Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi telah membawa dampak terjadinya perubahan tatanan baik

di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan tidak terkecuali di bidang

pemerintahan. Perubahan tersebut menuntut setiap negara untuk mempunyai

daya adaptasi yang tinggi terhadap perubahan global ini, apabila tidak ingin

tertinggal dan tersisih dari pergaulan global termasuk dalam meraih keuntungan

ekonomi yang kemudian digunakan untuk mensejahterakan rakyatnya.

Kemampuan beradaptasi ini sangat ditentukan oleh daya saing yang dimiliki oleh

suatu bangsa atau negara.

Sejalan dengan perkembangan dunia teknologi informasi dan

telekomunikasi yang semakin canggih dibutuhkan kemampuan manajemen yang

kuat dan berperspektif luas dalam menjalankan roda pemerintahan. Untuk

melakukan hal tersebut dibutuhkan bukan hanya modal dan prasarana yang

mendukung operasional pemerintahan tapi juga dibutuhkan personil-personil

pendukung yang handal dalam menunjang kebijakan-kebijakan yang diterapkan

oleh pemimpin pemerintahan.

Tantangan globalisasi dapat diatasi dengan melakukan perubahan cara

kerja baru yang lebih efektif dan efisien, lebih demokratis dan terbuka, lebih

rasional dan lebih fleksibel. Jika perubahan manajemen tersebut dapat dikelola

dengan baik maka akan dipetik keuntungan yang berupa tumbuhnya banyak

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 1


prakarsa, aneka ragam kreativitas dan dorongan partisipasi yang makin besar.

Pertumbuhan semacam itu akan mendorong terwujudnya kemandirian yang harus

menjadi ciri utama pembangunan dalam rangka menghadapi tantangan

globalisasi.

Didukung dengan implementasi otonomi daerah di Indonesia akan semakin

mendorong terwujudnya pembangunan daerah yang berorientasi pada tata

kepemerintahan yang baik (good governance) dalam kerangka menciptakan nilai

kesejahteraan sosial dan ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat setempat.

Good Governance lebih menekankan pada interaksi berbagai peran di antara

berbagai pelaku pembangunan di daerah, baik itu masyarakat, dunia usaha

maupun pemerintah daerah dengan diatur oleh tiga pilar utama, yaitu

akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi serta adanya rule of law yang jelas.

Interaksi tersebut memberikan penekanan fungsi dan peran pada berbagai pelaku

pembangunan, yaitu:

a. Peran pemerintah dalam hal ini adalah sebagai katalisator yang

memberikan lingkungan kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya inisiatif

lokal dalam kerangka untuk menghasilkan berbagai nilai dan makna bagi

pembangunan daerah.

b. Peran dunia usaha adalah menghasilkan nilai ekonomis dalam kerangka

mensejahterakan masyarakat setempat. Dengan demikian agenda

semacam penciptaan lapangan pekerjaan serta pendapatan yang layak

bagi masyarakat seharusnya dikerjakan secara intensif maupun ekstensif

oleh dunia usaha setempat dengan dukungan dari masyarakat dan

pemerintah daerah.

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 2


c. Peran masyarakat adalah menciptakan nilai-nilai sosial bagi

pengembanganmodal sosial kehidupan masyarakat setempat, disamping

ikut berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan terutama yang secara

langsung akan mempengaruhi kehidupan mereka.

Perubahan lingkungan di atas mengharuskan setiap lembaga pemerintah

untuk melakukan berbagai penyesuaian terutama yang mengarah kepada

terselenggaranya tata pemerintahan yang baik. Ketatapemerintahan yang baik

diakomodasi dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2004, di mana kebijakan

Otonomi Daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas nyata,

dan bertanggung jawab kepada daerah, yang berprinsip pada demokrasi,

partisipasi masyarakat serta pengembangan peran dan fungsi Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD).

Sejalan dengan perkembangan kewenangan pemerintah daerah pada era

otonomi yang semakin luas tersebut, dimana termasuk didalamnya kewenangan

dibidang Kehutanan, maka untuk mengoptimalkan peran Pemerintah Kabupaten

Malang dalam penyelenggaraan pembangunan kehutanan di wilayah administrasi

Kabupaten Malang telah dibentuk Dinas Kehutanan yang ditetapkan berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2001 Tanggal 01 Maret

2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Kabupaten

Malang. Selain itu pembentukan Dinas Kehutanan juga didukung dengan adanya

sumberdaya hutan, tanah dan air di Kabupaten Malang yang merupakan

sumberdaya strategis yang diperlukan dalam proses pembangunan di daerah,

baik dilihat dari aspek ekonomis maupun dilihat dari aspek ekologis (kestabilan

lingkungan). Oleh karenanya keberadaan sumberdaya hutan, tanah dan air

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 3


harus dikelola dan dimanfaatkan secara benar dan bijak sehingga dapat berfungsi

sebagai sistem penyangga kehidupan dan penyedia sumberdaya bagi

kemakmuran seluruh masyarakat baik generasi sekarang maupun generasi yang

akan datang secara berkelanjutan dan sekaligus harus mampu menampung

dinamika, aspirasi dan peran serta masyarakat dalam pengelolaannya.

Berdasarkan kebijakan strategi Pemerintah Kabupaten Malang serta dalam

rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas

Kehutanan baik menyangkut penyelenggaraan tugas umum pemerintahan

maupun tugas pembangunan, salah satu kebijaksanaan yang perlu dilakukan

pada tahap awal antara lain merumuskan kebijakan strategis bidang kehutanan

meliputi visi dan misi, tujuan dan sasaran serta kebijaksanaan, program dan

kegiatan yang ditetapkan sebagai Rencana Stratejik (RENSTRA) Dinas

Kehutanan Kabupaten Malang.

