A. Latar Belakang
membimbing, mengasuh anak atau peserta didik, agar dapat meyakini, memahami,
Dalam upaya interaksi Pendidikan Agama Islam secara efektif dan efisien
sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud, maka metode penyampaian
Pendidikan Islam sangat penting dalam proses belajar mengajar. Metode tersebut
tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan Bab IV Pasal 19 ayat (1)
1
Mappanganro, Implementasi Pendidikan Islam di Sekolah (Cet.I; Ujung Pandang:
Yayasan Ahkam, 1996), h. 10.
2
Ibid, h. 11
1
2
diskusi kelompok. Karena sebagaimana yang dipahami bahwa hampir dari seluruh
secara aktif.4
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh anak didik dalam
strategi dari metodologi pembelajaran mata pelajaran yang lainnya di sekolah. Hal
ini tentu berdampak pada kefakuman dan ketidak mandirian anak didik nantinya
3
Departemen Agama RI, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang
Pendidikan, (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Depag RI; 2006), h. 164
4
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Cet. I
(Jakarta; Rineka Cipta, 2000), h. 157
5
Ibid.
3
telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sendiri dalam mengajarkan shalat
ketepatan waktu sesuai yang ditetapkan Alquran, sebagaimana dalam QS. al-Nisā
(4): 103.
103. Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah
merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat
itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.6
pengetahuan lebih efektif, oleh karena satu sama lain dapat saling bertanya dan
6
Al-Qur’an dan Terjemahannya
4
jalan yang benar harus dengan hikmah dan mau’izhah yang baik,7 dan
menganjurkan dengan berdiskusi secara benar. Dalam QS. al-Ankabut (29): 46,
ُس
ن َح
ْ ي َأ
َ ب ِإل ِباّل ِتي ِه
ِ ل اْلِكَتا
َ جاِدُلوا َأْه
َ َول ُت
Terjemahnya :
Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara
yang paling baik.8
B. Rumusan Masalah
7
Lihat QS. al-Nahl (16): 125.
8
Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya (Semarang: Toha Putra, 1989), h. 635.
5
D. Defenisi Operasional
skripsi ini, dirasa perlu memberikan batasan pengertian terhadap beberapa kata yang
“pe” dan akhiran “an” yang berarti perubahan atau peningkatan dari suatu titik ke titik
melalui suatu metode tertentu hingga didapatkan suatu solusi10. Masalah adalah
adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta
sumber daya insani yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya sesuai
dengan norma Islam.12 Dalam bahasa Arab pendidikan disebut dengan istilah
tarbiyah yang berakar akar kata rabba, berarti mendidik. Dengan demikian, tarbiyah
Islam adalah pengaturan pribadi dan masyarakat yang karenanya dapatlah memeluk
Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu
pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan
9
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. II; Jakarta : Balai Pustaka,
2002), h. 336
10
Ibid, h. 415
11
IBid, h. 513
12
Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta : Aditya
Media, 1992), h. 20
13
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 25
14
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. II; Bandung : Pustaka Setia, 1998), h. 9
7
pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam
masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasehat, sehingga
akhlak itu menjadi salah satu kemampuan meresap dalam jiwanya kemudian buahnya
berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.16
E. Tinjauan Pustaka
di Sekolah Dasar (SD) dalam dunia pendidikan dari segi kepustakaan bukan lagi hal
yang baru diteliti, namun ketika dikaitkan dengan penerapannya di konteks lapangan
tertentu, maka akan senantiasa faktual dan dialogis, apalagi dikaitkan pelaksanaan
proses pembelajaran dalam agama Islam oleh guru selama ini didominasi metode
Mengajar dan Mikro Teaching" mengatakan bahwa agar tercapai tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan, seorang guru harus mengetahui berbagai metode mengajar.
seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi
15
Lihat, Yusuf al-Qardhawi, Tarbiyah al-Islam Wa Madrasah Hasan al-Banna, alih
bahasa Bustani A. Gani dan Zainal Abidin Ahmad : Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan
al-Banna, (Cet. I; Jakarta: Bulan Bintang, 1980), h. 39
16
Lihat, Nur Uhbiyati, op.cit., h. 10
8
dan kondisi belajar.17 Pendapat yang dikemukakan di atas, dalam penelitian telah
ditemukan bahwa, selain harus mengetahui berbagai metode, guru juga harus cakap
dalam melahirkan suatu kegiatan yang tepat dari metode yang diterapkan
metode mengajar jauh lebih penting dari materi yang akan diajarkan. Demikian
urgennya metode dalam proses pendidikan dan pengajaran, maka sebuah proses
belajar mengajar (PBM) bisa dikatakan berhasil bila dalam proses belajar mengajar
Terkait dengan kegiatan diskusi kelompok Drs. Syaiful Bahri Djamara dalam
bukunya "Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Induktif" mengatakan bahwa diskusi
kelompok ialah kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru dengan memberikan suatu
17
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Mikro Teaching (Cet. I; Jakarta:
Ciputat Pers, 2005), h.52.
18
Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Cet. I; Jakarta:
Ciputat Pers, 2002), h. 109.
19
Syaiful Bahri Djamaran, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Cet. I;
Jakarta: Ciputat Pers, 2000), h. 201.
