Anda di halaman 1dari 1

Ketidakpercayaan Masyarakat terhadap Penyampaian Pesan Bahaya

Merapi sudah dinyatakan siaga sejak satu bulan, dan berujung pada kondisi bahaya, yang
menewaskan 37 orang. Untuk kondisi bencana yang dapat diperkirakan dengan teknologi Ke
gunung apian seharusnya jumlah korban dapat diminimalisir dengan baik, namun kenyataan
yang ada adalah korban semakin hari semakin bertambah.
Proses Evakuasi masyarakat sekitar pun masih mengalami kendala selain karena kurang
tanggapnya pemerintah daerah , faktor lainnya adalah masyarakat yang tidak mau dengan
segera mengikuti arahan dari tim evakuasi. Mereka tidak mau meninggalkan rumah mereka,
alih-alih menanggapi arahan tim evakuasi dan himbauan pemerintah masyarakat daerah
merapi lebih mengikuti apa yang Juru Kunci Merapi lakukan. Juru Kunci itu adalah Mbah
Marijan.
Tidak dapat disalahkan tindakan Almarhum Mbah Marijan karena beliau ingin menjaga
Merapi hingga datang ajalnya. Tapi yang terjadi adalah beberapa masyarakat lebih percaya
dengan Mind set yang tumbuh di masyarakat merapi yaitu jika Mbah Marijan masi bertahan
mereka pun ikut bertahan di daerah tersebut yang kenyataannya daerah tersebut pasti terkena
dampak yang sangat berat dari letusan Gunung Merapi.
Disoroti dari pesan bahaya yang disampaikan pemerintah daerah mengenai status Merapi
yang menjadi Awas, seharusnya pemerintah lebih sugestif terhadap pesan yang disampaikan,
agar masyarakat lebih percaya dan menerima ajakan positif yang dilakukan tim evakuasi ,
bukan dengan cara paksaan. Dengan adanya penyampaian yang lebih sugestif dan persuasif
masyarakat akan lebih tanggap,dan percaya dengan pesan yang disampaikan pemerintah,
sehingga proses evakuasi-evakuasi lain dapat lebih efektif dan efisien.

Nama : Melinda Hapsari


NIM : 09105244034

Anda mungkin juga menyukai