Rencana Stratejik (RENSTRA) Dinas Kehutanan Kabupaten Malang

disusun untuk masa 5 (lima) tahun mulai tahun 2006 sampai dengan 2010 sesuai

dengan masa tugas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Malang

yang akan berakhir pada tahun 2010.

Perencanaan strategis merupakan proses penyusunan Perencanaan

Stratejik yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu

tertentu (biasanya 3 sampai 5 tahun) dengan memperhitungkan potensi

(kekuatan, kelemahan peluang dan kendala) yang ada atau mungkin timbul.

Dokumen yang dihasilkan dari perencanaan strategis disebut ’Perencanaan

Stratejik’ atau disebut Renstra.

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 4


Perencanaan Stratejik diperlukan sebagai instrumen untuk lebih

mengarahkan tujuan organisasi yang akan dicapai dan bagaimana cara

mencapainya. Perencanaan strategis merupakan awal dari proses akuntabilitas

suatu lembaga kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, proses

penyusunan Perencanaan Strategis memerlukan keterlibatan dari para pihak yang

berkepentingan (stakeholders) untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan misi

organisasi.

Format Renstra meski beragam dalam praktiknya, namun setidaknya

mengandung informasi tentang hal-hal sebagai berikut:

 Kemana kita akan menuju ?

Merupakan arah masa depan organisasi yang ingin dituju (Visi, Tujuan dan

Sasaran Strategis).

 Dimana kita saat ini ?

Analisis organisasi tentang nilai-nilai luhur yang dimiliki, kekuatan,

kelemahan, kesempatan dan kendala organisasi (SWOT analysis) serta

tugas pokok dan fungsi utama organisasi yang menunjukkan alasan utama

keberadaan organisasi (misi)

 Bagaimana caranya menuju kesana?

Merupakan langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh organisasi

dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Langkah-

langkah ini biasanya dituangkan dalam kebijakan, program dan kegiatan

organisasi.

 Bagaimana mengukur kemajuan kita ?

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 5


Berkaitan dengan cara organisasi menetapkan ukuran-ukuran keberhasilan

atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran

organisasi. Karenanya, setiap tujuan dan sasaran yang ditetapkan harus

dapat terukur dengan seperangkat indikator kinerja yang idealnya

merupakan indikator kinerja outcome atau setidaknya output.

Secara ringkas penyusunan Renstra Dinas Kehutanan Kabupaten Malang 2006-

2010 dilakukan dengan mengikuti alur pikir seperti yang tertera di bawah ini :

RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2006-2010

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 6


Secara ringkas berdasarkan alur pikir tersebut, disusunlah unsur-unsur

Renstra Dinas Kehutanan Kabupaten Malang seperti nampak dalam gambar yang

diawali oleh RPJMD Kabupaten Malang berakhir dalam bentuk strategi sebagai

cara mencapai tujuan dan sasaran. Meskipun bertolak pada RPJMD, namun

bukan berarti Renstra ini tidak memperhatikan kebijakan pembangunan nasional,

seperti : RPJP-RPJMN dan RPJMD Propinsi Jawa Timur. Sebagai bagian integral

dari perencanaan pembangunan nasional, mutlak bagi Dinas Kehutanan

Kabupaten Malang untuk memperhatikan kebijakan pembangunan nasional

maupun kebijakan pembangunan Propinsi Jawa Timur. Keseluruhan kebijakan

pembangunan tersebut telah menjadi dasar pertimbangan RPJMD yang menjadi

titik tolak perumusan Renstra Dinas Kehutanan Kabupaten Malang 2006-2010.

Perencanaan Stratejik Dinas Kehutanan Kabupaten Malang merupakan

dokumen perencanaan organisasi yang berwawasan 5 tahun. Perencanaan

Stratejik Dinas Kehutanan Kabupaten Malang berpedoman pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan kegiatannya bersifat

indikatif.

Namun dengan adanya beberapa perubahan dalam landasan hukum

pembentukan instansi dan mengingat demikian dinamisnya kondisi sosial ekonomi

masyarakat serta kehidupan bernegara, maka perlu dilakukan revisi Rencana

Stratejik Dinas Kehutanan Tahun 2008 – 2010 sekaligus mengevaluasi Renstra

sesuai Surat Keputusan Kepala LAN nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang

Penyempurnaan Pedoman Penyusunan Laporan AKIP.

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 7


B. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Stratejik Dinas Kehutanan Kabupaten Malang

dimaksudkan sebagai salah satu upaya merumuskan dan menetapkan kebijakan

strategis serta kebijakan, program dan kegiatan pembangunan kehutanan

Kabupaten Malang, sebagai arah dan pedoman dalam penyusunan rencana kerja

dan rencana operasional penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan tugas

pembangunan sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi Dinas

Kehutanan. Rencana Stratejik Dinas Kehutanan Kabupaten Malang merupakan

bagian dari kebijakan strategis pembangunan daerah Kabupaten Malang yang

disusun dengan tujuan untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan kehutanan

melalui pengembangan langkah-langkah strategis sesuai dengan visi dan misi

Dinas Kehutanan Kabupaten Malang serta tercapainya penyelenggaraan

pengurusan dan pengelolaan hutan dan kehutanan oleh Pemerintah Kabupaten

Malang secara efektif, efisien dan akuntabel.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Malang

pada dasarnya meliputi kebijakan, program dan rencana kerja pelaksanaan

pembangunan kehutanan dalam arti luas yang mencakup aspek kegiatan sebagai

berikut :

1. Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan

2. Bidang Pengusahaan Hutan

3. Bidang Perlindungan dan Tata Guna Hutan

4. Bidang Penyuluhan Kehutanan

5. Bidang Aparatur, Sarana dan Prasarana

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 8


D. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Seluruh dokumen pembangunan daerah Kabupaten Malang merupakan

satu kesatuan yang saling berkaitan satu dengan yang lain dari tingkat kebijakan,

rencana kerja dengan penganggaran. RPJMD Kabupaten Malang yang ditetapkan

dengan peraturan daerah berfungsi sebagai :

a. Pedoman bagi semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam rangka

menyusun renstra SKPD.

b. Bahan utama dalam menyusun RKP daerah.

c. Sebagai dasar monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan atau

kinerja kepala daerah

Disamping itu pula Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang

ditetapkan dengan peraturan daerah digunakan sebagai pedoman

penyempurnaan rancangan rencana kerja SKPD dan pedoman dalam

penyusunan RAPBD. Berkaitan dengan itu, maka RKPD merupakan pedoman

dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon

Anggaran Sementara (PPAS), dalam rangka penyusunan APBD tahun berjalan.

Dengan uraian tersebut, maka kedudukan renstra SKPD adalah merupakan

rincian mengenai Rencana Kerja Pemerintah Daerah pada SKPD yang menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) selama 5 (lima) tahun. Alur hubungan perencanaan dan

penganggaran dapat dilihat sebagai berikut :

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 9


Gambar 2 : Alur Hubungan Perencanaan dan Penganggaran

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 10


Gambar 3 : Sinkronisasi Hubungan Rancangan Renstra dan Renja SKPD

Perencanaan Stratejik Dinas Kehutanan Kabupaten Malang merupakan

penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Malang dan kegiatannya bersifat indikatif berwawasan 5 (lima) tahun

yang selanjutnya dijabarkan tiap tahun menjadi Rencana Kerja (Renja) Dinas

Kehutanan kabupaten Malang.

E. Sistematika

Rencana Stratejik Dinas Kehutanan Kabupaten Malang yang memuat

kebijakan strategis penyelenggaraan Pembangunan Kehutanan disusun secara

sistematik dalam sebuah buku dengan sistematika penyajian sebagai berikut :

KATA PENGANTAR

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Ruang Lingkup

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 11


D. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

E. Sistematika

F. Batasan dan Pengertian

II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

A. Tugas Pokok

B. Fungsi

III. ANALISIS STRATEJIK

A. Analisis Lingkungan

 Analisis Lingkungan Internal

 Analisis Lingkungan Eksternal

B. Analisis SWOT

IV. RENCANA STRATEJIK

A. Visi

B. Misi

C. Tujuan

D. Sasaran

E. Kebijakan

F. Program

V. PENUTUP

F. Batasan dan Pengertian

1. Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan

hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang diselenggarakan secara

terpadu.

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 12


2. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi

sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan

alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

3. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan

oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan

tetap.

4. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah wilayah daratan yang dipisahkan dari

wilayah lain oleh pemisah topografi yang berupa punggung bukit, dimana

air hujan yang jatuh dalam wilayah tersebut mengalir dan meresap

menuju ke suatu utama dan bermuara di laut.

5. Lahan kritis adalah lahan yang keadaan fisiknya sedemikian rupa

sehingga lahan tersebut tidak dapat berfungsi secara optimal sesuai

dengan peruntukannya, baik sebagai media produksi pertanian, pengatur

tata air maupun media perlindungan lingkungan. Lahan Kritis pada

umumnya disebabkan oleh adanya erosi yang tidak terkendali.

6. Penghijauan adalah upaya pemulihan atau perbaikan kembali keadaan

lahan kritis di luar kawasan hutan melalui kegiatan tanam menanam dan

bangunan konservasi tanah agar dapat berfungsi sebagai media produksi

dan sebagai media pengatur tata air yang baik, serta upaya

mempertahankan dan meningkatkan daya guna lahan sesuai dengan

peruntukannya.

7. Rehabilitasi hutan dan lahan adalah kegiatan penghijauan, merupakan

upaya manusia untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 13


daya dukung lahan agar berfungsi secara optimal sesuai dengan

peruntukannya.

8. Rencana Stratejik adalah rencana yang komprehensif dan dirancang

untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka pendek dan atau jangka

menengah (1 – 5 tahun)

9. Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana instansi

pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat

eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Dengan perkataan lain visi dapat

diartikan suatu gambaran yang memandang tentang keadaan masa

depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi

pemerintah.

10. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi

pemerintah, sesuai dengan visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi

dapat tercapai dan berhasil dengan baik.

11. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian sesuatu sasaran atau tujuan yang

telah ditetapkan dengan memperhitungkan indikator masukan, keluaran,

hasil, manfaat dan dampaknya.

12. Strategi adalah berbagai langkah yang diperlukan untuk mencapai atau

untuk memperlancar/mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan serta disusun berdasarkan pemikiran-pemikiran secara

konseptual, analitis, rasional dan komprehensif.

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 14


BAB II

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai penyerahan sebagai

urusan Pemerintahan Pusat di Bidang Kehutanan kepada Pemerintah Daerah

Tingkat II sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 86/Kpts-II/94

tanggal 1 Maret 1994 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Bersama Menteri

Dalam Negeri dan Menteri Kehutanan Nomor : 52 Tahun 1994 dan Nomor :

230/Kpts-II/1994 tentang Penyelenggaraan Dinas Perhutanan dan Konservasi

Tanah, maka dibentuk Organisasi Instansi Daerah berupa Dinas Perhutanan dan

Konservasi Tanah Daerah Tingkat II Kabupaten Malang yang ditetapkan

berdasarkan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang Nomor 27 Tahun

1994 Tanggal 12 Maret 1994.

Berdasarkan kebijakan pemerintah mengenai pelaksanaan otonomi daerah

yang diamanatkan dalam Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, serta untuk mengoptimalkan peran Pemerintah Kabupaten

Malang dalam bidang Kehutanan, maka dibentuk Dinas Kehutanan Kabupaten

Malang yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang

Nomor 10 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Kehutanan.

