. SPMB 07 Regional I Reaksi fasa gas X + Y Z adalah berorde 2 terhadap Y. Jika konsentrasi zat-zat dalam mol dm-3, maka satuan tetapan laju reaksi adalah . . . A. mol3 dm-3 B. mol dm-3 det-2

C. mol-3 dm-3 D. mol-2 dm6 det-1 E. mol2 dm-6 det-1 40. Ebtanas 1992/1993 Untuk reaksi A + B AB, diperoleh data sebagai berikut: jika konsentrasi A dinaikkan 2 kali pada konsentrasi B tetap, laju reaksi menjadi 2 kali lebih besar. Jika konsentarsi A dan B masing-masing dinaikkan 2 kali, laju reaksi menjadi 8 kali lebih besar. Persamaan laju adalah . . . A. k[A][B]2 B. k[A][B] C. k[A]2[B] D. k[A]2[B]2 E. k[A][B]3 41. Ebtanas 1991/1992 Data hasil percobaan penentuan laju reaksi dari gas NO dan gas Br2 sebagai berikut: No. Konsentrasi awal Laju reaksi awal (M) M dt-1 NO Br2 1 0,1 0,05 6 2 0,1 0,1 12 3 0,1 0,2 24 4 0,2 0,05 24 5 0,3 0,05 54 Tingkat reaksi totalnya adalah . . . A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 42. UM-UGM 04 Reaksi: A + 2B C memiliki laju reaksi v = k[A][B] = d[C]/dt, sehingga reaksi tersebut adalah . . . 1. Orde satu terhadap reaktan A 2. Reaksi orde dua 3. Orde satu terhadap reaktan B 4. Reaksi rumit (bukan sederhana) 43. Ebtanas 1993/1994 Data percobaan reaksi antara asam klorida dan natrium tiosulfat sebagai berikut: No Konsentrasi awal Suhu Na2S2O3 HCl 1 0,1 M 0,1 M 350C 2 0,1 M 0,2 M 350C 3 0,2 M 0,2 M 350C 4 0,2 M 0,2 M 400C 5 0,2 M 0,1 M 400C Dari data di atas reaksi yang paling cepat adalah . . . A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3

44. UMPTN 94 Rayon B Pada suhu kamar reaksi kimia yang mempunyai energi pengaktifan tinggi berlangung dengan lambat. SEBAB Energi pengaktifan reaksi-reaksi kimia selalu mempunyai nilai positif. 45. U.S National Chemistry Olympiad 1994 Waktu paro dari reaksi pengubahan siklobutana menjadi etilena menurut reaksi: C4H8(g) 2C2H4(g) adalah 22,7 detik pada suhu tertentu. Jika reaksi tersebut berorde pertama maka waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan tekanan parsial siklobutana dari 100 mmHg menjadi 10 mmHg adalah . . . (log 2 = 0,301) A. 52,0 detik B. 75,4 detik C. 90,0 detik D. 227 detik E. 300 detik 46. U.S National Chemistry Olympiad 2000 Propana bereaksi dengan iodin dalam suasana asam menurut persamaan: H+ CH3C(O)CH3 + I2 CH3C(O)CH2I + HI Pada suatu percobaan diperoleh data sebagai berikut: [CH3C(O)CH3], [I2], M [H+], M Laju reaksi M 0,010 0,010 0,010 1 0,020 0,010 0,010 2 0,020 0,020 0,010 2 0,020 0,010 0,020 4 Persamaan laju reaksi untuk reaksi di atas adalah . . . A. laju = k[CH3C(O)CH3][I2] B. laju = k[CH3C(O)CH3]2 C. laju = k[CH3C(O)CH3][I2][H+] D. laju = k[CH3C(O)CH3][H+] E. laju = k[CH3C(O)CH3]2[I2][H+] 47. U.S National Chemistry Olympiad 1998 Untuk reaksi N2O4(g) 2NO2(g) diketahui data : H = +54,0 kJ dan Ea = +57,2 kJ Energi aktivasi (Ea) untuk reaksi 2NO2(g) N2O4(g) adalah . . . A. -54,0 kJ B. +3,2 kJ C. +60,2 kJ D. +111,2 kJ E. -57,2 kJ 48. Olimpiade Kimia Nasional 2002-UGM Suhu berperan dalam menentukan laju reaksi SEBAB Laju reaksi dinyatakan sebagai fungsi suhu (T) dalam persamaan: v = -d[reaktan]/dT

49. Ganesha Operation Persamaan laju reaksi untuk P + 2Q R adalah v = k[P][Q]2. Jika konsentrasi P dan Q semula masing-masing 1 molar, maka pada saat konsentrasi P tinggal molar laju reaksinya adalah. . . A. 9/8 k B. 3/16 k C. 1/16 k D. 3/8 k E. 1/8 k 50. SPMB 07 Regional II Laju reaksi oksidasi besi (II) oleh serium (IV) pada reaksi: Ce4+(aq) + Fe2+(aq) Ce3+(aq) + Fe3(aq) diperoleh data sebagai berikut [Ce4+], M [Fe2+], M Laju reaksi, M/det 0,10 0,3 2,0 0,10 0,45 3,0 0,35 0,45 10,5 Pernyataan yang benar adalah . . . (1) Laju = k[Ce][Fe2+] (2) k = 66,67 L mol-1det-1 (3) orde reaksi total = 2 (4) k tetap pada berbagai suhu

Anda mungkin juga menyukai