Anda di halaman 1dari 7

Sistem gerak Pada Manusia

Jenis dan Fungsi Tulang pada Manusia

Menurut jenisnya tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Tulang Rawan

Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan banyak
mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur.

Tulang rawan banyak terdapat pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak terdapat
pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang
belakang.

Mengapa bila anak-anak mengalami patah tulang, cepat menyambung kembali? Hal ini
dikarenakan pada anak-anak masih banyak memiliki tulang rawan, sehingga bila patah
mudah menyambung kembali.

Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras, disebut osifikasi.

b. Tulang Keras

Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)ruang antar sel tulang keras
banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras.

Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat   ( CaCO3 )   dan kalsium fosfat
( Ca( PO4 )2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah.

Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang
berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.

Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka.

Contoh tulang keras:

- tulang paha

- tulang lengan

- tulang betis

- tulang selangka
Bentuk Tulang

Menurut bentuknya tulang terbagi 3 macam, yaitu:

1. Tulang pipa

Bentuknya bulat, panjang dan tengahnya berongga

Contohnya :

- tulang paha

- tulang lengan atas

- tulang jari tangan

Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah

2. Tulang pipih

Bentuknya pipih ( gepeng )

Contohnya:

- tulang belikat

- tulang dada

- tulang rusuk

Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih

3. Tulang pendek

Bentuknya pendek dan bulat

Contohnya:

- ruas-ruas tulang belakang

- tulang pergelangan tangan

- tulang pergelangan kaki

Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
Persendian

Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang saling berhubungan.
Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada sistem gerak manusia, persendian
mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak.

Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga ( 3 macam) yaitu:

1. Sendi Mati

yaitu persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak memungkinkan terjadinya
pergerakan, misalnya persendian antar tulang tengkorak.

2. Sendi Kaku

yaitu persendian yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan, sehingga masih memungkinkan
terjadinya gerak yang sifatnya kaku, misalnya persendian antara ruas- ruas tulang.

3. Sendi Gerak

yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu dengan tulang yang lain tidak dihubungkan
dengan jaringan sehingga terjadi gerakan yang bebas.

Sedangkan sendi gerak dapat dibedakan menjadi 6 macam, tetapi pada saat ini hanya akan
dibahas 4 macam sendi, diantaranya:

a. Sendi Engsel

yaitu persendian yang dapat digerakan kesatu arah.

Contohnya:

- persendian antara tulang paha dengan tulang betis

- persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta

b. Sendi Putar

yaitu persendian yang dapat digerakan secara berputar

Contohnya:

- persendian antara tulang leher dengan tulang atlas


- persendian antara hasta dengan tulang pengumpil

c. Sendi Peluru

yaitu persendian yang dapat digerakan kesegala arah

Contohnya:

- persendian antara gelang bahu dengan tulang lengan atas

- persendian antara gelang panggul dengan tulang paha

d. Sendi Pelana

yaitu persendian yang dapat digerakan kedua arah

Contohnya:

- persendian pada ibu jari tangan

- persendian antara tulang pergelangan tangan dengan Tulang tapak tangan

Ketika kita masih bayi kita memiliki tangan yang mungil, kaki yang mungil dan semuanya
serba mungil. Perlahan, ketika kita tumbuh dewasa semuanya membesar termasuk tulang
kita.
Ketika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun ketika kita beranjak dewasa
beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Dari
206 tulang ini terdapat beberapa jenis tulang. Jenis-jenis tulang ini ada yang dibedakan
berdasarkan matriksnya dan ada yang berdasarkan jaringan dan sifat fisik (keras tidaknya)
tulang. Untuk mengetahui lebih lanjut pelajari jenis-jenis tulang di bawah ini.

1. Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi


dua jenis, yaitu:
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali
lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan
tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya
terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat
dibandingkan dengan jaringan ikat biasa.
Pada zat interseluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna yang berisi sel
tulang rawan yaitu chondrosit.

Tulang rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:


a.1. Tulang rawan hialin; tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung
serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring,
trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan
rangka janin.
a.2. Tulang rawan elastis; tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis
dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan laring.

a.3.Tulang rawan fibrosa; tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen
sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan pada discus
diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.

Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak-anak. Pada
orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan beberapa tempat, yaitu cuping hidung, cuping telinga,
antar tulang rusuk (costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang belakang
dan pada cakra epifisis.

2). Tulang Keras (Osteon)


Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.
Tulang tersusun atas:
(a). Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
(b). Osteosit: sel-sel tulang dewasa
(c). Osteoklas : sel-sel penghancur tulang

b.Berdasarkan matriksnya tulang dibedakan menjadi 2, yaitu:


1)Tulang Kompak

Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem Havers. Setiap sistem Havers terdiri dari saluran
Havers (Canalis= saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam
saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf.
Disekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamela
adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada lamela terdapat rongga-rongga yang disebut
lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit. Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-
saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis
Havers. Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem Havers terdapat lamela
interstitial yang lamella-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers.
Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan
berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak
lurus. Dan tulang spons tidak mengandung sistem Havers.

2)Tulang Spons
Penjelasan dapat anda lihat pada sub kategori struktur tulang.

Bentuk tulang

Tulang dalam tubuh setiap makhluk memiliki bentuk yang beranekaragam termasuk tulang
manusia. Tulang pada tubuh manusia terdiri dari beberapa macam yaitu:

A.Tulang Pipa atau Tulang Panjang (Long Bone)

Sesuai dengan namanya tulang pipa memiliki bentuk seperti pipa atau tabung dan biasanya
berongga. Diujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan
tulang lain. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian tengah disebut diafisis,
kedua ujung disebut epifisis dan diantara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis. Beberapa
contoh tulang pipa adalah pada tulang tangan diantaranya tulang hasta (ulna), tulang
pengumpil (radius) serta tulang kaki diantaranya tulang paha (femur), dan tulang kering
(tibia).

B.Tulang Pipih (Flat Bone)


Bentuk tulang yang kedua yaitu tulang pipih. Tulang pipih tersusun atas dua lempengan
tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang
pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung
atau memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk (costa), tulang belikat (scapula), tulang
dada (sternum), dan tulang tengkorak.

C.Tulang Pendek (Short Bone)


Dinamakan tulang pendek karena ukurannya yang pendek dan berbentuk kubus umumnya dapat
kita temukan pada pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang belakang.

D.Tulang Tak Berbentuk (Irreguler Bone)

Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak termasuk ke dalam tulang pipa, tulang pipih, dan
tulang pendek. Tulang ini terdapat di bagian wajah dan tulang belakang. Gambar tulang wajah
(bagian mandibula) di samping termasuk tulang irreguler

Osifikasi atau yang disebut dengan proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7
minggu dan berlangsung sampai dewasa. Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah
osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila
tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas.
Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Mula-mula
pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-
sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang
kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada bagian
dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan
membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur
didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan
kematian pada sel-sel tulang rawan ini.
Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat
interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini,
sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.
Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga terjadi pusat
osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan
dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di
antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise.
Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian
hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram
epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar)
tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum
membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan
tulang baru di daerah permukaan.

Anda mungkin juga menyukai