Selanjutnya dengan adanya perubahan kepemimpinan daerah serta dalam

rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 15


Pemerintah Kabupaten/Kota, maka Dinas Kehutanan Kabupaten Malang

mengalami perubahan organisasi berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor

19 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kehutanan

Kabupaten Malang.

Sebagai konsekuensi dari latar belakang pembentukannya tersebut, maka

tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten Malang adalah sebagai

berikut :

A. Tugas Pokok :

• Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang Kehutanan

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan;

• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

bidang tugasnya.

B. Fungsi :

a. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian yang berbentuk data base

serta analisis data untuk penyusunan program kegiatan;

b. Perencanaan strategis pada Dinas Kehutanan;

c. Perumusan kebijakan teknis bidang kehutanan;

d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

Kehutanan;

e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Kehutanan;

f. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan

penyelenggaraan bidang Kehutanan;

g. Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang

Kehutanan;

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 16


h. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Kehutanan;

i. Pembinaan UPTD;

j. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan bidang kehutanan;

k. Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan di lingkungan Dinas

Kehutanan;

l. Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga-

lembaga lainnya.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Dinas Kehutanan mempunyai struktur

organisasi yang meliputi :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

- Sub Bagian Keuangan

- Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

c. Bidang Pengusahaan Hutan

- Seksi Pemanfaatan Hasil Hutan

- Seksi Peredaran Hasil Hutan

- Seksi Produksi dan Iuran Hasil Hutan

d. Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan

- Seksi Rehabilitasi Lahan dan Teknik Konservasi Tanah

- Seksi Pengembangan Hutan Hak dan Perhutanan Sosial

- Seksi Perencanaan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah

e. Bidang Perlindungan dan Tata Guna Hutan

- Seksi Perlindungan Hutan

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 17


- Seksi Konservasi Alam

- Seksi Penatagunaan Hutan

f. Bidang Penyuluhan Kehutanan

- Seksi Bimbingan Penyuluhan

- Seksi Pelayanan dan Pengembangan Tenaga Penyuluh

- Seksi Pelatihan Kehutanan

Di wilayah Kabupaten Malang, selain Dinas Kehutanan terdapat pula

beberapa instansi kehutanan lainnya yang menangani pengurusan dan

pengelolaan hutan yaitu :

1) Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (UPT Departemen

Kehutanan);

2) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (UPT Departemen

Kehutanan);

3) Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Surabaya (UPT

Departemen Kehutanan);

4) Balai Taman Hutan Raya R. Soeryo (UPT Dinas Kehutanan Propinsi

Jawa Timur);

5) Perum Perhutani KPH Malang dan KPH Pasuruan (BUMN).

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 18


BAB III

ANALISIS STRATEJIK

A. Analisis Lingkungan

Eksistensi suatu organisasi tidak dapat dilepaskan dari perubahan yang

terjadi pada lingkungan dimana organisasi tersebut berada, baik lingkungan

internal maupun eksternal. Demikian juga, keberhasilan atau kegagalan suatu

organisasi sangat bergantung pada kemampuan manajemen organisasi tersebut

untuk melakukan adaptasi dengan kondisi lingkungan yang senantiasa berubah

secara dinamis. Oleh sebab itu, dalam menyusun perencanaan strategis adalah

suatu kelaziman untuk melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan, yang

dikenal sebagai Environmental Scanning Analysis.

Kekuatan sebuah dokumen perencanaan strategis terletak pada tingkat

fleksibiltas substansi rencana terhadap dinamika perkembangan kondisi

lingkungan internal dan eksternal dalam kurun waktu kebijakan dan program

organisasi/institusi yang telah direncanakan, akan tetapi kemampuan adaptasi

kebijakan dan program tersebut terhadap perkembangan kondisi yang terjadi

secara internal maupun eksternal. Fleksibilitas rencana dapat diciptakan apabila

dalam proses penyusunan Perencanaan Strategis mempertimbangkan kondisi

lingkungan baik internal maupun eksternal yang telah, sedang dan akan terjadi

dalam kurun waktu perencanaan.

Kondisi daerah yang berpengaruh terhadap rencana dapat dibedakan

menjadi dua (2) kelompok yaitu : kondisi Internal Organisasi/Institusi Dinas

Kehutanan Kabupaten Malang dan kondisi Eksternal Dinas Kehutanan Kabupaten

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 19


Malang. Dengan mengetahui kondisi internal dan eksternal sekaligus dengan

berbagai perkiraan dan asumsi dinamikanya di masa yang akan datang, maka

dapat dilakukan analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan

dengan mempergunakan metode analisis SWOT. Analisis SWOT ini dilakukan

untuk dapat menyusun empat (4) strategi, yaitu :

1. Strategi mengoptimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang ;

2. Strategi menekan atau meminimalisir kelemahan untuk memanfaatkan

peluang ;

3. Strategi menggunakan kekuatan untuk mencegah dan mengatasi

ancaman ;

4. Strategi menekan atau meminimalisir kelemahan untuk untuk mengatasi

ancaman.

