Anda di halaman 1dari 14

Infertilitas

Sudah melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrsepsi, tapi
belum hamil juga? Jika kondisi ini Anda alami lebih dari setahun maka sebaiknya Anda
memeriksakan diri ke dokter. Bisa jadi Anda mengidap infertilitas.

Apakah infertilitas itu? Apa penyebab dan bagaimana solusinya?

Infertilitas tidak sama dengan kemandulan


Di bidang reproduksi, infertilitas diartikan sebagai kekurangmampuan pasangan untuk
menghasilkan keturunan, jadi bukanlah ketidakmampuan mutlak untuk memiliki keturunan.

Jadi, pasangan suami istri dikategorikan mengalami infertilitas bila tidak juga mengalami
pembuahan, sekalipun sudah melakukan hubungan seksual secara teratur – tanpa kontrasepsi
– dalam periode setahun. Sedangkan kemandulan atau sterilitas adalah perempuan yang
rahimnya telah diangkat atau laki-laki yang telah dikebiri (dikastrasi).

Penyebab Infertilitas
Berdasarkan catatat WHO, diketahui penyebab infertilitas pada perempuan di antaranya,
adalah: faktor Tuba fallopii (saluran telur) 36%, gangguan ovulasi 33%, endometriosis 6%,
dan hal lain yang tidak diketahui sekitar 40%.

Ini artinya sebagian besar masalah infertilitas pada perempuan disebabkan oleh gangguan
pada organ reproduksi atau karena gangguan proses ovulasi.

 Gangguan pada organ reproduksi

Ada beberapa gangguan yang biasanya terdapat pada vagina, di antaranya:

 Tingkat keasaman tinggi

Bila terjadi infeksi pada vagina, biasanya kadar keasaman dalam vagina akan meningkat.
Kondisi ini akan menyebabkan sperma mati sebelum sempat membuahi sel telur. Kadar
keasaman vagina juga menyebabkan vagina mengerut sehingga perjalanan sperma di dalam
vagina terhambat.

 Gangguan pada leher rahim, uterus (rahim) dan Tuba fallopi (saluran telur)

Dalam keadaan normal, pada leher rahim terdapat lendir yang dapat memperlancar perjalanan
sperma. Jika produksi lendir terganggu, maka perjalanan sperma akan terhambat. Sedangkan
jika dalam rahim, yang berperan adalah gerakan di dalam rahim yang mendorong sperma
bertemu dengan sel telur matang. Jika gerakan rahim terganggu, (akibat kekurangan hormon
prostaglandin) maka gerakan sperma melambat. Terakhir adalah gangguan pada saluran telur.
Di dalam saluran inilah sel telur bertemu dengan sel sperma. Jika terjadi penyumbatan di
dalam saluran telur, maka sperma tidak bisa membuahi sel telur. Sumbatan tersebut biasanya
disebabkan oleh penyakit salpingitis, radang pada panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
atau penyakt infeksi yang disebabkan oleh jamur klamidia.
 Gangguan Ovulasi

Ovulasi atau proses pengeluaran sel telur dari ovarium terganggu jika terjadi gangguan
hormonal. Salah satunya adalah polikistik. Gangguan ini diketahui sebagai salah satu
penyebab utama kegagalan proses ovulasi yang normal. Ovarium polikistik disebabkan oleh
kadar hormon androgen yang tinggi dalam darah. Kadar androgen yang berlebihan ini
mengganggu hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dalam darah. Gangguan kadar
hormon FSH ini akan mengkibatkan folikel sel telur tidak bisa berkembang dengan baik,
sehingga pada gilirannya ovulasi juga akan terganggu.

 Kegagalan implantasi

Setelah sel telur dibuahi oleh sperma dan seterusnya berkembang menjadi embrio,
selanjutnya terjadi proses nidasi (penempelan) pada endometrium. Perempuan yang memiliki
kadar hormon progesteron rendah, cenderung mengalami gangguan pembuahan. Diduga hal
ini disebabkan oleh antara lain karena struktur jaringan endometrium tidak dapat
menghasilkan hormon progesteron yang memadai.

 Endometriosis

Endometriosis adalah istilah untuk menyebutkan kelainan jaringan endometrium (rahim)


yang tumbuh di luar rahim. Jaringan abnormal tersebut biasanya terdapat pada ligamen yang
menahan uterus, ovarium, Tuba fallopii, rongga panggul, usus, dan berbagai tempat lain.
Sebagaimana jaringan endometrium normal, jaringan ini mengalami siklus yang menjadi
respon terhadap perubahan hormonal sesuai siklus menstruasi perempaun.

Solusi
Karena disebabkan oleh berbagai faktor, maka sangat dianjurkan agar pasangan suami dan
istri memeriksakan diri lebih dini, agar diketahui penyebabnya. Tidak semua kasus dapat
dibantu dengan pengobatan, beberapa di antaranya (kelainan anatomi dan bentuk)
membutuhkan penanganan medis via operasi.

Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan kandungan melalui serangkaian tes


laboratorium seperti tes darah, kencing serta kadar hormon. Jika dibutuhkan, dokter biasanya
menyarankan agar dilakukan pemeriksaan radiologis (USG, HSG), bahkan tindakan operasi
(laparaskopi) untuk mencari/mengobati penyebabnya.

http://www.resep.web.id/kehamilan/penyebab-infertilitas-pada-perempuan.htm

Infertilitas Pada Pria


Wed, 2008-06-11 16:26 — Anonymous
INFERTILITAS adalah suatu keadaan pasangan yang sudah menikah lebih dari satu setengah
tahun tanpa kontrasepsi, tidak punya anak. Angka satu setengah tahun ditetapkan, karena
biasanya 85 persen pasangan dalam satu setengah tahun sudah memiliki keturunan. Ini
berarti, 15 persen pasangan usia subur punya masalah ini.

Kenyataan menunjukkan, 40 persen masalah yang membuat sulit punya anak terdapat pada
wanita, 40 persen pada pria, dan 30 persen pada keduanya. Jadi, tidak benar anggapan bahwa
kaum wanita lebih bertanggung jawab terhadap kesulitan mendapatkan anak.

Walaupun masalah infertilitas tidak berpengaruh terhadap aktivitas fisik sehari-hari dan tidak
mengancam jiwa, bagi banyak pasangan hal ini berdampak besar terhadap kehidupan
berkeluarga. Sudah tentu faktor psikokultural mempengaruhi sikap pasangan terhadap
masalah ini, termasuk upaya-upaya irasional untuk punya anak. Memang apa yang dilakukan
penderita tidak dapat disalahkan sepenuhnya, karena ilmu kedokteran yang mutakhir
sekalipun belum dapat menjawab seluruh masalah infertilitas secara memuaskan.

Pemeriksaan dokter terhadap pria penderita infertilitas dilakukan seperti layaknya pada
penderita pada penyakit lain, namun disertai dengan pemeriksaan sperma. Pemerik-saan ini
untuk melihat potensi pria untuk membuahi. Bila ada masalah, barulah dilakukan
pemeriksaan lain yang lebih mendalam.

Penyebab

Seperti halnya penanggulangan penyakit pada umumnya, usaha pertama yang selalu harus
diusahakan adalah mencari penyebab infertilitas.

Evaluasi terhadap pria penderita infertilitas yang datang ke klinik infertilitas bagian Urologi
RSUPN Cipto Mangunkusumo menunjukkan, 20-25 persen penderita tidak diketahui
penyebabnya. Besar kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik karena penelitian
mutakhir mengarah pada adanya kelainan di kromosom.

Penyebab terbanyak infertilitas pria adalah pelebaran pembuluh darah balik/vena di sekitar
buah zakar yang disebut varikokel. Pada pemeriksaan fisik, hal ini ditemukan dalam bentuk
benjolan di bagian atas buah zakar yang akan bertambah besar dan nyata bila mengejan.
Yang lebih sering kena adalah buah zakar kiri.

Sebagian besar varikokel tidak disertai rasa sakit walaupun ada juga yang mengeluh pegal-
pegal di daerah tersebut. Varikokel ditemukan pada 40 persen penderita. Temuan ini tidak
jauh berbeda dengan temuan salah satu pusat penanggulangan infertilitas terkenal di Baylor
College of Medicine, Amerika Serikat, yaitu 42 persen.

Penyebab lain dari infertilitas pada pria adalah sumbatan/obstruksi pada saluran sperma. Jadi
walaupun spermatozoa diproduksi dengan baik, tetap tidak dapat disalurkan. Biasanya hal ini
diakibatkan oleh terjadinya infeksi maupun bawaan dari lahir karena tidak terbentuknya
sebagian saluran sperma. Hal ini terjadi pada 15 persen penderita.

Pada 20 persen sisanya, infertilitas diakibatkan oleh berbagai faktor, misalnya gangguan
hormon, kelainan bawaan, pengaruh obat, gangguan ereksi atau ejakulasi, radiasi, keracunan
pestisida, gangguan imunologi, operasi di daerah panggul, dan lain-lain.

Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab itu, beberapa hal dapat dilakukan untuk
mencegah maupun menanggulangi infertilitas.

Pencegahan infertilitas

Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

1. Berbagai macam infeksi diketahui menyebabkan infertilitas terutama infeksi prostat,


buah zakar, maupun saluran sperma. Karena itu, setiap infeksi di daerah ini haruslah
ditangani secara serius.
2. Beberapa zat dapat meracuni pertumbuhan sperma. Banyak penelitian menunjukkan
pengaruh buruk merokok terhadap jumlah dan kualitas sperma. Walaupun tiap
penelitian berbeda dalam menentukan jumlah batang rokok yang berpengaruh, sudah
cukup alasan bagi pria dengan jumlah dan kualitas sperma kurang untuk berhenti
merokok.
3. Alkohol dalam jumlah banyak dihubungkan dengan rendahnya kadar hormon
testosteron yang tentu akan mengganggu pertumbuhan sperma. Mariyuana juga
dikenal sebagai salah satu penyebab gangguan pertumbuhan sperma, sehingga
penghentian penggunaan mariyuana dan alkohol merupakan usaha preventif untuk
infertilitas.
4. Cukup banyak obat-obatan yang mempengaruhi sperma. Oleh karena itu, beri tahukan
selengkapnya obat yang pernah dan sedang dipakai kepada dokter yang menolong
Anda.