9
Penelitian tindakan kelas dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat
kegiatan, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan siklus
pertama tadi, guru akan mengetahui letak kebrhasilan dan kegagalan atau hambatan
yang dijumpai pada tahap pertama itu. Oleh karena itu guru merumuskan kembali
rancangan tindakan untuk siklus kedua kegiatannya merupakan perbaikan dari siklus
yang pertama.20
Ditinjau dari bagaimana ini dilakukan, maka penelitian ini termsuk dalam
jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan rangkaian
penelitian yang dilakukan secara siklus dalam rangka memecahkan masalah sampai
Islam oleh Abdul Rachman Shaleh dalam bukunya Pendidikan Agama dan
20
Prof. Dr. H. Mohammad Asrori, M.Pd,Penelitian Tindakan Kelas (Pen.Wacana
Prima,) h. 103
21
Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi dan Aksi
(Cet. II; Jakarta: PT Gema Windu Pancaperkasa, 2001), h. 4.
10
Pendidikan Islam, bahan-bahan pokok yang diberikan pada anak Sekolah Dasar
Dalam kaitannya dengan masalah ini, Drs. Abd. Rahman Shaleh dalam
22
Mohd. Athiyah al-Abrasyi, At-Tarbiyah al-Islamioyah, diterjemahkan oleh Bustami
A. Gani dan Djohar Bahry, dengan judul Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan
Bintang, 1987), h. 163.
23
Abd Rahman Shaleh. Didaktik Pendidikan Agama di Sekolah Dasar dan Petunjuk-
Petunjuk Mengajar Bagi Guru Agama (Cet.4; Bandung:Pelajar, tth),h. 22
24
11
Masih banyak bahan kepustakaan yang akan penulis jadikan rujukan dalam
penelitian ini yang belum sempat penulis paparkan semua, dan dari keseluruhan hasil
penelitian yang penulis temukan belum ada yang membahas secara spesifik penelitian
yang penulis akan lakukan. Sehingga hal ini memberi motivasi tersendiri bagi penulis
F. Hipotesis
G. Metodologi Penelitian
pemecahan masalah pada mata pelajaran PAI murid kelas VI SDN 3 Konaweha
Ibid.
12
sebagai berikut:
Refleksi I Observasi
Permasalahn
I
Baru Hasil
Refleksi Perencanaan Pelaksaan
tindakan II tindakan II
Siklus 11
Refleksi II Observasi
Penyimpulan II
dan
pemaknaan
hasil
Jika hasil Lanjutkan ke
permasalahan siklus berikutnya
Belum
terselesaikan
a. Lokasi Penelitian
1). Observasi,
pengamatan yang dilakukan terhadap objek yang diteliti. Dalam hal ini
penulis memperoleh data dan informasi yang sedang diteliti secara aktif.
2). Interview
memperoleh data secara langsung dari objek yang sedang diteliti. Dalam
sekolah, guru dan peserta didik itu sendiri atau informan yang dianggap
3). Dokumentasi.
14
4). Angket
responden.
5). Kepustakaan
diskusi kelompok
data dan menganalisis teknik analisis data yang terstruktur, adapun data yang
F
P = ________ x 100%
N
F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/ banyaknya individu).
P = angka persentase.25
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pengambilan data yang tersedia
1). Analisis induktif adalah suatu cara penganalisisan data dengan jalan melalui
dari hal yang bersifat khusus, kemudian berusaha menarik suatu kesimpulan
25
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Cet. XIV; Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), h. 43.
16
2). Analisis deduktif adalah suatu cara penganalisisan data yang bertitk tolak dari
G. Sisematika Pembahasan
Pendahuluan terlebih dahulu diuraikan latar belakang sebagai titik tolak munculnya
Selanjutnya dikemukakan pengertian beberapa kata yang terdapat dalam judul Skripsi
ini dan dilanjutkan dengan metode penelitian yang kemudian diakhiri dengan garis-
garis besar sebagai penanda materi yang menjadi bahan skripsi ini.
Pada bab II yang akan dibahas mengenai kajian pustaka yang meliputi,
Sekolah Dasar, kemudian pengertian dan penerapan kegiatan diskusi kelompok pada
Pada bab III yang akan dibahas mengenai metode penelitian yang akan
digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan sampai pada tahap
populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.
17
Pada bab IV sebagai inti penulisan penelitian ini berisi hasil penelitian dan
Pada bab V penutup yang berisi kesimpulan dari permasalahan yang diangkat
dalam penulisan ini, sekaligus sebagai hasil penelitian skripsi ini. Uraian ini akan
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur’an dan Terjemahannya
Arif, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Cet. I; Jakarta:
Ciputat Pers, 2002
Bahri Djamaran, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Cet.
I; Jakarta: Ciputat Pers, 2000
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Cet.
I, Jakarta; Rineka Cipta, 2000
Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, Semarang: Toha Putra, 1989
Darajat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam, Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 1992
Mappanganro, Implementasi Pendidikan Islam di Sekolah, Cet.I; Ujung Pandang:
Yayasan Ahkam, 1996
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. II; Jakarta : Balai
Pustaka, 2002
Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam, Cet. II; Bandung : Pustaka Setia, 1998
19
Kepada Yth.
Ketua Jurusan STAI Al Mawaddah Warrahmah Kolaka
Di
Kolaka
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Sesudah melakukan bimbingan terhadaf Proposal Skripsi mahasiswa tersebut
di bawah ini:
Nama : Abdul Kasim
Nim : 07 21 01 24/84621.07024
20
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing II,