 Analisis Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Analisis lingkungan internal dilakukan terhadap kondisi berbagai aspek yang

ada dalam lingkungan internal organisasi yang meliputi aspek kelembagaan

dan manajemen, sumber daya manusia, pendanaan, sarana dan prasarana

serta perangkat peraturan yang dijadikan acuan. Analisis lingkungan internal

ini diperlukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan Dinas Kehutanan

yaitu :

1. Kekuatan (Strength)

a. Adanya peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan

hukum yang kuat dalam aspek kewenangan bidang kehutanan di

Kabupaten Malang antara lain : Undang-undang Nomor 41 Tahun

1999 tentang Kehutanan, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 20


tentang Pemerintahan Daerah, Undang-undang Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Daerah, beserta peraturan pelaksanaannya.

b. Tersedianya sumber daya aparatur Dinas Kehutanan Kabupaten

Malang yang mempunyai komitmen dan etos kerja yang tinggi dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

c. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung, dimana sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Malang

merupakan suatu modal yang sangat cukup bagi pelaksanaan

pencapaian tujuan.

d. Adanya program-program yang sangat mendasar dan berkaitan

langsung dengan perbaikan kualitas lingkungan hidup dan

pemberdayaan masyarakat.

e. Adanya anggaran untuk mendukung kinerja Dinas Kehutanan

Kabupaten Malang dalam melakukan rehabilitas hutan dan lahan baik

dari pemerintah daerah maupun dari pemerintah pusat.

2. Kelemahan (Weakness)

1. Terbatasnya sumber daya manusia khususnya yang mempunyai latar

belakang keilmuan di bidang pengelolaan hutan dan hasil hutan.

2. Adanya system penempatan pegawai yang kurang memperhatikan

kompetensi (kemampuan dan ketrampilan serta kecakapan) dalam

bidang kehutanan.

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 21


3. Keterbatasan peralatan dan perlengkapan kerja dalam pengelolaan

hutan.

4. Belum efektifnya pelaksanaan Peraturan Bupati Malang Nomor 19

Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kehutanan

Kabupaten Malang terutama yang menyangkut pengelolaan hutan.

 Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)

Analisis lingkungan eksternal dilakukan terhadap berbagai aspek di luar

organisasi yang berpengaruh terhadap keberhasilan penyelenggaraan

kewenangan di bidang kehutanan dan implementasi program-program

pembangunan di bidang kehutanan. Analisis lingkungan eksternal diperlukan

untuk mengetahui peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan dan tantangan

yang berpengaruh terhadap keberhasilan dan`kinerja organisasi. Dari hasil

analisis didapat :

1. Peluang (Opportunity)

a. Adanya dukungan lembaga lain serta dari instansi vertikal yang

bergerak pada sektor kehutanan untuk meningkatkan kapasitas

kelembagaan dan manajemen.

b. Adanya pelimpahan sebagian kewenangan di bidang kehutanan dari

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.

c. Besarnya potensi hutan, hasil hutan kayu dan non kayu serta usaha-

usaha perhutanan masyarakat yang dapat ditumbuhkembangkan.

d. Makin meningkatnya peran serta masyarakat dalam rehabilitasi

hutan dan lahan

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 22


e. Adanya kemungkinan keterbukaan kerjasama dengan berbagai

stake holder dalam pelaksanaan kewenangan di bidang kehutanan

serta dalam pengelolaan hutan.

f. Adanya kepercayaan dan ketaatan hukum di masyarakat terhadap

regulasi yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan yang berkaitan

dengan penyelenggaraan aturan Tata Usaha Kayu.

2. Ancaman (Threat)

a. Masih luasnya lahan kritis baik yang berada di dalam kawasan hutan

maupun di lahan milik masyarakat di wilayah Kabupaten Malang.

b. Pelimpahan kewenangan pengelolaan hutan kepada Pemerintah

Kabupaten belum secara nyata diberikan.

c. Letak Kabupaten malang secara geografis di daerah hulu DAS

Brantas dan di dalamnya terdapat 4 (empat) bangungan vital

pengairan berupa bendungan dan waduk.

d. Persepsi masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan

lingkungan hidup masih rendah.

B. Analisis SWOT

Dari hasil identfikasi faktor-faktor internal dan eksternal maka dianalisa

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman melalui analisa SWOT sehingga

diperoleh kebijaksanaan, strategi dan program-program kerja yang harus

dilaksanakan. Adapun hasil analisa tersebut adalah sebagaimana matrik berikut :

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 23


STRENGTH - OPPORTUNITY STRENGTH – THREAT
1. Mengefektfkan Peraturan perundang 1. Melaksanakan program-program
-undangan sebagai landasan hukum yang berkaitan dengan perbaikan
dalam pengelolaan hutan dan mutu lingkungan hidup dan
kehutanan untuk mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat untuk
dukungan lembaga /instansi vertikal mengurangi luasan lahan kritis di
serta menjalin kerjasama dengan wilayah Kabupaten Malang
berbagai stake holder dalam
pelaksanaan pengelolaan hutan 2. Memanfaatkan sumber daya
aparatur yang berkualitas dalam
2. Melaksanakan kewenangan di pelaksanaan kewenangan
bidang kehutanan dengan pengelolaan hutan
menggunakan sumber daya aparatur
yang mempunyai etos kerja yang 3. Mengoptimalkan landasan hukum
tinggi dalam melaksanakan tugas yang kuat di bidang kehutanan
pokok dan fungsinya mengingat letak Kabupaten malang
secara geografis di daerah hulu
3. Memanfaatkan sarana prasarana DAS Brantas dan di dalamnya
yang ada untuk meningkatkan terdapat 4 (empat) bangungan
kepercayaan masyarakat dalam pengairan yang sangat vital bagi
penyelenggaraan aturan tata usaha kehidupan daerah disekitarnya
kayu
4. Mengoptimalkan penggunaan
4. Melaksanakan program-program sarana dan prasarana yang ada
yang berkaitan dengan perbaikan untuk meningkatkan persepsi
mutu lingkungan hidup dan masyarakat akan pentingnya
pemberdayaan masyarakat, menjaga kelestarian alam dan
sehingga dapat menumbuh- lingkungan hidup sehingga
kembangkan potensi hasil hutan menumbuhkan kemampuan
kayu dan non kayu serta perhutanan swadaya masyarakat dalam
masyarakat rehabilitasi lahan dan konservasi
tanah
5. Mengoptimalkan anggaran yang ada
untuk meningkatkan peran serta
masyarakat dalam rehabilitasi hutan
dan lahan