Penanggulangan infertilitas

Penanggulangan terbaik adalah dengan menangani penyebabnya. Sayang, tidak semua


penyebab diketahui dan sebaliknya cukup banyak penderita yang diketahui penyebabnya,
namun tidak dapat tuntas ditanggulangi.

1. Varikokel. Tindakan yang saat ini dianggap paling tepat adalah dengan operasi berupa
pengikatan pembuluh darah yang melebar (varikokel) tersebut. Sebagian besar
penelitian menunjukkan manfaat tindakan ini walaupun metodologi penelitiannya
belum sempurna karena tanpa pembanding. Suatu penelitian dengan pembanding
menunjukkan keberhasilan tindakan pada 66 persen penderita berupa peningkatan
jumlah sperma dan kehamilan, dibandingkan dengan hanya 10 persen pada kelompok
yang tidak dioperasi.
2. Infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya merupakan masalah bermakna karena
meliputi 20 persen penderita. Penanggulangannya berupa pemberian beberapa macam
obat, yang dari pengalaman berhasil menaikkan jumlah dan kualitas sperma. Namun
sebagian besar penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pembanding, tidak
menunjukkan perbaikan bermakna. Usaha menemukan penyebab di tingkat
kromosom dan keberhasilan manipulasi genetik tampaknya menjadi titik harapan di
masa datang.
3. Adanya penyumbatan di saluran sperma hanya dapat dipastikan dengan operasi. Bila
sumbatan tidak begitu parah, dengan bantuan mikroskop dapat diusahakan
koreksinya. Pada operasi yang sama, dapat juga dipastikan ada atau tidaknya produksi
sperma di buah zakar.
4. Sesuai dengan kelainan yang ditemukan, maka penyebab lain bisa diatasi dengan
koreksi hormonal dan penghentian obat-obatan yang diduga menyebabkan gangguan
sperma.
5. Namun, usaha-usaha di atas ada kalanya belum berhasil untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas sperma, sehingga diperlukan teknik reproduksi bantuan. Termasuk
dalam hal ini adalah inseminasi bantuan dan inseminasi in-vitro (IVF/bayi tabung),
yang sangat membantu mengatasi masalah infertilitas pria.

Misalnya, pria dengan jumlah sperma hanya 5-10 juta/cc (dari normal 20 juta) dapat mencoba
inseminasi buatan. IVF hanya membutuhkan sperma 500.000 dengan angka kehamilan 30-35
persen.

Kemajuan yang paling menakjubkan dalam 7-8 tahun terakhir adalah IVF dengan teknik ICSI
(Intra Cytoplasmic Sperm Injection) yang hanya membutuhkan beberapa spermatozoa untuk
disuntikkan ke dalam sel telur ibu. Tingkat keberhasilannya hampir sama.

Penjelasan gamblang

Demikianlah gambaran sepintas masalah infertilitas pada pria. Usaha mempunyai keturunan
yang sudah berlangsung berabad-abad memang akan berlangsung terus. Berbagai kemajuan
telah dicapai walaupun ada satu hal yang tetap, yaitu harapan yang demikian besar dari
penderita. Terkadang hal ini menyebabkan pilihan-pilihan dilakukan tanpa perhitungan
matang.

Oleh karena itu, mintalah selalu kepada dokter Anda penjelasan yang gamblang tentang
terapi yang ditawarkan, lengkap dengan kemungkinan keberhasilannya. Dengan cara ini
Anda dapat lebih rasional melakukan segala pemeriksaan dan pengobatan, tanpa harapan
yang berlebihan ataupun rasa putus asa.

Prof. DR. dr. Akmal Taher SpBU, Sub-Bagian Urologi, Bagian Ilmu Bedah, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia

http://www.asrihospital.com/?q=node/52

nfertilitas Pasutri (2)


27Share

Kondisi Reproduksi Wanita


Kelainan terbanyak pada organ reproduksi wanita penyebab infertilitas adalah endometriosis
dan infeksi panggul, sedangkan kelainan lainnya yang lebih jarang kejadiannya adalah mioma
uteri, polip, kista, dan saluran telur tersumbat (bisa satu atau dua yang tersumbat).

Penyakit Penyebab Infertilitas pada Wanita

1. Endometriosis

Endometriosis adalah jaringan endometrium yang semestinya berada di lapisan paling dalam
rahim (lapisan endometrium) terletak dan tumbuh di tempat lain. Endometriosis bisa terletak
di lapisan tengah dinding rahim (lapisan myometrium) yang disebut juga adenomyosis, atau
bisa juga terletak di indung telur, saluran telur, atau bahkan dalam rongga perut. Gejala
umum penyakit endometriosis adalah nyeri yang sangat pada daerah panggul terutama pada
saat haid dan berhubungan intim, serta -tentu saja-i nfertilitas.

2. Infeksi Panggul

Infeksi panggul adalah suatu kumpulan penyakit pada saluran reproduksi wanita bagian atas,
meliputi radang pada rahim, saluran telur, indung telur, atau dinding dalam panggul. Gejala
umum infeksi panggul adalah: nyeri pada daerah pusar ke bawah (pada sisi kanan dan kiri),
nyeri pada awal haid, mual, nyeri saat berkemih, demam, dan keputihan dengan cairan yang
kental atau berbau. Infeksi panggul memburuk akibat haid, hubungan seksual, aktivitas fisik
yang berat, pemeriksaan panggul, dan pemasangan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim,
misalnya: spiral).

3. Mioma Uteri

Mioma uteri adalah tumor (tumor jinak) atau pembesaran jaringan otot yang ada di rahim.
Tergantung dari lokasinya, mioma dapat terletak di lapisan luar, lapisan tengah, atau lapisan
dalam rahim. Biasanya mioma uteri yang sering menimbulkan infertilitas adalah mioma uteri
yang terletak di lapisan dalam (lapisan endometrium). Mioma uteri biasanya tidak bergejala.
Mioma aktif saat wanita dalam usia reproduksi sehingga -saat menopause- mioma uteri akan
mengecil atau sembuh.

4. Polip

Polip adalah suatu jaringan yang membesar dan menjulur yang biasanya diakibatkan oleh
mioma uteri yang membesar dan teremas-remas oleh kontraksi rahim. Polip dapat menjulur
keluar ke vagina. Polip menyebabkan pertemuan sperma-sel telur dan lingkungan uterus
terganggu, sehingga bakal janin akan susah tumbuh.

5. Kista

Kista adalah suatu kantong tertutup yang dilapisi oleh selaput (membran) yang tumbuh tidak
normal di rongga maupun struktur tubuh manusia.
Terdapat berbagai macam jenis kista, dan pengaruhnya yang berbeda terhadap kesuburan.
Hal penting lainnya adalah mengenai ukuran kista. Tidak semua kista harus dioperasi
mengingat ukuran juga menjadi standar untuk tindakan operasi. Jenis kista yang paling sering
menyebabkan infertilitas adalah sindrom ovarium polikistik. Penyakit tersebut ditandai
amenore (tidak haid), hirsutism (pertumbuhan rambut yang berlebihan, dapat terdistribusi
normal maupun tidak normal), obesitas, infertilitas, dan pembesaran indung telur. Penyakit
ini disebabkan tidak seimbangnya hormon yang mempengaruhi reproduksi wanita.

6. Saluran Telur yang Tersumbat

Saluran telur yang tersumbat menyebabkan sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur
sehingga pembuahan tidak terjadi alias tidak terjadi kehamilan. Pemeriksaan yang dilakukan
untuk mengetahui saluran telur yang tersumbat adalah dengan HSG (Hystero Salpingo
Graphy), yaitu semacam pemeriksaan röntgen (sinar X) untuk melihat rahim dan saluran
telur.

7. Sel Telur

Kelainan pada sel telur dapat mengakibatkan infertilitas yang umumnya merupakan
manifestasi dari gangguan proses pelepasan sel telur (ovulasi). Delapan puluh persen
penyebab gangguan ovulasi adalah sindrom ovarium polikistik. Gangguan ovulasi biasanya
direfleksikan dengan gangguan haid. Haid yang normal memiliki siklus antara 26-35 hari,
dengan jumlah darah haid 80 cc dan lama haid antara 3-7 hari. Bila haid pada seorang wanita
terjadi di luar itu semua, maka sebaiknya beliau memeriksakan diri ke dokter.

Kondisi Reproduksi Pria

Perlu pembaca ketahui bahwa kondisi reproduksi pria meliputi sperma dan seksualitas.

Sperma

Sperma berasal dari kata spermatozoa, yaitu sel kelamin jantan yang memiliki bulu cambuk.
Bentuk sperma mirip kecebong. Sperma dihasilkan oleh testis. Cairan nutrisi sperma berupa
cairan putih, kental, dan berbau khas yang disebut “semen”. Proses pengeluaran semen dan
sperma disebut ejakulasi, sehingga cairannya disebut juga dengan cairan ejakulat.

Pada pemeriksaan cairan ejakulat yang normal didapatkan:

1. Volume: ≥ 2 mililiter.
2. Lama mencair: 60 menit.
3. pH (tingkat keasaman): ≥ 7,2.
4. Kadar spermatozoa: ≥ 20 juta spermatozoa per mililiter.
5. Jumlah spermatozoa total: ≥ 20 juta spermatozoa per ejakulat.
6. Motilitas (pergerakan):
o ≥ 50% motil (grade a dan b)*; atau
o ≥ 25% bergerak progresif (grade a)

dalam 60 menit setelah ejakulasi.