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 24


WEAKNESS - OPPORTUNITY WEAKNESS - THREAT
1. Meningkatkan ketrampilan aparatur 1. Meningkatkan ketrampilan aparatur
di bidang pengelolaan hutan dan untuk meningkatkan kompetensi
hasil hutan dalam mengemban mereka guna melaksanakan
kepercayaan masyarakat rehabilitasi lahan kritis di wilayah
Kabupaten Malang
2. Mengadakan kerjasama dengan
berbagai stake holder untuk 2. Mengoptimalkan keterbatasan
meningkatkan kompetensi pegawai peralatan dan perlengkapan kantor
untuk melaksanakan kewenangan
3. Meningkatkan peran serta pengelolaan hutan
masyarakat dalam rehabilitasi hutan
dan lahan dengan memanfaatkan 3. Mengefektifkan pelaksanaan
peralatan dan perlengkapan kerja Peraturan Bupati Malang Nomor
yang ada 19 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Dinas
4. Mengoptimalkan pelaksanaan Kehutanan Kabupaten Malang
Peraturan Bupati Malang Nomor 19 terutama yang menyangkut
Tahun 2008 tentang Organisasi pengelolaan hutan untuk
Perangkat Daerah Dinas Kehutanan meningkatkan persepsi
Kabupaten Malang terutama yang masyarakat tentang pentingnya
menyangkut pengelolaan hutan menjaga kelestarian alam dan
dengan adanya dukungan dari lingkungan hidup
lembaga lain/instansi vertikal di
sektor kehutanan

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 25


BAB IV

RENCANA STRATEJIK

A. Visi

Visi Dinas Kehutanan merupakan cara pandangan jauh ke depan,

kemana dan bagaimana organisasi harus dibawa dan berkarya agar tetap

konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi Dinas

Kehutanan adalah suatu gambaran yang memandang tentang keadaan masa

depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan dan sekaligus sebagai

pengarah dan sumber acuan dalam pelaksanaan tugas yang diemban oleh

seluruh jajaran organisasi.

Visi Dinas Kehutanan digali dari keyakinan dasar dan nilai-nilai dasar

yang dianut oleh seluruh komponen organisasi, dengan mempertimbangkan

lingkungan sekitarnya dan tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan. Atas

dasar pertimbangan terhadap faktor-faktor tersebut maka visi Dinas

Kehutanan Kabupaten Malang adalah sebagai berikut :

Terwujudnya optimalisasi fungsi sumberdaya alam berupa hutan, tanah


dan air sehingga menciptakan kondisi pemberdayaan rakyat secara
lestari pada Tahun 2010

Dari pernyataan visi Dinas Kehutanan tersebut terkandung makna

bahwa keseimbangan fungsi sumberdaya hutan, tanah dan air, yang meliputi

keseimbangan fungsi ekonomis dan fungsi ekologis, merupakan prasyarat

yang diperlukan dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan secara

berkesinambungan.

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 26


B. Misi

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka perlu ditetapkan

misi, yakni sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Dinas

Kehutanan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

Adapun misi yang harus diemban dan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan

Kabupaten Malang adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan penyelenggaraan kewenangan Pemerintah Kabupaten

Malang di bidang kehutanan yang meliputi aspek-aspek perencanaan,

pengusahaan, rehabilitasi dan perlindungan hutan serta pelestarian alam.

2. Merehabilitasi lahan-lahan kritis dan tidak produktif di luar kawasan hutan

dalam rangka pelestarian sumberdaya hutan, tanah dan air.

3. Mengembangkan usaha hutan rakyat dalam rangka menopang kebutuhan

masyarakat terhadap hasil usaha kehutanan.

4. Mendorong tumbuhnya dukungan dan peran swadaya masyarakat dalam

upaya-upaya pelestarian sumberdaya hutan, tanah dan air melalui

penyuluhan kehutanan.

5. Menyelenggarakan perijinan tata usaha hasil hutan sebagai bentuk

perlindungan terhadap hak-hak masyarakat akan hasil hutan dalam rangka

tertib peredaran hasil hutan

6. Memantapkan dan menguatkan kelembagaan Dinas Kehutanan Kabupaten

Malang dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 27


C. Tujuan

Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh

Dinas Kehutanan Kabupaten Malang dalam jangka 1 (satu) sampai dengan 5

(lima) tahun. Tujuan yang dimaksud disini adalah merupakan penjabaran dari

setiap misi yang diemban oleh organisasi dengan memperhatikan kondisi,

potensi, kendala dan permasalahan-permasalahan yang dihadapai serta

kemampuan organisasi dan ketersedian sumberdaya yang pendukung dalam

pencapaian tujuan. Sebagai organisasi yang relatif baru di lingkup Pemerintah

Kabupaten Malang serta adanya perubahan tata pemerintahan dari sentralisasi

ke desentralisasi melalui pemberian otonomi daerah yang seluas-luasnya

kepada Pemerintahan Kabupaten, maka karakteristik tujuan yang ditetapkan

adalah sebagai berikut :

- Mengarah pada penguatan kelembagaan dan pengembangan kewenangan

- Memantapkan pelaksanaan tugas-tugas yang telah dapat dilaksanakan

dengan baik yang berkaitan dengan penyuluhan dan penaggulangan lahan

kritis

- Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat

Berangkat dari kondisi yang demikian maka tujuan yang ingin dicapai

oleh Dinas Kehutanan dalam kurun waktu 2006 – 2010 adalah sebagai berikut:

Tujuan dalam rangka mewujudkan misi pertama (Mengembangkan

penyelenggaraan kewenangan Pemerintah Kabupaten Malang di bidang

kehutanan yang meliputi aspek-aspek perencanaan, pengusahaan,

rehabilitasi dan perlindungan hutan serta pelestarian alam) adalah :

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 28


Meningkatkan kapasitas dan peran Dinas Kehutanan dalam

penyelenggaraan kewenangan dibidang kehutanan serta terbukanya

akses dan kesempatan berusaha bagi masyarakat dalam pemanfaatan

kawasan hutan

Tujuan dalam rangka mewujudkan misi kedua (Merehabilitasi lahan kritis

dan tidak produktif diluar kawasan hutan dalam rangka terwujudnya

kelestarian sumberdaya hutan, tanah dan air) adalah :

Terwujudnya kelestarian sumberdaya hutan, tanah dan air pada daerah

aliran sungai

Tujuan dalam rangka mewujudkan misi ketiga (Mengembangkan usaha

hutan rakyat dalam rangka menopang kebutuhan masyarakat terhadap

hasil usaha kehutanan) adalah :

Berkembangnya pola pemanfaatan lahan secara optimal yang

berorientasi ekonomi dan sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi.

Tujuan dalam rangka mewujudkan misi keempat (Mendorong tumbuhnya

dukungan dan peran swadaya masyarakat dalam upaya-upaya

pelestarian sumberdaya hutan, tanah dan air) adalah :

Meningkatnya kesadaran masyarakat masyarakat akan pentingnya

kelestarian sumberdaya hutan, tanah dan air.

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 29


Tujuan dalam rangka mewujudkan misi kelima (Menyelenggarakan perijinan

tata usaha hasil hutan sebagai bentuk perlindungan terhadap hak-hak

masyarakat akan hasil hutan dalam rangka tertib peredaran hasil hutan)

adalah :

Terwujudnya tertib peredaran hasil hutan dan adanya kepastian hukum

terhadap kepemilikan hasil hutan oleh masyarakat.

Tujuan dalam rangka mewujudkan misi keenam (Memantapkan dan

menguatkan kelembagaan Dinas Kehutanan Kabupaten Malang dalam

rangka pelaksanaan otonomi daerah) adalah :

Terwujudnya organisasi Dinas Kehutanan yang kapabel dalam

pelaksanaan kewenangan di bidang kehutanan.

D. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan

dicapai secara nyata dalam jangka waktu setahun. Fokus utama sasaran

adalah tindakan alokasi, distribusi, dan pemanfaatan sumberdaya yang

mengarah pada hasil nyata. Berdasarkan pengertian ini maka sasaran yang

ditetapkan oleh Dinas Kehutanan adalah sebagai berikut :

Misi Pertama

Tujuan : Meningkatkan kapasitas dan peran Dinas Kehutanan dalam

penyelenggaraan kewenangan dibidang kehutanan serta terbukanya akses

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 30


dan kesempatan berusaha bagi masyarakat dalam pemanfaatan kawasan

hutan

Sasarannya meliputi :

1. Terpeliharanya produktifitas kawasan hutan sebagai salah satu sumber

pemasukan keuangan daerah

2. Terbukanya akses dan kesempatan masyarakat dalam pemanfaatan

kawasan hutan

Misi Kedua

Tujuan : Terwujudnya kelestarian sumberdaya hutan, tanah dan air pada

daerah aliran sungai

Sasarannya meliputi :

1. Berkurangnya luas lahan kritis di luar kawasan hutan

2. Terpeliharanya kelestarian dan fungsi sumber mata air

3. Menurunnya laju sedimentasi pada badan-badan sungai

Misi Ketiga

Tujuan : Berkembangnya pola pemanfaatan lahan secara optimal yang

berorientasi ekonomi dan sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi

Sasarannya meliputi :

1. Bertambahnya luas dan produktifitas hutan rakyat serta adanya kontribusi

produksi hutan rakyat terhadap pendapatan masyarakat

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 31


Misi Keempat

Tujuan : Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian

sumberdaya hutan, tanah dan air

Sasarannya meliputi

1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dibidang

pelestarian sumberdaya hutan, tanah dan air

2. Meningkatnya partisipasi dan dukungan masyarakat dalam kegiatan

rehabilitasi lahan dan konservasi tanah

Misi Kelima

Tujuan : Terwujudnya tertib peredaran hasil hutan dan adanya kepastian

hukum terhadap kepemilikan hasil hutan oleh masyarakat

Sasarannya meliputi :

1. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dibidang tata usaha

hasil hutan

2. Terbinanya usaha industri primer hasil hutan rakyat

3. Terjaminnya pengelolaan dan penguasaan bahan baku kayu dalam

menunjang usaha perkayuan

Misi Keenam

Tujuan : Terwujudnya organisasi Dinas Kehutanan yang kapabel dalam

pelaksanaan kewenangan di bidang kehutanan.