7. Vitalitas: spermatozoa hidup ≥ 75%.


8. Sel darah putih: < 1juta per mililiter.

*):
Grade a: pergerakan sperma yang cepat, progresif, biasanya membentuk garis lurus.
Grade b: pergerakan sperma yang lambat, biasanya kurang membentuk garis lurus.
Sperma membawa sifat dari bapak, yang nantinya akan bertemu dengan sel telur yang
membawa sifat dari ibu. Oleh karena itu, kualitas sperma dan sel telur yang baik menjadi
faktor penting dalam kehamilan.

Penyebab Umum Ketidaksuburan Pria

1. Gangguan di daerah sebelum testis (pretesticular)

Gangguan biasanya terjadi pada bagian otak, yaitu hipofisis yang bertugas mengeluarkan
hormon FSH dan LH. Kedua hormon tersebut mempengaruhi testis dalam menghasilkan
hormon testosteron, akibatnya produksi sperma dapat terganggu. Terapi yang bisa dilakukan
adalah dengan terapi hormon.

2. Gangguan di daerah testis (testicular)

Kerja testis dapat terganggu bila terkena trauma pukulan, gangguan fisik, atau infeksi. Bisa
juga terjadi, selama pubertas testis tidak berkembang dengan baik, sehingga produksi sperma
menjadi terganggu. Dalam proses produksi, testis sebagai “pabrik” sperma membutuhkan
suhu yang lebih dingin daripada suhu tubuh, yaitu 34–35 °C, sedangkan suhu tubuh normal
36,5–37,5 °C. Bila suhu tubuh terus-menerus naik 2–3 °C saja, proses pembentukan sperma
dapat terganggu. Oleh karena itu, hindari memakai celana dalam atau celana panjang yang
ketat. Usahakan tidak mengenakan celana dalam waktu tidur untuk menjaga suhu di bagian
tubuh tersebut tetap sejuk. Janganlah merokok, karena penelitian menunjukkan bahwa
perokok memiliki jumlah sperma lebih sedikit dibandingkan pria yang tidak merokok. Jangan
mengonsumsi alkohol karena dapat mempengaruhi fungsi liver, yang pada gilirannya dapat
menyebabkan peningkatan estrogen. Jumlah estrogen yang tinggi dalam tubuh akan
mempengaruhi produksi sperma. Usaha lain untuk meningkatkan kualitas dan jumlah sperma
adalah mengkonsumsi suplemen alami. Asam amino L-carnitine (ditemukan dalam daging
merah dan susu) dan L-arginine (terdapat dalam kacang-kacangan, telur, daging, dan wijen)
berkhasiat meningkatkan mutu sperma.

3. Gangguan di daerah setelah testis (posttesticular)

Gangguan terjadi di saluran sperma sehingga sperma tidak dapat disalurkan dengan lancar,
biasanya karena salurannya buntu. Penyebabnya bisa jadi bawaan sejak lahir, terkena infeksi
penyakit -seperti tuberkulosis (Tb)-, serta vasektomi yang memang disengaja.

4. Gangguan lain

Gangguan lain yang cukup sering kejadiannya adalah pelebaran pembuluh darah atau varises.
Varises pada pembuluh darah yang menyuplai testeis disebut varicocele. Akibatnya, darah
kotor yang seharusnya dibawa ke atas untuk dibersihkan, turun lagi dan mengendap di testis.
Darah kotor yang mengendap mengandung zat-zat yang melemahkan sperma, seperti
adrenalin dan sebagainya.

Penyebab Lain

1. Kelainan Kekebalan Tubuh


Kekebalan tubuh berguna melawan benda asing atau kuman penyebab infeksi yang masuk ke
dalam tubuh. Janin juga dilindungi dengan kekebalan ini agar berkembang baik. Kekebalan
tubuh diperankan oleh antibodi. Antibodi bisa menyerang kuman (benda asing) karena ada
antigen pada kuman tersebut. Jadi, antigen berperan sebagai “tanda pengenal” agar kuman
dapat dikenali antibodi, baru kemudian antibodi dapat menghancurkannya. Akan tetapi, pada
beberapa wanita terdapat kelainan adanya antibodi antisperma, akibatnya antibodi tersebut
menghancurkan sperma yang masuk sehingga pembuahan gagal terjadi. Pada beberapa pria,
juga terdapat kelainan berupa antibodi yang dimilikinya menyerang sperma karena sperma
dianggap sebagai benda asing sehingga sperma menjadi berkualitas jelek alias tidak mampu
membuahi sel telur.

Pada dasarnya, wanita tidak memiliki unsur antigen, seperti halnya pada sperma atau
komponen plasma semen. Namun, pada saat wanita mulai berhubungan seksual dengan pria,
dalam tubuhnya akan terbentuk antibodi antisperma terhadap antigen sperma. Pada tingkat
tertentu antibodi masih dapat ditembus oleh sperma yang bagus kualitasnya dan dapat
mengakibatkan kehamilan.

2. Infertilitas Sebagai Komplikasi Penyakit Lain

Penyakit-penyakit yang berkomplikasi infertilitas, antara lain: penyakit genetik, kencing


manis (diabetes mellitus), penyakit kelenjar gondok, kelainan hormon, dan obesitas
(kegemukan).

Pengobatan Bagi Pasangan Infertil

Bagi pasangan yang ingin dikaruniai keturunan, hendaknya senantiasa berdoa kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, berikhtiar, dan bertawakkal. Berusaha dengan penuh kesabaran, karena
Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Pasangan infertil sebaiknya pergi ke dokter, rumah sakit, atau klinik infertilitas untuk
pemeriksaan lebih lanjut. Klinik infertilitas yang ada di Indonesia, misalnya:

 Klinik Permata Hati RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta.


 Klinik Fertilitas Graha Amerta RSU dr. Soetomo, Surabaya.
 Klinik Yasmin RSUP dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Program kesehatan mungkin yang ditawarkan oleh dokter pada pasangan infertil cukup
beragam tergantung penyebab infertilitas. Yang perlu diingat, dalam usaha memperoleh
keturunan kita harus tetap memperhatikan rambu-rambu syariat. Janganlah demi memenuhi
keinginan untuk mendapat anak sehingga kita menghalalkan segala cara.

Usaha- usaha yang Dianjurkan untuk Memperoleh Keturunan

1. Berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terutama dengan banyak-banyak beristigfar.


2. Sabar, optimis, dan komunikasi yang baik antar suami-istri untuk memutuskan suatu terapi.
3. Berperilaku hidup sehat, meliputi:
1. Diet (pola makan) yang sehat
 Jumlah asupan kalori ditujukan untuk mencapai berat badan ideal.
 Karbohidrat kompleks merupakan pilihan dan diberikan secara terbagi dan
seimbang, sehingga tidak menimbulkan puncak glukosa darah yang tinggi
setelah makan.
 Mengandung sedikit lemak jenuh dan tinggi serat larut.
2. Latihan jasmani
3.
 Latihan jasmani teratur dapat memperbaiki kendali glukosa darah, serta
mempertahankan atau menurunkan berat badan.
 Latihan jasmani yang dianjurkan adalah dikerjakan sedikitnya selama 150
menit/minggu dengan latihan aerobik sedang (50—70% denyut jantung
maksimal*), atau 90 menit/minggu dengan latihan aerobik berat (mencapai
denyut jantung >70% maksimal). Latihan jasmani dibagi menjadi 3-4 kali
aktivitas per minggu.
*) Denyut jantung maksimal: 220-umur: contoh: seseorang berumur 50
tahun, denyut jantung maksimalnya adalah 220-50=170 denyut/menit.

Referensi:

 Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2006.


 Seleksi Pasutri Pada Kasus Infertilitas, oleh: H. Soehartono DS.
 Skor Infertilitas Surabaya (Berdasarkan Faktor Risiko), oleh: Samsul Hadi.
 Vitahealth. 2008. Infertil: Informasi Lengkap Untuk Penderita dan Keluarganya. Jakarta:
Gramedia.
 www.kesrepro.info.net
 www.klinikyasmin.co.id
 www.mhhe.com
 www.wikipedia.com

http://muslimah.or.id/kesehatan-muslimah/infertilitas-pasutri-2.html

Ketidaksuburan atau Infertilitas


Salah satu yang paling ditakutkan adalah ketidaksuburan atau infertilitas yang sering
dikaitkan dengan kemandulan pada salah satu pasangan. Bagi wanita, ketidaksuburan atau
infertilitas disebabkan karena gagalnya pelepasan sel telur atau indung telur tidak dapat
menghasilkan sel telur yang matang. Dengan demikian tidak terjadi ovulasi sehingga sel telur
tidak masuk ke saluran telur yang menyebabkan tidak dapat terjadi pembuahan. Kondisi ini
disebut sebagai ovulation disorder. Penyebab lainnya adalah tertutupnya atau tersumbatnya
tuba falopi atau saluran telur. Atau adanya endometriosis atau sering dikenal sebagai kista
yaitu tumbuhnya jaringan dinding rahim di luar rahim.

Sedangkan bagi pria, ketidaksuburan sering disebabkan karena tidak adanya produksi sperma
pada kantung sperma. Jikapun ada produksi sperma, namun jumlahnya sangat sedikit
sehingga ketika masuk ke vagina, tidak ada sperma yang berhasil membuahi sel telur.

 
Bayi Tabung
Salah satu metode untuk mengatasi ketidaksuburan atau infertilitas adalah dengan bayi
tabung. Bayi tabung pertama kali berhasil dilakukan terhadap seorang bayi perempuan
bernama Louise Joy Brown di Inggris pada tanggal 25 Juli 1978. Prosesnya dilakukan dengan
mengambil sel telur dari ovarium ibu lalu disatukan dengan sperma ayah dalam sebuah
medium cair di gelas laboratorium. Lalu sel telur dibuahi di laboratorium. Setelah sel telur
dibuahi, sekitar dua setengah hari kemudian, sel telur telah terbagi menjadi delapan sel yang
sangat kecil. Kemudian dimasukkan ke dalam uterus atau rahim ibu untuk berkembang secara
normal menjadi bayi. Sejak saat itu, berbagai terapi dan teknologi dikembangkan untuk
mengatasi masalah kesuburan baik pada pria maupun wanita.