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 32


Sasarannya adalah meliputi :

1. Terwujudnya tertib administrasi kantor

2. Tersedianya sarana prasarana yang memadai dalam menunjang fungsi-

fungsi organisasi

3. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Dinas Kehutanan yang

memadai

4. Terwujudnya peningkatan kinerja organisasi

E. Kebijakan

Strategi terdiri dari kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan

ditetapkan untuk memberikan petunjuk, prinsip-prinsip dasar, rambu-rambu

dan sinyal-sinyal penting dalam menyusun program dan kegiatan. Mengacu

pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Malang Tahun 2006-2011. Kebijakan-kebijakan yang dilakukan dalam

mencapai tujuan dan sasaran Dinas Kehutanan Kabupaten Malang adalah :

1. Melaksanakan pembinaan, monitoring dan pengawasan pengelolaan

kawasan hutan

2. Melakukan kerjasama dengan Perum Perhutani serta memfasilitasi dan

mempersiapkan kelambagaan masyarakat di tingkat desa dalam

pengelolaan kawasan hutan

3. Mengupayakan pemulihan lahan kritis dan tidak produktif melalui kegiatan

vegetatif, sipil teknis dalam rangka peningkatan daya dukung lahan sebagai

media produksi bagi masyarakat

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 33


4. Memperbaiki dan meningkatkan jumlah penutupan vegetasi permanen

pada daerah tangkapan dan sekitar mata air

5. Meningkatkan pembuatan bangunan-bangunan penahan sedimentasi di

alur-alur pada daerah tangkapan air

6. Membangun dan merehabilitasi hutan rakyat pada sentra-sentra produksi

kayu dengan jenis unggulan setempat dan mengintroduksi jenis tanaman

kayu-kayuan yang memiliki produktivitas dan nilai ekonomi tinggi

7. Melaksanakan pembinaan, pendampingan dan bimbingan teknis dalam

pelaksanan kegiatan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah

8. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan di bidang kehutanan

9. Memantapkan peraturan dan peningkatan jumlah dan kualitas aparatur

dalam penyelenggaraan pelayanan masyarakat di bidang peredaran hasil

hutan

10. Melaksanakan sosialisasi pengembangan industri dan pemasaran hasil

hutan

11. Memberikan pedoman dalam pembinaan, pengendalian dan pengawasan

atas operasional industri primer hasil hutan kayu

12. Menyediakan jasa dan peralatan yang mendukung peningkatan

pelaksanaan administrasi kantor

13. Melaksanakan penambahan sarana prasarana kantor dan memelihara aset

kantor sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja organisasi

14. Mengikutsertakan aparatur dalam pelatihan-pelatihan

15. Membuat dokumen perencanaan dan pelaporan yang dapat mengevaluasi

kinerja organisasi

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 34


F. Program

Berdasarkan masalah dan tantangan Kabupaten Malang yang tertuang

dalam RPJMD, disusun prioritas pembangunan, sasaran, pokok-pokok arah

kebijakan pembangunan dan program-program pembangunan Kabupaten Malang

tahun 2006-2010. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Satuan Kerja Perangkat Daerah, maka program dan kegiatan yang ditetapkan

dalam Perencanaan Stratejik (Renstra) Dinas Kehutanan Kabupaten Malang

Tahun 2006-2010 sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Pemerintah Kabupaten Malang yang disusun berdasakan Visi,

Misi dan perubahan kondisi strategis lingkup organisasi Pemerintah Kabupaten

Malang.

Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu

untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dalam kurun

waktu tertentu guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Penyusunan program Dinas Kehutanan berkaitan erat dengan kebijakan yang

telah digariskan, dengan memperhatikan :

- Memperhatikan urgensi masing-masing bidang yang ada serta

ketersediaan sumberdaya

- Memperhatikan kebijakan-kebijakan teknis yang telah digariskan oleh

departemen teknis

- Memperhatikan kebijakan dan komitmen pemerintah daerah

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 35


- Mempertimbangkan keadaan masa lampau, kini dan masa yang akan

datang

- Memperhatikan kebutuhan masyarakat dan permasalahan-permasalahan

yang ada

Berdasarkan kondisi-kondisi diatas dan sebagai bentuk rasionalisasi dari

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah digariskan serta didasarkan pada

Peraturan Daerah Nomor. 9 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2006-2010 maka

penjabarannya dalam bentuk program-program Dinas Kehutanan adalah sebagai

berikut :

a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

b. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

d. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan

e. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

Selain program-program untuk penyelenggaraan kegiatan kehutanan

tersebut juga terdapat program pendukung yang terdiri dari beberapa kegiatan

untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan program utama yang secara

teknis dilaksanakan oleh masing-masing bidang dalam Dinas Kehutanan

Kabupaten Malang. Kegiatan-kegiatan dalam program pendukung baik berupa

administratif maupun penyediaan sarana dan prasarana akan menunjang

peningkatan kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Malang secara menyeluruh.

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 36


Program Pendukung meliputi :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

e. Program Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 37


BAB VII

PENUTUP

Renstra-SKPD menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan

berbagai persoalan pembangunan sebagai wujud nyata dari tanggung jawab

pemerintah dalam mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat yang

mengedepankan perencanaan berbasis pada masyarakat, Community Base

Development (CBD) dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku

pembangunan (stakeholders) dalam menciptakan Good Gavernance sesuai

dengan tuntutan paradigma baru, yang pada gilirannya akan mampu menciptakan

kebijaksanaan yang dampaknya merembes kebawah (trickle down effect)

sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar-benar dikedepankan.

Renstra-SKPD nantinya akan dipakai sebagai pedoman dalam menyusun

Renja SKPD dan mengacu pada RKPD, memuat kebijakan, program dan kegiatan

pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun

yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Pada dasarnya Rencana Stratejik Dinas Kehutanan Kabupaten Malang ini

disusun untuk memberikan arah dalam penyelenggaraan pembangunan

kehutanan di Kabupaten Malang sehingga hasil pembangunan dimaksud lebih

berdaya dan berhasil guna karena tersedia acuan yang jelas. Namun mengingat

demikian dinamisnya kondisi sosial ekonomi masyarakat serta kehidupan

bernegara, maka untuk mengantisipasi dan menyesuaikan terhadap perubahan-

perubahan tersebut di masa yang akan datang, maka rencana strategis ini akan

dievaluasi setiap lima tahun.

Renstra Dinas Kehutanan Tahun 2008 - 2010 38

Anda mungkin juga menyukai