Proses bayi tabung dilakukan dengan proses yang dikenal sebagai in vitro fertilization (IVF)
atau pembuahan in vitro. IVF menjadi momentum untuk pengembangan perawatan dan
terapi berikutnya untuk teknologi pembantu reproduksi atau assisted reproductive
technology (ART). ART mencakup berbagai perawatan untuk masalah kesuburan. Termasuk
sel telur dari wanita lain lalu dibuahi untuk dikembangkan di rahim seorang wanita yang lain
lagi. Tahun 1994 di Italia, seorang wanita tua berusia 62 tahun yang sudah tidak memiliki sel
telur melahirkan seorang bayi yang berasal dari sel telur wanita lain yang dibuahi dengan
sperma suaminya. Jadi banyak metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah
kesuburan.

Berbagai Teknik Perawatan Masalah Ketidaksuburan


atau Infertilitas

Ada beberapa jenis perawatan untuk masalah


kesuburan baik untuk pria maupun wanita. Selain bayi tabung, perawatan-perawatan berikut
juga telah melalui serangkaian proses penelitian dan angka keberhasilannya cukup
memuaskan bagi pasangan yang memiliki masalah kesuburan.

Namun sebelum Anda menggunakan salah satu metode perawatan masalah kesuburan,
sebaiknya Anda membuat riset mendalam terlebih dahulu dan berdiskusi baik kepada para
ahli medis maupun kepada pemimpin agama. Beberapa kelompok agama menganggap
beberapa jenis metode bayi tabung maupun inseminasi buatan termasuk melanggar hukum
agama. Hal ini khususnya jika pembuahan atau pengembangan bayi dilakukan bukan di
rahim ibu yang memberikan sel telur ataupun bukan menggunakan sperma yang berasal dari
suami sendiri. Dengan kata lain, bagi beberapa kelompok agama, jika melibatkan pihak
ketiga baik sebagai donor maupun media pembuahan yang bukan suami atau istri sah, itu
sudah dianggap melanggar hukum agama. Karena itu masalah memilih perawatan ini adalah
keputusan pribadi setiap pasangan dan perlu didiskusikan secara mendalam.

Sebelum memutuskan memilih jenis teknik perawatan untuk masalah infertilitas atau
ketidaksuburan, sebaiknya Anda bertanya secara lebih dalam kepada ahli medis yang
menangani masalah Anda. Tanyakan apa saja kerugian dan keuntungan dari masing-masing
teknik untuk Anda maupun pasangan. Serta tanyakan berbagai risiko yang bisa terjadi bagi
Anda dan pasangan. Beberapa jenis teknik perawatan untuk masalah ketidaksuburan atau
infertilitas yang memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi di antaranya yaitu:

 Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan atau artificial insemination (sering disingkat sebagai AI) dilakukan
dengan memasukkan cairan semen yang mengandung sperma dari pria ke dalam organ
reproduksi wanita tanpa melalui hubungan seks atau bukan secara alami. Cairan semen yang
mengandung sperma diambil dengan alat tertentu dari seorang suami kemudian disuntikkan
ke dalam rahim isteri sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Biasanya dokter akan
menganjurkan inseminasi buatan sebagai langkah pertama sebelum menerapkan terapi atau
perawatan jenis lainnya.

 GIFT (Gamete Intrafallopian Transfer)

GIFT yang merupakan singkatan dari Gamete Intrafallopian Transfer merupakan teknik yang
mulai diperkenalkan sejak tahun 1984. Tujuannya untuk menciptakan kehamilan. Prosesnya
dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium atau indung telur wanita lalu
dipertemukan dengan sel sperma pria yang sudah dibersihkan. Dengan menggunakan alat
yang bernama laparoscope, sel telur dan sperma yang sudah dipertemukan tersebut
dimasukkan ke dalam tuba falopi atau tabung falopi wanita melalui irisan kecil di bagian
perut melalui operasi laparoskopik. Sehingga diharapkan langsung terjadi pembuahan dan
kehamilan.

 IVF (In Vitro Fertilization)

IVF atau In Vitro Fertilization dikenal juga sebagai prosedur bayi tabung. Mula-mula sel telur
wanita dan sel sperma dibuahi di media pembuahan di luar tubuh wanita. Lalu setelah
terjadi pembuahan, hasilnya yang sudah berupa embrio dimasukkan ke dalam rahim melalui
serviks.

 ZIFT (Zygote Intrafallopian Transfer)

ZIFT atau Zygote Intrafallopian Transfer merupakan teknik pemindahan zigot atau sel telur
yang telah dibuahi. Proses ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sel telur dari indung
telur seorang wanita lalu dibuahi di luar tubuhnya. Kemudian setelah sel telur dibuahi,
dimasukkan kembali ke tuba falopi atau tabung falopi melalui pembedahan di bagian perut
dengan operasi laparoskopik. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik IVF dan GIFT.

 ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection)

ICSI atau Intracytoplasmic Sperm Injection dilakukan dengan memasukkan sebuah sel
sperma langsung ke sel telur. Dengan teknik ini, sel sperma yang kurang aktif maupun tidak
matang dapat digunakan untuk membuahi sel telur.

Jadi Anda tidak perlu khawatir jika pasangan Anda mengalami masalah infertilitas atau
ketidaksuburan, karena semuanya bisa diatasi dengan berbagai teknologi modern yang
tersedia saat ini.

Jutaan Pasangan Alami Infertilitas

Rabu, 14 April 2010 | 06:13 WIB

shutterstock

Pastikan dokter kandungan Anda bisa membuat Anda merasa tenang dan nyaman dalam menjalani
kehamilan.

TERKAIT:

 Tingkat Keberhasilan Program Bayi Tabung Capai 30-60 Persen


 Akupunktur Tingkatkan Keberhasilan Bayi Tabung
 "Memperoleh" Bayi Tabung di Klinik Yasmin
 Siapkan Mental Sebelum Jalani Bayi Tabung

Jakarta, Kompas - Sekitar 10 persen pasangan suami-istri mengalami kesulitan memperoleh


keturunan sehingga memerlukan bantuan medis untuk mendapatkan keturunan. Penyebab
infertilitas terbesar, yaitu 30-50 persen, ialah gangguan pada sperma.

”Jumlah pasangan subur di Indonesia sampai akhir tahun 2009 sekitar 15 juta, dengan
demikian 1,5 juta hingga 2 juta pasangan mengalami masalah infertilitas,” ujar Kepala
Subunit Pelayanan Yasmin Kencana RSCM dr Budi Wiweko SpOG (K) dalam acara jumpa
pers bertema ”Inovasi Bidang Reproduksi: Pelopor Pelayanan Berbasis Riset dan Riset
Berbasis Pelayanan”, Selasa (13/4).

Kegiatan itu terkait pembaruan dan peluncuran kembali Klinik Yasmin Kencana RSCM
sebagai pusat layanan terpadu gangguan haid dan kesuburan.

Infertilitas ialah ketidakmampuan pasangan suami-istri mendapatkan keturunan setelah


melakukan hubungan seksual secara teratur selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi.
Ketidaksuburan pasangan suami-istri di Indonesia 10-15 persen.

Budi mengatakan, beragam persoalan yang menyebabkan infertilitas, tetapi yang terbesar
ialah gangguan pada sperma, yaitu 30-50 persen, baik terkait jumlah maupun kualitas sperma.
Lainnya ialah sumbatan saluran telur, endometriosis, gangguan perkembangan sel telur, dan
berbagai sebab yang tidak dapat dijelaskan.

Namun, kata Kepala Klinik Yasmin Kencana dr Andon Hestiantoro SpOG(K), berbagai
problem infertilitas tersebut dapat ditangani. Untuk mengatasi gangguan tersebut, di RSCM
tersedia klinik layanan terpadu satu atap. Klinik Yasmin Kencana meliputi enam klinik, yakni
endometriosis, sindrom ovarium polikistik, gangguan kesuburan dan bayi tabung, gangguan
haid dan menopause, keguguran berulang, serta ginekolog remaja. Selain itu, terdapat
laboratorium imunoendokrinologi reproduksi dan genetika. ”Untuk penyimpanan, dapat
dilakukan pembekuan dan penyimpanan embrio,” ujarnya.

Bayi tabung

Pasangan suami-istri akan diteliti dulu persoalan ketidaksuburannya untuk mengetahui


penanganan yang sesuai. Jika setelah berbagai penanganan terhadap gangguan reproduksi
tidak berhasil, dapat dilakukan inseminasi dan bayi tabung. Keberhasilan inseminasi dan bayi
tabung tergantung dari usia dan kondisi calon orangtua.

Bayi tabung merupakan pilihan terakhir, kecuali untuk pasangan yang mengalami infertilitas
yang disebabkan oleh faktor sperma yang tidak dapat dikoreksi, sumbatan pada kedua saluran
telur, endometriosis derajat sedang-berat, gangguan sel telur yang tidak dapat dikoreksi, dan
faktor yang tidak dapat dijelaskan.

Andon mengatakan, klinik kesuburan di Indonesia tidak kalah dengan luar negeri.
Sayangnya, masyarakat lebih menyukai pergi ke luar negeri, terutama untuk prosedur bayi
tabung. Di dunia keberhasilan program bayi tabung 30-35 persen.

Di Klinik Yasmin, berdasarkan data tahun 2009, laju pembuahan mencapai 60,2 persen, laju
pembelahan embrio 99,2 persen, serta laju kehamilan 42,4 persen dan kehamilan dengan usia
lebih dari tiga bulan mencapai 39,4 persen. Keberhasilan bayi tabung ditentukan oleh usia
calon ibu, cadangan sel telur, dan faktor penyebab infertilitas. (INE)

http://kesehatan.kompas.com/read/2010/04/14/06132937/Jutaan.Pasangan.Alami.Infertilitas

Anda mungkin juga menyukai